Tampilkan postingan dengan label Gangguan Saraf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gangguan Saraf. Tampilkan semua postingan

20 Juni 2015

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Gagap

Gagap atau menggagap adalah gangguan bicara yang ditandai dengan gangguan dalam berbicara seperti ragu-ragu, pengulangan kata-kata, terputus, atau juga suara yang diperpanjang. Penyebab gagap sendiri belum diketahui, tetapi faktor genetik (keturunan) diduga memiliki peran penting. Sebagian anak gagap sembuh tanpa pengobatan apapun. Meskipun begitu banyak ahli terapi wicara dunia menganggap terapi wicara secara dini akan sangat membantu.

Anak gagap

Gagap atau menggagap adalah bentuk gangguan bicara yang ditandai dengan gangguan bicara seperti ragu-ragu, jeda, pengulangan suara atau kata-kata (frase) atau suara yang diperpanjang. Dari data diketahui bahwa sekitar satu persen orang-orang dari semua budaya dan suku bangsa mengalami gagap.

Gagap dapat bersifat ringan, sedang atau berat, dan dapat bervariasi pada individu yang sama di situasi berbicara berbeda atau dari satu waktu ke waktu lainnya, terutama pada anak-anak.

Gejala gagap

Gejala gagap dapat bervariasi pada tiap individu, tetapi biasanya:
  • Ragu-ragu, seolah terjebak/terhenti/jeda dengan kata-kata berikutnya
  • Mengulangi suara, suku kata atau kata-kata, seperti: 'A-a-a-ku suka' atau 'Kamu-kamu-kamu darimana?" dan sebagainya
  • Memperpanjang suara, seperti: "mmmmmmm-makan."

Penyebab gagap

Penyebab gagap tidak diketahui, namun para peneliti menduga bahwa orang yang gagap memiliki 'kesalahan' kecil dalam hal koneksi otak yang bertanggungjawab untuk memproduksi ujaran.

Fakta bahwa gagap cenderung terjadi dalam keluarga menunjukan bahwa faktor genetik memainkan peran penting. Penelitian gagap pada anak kembar juga menunjukkan bahwa kedua anak kembar lebih mungkin untuk gagap jika mereka identik ketimbang fraternatal.

Ada asumsi yang mengatakan bahwa ketika orangtua salah/keliru menganggap bahwa anak mereka akan mengalami gagap, maka malah akan menyebabkan anaknya gagap betulan. Pendapat ini sama sekali tidak berdasar. Pada saat anak-anak sudah mulai berbicara, yang sering terdengar adalah kata-kata ragu atau terputus yang sebenarnya adalah normal dan alami. Lalu sang orangtua mengira bahwa ragu-ragu alami si anak tersebut adalah pertanda gagap, dan menekan atau memaksa si anak untuk berbicara dengan benar, yang malah akhirnya menyebabkan si anak benar-benar menjadi gagap.

Tentu saja pendapat ini tidak dapat dibenarkan, karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa apapun yang dilakukan atau tidak dilakukan orangtua, dapat menyebabkan seorang anak menjadi gagap.

Dampak gagap

Anak-anak yang gagap tentu akan lebih mungkin untuk diejek/dikerjai atau digoda oleh teman-temannya. Remaja dan orang dewasa gagap seringkali gagal mencapai potensi pendidikan atau karir mereka, dan seringkali mengalami kecemasan yang signifikan dalam situasi sosial mereka.

Perkembangan gagap

Perkembangan gagap cenderung mengikuti pola berikut:
  • Gagap biasanya dimulai pada saat anak berusia 2-3 tahun
  • Gagap dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba
  • Jika gagap tidak diobati pada tahun-tahun prasekolah, maka pengobatan di tahun-tahun berikutnya akan menjadi lebih sulit.

Tingkat keparahan gagap

Gagap diukur berdasarkan derajat keparahannya. Umumnya peneliti menilai tingkat keparahan gagap berdasarkan persentase suku kata yang tergagap. Sementara si anak berbicara, ahli patologi wicara menghitung semua suku kata atau kata yang tergagap dan yang tidak tergagap.

Salah satu metode pengklasifikasian tingkat gagap adalah:
  • Gagap ringan - di bawah 5 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap ringan sampai sedang - 5 sampai 10 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap sedang - 10 sampai 15 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap sedang sampai parah - 15 sampai 20 persen dari suku kata tergagap
  • Gagap parah - di atas 20 persen dari suku kata tergagap.

Penyembuhan alami

Sebagian anak sembuh dari gagap tanpa intervensi atau pengobatan apapun. Namun, apakah seorang anak akan sembuh atau tidak dari gagap tidak dapat diprediksi.

Ada banyak kendala dalam mengukur tingkat pemulihan alami aktual - diperkirakan berkisar antara 30 hingga 90 persen kasus. Beberapa perkiraan terbaru menunjukkan angka 75 persen, tapi ini adalah perkiraan dari total populasi dan tidak dapat diterapkan untuk anak-anak yang mendapatkan terapi wicara. Untuk alasan yang tidak diketahui, kemungkinan sembuh anak laki-laki dari gagap secara alami masih lebih kecil dibandingkan anak perempuan.

Orangtua sebaiknya meminta bantuan dari ahli patologi wicara jika mendapati anak mereka mulai menggagap. Ahli patologi wicara akan menentukan jenis terapi apa yang sebaiknya dilakukan, atau apakah terapi harus segera dilakukan atau menunggu pemulihan alami terjadi.

Pengobatan gagap untuk anak-anak

Bukti terbaik (berdasarkan uji klinis) untuk mengobati anak-anak gagap adalah dengan Lidcombe Program of Early Stuttering Intervention, sebuah terapi dari ahli di Australia. Program Lidcombe merupakan program perawatan perilaku gagap bagi anak-anak muda, yang dimanajemeni langsung oleh orangtua mereka, di bawah bimbingan seorang ahli terapi wicara.

Orangtua akan secara rutin diarahkan untuk senantiasa melakukan perawatan dan belajar untuk mengukur kegagapan anak pada suatu ukuran skala. Salah satu dari prinsip-prinsip utama terapi ini adalah dengan perlakuan pemujian ketika anak mengucapkan kata-kata dengan jelas dan benar.

Sangat penting bagi orangtua memahami dan dilatih teknik Lidcombe agar mereka tahu bagaimana berkomentar positif terhadap ucapan anak-anak (bukan perilakunya). Jika orangtua mendapatkan pelatihan dengan tepat, tidak ada bukti bahwa mengoreksi ucapan anak akan menyebabkan anak akan menjadi stres atau cemas.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa program Lidcombe tidak menyebabkan kejadian psikologis yang bakal merugikan sang anak.

Pengobatan gagap untuk dewasa

Pengobatan gagap akan jauh lebih efektif pada tahun-tahun prasekolah, tetapi tetap saja pengobatan untuk remaja dan orang dewasa masih tetap baik dan efektif dilakukan. Teknik pengobatan gagap untuk remaja dan dewasa disebut dengan 'prolonged speech' atau 'smooth speech,' dimana pola berbicara seseorang direkonstruksi.

Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Stuttering
  • Sumber lainnya
  • Gambar: http://www.pttherapy.com

20 Maret 2015

Tanda dan Gejala Demensia

Hilang memori

Demensia adalah istilah luas yang menggambarkan banyak gejala. Demensia sering diartikan sebagai kepikunan atau pikun, padahal sebenarnya pikun hanyalah satu dari gejala demensia.

Terlepas dari berapa usia Anda saat ini, seiring waktu akan banyak pikiran-pikiran Anda yang salah (slip memori). Misalnya, Anda lupa dimana meletakkan kunci, Anda tidak mampu mengenali seseorang yang sebelumnya Anda kenal, atau Anda pergi ke dapur untuk melakukan sesuatu tetapi sesampai di dapur Anda lupa dengan apa yang mau dikerjakan. Kondisi demensia dapat terjadi pada semua orang.

Seiring pertambahan usia, biasanya slip memori ini akan lebih sering terjadi dan Anda akan merasakan bahwa memori dan pikiran Anda tidak lagi setajam dahulu.

Tanda dan gejala dini demensia

Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh kerusakan otak akibat penyakit degeneratif. Penyakit yang paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer. Gejalanya adalah kehilangan memori, perubahan mood dan disorientasi.

Hilangnya ingatan yang mengganggu kehidupan sehari-hari

Hilangnya ingatan adalah tanda umum dari demensia, terutama lupa dengan informasi atau peristiwa yang belum lama dialami. Penderita demensia mungkin akan berusaha keras untuk mengingat nama benda atau teman, atau kesulitan untuk mengingat sesuatu yang baru saja ditontonnya di TV. Apakah Anda sering lupa tanggal dan peristiwa penting? Atau Anda sering harus mendapatkan penjelasan berulang-ulang? Waspadai demensia.

Merasa bingung dengan waktu dan lokasi

Jika demensia mulai berkembang, penderitanya mungkin akan lupa akan waktu, tanggal atau bahkan tahun. Penderita demensia bahkan mungkin juga lupa dimana lokasinya berada saat ini atau bagaimana dia bisa sampai disitu, atau merasa bingung ketika berada di lingkungan yang sebenarnya telah ia kenal.

Masalah dengan persepsi dan kesadaran sosial

Pada sebagian orang, masalah penglihatan merupakan gejala demensia. Penderita demensia mungkin mengalami kesulitan dalam membaca, mengukur jarak, dan menentukan warna, dan kontras. Namun, jika Anda adalah seorang yang sudah tua dengan penglihatan yang memburuk, jangan dulu mengira Anda mengalami demensia karena bisa jadi kondisi tersebut memang murni penurunan kualitas penglihatan Anda terkait usia atau karena penyakit katarak.

Masalah dalam berbicara dan kosakata

Penderita demensia mungkin akan berhenti di tengah-tengah pembicaraannya, sulit untuk melanjutkan kembali atau sulit untuk mengingat sampai dimana pembicaraannya tadi. Penderita demensia juga mungkin mengalami kesulitan dalam mencari kosakata yang tepat.

Kesulitan dalam berencana atau mengatur

Penderita demensia kemungkinan juga akan mengalami penurunan kemampuan dalam merencanakan atau bekerja dengan perubahan-perubahan angka. Sebagai contoh, penderita demensia mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti daftar belanjaan atau mengecek tagihan.

Perubahan kepribadian dan suasana hati

Penderita demensia mungkin selalu diliputi perasaan curiga, depresi, takut, atau cemas. Penderita demensia biasanya juga mudah sekali marah.

Ketika mengalami gejala-gejala diatas, berapapun usia Anda, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Perawatan dini akan mencegah demensia berkembang lebih lanjut atau bahkan mengurangi gejalanya. Ketika sudah mencapai stadium akhir, penderita demensia biasanya tidak lagi mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan akan terus membutuhkan bantuan orang lain.

Image Credit
  • www.millercathy.com

17 Desember 2014

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Tetanus

Paku berkarat penyebab tetanus

Tetanus adalah infeksi serius oleh bakteri yang mempengaruhi sistem saraf. Infeksi tetanus dapat menyebabkan kontraksi atau kejang otot yang hebat, terutama pada otot leher dan rahang. Kejang otot tersebut menyebabkan mulut menjadi terkancing, yaitu tidak dapat dibuka atau ditutup. Tetanus harus dicegah dan diatasi karena dapat mengancam jiwa.

Penyebab tetanus

Bakteri yang menyebabkan tetanus, Clostridium tetani, dapat hidup lama diluar tubuh dan banyak ditemukan di dalam kotoran hewan, tanah, bahkan debu. Bakteri tetanus akan masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit, bahkan bisa dari luka kecil, seperti tertusuk duri.

Setelah bakteri tetanus berada di dalam tubuh, sporanya akan memproduksi racun atau toksin kuat, tetanospasmin, yang mengganggu saraf motorik (neurotoksin) dan saraf lainnya yang mengendalikan otot-otot. Racun inilah yang menyebabkan kekakuan otot dan kejang pada penderita tetanus.

Faktor risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena tetanus, antara lain:
  • Tidak divaksinasi tetanus
  • Berusia 50 tahun atau lebih
  • Terluka, seperti karena paku atau pecahan-pecahan lainnya
  • Luka terbuka yang terpapar tanah atau kotoran hewan.

Kasus tetanus juga dapat berkembang dari jenis cedera berikut:
  • Luka tusuk - termasuk karena tato atau obat suntik
  • Luka tembak
  • Fraktur (patah tulang) majemuk
  • Luka bakar
  • Luka pembedahan
  • Menggunakan narkoba secara intravena (melalui aliran darah)
  • Infeksi telinga
  • Gigitan hewan.

Gejala tetanus

Gejala tetanus dapat muncul kapan saja mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu setelah bakteri tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka. Namun masa inkubasinya rata-rata berkisar antara 7 sampai 10 hari.

Gejala tetanus meliputi:
  • Sakit kepala
  • Otot rahang atau otot leher kejang
  • Kesulitan menelan (disfagia)
  • Spastisitas atau kekakuan otot
  • Kekakuan otot perut
  • Lekas marah
  • Nyeri atau kesemutan di lokasi luka
  • Kesulitan bernapas
  • Kejang tubuh hebat dan menyakitkan yang berlangsung selama beberapa menit, yang biasanya dipicu oleh hanya kejadian kecil, seperti desiran angin, suara keras, sentuhan fisik atau cahaya.

Gejala lain yang mungkin menyertai tetanus, antara lain:

Diagnosis tetanus

Untuk mengetahui apakah seseorang terkena tetanus atau tidak, dokter akan mendiagnosis pasien dengan melakukan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan dan imunisasi, dan gejala-gejala kejang, kekakuan dan nyeri otot. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah kultur bakteri penyebab infeksi di laboratorium, meskipun hasilnya tidak selalu akurat.

Komplikasi tetanus

Setelah racun tetanus sudah mengenai ujung saraf, maka tidak mungkin untuk menghilangkannya. Pemulihan lengkap infeksi tetanus membutuhkan waktu beberapa bulan hingga ujung saraf baru tumbuh.

Komplikasi infeksi tetanus meliputi:
  • Patah tulang - kejang yang hebat dapat menyebabkan tulang belakang dan tulang lainnya patah.
  • Cacat - pengobatan tetanus biasanya menggunakan obat penenang kuat untuk mengendalikan kejang otot. Imobilitas yang berkepanjangan karena penggunaan obat penenang ini dapat menyebabkan cacat permanen. Pada bayi, infeksi tetanus dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, mulai dari gangguan ringan hingga cerebral palsy.
  • Kematian - tetanus dapat menyulitkan pernapasan, menyebabkan penderita dapat tidak bernapas sama sekali. Kegagalan pernapasan menjadi penyebab kematian yang paling umum karena tetanus. Sedangkan efek dari kekurangan oksigen juga menyebabkan serangan jantung dan kematian. 

Pengobatan tetanus

Tidak ada obat khusus untuk tetanus. Pengobatan tetanus berfokus pada pengelolaan komplikasinya hingga efek racunnya hilang. Pengobatan untuk tetanus meliputi:
  • Rawat inap di rumah sakit untuk mengatasi komplikasi infeksi.
  • Pembersihan di seluruh area luka untuk mencegah pertumbuhan spora tetanus. Mungkin juga dilakukan pembedahan untuk mengangkat kotoran, benda asing atau jaringan yang mati.
  • Pemberian antibiotik baik secara oral maupun suntikan.
  • Antitoksin - dokter akan memberikan antitoksin tetanus seperti tetanus immune globulin untuk membantu menetralkan racun bakteri tetanus, namun antitoksin ini hanya efektif untuk racun yang belum mengenai jaringan saraf.
  • Vaksinasi tetanus.
  • Obat penenang - dokter umumnya menggunakan obat penenang kuat untuk mengendalikan kejang otot.
  • Obat lain - obat lain, seperti magnesium sulfat dan beta blocker tertentu, dapat digunakan untuk membantu mengatur aktivitas otot tak sadar, seperti detak jantung dan pernapasan. Morfin dapat digunakan untuk tujuan ini. 

Tetanus dapat berakibat fatal, yakni kesulitan bernapas dan menelan. Semacam tabung pernapasan (ventilator) seringkali dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien untuk membantu pasien tetanus bernapas hingga ia sembuh. Adakalanya juga prosedur pembedahan yang disebut dengan trakeostomi juga perlu dilakukan untuk membuka saluran napas bagian atas.

Mencegah tetanus

Langkah terbaik untuk mencegah tetanus adalah dengan vaksinasi atau imunisasi, karena hampir seluruh kasus tetanus terjadi pada orang yang tidak pernah diimunisasi. Beberapa langkah efektif untuk mencegah tetanus, yakni:
  • Seluruh anak (kecuali anak-anak tertentu) harus mendapatkan vaksinasi DPT. Ini untuk melindunginya dari penyakit difteri (infeksi saluran pernapasan serius), pertusis (batuk rejan atau batuk seratus hari) dan tetanus.
  • Anak yang berusia hingga 12 tahun harus sudah mendapatkan vaksinasi DPT lengkap.
  • Orang dewasa harus divaksinasi tetanus setelah terpapar tetanus. 

Gigitan binatang, luka yang sangat kotor dan luka tusuk dan luka yang dalam akan sangat berisiko tetanus. Jika mengalami luka seperti ini, segeralah ke dokter. Dokter akan membersihkan luka tersebut, memberikan antibiotik dan memberikan vaksinasi tetanus.

Jika lukanya kecil, langkah-langkah di bawah ini akan membantu mencegah dari infeksi tetanus:
  • Kontrol pendarahan, jika luka berdarah, berikan tekanan langsung pada luka untuk menghentikan perdarahan.
  • Jaga luka agar tetap bersih. Setelah pendarahan berhenti, bilas luka secara menyeluruh dengan air bersih yang mengalir (atau larutan garam jika tersedia). Bersihkan daerah sekitar luka dengan sabun dan kain lapa atau kassa. Jika dalam luka terdapat puing atau serpihan-serpihan, atau Anda ragu, segeralah ke dokter.
  • Gunakan antibiotik. Setelah luka dibersihkan, oleskan salep atau krim antibiotik, seperti antibiotik multi komposisi seperti Neosporin dan Polysporin. Antibiotik ini tidak membuat luka cepat sembuh, namun mencegah pertumbuhan bakteri dan infeksi dan membuat luka sembuh dengan efisien. Pada beberapa orang, bahan-bahan tertentu yang terdapat di dalam salep tersebut dapat menyebabkan ruam ringan (alergi). Jika ruam muncul, hentikan penggunaannya.
  • Bungkus luka. Paparan udara memang dapat mempercepat penyembuhan luka, namun perban akan menjaga luka agar tetap bersih. Gunakan terus perban hingga luka tersebut mengoreng atau mengeropeng. 

Article Resources
  • National Foundation for Infectious Diseases. http://www.nfid.org
  • National Institute of Allergy and Infectious Diseases. http://www.niaid.nih.gov
  • Canadian Family Physician. http://www.cfpc.ca/
  • Caring for Kids. http://www.caringforkids.cps.ca/
  • Mayo Clinic. http://www.mayoclinic.org/
  • National Health Service. http://www.nhs.uk/Conditions/Tetanus/Pages/Introduction.aspx
  • Gambar via www.mumpreneursonline.com

14 November 2014

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi yang menghancurkan sel-sel otak sehingga membuat otak menjadi mengecil atau mengerut. Orang dengan penyakit Alzheimer akan kehilangan kemampuan belajar, mengingat, dan faal menurun secara perlahan. Alzheimer menjadi penyebab paling umum dari demensia, yakni penurunan kemampuan mental yang mengganggu kehidupan normal.
Area otak yang dipengaruhi Alzheimer
Area otak yang dipengaruhi Alzheimer. Gambar: Nucleus Medical Media Inc.
Penyakit Alzheimer pertama kali ditemukan pada tahun 1906 oleh dr. Alois Alzheimer, seorang dokter berkebangsaan Jerman. dr. Alzheimer melihat adanya perubahan jaringan otak pada perempuan yang meninggal karena gangguan mental yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Penyebab Alzheimer

Penyebab Alzheimer hingga kini belum diketahui. Namun ada dua faktor yang diketahui berperan dalam perkembangan penyakit Alzheimer, yaitu:
  • Penumpukan plak yang disebut beta amiloid di beberapa area otak
  • Neurofibrillary kacau - serat yang berbelit-belit di dalam sel-sel saraf.

Faktor Risiko Alzheimer

Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan Alzheimer, meliputi:
  • Usia: 65 tahun ke atas
  • Sebelumnya pernah mengalami cedera otak serius
  • Tingkat pendidikan yang rendah
  • Sindrom Down (Down Syndrome)
  • Wanita berusia di bawah 35 tahun yang melahirkan anak dengan Sindrom Down
  • Merokok
  • Riwayat keluarga penyakit Alzheimer
  • Keberadaan berbagai jenis protein tertentu (APOE-e4)
  • Depresi
  • Peningkatan kadar homosistein
  • Penyakit jantung. 

Para peneliti sedang mempelajari beberapa kondisi untuk melihat apakah kondisi-kondisi tersebut memiliki hubungan dengan penyakit Alzheimer, yaitu:
  • Kurang gizi dan vitamin pada anak-anak
  • Kelebihan metal dalam darah, terutama seng, tembaga, aluminium, dan besi
  • Infeksi virus tertentu
  • Diabetes
  • Kolesterol tinggi

Gejala Alzheimer

Penyakit Alzheimer akan dimulai dengan gejala penyimpangan memori ringan. Kemudian akan merusak memori dan faal. Penyakit Alzheimer dibagi dalam tiga tahap:
  • Ringan - Kehilangan memori, penalaran, dan pemahaman namun independensi tidak terganggu.
  • Sedang - Mental semakin terpuruk, perubahan kepribadian, dan peningkatan ketergantungan pada orang lain dalam memenuhi kebutuhan dasar.
  • Berat - Kehilangan kepribadian dan faal tubuh, sehingga bergantung sepenuhnya pada orang lain. 

Gejala Alzheimer meliputi:
  • Peningkatan kesulitan dalam mengingat, seperti:
    • Tidak mampu mengingat bagaimana cara ke lokasi yang sudah dikenal sebelumnya
    • Tidak ingat nama keluarga atau teman
    • Tidak ingat letak benda-benda yang biasa digunakan
    • Tidak mampu mengerjakan soal matematika sederhana
    • Tidak mampu melakukan tugas-tugas biasa, seperti memasak, berpakaian, mandi dan lain-lain.
  • Tidak mampu berkonsentrasi
  • Kesulitan menyelesaikan kalimat karena lupa kata-katanya (dapat berkembang menjadi ketidakmampuan berbicara)
  • Lupa tanggal, waktu, atau musim
  • Tersesat bahkan di lokasi yang sudah dikenal sebelumnya
  • Mood yang berubah-ubah
  • Kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya biasa dilakukan
  • Perubahan kepribadian
  • Berjalan lebih lambat, kaki mungkin terkesan seperti diseret
  • Koordinasi anggota-anggota tubuh buruk. 

Diagnosis Alzheimer

Tidak ada pemeriksaan yang dapat mengkonfirmasi Alzheimer. Dokter lebih melihat kepada gejala dan riwayat medis serta melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan mengajukan banyak pertanyaan. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain.

Beberapa pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab atau kondisi medis lain yang menyebabkannya, antara lain:
  • Tes neurologis (neurological exam-test) dari sistem saraf 
  • Pengujian status psikologis dan mental
  • CT scan - jenis pemeriksaan x-ray yang menggunakan komputer untuk membuat gambar otak
  • MRI scan - pemeriksaan yang menggunakan gelombang magnetik untuk membuat gambar otak
  • Electroencephalogram (EEG) - untuk mengukur arus listrik di otak
  • Pemeriksaan darah dan urin
  • Uji pungsi lumbal - untuk melihat kadar protein tertentu otak
  • PET scan otak - untuk melihat aktivitas otak. 

Pengobatan Alzheimer

Belum ditemukan obat untuk penyakit Alzheimer dan juga belum ditemukan metode yang tepat untuk memperlambat perkembangannya. Ada empat obat yang tersedia untuk mengobati beberapa gejalanya. Sedangkan obat lainnya masih diteliti, tujuannya adalah untuk menemukan obat yang dapat mengontrol gejala atau memperlambat proses perkembangan Alzheimer.

Obat untuk proses dan gejala penyakit Alzheimer

Hanya dua jenis obat yang telah disetujui untuk mengurangi gejala penyakit Alzheimer:
  • Cholinesterase inhibitor - dianjurkan untuk penyakit Alzheimer tahap ringan dan sedang (donepezil, rivastigmine, galantamine)
  • N-methyl-D-aspartate (NMDA) receptor antagonist - untuk Alzheimer sedang hingga berat (memantine). 

Obat lain untuk Alzheimer yang masih diteliti, antara lain:
  • Gamma-secretase inhibitors
  • Tau fiber aggregation inhibitors
  • Herbal dan suplemen (seperti vitamin E, ginkgo biloba). 

Manajemen pola hidup

Kelola Alzheimer dengan:
  • Menciptakan lingkungan dimana penderita dapat mendapatkan perawatan yang tepat
  • Menjaga kualitas hidup setinggi mungkin
  • Menjaga diri agar tetap aman
  • Membantu diri untuk belajar atau mengontrol perilaku yang tak terkontrol
  • Hidup di lingkungan yang tenang dan sunyi
  • Menggunakan kacamata dan alat bantu dengar yang tepat (jika perlu), jam atau kalender yang mudah dibaca
  • Mendengarkan musik-musik yang tenang, bisa berupa lagu rohani yang lembut
  • Melakukan olahraga ringan untuk mengurangi agitasi (aktivitas motorik berlebihan dan tak bertujuan) dan menurunkan depresi
  • Mendorong keluarga atau teman-teman untuk sering berkunjung. 

Obat psikiatris

Gejala kejiwaan biasanya menyertai penyakit Alzheimer. Dokter atau Psikiater mungkin akan meresepkan obat untuk mengobati:
  • Depresi
  • Gelisah
  • Kebingungan, paranoid, dan halusinasi. 

Dukungan untuk pengasuh/keluarga

Merawat orang dengan penyakit Alzheimer sangat sulit, melelahkan, atau membuat jengkel. Bersabarlah. Jika yang menderita Alzheimer adalah orangtua kita, alangkah baiknya kita sebagai anak yang merawatnya sendiri. Anda akan membutuhkan dukungan emosional, istirahat dan tidur yang cukup. Semakin baik kondisi fisik dan psikis Anda, maka akan semakin baik Anda dalam merawatnya.

Pencegahan Alzheimer

Belum ada metode yang efektif untuk mencegah penyakit Alzheimer karena penyebab pastinya sendiri hingga kini belum diketahui. Namun, beberapa kebiasaan dibawah ini diyakini dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer, yaitu:
  • Makan-makanan yang sehat termasuk konsumsi ikan secara rutin
  • Hindari alkohol
  • Berolahraga secara teratur
  • Melibatkan diri dalam kegiatan yang merangsang mental.

Article Resources
  • Alzheimer Association. www.alz.org
  • Alzheimer Disease Education and Referral Center. www.alzheimers.org
  • Alzheimer Society. www.alzheimer.ca
  • Health Canada. www.hc-sc.gc.ca

14 September 2014

Penyebab dan Pengobatan Tangan Dingin

Tangan dingin
Pernahkah Anda merasakan tangan Anda dingin bahkan ketika berada di lingkungan yang panas? Sebenarnya hal ini umum terjadi dan tidak perlu Anda khawatirkan.

Faktanya, tangan yang dingin merupakan respon alami tubuh dalam menjaga kenormalan suhu tubuh Anda.

Yang perlu diwaspadai adalah jika tangan Anda terus-terusan dingin, terutama jika disertai dengan perubahan warna kulitnya. Tangan yang dingin terus-terusan seperti ini bisa mengindikasikan bahwa Anda sedang mengalami gangguan pada sistem saraf, sirkulasi darah atau masalah kerusakan jaringan pada tangan atau jari Anda.

Yang harus diwaspadai

Seperti yang dijelaskan diatas, tangan yang dingin adalah umum terjadi. Namun waspadalah apabila tangan dingin Anda disertai dengan tanda atau gejala berikut:
  • nyeri
  • bengkak
  • perubahan warna pada kulit tangan, seperti membiru atau memutih
  • mati rasa/hilang sensitivitas dan kesemutan
  • kulit mengencang atau mengeras.
Jika cuaca sedang panas-panasnya, namun tangan Anda berubah menjadi dingin, maka bisa saja itu tanda peringatan dari gangguan frosbite (radang dingin).

Penyebab tangan dingin

Meskipun penyebab tangan dingin sederhananya adalah respon alami tubuh Anda untuk menjaga kenormalan temperatur tubuh, namun ada pula beberapa penyebab diluar hal itu, seperti terkait dengan masalah pada sirkulasi darah dan pembuluh darah di tangan Anda (ini merupakan penyebab yang paling umum). Kondisi ini akan memblokir atau mempersempit pembuluh darah, yang pada akhirnya membuat aliran darah ke tangan berkurang sehingga menyebabkan tangan terasa dingin.

Penyebab-penyebab tangan dingin antara lain:
  • Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah)
  • Pembekuan darah
  • Aterosklerosis (menyebabkan penyempitan pembuluh darah di tangan dan jari)
  • Penyakit Buerger (oklusi pembuluh darah tepi)
  • Diabetes
  • Frostbite (radang dingin)
  • Lupus
  • Penyakit Raynaud (penyakit yang menyerang pembuluh darah di tangan dan kaki)
  • Tumor atau malformasi vaskular yang menyebabkan aliran darah antar vena dan arteri menjadi abnormal
  • Trauma pada tangan, akibat pekerjaan/olahraga, misal karena bekerja dengan peralatan yang bergetar, terlalu sering mengetik atau bermain piano, luka, dan fraktur.

Beberapa bentuk penyakit tiroid juga dapat mengakibatkan sensasi dingin pada tangan dan kaki, seperti Hypothyroidism (tiroid kurang aktif). Stres juga dapat menyebabkan tangan terasa dingin. Ketika hormon adrenalin meningkat karena stres, maka akan menyebabkan pengerutan pada pembuluh darah.

Selain itu, jenis obat-obatan tertentu seperti amfetamin, beberapa jenis obat kanker dan dekongestan juga dapat mempengaruhi aliran darah ke tangan.

Pengobatan tangan dingin

Jika tangan Anda terus-terusan dingin atau disertai dengan salah satu atau beberapa gejala yang harus diwaspadai diatas, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter akan mencari tahu penyebabnya dan mengobatinya.

Jika ternyata dokter tidak mendapati masalah medis yang mendasari tangan dingin Anda, maka dokter biasanya hanya akan menyarankan Anda untuk meningkatkan sirkulasi darah dengan cara:
Article Resources
  • Mayoclinic / Cold hands / http://www.mayoclinic.org/symptoms/cold-hands/basics/when-to-see-doctor/sym-20050648 / diakses pada 14 September 2014.
  • Uchospitals / Cold Hand Clinic / http://www.uchospitals.edu/specialties/plastic-surgery/cold-hands/ / diakses pada 14 September 2014.
  • Medicinenet / Cold Hands / http://www.medicinenet.com/cold_hands/symptoms.htm / diakses pada 14 September 2014.
  • Rush University Medical Center / Cold Hands and Frigid Digits / http://www.rush.edu/rumc/page-1298330252097.html / diakses pada 14 September 2014.
  • Cold Hands and Feet: Overview / http://www.diagnose-me.com/symptoms-of/cold-hands-and-feet.html / diakses pada 14 September 2014.
  • Cold Hands / http://www.healthgrades.com/symptoms/cold-hands / diakses pada 14 September 2014.

17 Agustus 2014

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada meninges, membran yang melapisi otak. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
  • Dura mater - membran terluar yang melekat pada tengkorak bagian dalam
  • Arachnoid - membran tengah
  • Pia mater - membran terdalam, yang melekat pada otak.
Lapisan kepala

Apa saja gejala meningitis?

Gejala meningitis pada tiap-tiap orang bisa berbeda-beda. Namun, gejala meningitis yang paling umum antara lain:
  • demam
  • sakit kepala
  • mual dan muntah
  • kekakuan leher
  • fotofobia (toleransi rendah/takut pada cahaya terang)
  • kebingungan
  • sakit atau nyeri sendi
  • mengantuk
  • kejang-kejang.

Sedangkan gejala umum meningitis pada anak-anak meliputi:
  • demam
  • menangis (dengan nada tinggi)
  • kulit pucat
  • tidak mau makan
  • rewel
  • melengkungkan punggung
  • sulit untuk bangun (duduk atau berdiri).

Gejala-gejala meningitis di atas mungkin tidak terjadi secara sekaligus, dan gejalanya bisa berbeda-beda pada tiap-tiap orang. Juga perlu diketahui bahwa gejala di atas juga mirip dengan gejala penyakit atau kondisi kesehatan lain.

Apa penyebab meningitis?

Secara garis besar, terdapat lima jenis meningitis, yang masing-masing disebabkan oleh penyebab yang berbeda:

Meningitis virus (viral meningitis) - disebabkan virus

Meningitis virus merupakan kasus meningitis yang paling umum terjadi, namun jarang mengancam jiwa. Meningitis virus dapat disebabkan oleh bermacam virus, yang menular dari orang ke orang melalui batuk atau bersin, atau karena kebersihan dan sanitasi yang buruk.

Pada kasus yang cukup langka, jenis serangga tertentu seperti nyamuk dan kutu diperkirakan dapat menularkan virus ini. Gigitan serangga merupakan jalan bagi virus untuk masuk tubuh melalui aliran darah untuk selanjutnya ke otak.

Pada sebagian kecil kasus, meningitis virus dapat diatasi dengan pemberian obat anti virus tertentu yang khusus memerangi virus jenis tertentu. Penderita bisa sembuh, namun pusing, kelemahan dan depresi bisa berlangsung lebih lama atau bahkan menetap.

Meningitis bakteri (bacterial meningitis) - disebabkan bakteri

Meskipun jarang terjadi, meningitis yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal. Bakteri dapat disebarkan melalui pengeluaran napas dan sekresi tenggorokan, seperti batuk dan mencium, namun bakteri ini tidak dapat hidup di luar tubuh dalam waktu yang lama.

Banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Di bawah ini adalah 4 jenis diantaranya:
  • Neisseria meningitidis (meningococcus) - Meningococcus umum menyerang anak-anak usia 2 hingga 18 tahun yang penyebarannya melalui tetesan pernapasan (droplet) dan kontak jarak dekat. Namun meskipun begitu, hanya sedikit yang sampai mengembangkan meningitis (belum diketahui alasannya pastinya). Meningitis meningococcus paling sering mengenai bayi kurang dari satu tahun.
  • Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) - Pneumococcus adalah jenis bakteri meningitis yang paling umum dan juga paling serius. Mereka yang berisiko tinggi adalah yang memiliki sistem kekebalan tubuh] yang lemah.
  • Haemophilus influenzae b - Pengembangan vaksin Haemophilus influenzae b telah secara drastis menurunkan jumlah kasus meningitis di Amerika Serikat, dan orang-orang yang bekerja atau berada di pusat-pusat penitipan anak yang berisiko tinggi tertular meningitis haemophilus.
  • Listeria monocytogenes - Listeria monocytogenes merupakan penyebab meningitis yang paling sering pada neonatus, wanita hamil, orang lanjut usia (diatas 60 tahun), dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah (immunocompromised), seperti penderita HIV atau AIDS, penderita kanker, ibu hamil, kelainan genetik atau sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk pengobatan kanker.

Meningitis jamur (fungal meningitis) - disebabkan jamur

Meningitis karena jamur termasuk kejadian yang cukup langka, biasanya merupakan dampak dari penyebaran jamur melalui darah ke sumsum tulang belakang. Meski siapapun dapat terkena meningitis jamur, namun orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, kanker dan penyakit tertentu adalah yang paling berisiko.

Penyebab meningitis jamur yang paling sering pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah Cryptococcus. Cryptococcus menjadi penyebab meningitis paling umum pada orang dewasa di Afrika.

Meningitis jamur tidak menular dari orang ke orang, tapi diyakini jamur seperti Cryptococcus ditransmisikan ke tubuh karena menghirup tanah yang sudah terkontaminasi kotoran burung. Meningitis jamur baru akan berkembang setelah jamur masuk ke aliran darah dari suatu tempat dari tubuh, untuk selanjutnya sampai ke sistem saraf pusat.

Seseorang juga berisiko tinggi terkena meningitis jamur setelah mengonsumsi obat-obat tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti obat steroid (deksametason, prednison), obat-obat yang diberikan pasca transplantasi organ, obat anti-TNF yang terkadang diberikan untuk mengobati rheumatoid arthritis atau kondisi autoimun lainnya.

Meningitis parasit (parasitic meningitis) - disebabkan oleh parasit

Primary amebic meningoencephalitis (PAM) adalah bentuk meningitis parasit langka yang menyebabkan infeksi otak yang berakibat fatal. Parasit akan masuk ke tubuh melalui hidung, dan ini disebabkan oleh amoeba mikroskopis (organisme hidup bersel tunggal) Naegleria fowleri. Biasanya ini terjadi pada saat berenang atau menyelam di tempat-tempat air tawar hangat, seperti danau dan sungai.

Setelah masuk melalui hidung, Naegleria fowleri selanjutnya menuju ke otak di mana ia akan menghancurkan jaringan otak dan terjadilah primary amebic meningoencephalitis (PAM). PAM tidak dapat ditularkan dari orang ke orang.

Meningitis non infeksi (non-infectious meningitis)

Jenis meningitis yang satu ini tidak menular dari orang ke orang. Meningitis non infeksi dapat disebabkan oleh kanker, lupus eritematosus sistemik, obat-obatan tertentu, cedera kepala dan operasi pada otak.

Bagaimana infeksinya bisa mencapai otak?

Infeksi dapat mencapai otak melalui beberapa rute, seperti melalui aliran darah dari tubuh bagian lain yang sudah terinfeksi, melalui tulang tengkorak dari sinus atau telinga bagian dalam yang terinfeksi, atau dari cedera kepala, seperti luka yang menyebabkan tengkorak retak atau tembus.

Secara khusus, meningitis biasanya terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang menurun. Banyak faktor yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun, antara lain pasca operasi atau rawat inap yang lama, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau sebagai dampak dari suatu penyakit serius, seperti gagal ginjal kronis.

Bagaimana mendiagnosis meningitis?

Selain dengan mempelajari riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap, prosedur-prosedur diagnostik untuk mendiagnosis meningitis mungkin termasuk:
  • Pungsi lumbal (spinal tap) - jarum khusus ditusukkan ke punggung bawah, pada kanal tulang belakang (area sekitar sumsum tulang belakang). Tekanan di kanal tulang belakang dan otak kemudian dapat diukur. Sedikit cairan cerebral spinal fluid (CSF) mungkin akan diambil dari tubuh, dan kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat kemungkinan infeksi atau masalah lainnya. CSF adalah cairan yang menggenangi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Tes darah - sampel darah diambil untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
  • Computed tomography scan (CT atau CAT scan) - Prosedur pencitraan diagnostik yang memanfaatkan kombinasi sinar-X (X-ray) dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh secara horizontal dan vertikal. CT scan memberikan gambaran lebih rinci daripada pemeriksaan dengan sinar-X lainnya, seperti pada tulang, otot, lemak dan organ tubuh.

Apa saja bentuk pengobatan meningitis?

Bentuk pengobatan meningitis yang menjadi pilihan dokter akan dipertimbangkan berdasarkan:
  • Usia, kesehatan umum dan riwayat kesehatan
  • Tingkat keparahan
  • Organisme yang menyebabkan infeksi
  • Toleransi pasien pada obat, terapi atau prosedur pengobatan tertentu
  • Ekspektasi perjalanan penyakit
  • Pendapat atau preferensi pasien.

Pengobatan meningitis bakteri

Pengobatan untuk meningitis bakteri biasanya dengan pemberian antibiotik intravena (IV). Semakin cepat pengobatan dimulai, hasilnya akan semakin baik.

Pemberian steroid telah terbukti membantu mengobati meningitis bakteri pada bayi dan anak-anak, namun jarang diterapkan pada orang dewasa. Deksametason, salah satu jenis steroid, dapat diberikan pada banyak kasus meningitis bakteri untuk mengurangi respon inflamasi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengobatan meningitis virus

Pengobatan pada meningitis virus biasanya merupakan pengobatan pendukung (ditujukan untuk menghilangkan gejalanya). Kecuali virus herpes simplex, belum ada obat khusus untuk mengatasi organisme yang menyebabkan meningitis virus. Terkadang beberapa jenis obat anti virus digunakan untuk memerangi beberapa virus tertentu, dengan khasiat atau manfaat yang beragam.

Pengobatan meningitis jamur

Obat anti jamur intravena dapat diberikan untuk mengatasi meningitis jamur.

Pengobatan meningitis tuberkulosis (tuberculous meningitis)

Pengobatan jangka panjang direkomendasikan untuk orang-orang yang mengembangkan meningitis tuberkulosis. Terapi ini biasanya menggunakan beberapa jenis obat pada beberapa bulan pertama, selanjutnya diikuti dengan obat lain.

Apa saja terapi pendukung meningitis?

Sementara pasien sedang dalam proses pemulihan meningitis, terapi lain dapat dimulai guna mempercepat penyembuhan, memberikan kenyamanan, dan meringankan gejala. Terapi yang biasa diberikan antara lain:
  • Istirahat di tempat tidur (bed rest)
  • Obat-obatan lain (untuk mengurangi demam dan sakit kepala).
Selain itu, oksigen atau ventilasi mekanik (respirator) mungkin juga akan diberikan jika pasien mengalami sakit atau kesulitan bernapas.

Bagaimana mencegah meningitis?

Saat ini sudah tersedia beberapa jenis vaksin untuk mencegah beberapa organisme bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Vaksin ini sangat dianjurkan terutama untuk bayi dan anak-anak.

Dokter biasanya akan merekomendasikan vaksin meningitis untuk kondisi tertentu, seperti akan bepergian ke luar negeri dimana negara yang dituju meningitis sudah menjadi umum, tinggal di tempat dengan kebersihan yang buruk, bekerja di tempat yang berisiko terkena meningitis atau penyakit serius tertentu.

Namun tidak menutup kemungkinan dokter juga akan merekomendasikan vaksin meningitis pada orang-orang dengan:
  • Kondisi paru-paru kronis, seperti emfisema atau COPD
  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Gagal ginjal kronis (GGK)
  • Kekebalan tubuh lemah
  • Kelainan darah tertentu.

Article Resources
  • http://www.cdc.gov/meningitis/non-infectious.html
  • http://www.bettermedicine.com/article/meningitis
  • http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/basics/definition/con-20019713
  • http://www.nhs.uk/conditions/meningitis/pages/introduction.aspx
  • http://www.meningitis.org/

15 Juni 2014

Hernia Nukleus Pulposus atau Saraf Terjepit

Hernia nukleus pulposus

Tulang belakang (vertebra) tersusun atas ruas-ruas tulang yang dihubungkan oleh sendi yang membentuk satu kesatuan, mulai dari tulang leher (servikalis) sampai tulang ekor (oskoksigis). Ruas tulang bagian atas akan terhubung dengan ruas tulang di bawahnya oleh semacam bantalan yang disebut sebagai sendi tulang belakang (diskus invertebralis).

Di dalam diskus invertebralis tersebut, terdapat semacam bahan pengisi yang mirip jeli kenyal yang disebut nukleus pulposus. Bantalan tersebut berfungsi sebagai "shock breaker" atau peredam getar yang memungkinkan tulang belakang untuk bergerak lentur.

Jika nukleus pulposus tersebut tergelincir/keluar dari bantalan karena dinding bantalan yang lemah, maka nukleus pulposus masuk ke dalam rongga ruas tulang belakang. Keadaan inilah yang disebut sebagai hernia nukleus pulposus (HNP) atau dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai urat terjepit atau saraf terjepit.

Gejala HNP

Jika HNP terjadi pada tulang punggung bawah, akan terjadi sakit yang tajam di salah satu bagian kaki, pinggul atau bokong atau mati rasa di bagian lain. Penderita mungkin juga merasakan sakit atau mati rasa pada bagian belakang betis atau telapak kaki. Kaki yang sama juga mungkin merasa lemah.

Jika HNP terjadi pada tulang leher, akan terjadi nyeri ketika menggerakkan leher, nyeri yang mendalam di dekat atau diatas tulang belikat, atau rasa sakit yang bergerak ke lengan atas, lengan bawah, hingga jari-jari. Mungkin juga akan mati rasa di sepanjang bahu, siku, lengan dan jari-jari.

Rasa sakit akibat HNP seringkali terjadi secara perlahan. Dan biasanya keadaan akan semakin buruk pada saat:
  • Setelah berdiri atau duduk
  • Di waktu malam
  • Ketika bersin, batuk atau tertawa
  • Ketika membungkuk kebelakang atau berjalan lebih dari beberapa meter. 

Penderita mungkin juga akan mengalami kelemahan pada otot tertentu. Terkadang penderita tidak menyadarinya sampai dokter memeriksanya. Pada sebagian kasus lain, penderita HNP kesulitan mengangkat kaki atau tangan, berdiri di atas jari-jari kaki di satu sisi, kesulitan menggenggam dan masalah lainnya.

Rasa sakit, mati rasa atau kelemahan bisa hilang atau bahkan meningkat dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.

Penyebab HNP

Beberapa hal yang bisa menyebabkan HNP, yaitu:
  • Trauma, seperti akibat jatuh, terbentur dan gerakan tiba-tiba yang cepat
  • Mengangkat beban atau menahan tekanan berlebihan
  • Batuk kronis
  • Tekanan pada tulang belakang
  • Sering menyetir dalam waktu yang lama
  • Obesitas
  • Kurang berolahraga
  • Sikap duduk yang salah
  • Kebiasaan merokok dan alkohol.

HNP kebanyakan mengenai usia lanjut. Ternyata hal ini terjadi karena cairan pada ruas-ruas tulang belakang dari tahun ke tahun semakin berkurang. Pada akhirnya cairan tersebut akan habis dan menyebabkan terjepitnya saraf tulang belakang.

Pria dan wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita HNP dan rata-rata penderita HNP berusia antara 30 sampai 50 tahun. Bagian tulang belakang yang paling sering terkena HNP adalah pinggang (lumbal). Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan HNP akan terjadi pada tulang belakang leher atau dada.

Diagnosis HNP

Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan yang cermat merupakan langkah pertama untuk mendiagnosis HNP. Tergantung di mana lokasi gejalanya, pemeriksaan akan dilakukan pada leher, bahu, lengan, tangan, punggung bawah, pinggul, dan kaki, dan kaki.

Pemeriksaan dilakukan untuk:
  • Menilai mati rasa pada anggota tubuh
  • Melihat refleks otot, refleks bisa lambat atau tidak ada sama sekali
  • Melihat postur tubuh, atau kurva tulang belakang.

Untuk melengkapi pemeriksaan, penderita HNP mungkin juga akan diminta dokter untuk:
  • Duduk, berdiri, dan berjalan. Sementara penderita berjalan, dokter mungkin akan meminta penderita untuk berjalan di atas jari-jari kaki dan kemudian tumit.
  • Membungkuk ke depan, ke belakang atau ke samping.
  • Menggerakkan leher ke depan, ke belakang, dan ke samping.
  • Mengangkat bahu, siku, pergelangan tangan, dan tangan dan dokter akan memeriksa kekuatannya.

Pada pemeriksaan lain, penderita mungkin akan diminta menekukkan kepala ke depan dan ke samping sementara dokter menempatkan sedikit tekanan ke bawah pada bagian atas kepala. Meningkatnya rasa sakit atau mati rasa selama pemeriksaan ini biasanya menjadi tanda tekanan pada saraf di leher.

Untuk memastikan diagnosis HNP dan stadiumnya, diperlukan pemeriksaan pelengkap seperti:
  • Pemeriksaan hantaran listrik serabut saraf dengan EMG
  • Myelogram, dilakukan untuk menentukan ukuran dan lokasi HNP
  • MRI Scan
  • CT Scan.

Pemeriksaan dengan MRI akan lebih jelas karena dapat melihat struktur jaringan lunak seperti jaringan saraf.

Pengobatan HNP

Pengobatan HNP tidak selalu dengan melakukan operasi. Hanya penderita yang sudah berkali-kali kumat dan sembuh kembali selama beberapa bulan atau tahun harus menjalani tindakan operasi. Biasanya orang yang baru pertama kali mengalami HNP dianjurkan untuk terapi konservatif dan istirahat mutlak di tempat tidur dengan obat-obatan untuk rasa sakit yang diikuti dengan terapi fisik.

Namun, sebagian penderita HNP mungkin perlu memperoleh pengobatan yang lebih, termasuk suntikan steroid atau operasi.

Obat-obatan

Obat-obatan akan membantu mengatasi rasa sakit akibat HNP. Dokter mungkin akan meresepkan obat anti-inflammatory drugs (NSAID) untuk mengontrol rasa sakit jangka panjang Pada kasus tertentu, dokter mungkin juga akan meresepkan obat narkotika jika sakit yang dialami parah dan tidak merespon NSAID. Jika penderita mengalami kejang, dokter mungkin meresepkan relaksan otot.

Perubahan gaya hidup

Diet dan olahraga sangat penting bagi penderita HNP dengan kelebihan berat badan. Terapi fisik penting untuk hampir semua penderita HNP. Terapis akan mengajarkan penderita bagaimana cara mengangkat, berpakaian, berjalan, dan melakukan aktivitas lain yang benar. Mereka juga akan mengajarkan cara untuk memperkuat otot-otot yang membantu mendukung tulang belakang. Penderita juga akan diajari bagaimana meningkatkan fleksibilitas tulang belakang dan kaki.

Yang perlu penderita HNP lakukan dirumah adalah:
  • Mengurangi aktivitas selama beberapa hari pertama dan setelah itu memulai kembali kegiatan secara perlahan.
  • Menghindari mengangkat beban berat minimal selama 6 minggu setelah rasa sakit dimulai.
  • Setelah 2 sampai 3 minggu, berolahraga lagi secara bertahap.

Suntikan

Suntikan obat steroid ke lokasi sekitar HNP akan membantu mengatasi rasa sakit selama beberapa bulan. Suntikan ini akan mengurangi pembengkakan di sekitar HNP dan meringankan banyak gejala.

Operasi

Operasi mungkin akan menjadi pilihan jika gejala tidak kunjung hilang dengan pengobatan atau terapi non-operasi lainnya. Diskectomy adalah operasi untuk mengangkat HNP. Selalu diskusikan dengan dokter dalam memilih pengobatan yang terbaik.

Pencegahan HNP

Untuk pencegahan dari HNP, lakukan:
  • Olahraga. Ini akan menjaga kelenturan dan kekuatan otot
  • Menghindari aktivitas berulang (repetitif)
  • Mengontrol berat badan sehingga tekanan pada tulang belakang tidak besar
  • Duduk dengan sikap tubuh yang benar
  • Hindari berkendara dalam waktu yang lama
  • Mempelajari teknik mengangkat yang benar.

Bagi orang yang sering mengangkat benda berat, bisa menggunakan korset lumbal untuk membantu menopang tulang belakang dan mencegah terjadinya kerusakan saraf. Tetapi terlalu sering menggunakan perangkat ini akan melemahkan otot-otot yang mendukung tulang belakang dan membuat masalah menjadi lebih buruk. Konsultasikan dulu ke dokter sebelum menggunakan perangkat semacam ini.

05 April 2014

Amnesia: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

http://www.medkes.com/2014/04/amnesia-gejala-penyebab-dan-pengobatan.html

Amnesia adalah suatu istilah umum untuk menggambarkan kondisi kehilangan memori. Kehilangan memori pada amnesia dapat bersifat sementara atau permanen, tapi biasanya hanya bersifat sementara. Penyebab amnesia bisa karena cedera otak, pengaruh obat-obatan tertentu, penggunaan alkohol, peristiwa traumatis atau karena kondisi lain seperti penyakit Alzheimer.

Amnesia anterograde berarti bahwa seseorang itu tidak dapat mengingat sesuatu yang baru, sementara amnesia retrograde berarti orang tersebut lupa akan peristiwa masa lalu mereka.

Dalam banyak kasus amnesia ringan, seperti yang disebabkan karena gegar otak, orang tersebut tidak bisa mengingat pukulan atau benturan pada kepala mereka atau waktu pemulihannya, tapi sisa memori mereka tetap utuh. Amnesia infantil, atau ketidakmampuan untuk mengingat kejadian di bulan atau tahun awal kehidupan, ini bersifat normal dan universal. Diperkirakan bahwa proses memori otak membutuhkan waktu untuk berkembang.

Gejala amnesia

Gejala-gejala amnesia tergantung pada penyebabnya, tetapi umumnya meliputi:
  • Kehilangan memori
  • Kebingungan
  • Ketidakmampuan untuk mengenali wajah-wajah atau tempat
  • Setelah orang itu pulih, mereka biasanya tidak bisa mengingat episode amnesia mereka.

Penyebab amnesia

Kehilangan memori dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, antara lain:
  • Cedera kepala
  • Penyakit parah
  • Demam tinggi
  • Kejang
  • Shock emosional atau histeria
  • Kerusakan otak yang berhubungan dengan alkohol
  • Obat-obatan tertentu, seperti barbiturat atau heroin
  • Anestesi umum
  • Terapi electroconvulsive (ECT)
  • Stroke
  • Transient ischaemic attack ('stroke mini')
  • Penyakit Alzheimer
  • Operasi otak.

Memori itu misterius

Cara otak menyimpan informasi masih menjadi misteri hingga kini. Teori-teori saat ini pun terkadang saling bertentangan, antara lain:
  • Distribusi luas memori di lapisan terluar otak (korteks)
  • Distribusi luas memori, dengan struktur tertentu (seperti hippocampus) memainkan peran penting
  • Area memori lokal dalam struktur tertentu dari otak sendiri
  • Penyimpanan memori di molekul otak
  • Penyimpanan memori di kelompok sel saraf (neuron).

Jenis memori

Otak diyakini memiliki beberapa bentuk memori yang berbeda, yaitu:
  • Jangka pendek. Informasi baru akan disimpan dalam waktu singkat. Jika informasi tersebut tidak diproses lebih lanjut, maka akan segera dilupakan.
  • Jangka panjang. Informasi dari memori jangka pendek berubah menjadi memori jangka panjang.
  • Deklaratif. Kenangan sadar akan peristiwa dan informasi.
  • Non deklaratif. Hanya sekali belajar, kebiasaan seperti menyetir mobil yang sudah mendarah daging dan otomatis dilakukan tubuh.

Tingkat keparahan amnesia

Tingkat keparahan amnesia tergantung dari penyebabnya. Gegar otak, kejang dan terapi electroconvulsive diyakini akan mengganggu aktivitas listrik otak sementara dan mencegah memori jangka panjang untuk bekerja dengan baik.

Stres akibat peristiwa traumatis juga dapat mengganggu pengolahan memori jangka pendek. Episode amnesia biasanya bersifat sementara. Dalam kasus amnesia yang parah, kehilangan memori bisa permanen.

Beberapa jenis trauma otak atau operasi otak dapat merusak struktur vital memori. Jenis kehilangan memori yang dialami tergantung pada bagian mana otak yang terpengaruh. Pada penyakit Alzheimer, orang biasanya masih bisa mengingat peristiwa di masa lalu, tapi biasanya akan mengalami penurunan memori yang akibat munculnya kondisi mereka itu.

Diagnosis amnesia

Untuk mendiagnosis amnesia, maka dibutuhkan beberapa pemeriksaan, antara lain:
  • Pemeriksaan riwayat medis
  • Pemeriksaan umum
  • Pengujian kemampuan mengingat jangka pendek dan jangka panjang
  • Tes-tes lain yang berhubungan dengan pengolahan pikiran
  • X-ray pada bagian kepala
  • Tes darah
  • Computed tomography scan (CT Scan)
  • Angiografi serebral (scan dilakukan setelah pewarna khusus disuntikkan).

Pengobatan amnesia

Pengobatan amnesia tergantung dari penyebabnya. Misalnya, seseorang yang telah mengalami peristiwa traumatis akan efektif ditangani dengan sedasi, perawatan dengan kasih sayang, dan mungkin membutuhkan bantuan psikiater.

Penderita gegar otak harus beristirahat setelah komplikasinya disembuhkan. Jika alkoholisme adalah penyebabnya, maka penderita harus berhenti mengonsumsi alkohol, dukungan emosional dan mencukupi nutrisi penting bagi tubuhnya. Dalam kasus penyakit Alzheimer, berbagai obat-obatan baru yang akan meningkatkan fungsi kolinergik otak sudah banyak tersedia.

Ringkasan:
  • Amnesia adalah istilah umum yang menggambarkan kehilangan memori.
  • Gejala amnesia antara lain kehilangan memori, kebingungan dan ketidakmampuan untuk mengenali wajah-wajah atau tempat.
  • Beberapa penyebab amnesia sementara antara lain gegar otak, penyakit parah, demam tinggi, stres emosional, beberapa jenis obat dan terapi electroconvulsive.

23 Oktober 2013

Otak Anak Gagap Memiliki Materi Abu-abu yang Minim

Anak gagap

Anak yang mengalami gangguan kegagapan (gagap) ternyata lebih sedikit memiliki materi abu-abu (grey matter) yang bertanggung jawab untuk stimulasi berbicara, para peneliti mengungkapkan.

Penelitian ini dilakukan oleh para ahli di Universitas Alberta, Kanada, menunjukkan bahwa kelangkaan materi abu-abu di area kunci dari otak yang bertanggungjawab untuk produksi perkataan pada anak-anak yang gagap, telah menegaskan pentingnya intervensi dini dilakukan.

Penelitian

Untuk tujuan penelitian, para peneliti menjaring 28 anak-anak dari usia 5 hingga 12 tahun. Sementara setengah dari anak-anak yang dijaring didiagnosis menderita gagap, setengah lainnya terbentuk dalam kelompok kontrol. Semua anak menjalani scan MRI untuk memeriksa ada tidaknya perbedaan struktur otak.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak gagap memiliki gangguan perkembangan di wilayah inferior frontal gyrus dari otak, area yang bertanggung jawab mengontrol "articulatory coding mandatory" yang memproduksi perkataan.

Miskinnya perkembangan atau abnormalnya bagian otak ini telah menghalangi pemrosesan bahasa, sorot peneliti.

"Kita tidak bisa meyakini apakah perbedaan struktur atau fungsi otak tersebut merupakan awal hasil untuk mengatasi gangguan bicara atau apakah perbedaan otak tersebut memang sudah terjadi sejak awal," jelas Beal, ahli patologi bahasa-pidato dalam sebuah siaran pers.

"Jika Anda berfikir mengenai karakteristik gagap -pengulangan suara pertama atau suku kata dalam sebuah kata, perpanjangan suara dalam kata- mudah untuk berhipotesis bahwa itu adalah masalah speech-motor-control," Deryk Beal, peneliti utama dari penelitian tersebut yang berasal dari Lembaga Penelitian dan Pengobatan Kegagapan ISTAR, Fakultas Kedokteran Rehabilitasi Universitas Alberta, menjelaskan.

"Jenis pengobatan gagap yang kami berikan di ISTAR berdasarkan keterbatasan sistem bicara dalam pikiran, dan kami memiliki tingkat keberhasilan yang baik dalam pengobatan gagap."

Meskipun beberapa studi sebelumnya juga menegaskan adanya perbedaan otak anak gagap dengan anak normal, namun scan tersebut baru diambil setelah munculnya kondisi kegagapan.

Sebaliknya, temuan ini membantu kita agar lebih memahami bagaimana gagap sangat dipengaruhi oleh materi abu-abu pada otak anak. "Semakin kita tahu banyak tentang motor learning anak-anak, maka semakin kita dapat menyesuaikan pengobatan dalam waktu yang lebih singkat, menyembuhkannya dengan lebih efektif," kata Beal. Penelitian ini sendiri diterbitkan dalam jurnal Cortex.