11 November 2014

Mengatasi Asma Pada Anak-anak

Saluran napas saat serangan asma

Asma adalah penyakit peradangan kronis dari paru-paru dan saluran napas, yaitu saluran yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Jika terserang asma, terjadi iritasi dan pembengkakan pada saluran napasnya, alhasil kemampuan anak untuk bernapas menjadi terganggu.

Pada sebagian anak, paparan alergen seperti tungau, debu, kecoa, jamur, serbuk sari, atau bulu binatang dapat menjadi pemicu atau memperparah serangan asma. Sedangkan sebagian lainnya dipicu oleh udara yang dingin, infeksi virus (seperti flu), asap rokok atau polusi udara.

Dengan pengobatan dan tindak lanjut medis yang tepat, anak yang memiliki asma umumnya akan baik-baik saja.

Apa yang terjadi saat serangan asma akut?

Jika seorang anak terkena serangan asma akut, lapisan saluran napasnya akan meradang dan memproduksi banyak lendir. Otot-otot di sekitar saluran napasnya akan mengejang yang mengakibatkan saluran napasnya menyempit. Akibatnya, anak akan bernapas lebih cepat, batuk atau mengi (mirip suara siulan kecil) sebagaimana udara pernapasan yang dipaksa melewati saluran napas yang sempit. Selain itu, hidung anak biasanya mengembang atau kulit di sekitar tulang rusuknya (di bawah leher) terlihat cekung setiap kali ia bernapas.

Pengobatan asma pada anak-anak

Jika seorang anak memiliki asma, teruslah berkomunikasi dengan dokter agar strategi pengobatan dan pencegahan terhadap serangan asma dapat ditentukan dengan tepat. Yang pertama-tama harus orangtua lakukan adalah mencari tahu pemicu serangan asma pada anak dan selanjutnya jauhkan anak dari pemicu-pemicu tersebut. Ingatlah, ada anak yang hanya terserang asma ketika mereka merasakan dingin, sementara anak lainnya terkena serangan asma saat mereka kontak dengan alergen atau iritan seperti asap rokok.

Menghentikan serangan asma

Dokter biasanya akan meresepkan satu atau beberapa jenis obat untuk anak-anak. Obat yang kita dikenal sebagai inhaler umum diresepkan dokter untuk menghentikan serangan asma anak-anak dengan cepat. Dalam meringankan kejang pada saluran napas, inhaler bekerja lebih cepat dibandingkan obat oral, yang membuat napas anak menjadi lebih mudah. Obat yang bekerja cepat ini, seperti albuterol, dapat diberikan melalui mesin nebulizer atau metered-dose inhaler (MDI).

Nebulizer adalah mesin bertenaga listirk atau baterai yang berfungsi mengubah obat cair menjadi kabut/embun untuk dihirup anak melalui masker. Perawatan dengan nebulizer umumnya memakan waktu sekitar 10 menit.

Sedangkan MDI adalah aerosol kecil yang dapat dimasukkan ke dalam tabung panjang yang disebut holding chamber atau spacer, yang pada ujungnya terdapat masker atau moncong/corong khusus. Albuterol disemprotkan ke dalam holding chamber dan terhirup oleh anak saat ia bernapas melalui masker atau corong. Perawatan yang satu ini dapat diterapkan dalam waktu kurang dari satu menit.

Mengenai pilihan apakah seorang anak akan menggunakan nebulizer atau MDI, dokter akan menilainya berdasarkan kondisi asmanya dan mana metode yang paling nyaman untuknya. Tapi pada dasarnya kedua metode tersebut sama-sama efektif dalam menghentikan serangan asma pada anak-anak.

Mencegah serangan asma

Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mencegah serangan asma. Seperti steroid inhalasi, yang akan membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan dan mencegah mengi pada anak. Anak dapat diberikan obat steroid inhalasi setiap hari baik dengan menggunakan nebulizer ataupun MDI, namun hal ini tergantung dari steroid apa yang diresepkan dokter.

Adapula obat lain untuk anak-anak berusia 4 tahun dengan asma sedang atau parah yang sulit dikendalikan. Obat ini dapat berupa kombinasi steroid inhalasi dan LABA (long-acting beta agonist).

Obat non-steroid kunyah yang disebut dengan leukotriene antagonist dapat dijadikan opsi lain untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada saluran napas anak.

Selain itu, pastikan juga guru, pengasuh atau orang-orang yang sering berinteraksi lama dengan anak agar mengetahui kondisi asmanya dan tahu apa yang harus dilakukan ketika ia terserang asma.

Dapatkah asma dicegah?

Belum ditemukan metode efektif untuk mencegah asma pada anak-anak. Anak juga tidak dapat diprediksi akan memiliki asma hingga ia menunjukkan gejala-gejala persisten, seperti mengi, dan batuk yang terus menerus. Namun, orangtua dapat meminimalisir tingkat keparahan asma anak dengan melakukan hal-hal berikut:
  • Jauhkan anak dari paparan debu. Ada perlunya membungkus kasur anak dengan sprei anti air dan hindari penggunaan karpet (ambal) di kamarnya.
  • Jauhkan anak dari asap rokok. Secara teknis, asap rokok memang tidak dianggap sebagai alergen, tapi dapat mengiritasi paru-paru.
  • Batasi eksposur dengan polusi udara. Polutan seperti ozon dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan pada orang yang memiliki saluran napas sensitif. Saat kualitas udara buruk, sebaiknya jaga anak agar tetap di dalam rumah.
  • Batasi kontak dengan binatang peliharaan. Jika anak diketahui alergi pada suatu binatang peliharaan, tentu saja orangtua harus menjauhkan binatang tersebut darinya. Namun, alangkah baiknya agar anak yang memiliki asma menghindari kontak dengan seluruh binatang-binatang, terutama binatang yang memiliki rambut (kucing, anjing, hamster dll) atau bulu (burung, ayam dll).
  • Bersihkan jamur dirumah. Pastikan membuka jendela pada saat memasak, dan kamar mandi juga harus memiliki ventilasi yang cukup. AC atau dehumidifier dapat digunakan untuk menjaga tingkat kelembaban udara. Perbaiki bocor-bocor dirumah yang dapat menyebabkan jamur tumbuh di dinding atau lantai, dan bersihkan permukaan rumah yang berjamur dengan menggunakan sabun dan air. Pastikan juga pakaian atau permukaan rumah yang basah atau lembab dikeringkan sesegera mungkin untuk mencegah pertumbuhan jamur. 

Dapatkah anak-anak sembuh dari asma?

Belum ditemukan obat atau metode untuk mengobati asma. Metode atau obat-obatan yang ada lebih ditujukan untuk mencegah atau menghentikan serangan asma. Secara umum, asma dianggap sebagai kondisi seumur hidup, meskipun frekuensi dan tingkat keparahannya dapat meningkat atau menurun seiring pertumbuhan anak.

Jika tidak diobati atau terlambat mendapatkan perawatan, serangan asma dapat mematikan. Segera beri anak dengan obat (yang diresepkan dokter) setiap kali ia terserang asma. Dengan tindak lanjut dan pengobatan yang tepat, anak dengan asma dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.