Penyebab bayi kolik
Bayi yang menelan udara di saat ia menyusu sebenarnya sudah menjadi hal yang lumrah, asalkan masih dalam batas yang ditolerir. Yang perlu ibu perhatikan adalah bagaimana caranya menyusui bayi yang baik dan benar, dan apa yang dilakukan pada bayi setelah ia menyusu. Bila bayi dibaringkan setelah menyusu, maka udara yang tertelan akan sulit keluar dan akhirnya menyebabkan kolik. Berbeda ketika bayi diposisikan secara vertikal atau tegak setelah menyusui, udara yang tertelan biasanya akan mudah keluar.Selain karena menelan udara terlalu banyak, kolik bisa disebabkan antara lain karena:
- Sistem pencernaan bayi yang tidak mentolerir protein atau laktosa susu sapi
- Kondisi refluks (asam lambung dan susu akan kembali naik ke kerongkongan)
- Sistem pencernaan dan sistem saraf yang belum sempurna
- Adanya gas di dalam usus
- Hipersensitif terhadap lingkungan (cahaya, suara).
Kolik sebenarnya bukan hal baru, hanya saja sering disebut dengan istilah berbeda pada tiap-tiap daerah. Orang-orang tua yang awam sekalipun umumnya cukup memahami hal ini, dan sedikit banyak sudah tahu cara menanganinya.
Dulu ada sekelompok dokter atau peneliti kesehatan Amerika Serikat yang meneliti mengapa kolik jarang terjadi pada bayi-bayi suku Indian Navaho di Amerika Utara, ternyata hal ini disebabkan karena kebiasaan suku Navaho yang membawa bayi mereka dalam posisi vertikal. Bayi-bayi suku Navaho akan diikat dengan baik pada sebuah papan yang dilampini, dan digendong pada punggungnya dengan membiarkan kaki dan lengannya terayun. Diketahui, posisi yang tegak lurus semacam ini akan membuat sang bayi mudah mengeluarkan udara yang sudah tertelan. Setelah mengetahui hal ini, barulah kemudian para peneliti kesehatan membuat gendongan bayi yang fungsinya mirip dengan gendongan suku Indian Navaho. Tentunya dibuat dengan lebih baik dan lembut sehingga bayi merasa nyaman yang akhirnya akan menghindarkannya dari kolik.
Ketika bayi terkena kolik
Bila bayi Anda terkena kolik, naikkan posisi kepalanya ketika berbaring. Caranya, letakkan bantal pada bagian bawah kasurnya pada bagian kepala, sehingga ketika dibaringkan, bagian kepala bayi akan lebih tinggi dari kakinya. Namun perhatikan jangan sampai leher bayi tertekuk, meskipun miring, bayi harus tetap dalam keadaan lurus dan jangan terlalu curam sehingga bayi bisa tergelincir ke bawah. Untuk lebih praktisnya, Anda bisa menggunakan kasur refluks khusus untuk bayi.Sebelum membaringkannya, usahakan menegakkannya dalam posisi vertikal beberapa saat sehingga ia bersendawa. Caranya, dengan kepala bayi tetap di atas, tekan dengan lembut bagian perut bawahnya, bisa dengan satu tangan atau dengan dada/pundak Anda, sementara tangan yang lain menepuk punggungnya dengan perlahan-lahan (lihat gambar atas). Perlu diperhatikan, ketika bayi menangis, ia akan lebih banyak menelan udara. Hal ini, berarti keadaan si bayi harus tenang sebelum ia dapat mengeluarkannya. Mengayunnya dengan lembut dan perlahan sambil berjalan-jalan di kamar akan membantu menenangkannya, dan dengan demikian akan meringankan ketegangan di dalam saluran pencernaannya.
Bayi yang diberi susu botol harus mendapatkan perhatian yang lebih. Jagalah putingnya agar selalu bersih dan lubangnya tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Lubang yang terlalu besar akan membuatnya minum terlalu banyak dalam sekali hisap, sedangkan lubang yang terlalu kecil akan membuatnya berusaha menghisap lebih kuat dan ini akan menambah banyaknya udara yang ditelan. Puting dengan lubang yang terlalu besar lebih baik tidak usah digunakan lagi, atau buang saja. Dan jika lubangnya terlau kecil, Anda bisa membesarkannya sendiri, atau jika ragu, lebih baik beli saja puting baru yang pas buat bayi Anda.