Tampilkan postingan dengan label Gangguan Pencernaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gangguan Pencernaan. Tampilkan semua postingan

18 Maret 2023

Usus Adalah Otak Kedua: Hubungan Antara Kesehatan Usus dan Mental

Otak dan usus

Banyak orang menganggap otak sebagai pusat kontrol untuk segala hal yang terkait dengan kesehatan mental kita. Namun, baru-baru ini, penelitian telah menemukan bahwa usus kita mungkin juga memiliki peran yang sama pentingnya.

Banyak ahli kesehatan sekarang mengakui bahwa usus kita sebenarnya berfungsi sebagai "otak kedua" kita, karena itu memiliki sistem saraf yang kompleks dan menghasilkan banyak zat kimia penting seperti serotonin dan dopamin, yang biasanya dikaitkan dengan kesehatan mental dan kesejahteraan.

Faktanya, sekitar 95% dari serotonin dalam tubuh kita sebenarnya diproduksi di dalam usus kita, bukan di otak. Serotonin merupakan neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, tidur, nafsu makan, dan bahkan pergerakan usus. Ketika kadar serotonin rendah, seseorang bisa merasa cemas, depresi, atau mudah marah.

Selain serotonin, usus kita juga menghasilkan dopamin, yang membantu mengatur fungsi otak dan mempengaruhi suasana hati dan motivasi kita. Ketika kadar dopamin rendah, seseorang bisa merasa kelelahan, tidak bersemangat, dan depresi.

Kesehatan usus juga terkait dengan kesehatan mental kita melalui sistem mikrobiom, yang merupakan sekumpulan bakteri baik dan buruk yang hidup di dalam usus kita. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan mikrobiom bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah mental seperti depresi dan kecemasan.

Dalam beberapa kasus, masalah kesehatan mental bahkan dapat dipicu oleh kondisi medis di usus, seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau intoleransi gluten. Ini menunjukkan bahwa memperbaiki kesehatan usus kita bisa membantu mengurangi risiko masalah kesehatan mental.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan usus dan membantu menjaga kesehatan mental kita? Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
  1. Makan makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Kurangi makanan olahan, makanan cepat saji, dan gula.
  2. Konsumsi probiotik atau makanan yang mengandung bakteri baik, seperti yogurt atau kimchi.
  3. Kurangi stres dan coba teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pijat.
  4. Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi stres.
  5. Hindari alkohol, merokok, dan obat-obatan terlarang.

Dengan memperhatikan kesehatan usus kita, kita bisa membantu menjaga kesehatan mental kita dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Mengingat usus kita adalah "otak kedua" kita, tidak ada salahnya untuk memperlakukannya dengan baik dan memberikan nutrisi yang dibutuh agar kita bisa merasakan manfaatnya tidak hanya pada kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental.

Selain menerapkan cara-cara di atas, penting juga untuk menjaga kebersihan usus dengan menghindari infeksi dan kerusakan. Karena itu, pastikan untuk mencuci tangan secara teratur, memasak makanan dengan benar, dan menghindari makanan yang tidak segar atau tidak diolah dengan benar.

Terkait dengan pola makan, sebaiknya hindari makanan yang bisa memicu inflamasi di usus, seperti makanan yang mengandung gluten, laktosa, atau fruktosa. Kondisi seperti intoleransi gluten atau sindrom iritasi usus (IBS) bisa memperburuk masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

Untuk menjaga kesehatan usus secara optimal, juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka bisa membantu mengevaluasi kondisi kesehatan kita dan memberikan rekomendasi khusus tentang pola makan atau suplemen yang tepat untuk memperbaiki kesehatan usus dan kesehatan mental.

Kesimpulannya, kesehatan usus memang memiliki peran yang tak terduga dalam kesehatan mental kita. Kita sebaiknya memperhatikan kesehatan usus kita dengan baik, menghindari makanan yang memicu inflamasi, dan menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga dan teknik relaksasi. Dengan begitu, kita bisa membantu menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

20 Februari 2020

Penyebab Muntah Berdasarkan Warnanya

Perempuan muntah

Hijau, kuning, coklat, hitam, dan lainnya: Apa arti dan penyebab muntah saya?

Warna muntah yang bermacam-macam
Muntah itu sendiri bukanlah penyakit. Muntah adalah gejala dari suatu kondisi atau penyakit, mulai dari infeksi hingga penyakit kronis.

Warna muntah juga dapat berubah seiring tahapan penyakit. Misalnya, muntah akibat gastroenteritis  (flu perut) awalnya mungkin berwarna hijau atau kuning kemudian selanjutnya berubah menjadi oranye.

Muntah yang hanya berlangsung satu atau dua hari biasanya bukan disebabkan hal serius. Ini mungkin hanya reaksi tubuh terhadap iritasi di usus atau cara tubuh menyingkirkan hal-hal berbahaya.

Serangan muntah yang singkat biasanya disebabkan penyakit akut seperti keracunan makanan. Namun jika siklus muntah terjadi selama beberapa minggu atau bulan, ini mungkin disebabkan oleh penyakit kronis.

Muntah jernih
Muntah jernih biasanya terjadi setelah mengalami muntah beberapa kali, yang secara efektif mengosongkan isi perut dari makanan.

Muntah jernih mungkin disebabkan kondisi seperti:
Dalam kasus yang terjadi terus menerus, muntah dapat mengandung cairan empedu yang berwarna kuning atau hijau.

Muntah jernih juga dapat disebabkan oleh:
  • Obstruksi jalan keluar lambung. Kondisi dimana lambung benar-benar tersumbat oleh sesuatu seperti tumor atau bisul. Ketika ini terjadi, tidak ada makanan atau minuman yang dapat melewatinya, termasuk air.
  • Cedera kepala. Sebagian orang sering mengalami muntah parah setelah cedera kepala. Pada kasus yang parah, muntah yang jernih mungkin merupakan tanda kerusakan otak.

Muntah warna putih atau berbusa
Muntah dapat berwarna putih setelah memakan sesuatu yang putih, seperti es krim atau susu.

Muntah berbusa dapat terjadi akibat gas berlebih di dalam lambung. Segera ke dokter jika kondisi ini berlangsung lebih dari satu atau dua hari.

Kondisi yang menyebabkan gas berlebih dalam lambung meliputi:
  • Refluks asam atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Refluks terjadi ketika asam lambung mengalir naik kembali ke kerongkongan dari lambung. Gejala lainnya adalah sensasi panas di tenggorokan, sakit dada, dan kesulitan menelan.
  • Gastritis. Ini adalah peradangan pada lapisan lambung. Gastritis dapat berkembang akibat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dalam waktu yang lama atau minum minuman beralkohol. Gejala lainnya termasuk gangguan pencernaan, mual, dan perut bagian atas terasa penuh.

Muntah warna hijau atau kuning
Muntah hijau atau kuning dapat mengindikasikan tubuh mengeluarkan cairan yang disebut empedu. Cairan ini dibuat oleh hati dan disimpan di kantong empedu.

Memuntahkan cairan empedu tidak selalu berarti serius. Muntah cairan empedu juga dapat terjadi akibat kondisi yang sebenarnya tidak serius, lalu muntah dalam keadaan perut kosong, contohnya akibat flu perut dan morning sickness.

Muntah hijau atau kuning juga dapat disebabkan oleh penyumbatan pada usus. Penyumbatan ini bisa akibat batu empedu atau hernia. Gejala lain termasuk kehilangan nafsu makan, sembelit, dan kram perut.

Muntah warna oranye
Muntah berwarna oranye mungkin menjadi gejala suatu penyakit di beberapa jam pertama. Warnanya bisa bertahan jika perut diisi kembali dengan makanan di antara episode muntah, karena oranye adalah warna makanan yang dicerna sebagian.

Kecuali jika berlangsung lebih dari satu atau dua hari, muntah oranye biasanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Muntah oranye umumnya disebabkan oleh:
  • Keracunan makanan setelah makan makanan yang terkontaminasi. Gejala lainnya termasuk diare, kram perut, dan demam.
  • Gastroenteritis atau flu perut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kontak dengan orang yang terinfeksi atau dari makanan dan air yang terkontaminasi. Gejalanya termasuk demam ringan, nyeri otot, dan sakit perut.
  • Influenza. Gejalanya mirip dengan flu biasa dengan disertai pilek dan sakit tenggorokan. Seiring perkembangannya, influenza dapat menyebabkan demam, kelemahan, kedinginan, dan sakit kepala yang persisten.
  • Migrain. Sakit kepala hebat adalah gejala dari migrain. Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Ketika migrain memuncak, bisa muncul keinginan untuk muntah, atau mengalami muntah berulang jika rasa sakitnya berlanjut.
  • Muntah yang berhubungan dengan kehamilan (morning sickness). Ketika hormon-hormon menumpuk di tubuh selama kehamilan, ibu mungkin menjadi mual dan muntah. Sekitar 55 persen wanita yang hamil mengalami muntah. Meskipun kondisi ini disebut morning sickness, namun muntah dapat terjadi kapan saja.

Muntah oranye juga bisa disebabkan oleh:
Dalam kasus ini, muntah oranye biasanya bersifat sementara. Selanjutnya muntah dapat berubah ke warna lain.

Muntah warna merah atau merah muda
Muntah darah dalam jumlah banyak disebut sebagai hematemesis. Meskipun sering berwarna merah muda atau merah terang, warnanya juga bisa tampak hitam atau coklat tua.

Harus segera ke dokter bila mengalami muntah berwarna merah, merah muda, atau kemerahan.

Pada anak-anak, muntah darah bisa merupakan pertanda:
  • intoleransi diet terhadap susu
  • menelan darah dari luka ke mulut
  • gangguan pembekuan darah tertentu
  • cacat lahir.

Pada orang dewasa, muntah berwarna merah atau merah muda umumnya disebabkan oleh:
  • Kerusakan pada tenggorokan, mulut, atau gusi akibat batuk atau muntah. Sedikit darah yang keluar mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika jumlahnya signifikan atau terlihat seperti bubuk kopi, segera ke dokter untuk memeriksakannya.
  • Tukak lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan di saluran pencernaan bagian atas. Ini termasuk mulut, kerongkongan, lambung, dan usus kecil bagian atas.
  • Amiloidosis. Ini terjadi ketika protein menumpuk di organ vital. Mungkin akan muncul banyak gejala mulai dari diare, kembung, hingga muntah darah.
  • Gagal hati. Kondisi ini terutama mempengaruhi orang-orang yang sebelumnya memiliki penyakit hati. Gejalanya yang umum adalah kulit dan putih mata yang menguning. Gejala lainnya termasuk pembengkakan perut, nyeri di perut kanan atas, dan merasa mengantuk atau bingung.
  • Sindrom Mallory-Weiss. Ini mengacu pada robekan pada kerongkongan yang disebabkan oleh episode muntah yang sering dan sangat kuat.

Muntah warna coklat
Ada dua kemungkinan penyebab muntah coklat.

Dalam banyak kasus, warna coklat ini sebenarnya adalah warna darah. Jika menyerupai bubuk kopi, sebaiknya segera ke dokter. Ini mungkin disebabkan oleh tukak lambung, amiloidosis, atau kondisi mendasar lainnya yang parah.

Sembelit yang parah juga dapat menyebabkan muntah berwarna coklat. Kondisi ini menghambat pencernaan. Akibatnya, muntah mungkin berbau seperti kotoran. Gejala lainnya mungkin kembung dan sakit perut parah. Segera ke dokter bila mengalaminya.

Muntah warna hitam
Warna hitam juga bisa menjadi corak muntah darah. Bahkan mungkin menyerupai bubuk kopi gelap.

Muntah dapat menjadi berwarna hitam jika darah telah dioksidasi oleh asam lambung. Zat besi dalam darah kemudian berubah menjadi coklat. Karena darah tidak lagi merah terang, itu berarti perdarahan telah berhenti atau hanya terjadi dalam jumlah kecil.

Muntah hitam disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan muntah darah (dijelaskan di bagian sebelumnya). Segera ke dokter jika mengalami muntah hitam.

Pada sebagian kecil kasus, muntah hitam mungkin merupakan akibat dari infeksi jamur seperti phaeohyphomycosis. Infeksi ini dapat berkembang setelah kontak dengan kultur jamur hitam. Seseorang mungkin lebih mungkin mengembangkan kondisi ini jika ia mendapatkan transplantasi sumsum tulang atau organ, atau jika terpapar tanah pertanian atau pekerjaan lapangan lainnya.

Tekstur muntah yang berubah-ubah
Dalam beberapa kasus, muntah dapat berubah tekstur berdasarkan isi perut atau sudah berapa lama sejak makan sesuatu. Tekstur juga dapat berubah jika seseorang telah berulang kali muntah - pertama kali memuntahkan makanan, kemudian empedu, dan asam lambung.

Perubahan-perubahan ini biasanya bukanlah alasan yang perlu dikhawatirkan, tetapi jika melihat sesuatu yang tidak biasa atau mengalami gejala lain, sebaiknya hubungi dokter.

Kapan harus menemui dokter
Hubungi dokter jika melihat darah dalam jumlah yang banyak di dalam muntah. Ingat: warna darah dapat berkisar dari merah ke coklat ke hitam.

Segera ke dokter jika muntah disertai dengan pusing, napas cepat atau dangkal, atau tanda-tanda syok lainnya.

Muntah hijau atau kuning juga bisa menjadi gejala kondisi yang lebih serius, seperti refluks empedu. Segera ke dokter jika mengalaminya.

Juga harus ke dokter apabila:
  • muntah telah berlangsung selama 48 jam dan tidak membaik
  • ada tanda-tanda dehidrasi
  • kehilangan berat badan karena muntah
  • menderita diabetes. Muntah yang berulang dapat mempengaruhi kadar gula darah
  • mengalami nyeri dada yang parah. Ini mungkin mengindikasikan serangan jantung.

Article Resources

01 Oktober 2018

Penyebab dan Pengobatan Buang Air Besar (BAB) Berdarah

Tinja di darah

BAB berdarah bisa membuat khawatir. Meskipun sebagian besar perdarahan disebabkan oleh kondisi non-serius, perdarahan juga dapat disebabkan oleh kondisi kanker atau prakanker.

Inilah yang perlu Anda ketahui tentang kemungkinan penyebab BAB berdarah dan apa yang harus dilakukan.

Penyebab BAB berdarah

Darah pada tinja mengindikasikan adanya perdarahan di suatu tempat di dalam tubuh. Terkadang jumlah darah yang keluar sangat sedikit sehingga hanya bisa diketahui dengan tes okultisme tinja. Namun lain waktu, jumlahnya mungkin banyak sehingga terlihat secara kasat mata.

Kemungkinan penyebab adanya darah pada tinja termasuk:

Hemoroid (Wasir) - Wasir adalah pembuluh darah di rektum atau anus yang membengkak, yang bisa menyakitkan, dan terkadang berdarah. Darahnya biasanya berwarna merah cerah dan biasanya melapisi tinja bagian luar.

Gastroenteritis - Gastroenteritis adalah infeksi usus dan dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau keracunan makanan. Rata-rata 1/5 penduduk mengalami gastroenteritis setiap tahunnya. Tinja bisa jadi sangat encer, dan mengandung lendir, atau bahkan darah.

Penyakit divertikular - Divertikula adalah kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, terutama di usus besar (kolon). Divertikula yang terinfeksi atau bermasalah juga dapat mengeluarkan darah.

Fisura anus - Luka atau robek kecil di jaringan yang melapisi anus mirip dengan retakan yang terjadi di bibir pecah-pecah atau potongan kertas dapat menyebabkan darah dalam tinja. Fisura anus sering disebabkan oleh BAB keras dan menyakitkan.

Kolitis - Radang usus besar. Di antara penyebab darah dalam tinja yang lebih umum adalah kolitis.

Angiodisplasia - Suatu kondisi di mana pembuluh darah yang rapuh dan abnormal menyebabkan perdarahan.

Tukak lambung - Borok di lapisan lambung atau duodenum, ujung atas usus kecil. Banyak tukak lambung disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori). Penggunaan obat anti inflamasi seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen untuk jangka panjang atau dosis tinggi juga dapat menyebabkan bisul.

Polip atau kanker - Polip adalah pertumbuhan jaringan jinak yang dapat membesar, berdarah, dan menjadi kanker. Kanker kolorektal adalah kanker yang dapat  menyebabkan perdarahan yang tidak terlihat mata.

Masalah esofagus - Varises esofagus dapat menyebabkan perdarahan.

Suplemen tertentu - Suplemen zat besi juga bisa membuat tinja tampak hitam

Efek samping radiasi -  Radioterapi yang digunakan untuk mengobati kanker rahim, ovarium, prostat atau rektum juga dapat menimbulkan efek samping seperti perdarahan.

Diagnosis BAB berdarah

Kondisi BAB berdarah harus diperiksakan ke dokter. Setiap rincian yang Anda berikan ke dokter akan memudahkan dokter menemukan penyebabnya.

Warna darah dapat menunjukkan dari mana perdarahan berasal:
  • Darah merah cerah biasanya menunjukkan perdarahan rendah di usus besar atau rektum
  • Darah merah gelap atau merah marun biasanya menunjukkan perdarahan lebih tinggi di usus besar atau usus kecil
  • Melena biasanya berarti perdarahan di perut, seperti perdarahan akibat bisul.

Dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya:

Pemeriksaan rektum - Terkadang seorang dokter dapat mendeteksi penyebab perdarahan dengan pemeriksaan rektal.

Nasogastric lavage - Tes untuk mengetahui lokasi perdarahan di saluran pencernaan bagian atas atau bawah. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengeluarkan isi lambung melalui selang yang dimasukkan ke dalam lambung melalui hidung. Jika lambung tidak mengandung darah, berarti perdarahan lebih mungkin terjadi di saluran pencernaan bagian bawah.

Esophagogastroduodenoscopy (EGD) - Termasuk dalam endoskopi. Endoskop atau tabung fleksibel dengan kamera kecil di ujungnya, dimasukkan melalui mulut dan turun esofagus ke lambung dan duodenum. Dokter dapat menggunakan ini untuk mencari sumber perdarahan. Endoskopi juga dapat digunakan untuk mengumpulkan sampel jaringan kecil untuk diperiksa di laboratorium.

Kolonoskopi - Prosedur serupa dengan EGD. Perbedaannya endoskop dimasukkan melalui anus untuk melihat usus besar. Seperti halnya EGD, kolonoskopi dapat digunakan untuk mengumpulkan sampel jaringan untuk biopsi.

Enteroskopi - Prosedur serupa dengan EGD dan kolonoskopi yang digunakan untuk memeriksa usus kecil.

Barium X-ray - Sebuah prosedur yang menggunakan bahan kontras yang disebut barium untuk membuat saluran pencernaan terlihat pada X-ray. Barium dapat ditelan atau dimasukkan ke dalam rektum.

Pemindaian radionuklida - Sebuah prosedur penyuntikan sejumlah kecil bahan radioaktif ke dalam pembuluh darah dan kemudian menggunakan kamera khusus untuk melihat gambar aliran darah di saluran pencernaan untuk mendeteksi di mana perdarahan terjadi.

Angiografi - Sebuah prosedur penyuntikan pewarna khusus ke pembuluh darah yang membuat pembuluh darah terlihat pada scan X-ray atau computerized tomography (CT). Prosedur ini mendeteksi perdarahan saat pewarna bocor keluar dari pembuluh darah di lokasi perdarahan.

Laparotomi - Prosedur pembedahan di mana dokter membuka dan memeriksa perut. Ini mungkin diperlukan jika tes lain gagal menemukan penyebab perdarahan.

Dokter juga dapat menggunakan tes laboratorium ketika ada darah dalam tinja. Tes-tes ini mungkin mencari masalah pembekuan, anemia, dan keberadaan infeksi H. pylori.

Gejala Terkait

Seseorang dengan darah di tinja mungkin tidak menyadari adanya perdarahan dan mungkin tidak merasakan gejalanya. Di sisi lain penderita BAB berdarah juga mungkin mengalami sakit perut, muntah, kelemahan, kesulitan bernapas, diare, palpitasi, pingsan, dan penurunan berat badan tergantung pada penyebab, lokasi, panjang, dan keparahan perdarahan.

Pengobatan BAB berdarah

Tergantung penyebabnya, banyak cara yang dapat dilakukan dokter untuk menghentikan perdarahan. Seringkali endoskopi digunakan untuk menyuntikkan bahan kimia ke tempat perdarahan, mengobati lokasi perdarahan dengan arus listrik atau laser, atau menerapkan pita atau klip untuk menutup pembuluh darah yang berdarah. Jika endoskopi tidak dapat menghentikan perdarahan, dokter dapat menggunakan angiografi untuk menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah untuk mengontrol perdarahan.

Selain menghentikan perdarahan langsung, juga dilakukan perawatan untuk mengatasi penyebab perdarahan agar tidak kembali. Pengobatan bervariasi tergantung dari penyebabnya dan mungkin termasuk penggunaan obat-obatan seperti antibiotik untuk mengobati H. pylori, atau obat untuk menekan asam di lambung, atau obat anti-inflamasi untuk mengobati kolitis. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan polip atau bagian kolon yang rusak karena kanker, divertikulitis, atau penyakit radang usus.

Sedangkan perawatan rumah yang dapat Anda lakukan termasuk makan diet tinggi serat untuk meredakan sembelit yang dapat menyebabkan dan memperparah wasir dan fisura anus, dan berendam di pemandian air hangat untuk menghilangkan fisura anus.

Article Resources
  • https://www.webmd.com/digestive-disorders/blood-in-stool
  • https://www.uptodate.com/contents/blood-in-the-stool-rectal-bleeding-in-adults-beyond-the-basics
  • https://www.netdoctor.co.uk/healthy-living/a28106/reasons-why-there-could-be-blood-in-your-poo/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/14612-rectal-bleeding

17 Agustus 2018

Diet untuk Bayi / Anak yang Muntah dan Diare


Bayi dan anak kecil umum mengalami muntah dan diare. Muntah dan diare dapat dengan cepat menyebabkan anak kehilangan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi adalah kondisi hilangnya air dan mineral dari tubuh dalam jumlah yang banyak. Dehidrasi bisa serius dan mengancam jiwa. Cairan tubuh anak yang hilang akibat muntah dan diare harus segera digantikan dengan pemberian sedikit cairan tapi sering.

Larutan dehidrasi oral

Untuk bayi, ASI atau susu formula adalah cairan terbaik. ASI dapat membantu mengurangi diare. Tapi jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, berikan larutan rehidrasi oral. Larutan rehidrasi oral dapat menggantikan mineral yang hilang yang disebut elektrolit. Larutan rehidrasi oral dapat digunakan disamping pemberian ASI dan susu formula. Larutan rehidrasi oral juga dapat mengurangi muntah dan diare. Larutan rehidrasi oral dapat dibeli di apotik tanpa memerlukan resep dokter.

Dalam kasus muntah dan dehidrasi berat, anak harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan cairan intravena (IV).

Memberikan makanan dan cairan

Untuk ASI atau susu formula:

  • Teruskan pemberian ASI atau susu formula.
  • Jika menggunakan susu formula, dokter mungkin menyarankan untuk mengganti susu formula jenis lain untuk sementara waktu. Penyebab umum muntah atau diare pada bayi baru lahir adalah masalah dengan susu formula.
  • Berikan ASI atau susu formula dalam durasi singkat, tapi sering. Berikan setiap 30 menit selama 5 hingga 10 menit setiap kali selama 2 hingga 3 jam. Ini akan membantu bayi mendapatkan lebih banyak cairan.
  • Jika muntah atau diare tidak berhenti, mungkin perlu memberikan susu formula tanpa laktosa atau rendah. Laktosa sendiri adalah gula susu yang sulit dicerna.

Untuk penggunaan larutan rehidrasi oral:

  • Larutan rehidrasi oral dapat diberikan bergantian dengan ASI atau susu formula.
  • Hanya gunakan larutan rehidrasi oral yang dijual / kemasan. Jangan membuat larutan sendiri.
  • Berikan bayi Anda larutan sedikit-sedikit tapi sering. Ini akan membantu menggantikan elektrolit yang hilang.
  • Jika muntah atau diare membaik setelah 2 hingga 3 jam, larutan rehidrasi oral dapat dihentikan. Lanjutkan pemberian ASI atau susu formula seperti biasa.

Untuk anak-anak dengan makanan padat:

  • Jika anak menginginkan dan mentolerir makanan biasa, silakan berikan.
  • Jika tidak bisa makan makanan biasa, berikan cairan bening seperti air. Jangan berikan cairan gula tinggi seperti jus atau soda. Berikan makanan dan minuman dalam jumlah sedikit tapi sering.
  • Jika anak mentolerir cairan bening, perlahan tingkatkan jumlahnya. Ganti cairan ini dengan larutan rehidrasi oral.
  • Anak sudah dapat memulai diet biasanya setelah 12 hingga 24 jam setelah diare atau muntah berhenti. Terus berikan banyak cairan bening.

Kapankah anak harus dibawa ke dokter?

Hubungi dokter jika anak mengalami salah satu dari gejala berikut ini:
  • Nyeri perut yang semakin memburuk
  • Nyeri perut kanan bawah konstan
  • Diare berat selama lebih dari 24 jam
  • Darah dalam muntah atau tinja (warna hitam atau merah)
  • Menolak diberikan makan atau minum
  • Urin berwarna gelap atau tidak ada urin selama 8 jam, tidak ada air mata saat menangis, mata cekung, atau mulut kering
  • Rewel atau tangisan yang tidak bisa ditenangkan
  • Mengantuk yang tidak biasa
  • Muncul ruam baru
  • Lebih dari 8 kali diare dalam 8 jam
  • Berusia di bawah 12 minggu mengalami demam 38 ° C atau lebih tinggi
  • Demam 38,5 ° C atau lebih tinggi yang tidak turun dengan obat-obatan
  • Berusia di bawah 2 tahun mengalami demam selama lebih dari 24 jam
  • Berusia 2 tahun ketas mengalami demam selama lebih dari 3 hari
  • Mengalami demam berulang di atas 40 ° C.

Kondisi gawat darurat muntah dan diare

Segera ke gawat darurat rumah sakit jika anak memiliki gejala-gejala ini:
  • Sulit bernapas
  • Kebingungan
  • Kantuk yang ekstrem atau kesulitan berjalan
  • Hilang kesadaran
  • Denyut jantung cepat
  • Leher kaku
  • Kejang.

Article Resources
  • Fairview Health Services. "Diet for Vomiting and Diarrhea (Infant/Toddler)"

15 Agustus 2018

Penyebab Mual & Muntah Setelah Makan

Mual dan muntah setelah makan

Mual dan muntah setelah makan dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari keracunan makanan hingga kehamilan.

Dengan memperhatikan gejalanya akan membantu menentukan penyebab mual setelah makan. Pengobatan yang efektif baru dapat dimulai setelah penyebabnya diketahui.

Penyebab mual dan muntah setelah makan

Kondisi-kondisi berikut ini dapat membuat Anda mual dan muntah setelah makan.

Alergi makanan

Makanan tertentu, seperti kerang, kacang, atau telur, dapat membuat sistem kekebalan tubuh mengidentifikasinya sebagai penyerbu asing yang berbahaya. Ketika memakan salah satu makanan pemicu ini, sistem kekebalan tubuh akan berusaha melawan yang mengarah pada pelepasan histamin dan kimia tubuh lainnya. Zat kimia ini menimbulkan reaksi alergi, yang dapat berupa gatal-gatal, pembengkakan mulut, hingga mual.

Keracunan makanan

Makanan yang tidak diolah dengan baik dapat terkontaminasi bakteri, virus, dan parasit yang dapat membuat tubuh sakit. Gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, dan diare, biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Flu perut

Flu perut menginfeksi usus dan memicu gejala gastrointestinal (GI) seperti mual, muntah dan diare. Penularan flu perut dapat terjadi karena berada terlalu dekat dengan orang yang sakit atau berasal dari makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi virus.

Kehamilan

Salah satu tanda awal kehamilan adalah perasaan tidak nyaman dan mual, yang sering dimulai selama bulan kedua kehamilan Anda. Hal ini diakibatkan perubahan tingkat hormon tubuh selama kehamilan.

Meskipun secara resmi disebut "morning sickness," mual dapat menyerang wanita hamil kapan saja sepanjang hari, termasuk pada waktu makan. Terkadang bau atau rasa makanan tertentu sudah cukup untuk membuat perut bergejolak. Perasaan mual selama kehamilan bersifat sementara, dan tidak akan mengganggu kesehatan Anda dan bayi Anda, kecuali bila asupan makanan sudah benar-benar terganggu.

Refluks asam

Perasaan terbakar di belakang tulang dada adalah gejala khas dari penyakit gastroesophageal refluks (GERD), yang gejalanya dapat menyebabkan mual juga. GERD terjadi ketika katup otot antara esofagus dan perut malfungsi, membuat asam lambung naik ke esofagus.

Kecemasan dan stres

Stres tidak hanya mempengaruhi emosi. Stres juga mempengaruhi kesehatan fisik. Perpisahan dengan seseorang yang sangat dicintai atau kehilangan pekerjaan dapat membuat seseorang kehilangan nafsu makan, atau merasa sakit setelah makan. Mual dan muntah akan berhenti setelah stres dapat diatasi.

Pengobatan kanker

Beberapa obat kemoterapi menyebabkan efek samping mual. Rasa mual akan hilang setelah pengobatan kemoterapi dihentikan.

Penyakit kandung empedu

Kandung empedu adalah organ letaknya di sisi kanan atas perut. Kandung empedu membantu tubuh mencerna lemak. Batu empedu dan penyakit kandung empedu lainnya dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mencerna lemak. Akibatnya, muncul gejala mual, terutama setelah makan makanan yang kaya lemak.

Sindrom iritasi usus besar (IBS)

IBS merupakan kumpulan dari gejala GI, yang bisa termasuk sakit perut, diare, dan konstipasi. Mual adalah salah satu keluhan paling umum pada orang dengan IBS.

Mabuk perjalanan

Sebagian orang sangat sensitif terhadap gerakan. Gerakan kendaraan yang bergerak akan membuat seseorang merasa mual. Makan sebelum atau sesudah perjalanan dapat membuat mual menjadi lebih buruk.

Gejala

Lihat tabel gejala lainnya berikut ini untuk membantu Anda menentukan penyebab mual Anda:

Kemungkinan Penyebab Gejala Lainnya
Alergi makanan gatal-gatal, kaligata, pembengkakan pada mulut atau tenggorokan, kesulitan bernapas, mengi, sakit perut, diare, muntah
Keracunan makanan atau flu perut muntah, diare, kram perut, demam
Penyakit kandung empedu nyeri di perut kanan atas, muntah
GERD perasaan terbakar di dada, bersendawa cairan asam, perasaan ada sesuatu di dada, batuk
Sindrom iritasi usus besar sakit di perut, diare, sembelit
Mabuk perjalanan muntah, pusing, keringat dingin, perasaan tidak enak
Kehamilan payudara lunak dan bengkak, haid berhenti, kelelahan
Stres dan kecemasan nyeri otot, kelelahan, kehilangan dorongan seksual, masalah tidur, kesedihan, lekas marah

Bilakah harus ke dokter?

Mual sesekali setelah makan tidaklah perlu dikhawatirkan, yang perlu dikhawatirkan adalah jika mual tidak hilang dalam waktu satu minggu. Segera hubungi dokter jika Anda memiliki gejala lain yang lebih serius seperti:
  • darah pada muntah atau tinja
  • sakit dada
  • kebingungan
  • diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari
  • haus ekstrem, produksi urine sedikit, kelemahan, atau pusing, yang merupakan tanda-tanda dehidrasi
  • demam lebih dari 38,6°C
  • rasa sakit yang hebat di perut
  • detak jantung cepat
  • muntah berat atau kesulitan menjaga makanan.

Pada anak-anak di bawah usia 6 tahun, hubungi dokter jika mereka:
  • muntah yang berlangsung selama lebih dari beberapa jam
  • terlihat tanda-tanda dehidrasi, seperti popok tetap kering, tidak ada air mata, atau pipi cekung
  • mengalami demam lebih tinggi dari 37,8°C
  • diare tidak hilang.

Pada anak-anak di atas usia 6 tahun, hubungi dokter jika mereka:
  • muntah atau diare berlangsung lebih dari sehari
  • terlihat tanda-tanda dehidrasi, seperti anak tidak buang air kecil atau mengeluarkan air mata, atau pipinya cekung
  • mengalami demam lebih dari 38,9°C.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis, Dokter perlu mengetahui gejala-gejalanya, termasuk saat Anda merasa mual, berapa lama rasa mual muncul, dan apa yang tampaknya memicunya.

Tergantung pada kondisi apa yang dokter curigai, mungkin perlu dilakukan tes, seperti:
  • tes darah atau urin
  • tes kulit untuk melihat apakah ada alergi makanan
  • endoskopi atas untuk melihat pembengkakan pada esofagus, yang merupakan pertanda GERD
  • CT scan, X-ray (rontgen), atau ultrasonografi (USG) untuk memeriksa organ-organ untuk mencari tanda-tanda penyakit atau kelainan
  • kolonoskopi, sigmoidoskopi fleksibel, atau pemindaian GI atas atau bawah untuk mencari masalah di saluran pencernaan.

Pengobatan

Pengobatan mual dan muntah setelah makan akan ditentukan berdasarkan penyebabnya.

Penyebab Pengobatan
Pengobatan Kanker minum obat anti-muntah yang diresepkan dokter, makan makanan kecil lunak, seperti kaldu yang bening, ayam, atau oatmeal, dan coba akupunktur
Alergi makanan hindari makanan yang memicu gejala alergi
Penyakit kandung empedu minum obat untuk melarutkan batu empedu atau menjalani operasi untuk mengangkat kandung empedu, yang dikenal sebagai kolesistektomi
GERD hindari makanan pedas dan berlemak, kurangi berat badan, dan minum antasid atau obat lain untuk mengurangi asam lambung berlebih
IBS hindari makanan yang mengganggu perut Anda
Mabuk perjalanan saat bepergian, duduklah di bagian kendaraan yang paling sedikit gerakannya, seperti di dekat bagian depan kereta api atau di atas sayap pesawat terbang
Kehamilan makan makanan hambar, seperti kerupuk, roti panggang, dan pasta
Flu perut makan makanan hambar, dan istirahat selama beberapa hari sampai infeksi teratasi
Stres dan kecemasan berkonsultasi ke terapis dan mencoba teknik relaksasi, seperti meditasi dan yoga

Pencegahan

Cobalah kiat-kiat berikut ini untuk mencegah rasa mual setelah Anda makan:
  • Mengisap es batu
  • Hindari makanan berminyak, digoreng, atau pedas
  • Makan terutama makanan lunak, seperti biskuit atau roti panggang
  • Makan dalam porsi kecil namun sering, bukan tiga kali makan besar
  • Bersantailah dan duduk diam setelah makan untuk memberi waktu bagi perut untuk mencerna
  • Makan dan minum dengan perlahan
  • Sajikan makanan dingin atau pada suhu kamar jika bau makanan yang dimasak membuat Anda merasa mual.

Article Resources
  • Healthline. "What Causes Nausea After Eating?"

10 Agustus 2018

Sakit Perut Kanan Bawah pada Pria dan Wanita

Sakit perut kanan bawah

Bagian kanan bawah perut adalah rumah bagi usus besar, dan bagi wanita, indung telur kanan. Ada banyak penyebab sakit perut kanan bawah , mulai dari ringan sampai yang berat.

Pada umumnya sakit perut kanan bawah bukanlah sesuatu yang serius dan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Namun, Anda harus ke dokter jika gejalanya persisten.

Bilakah harus ke dokter ketika sakit perut kanan bawah?

Anda harus segera ke dokter jika sakit perut kanan bawah disertai dengan salah satu gejala berikut:
  • rasa sakit atau tekanan di dada
  • demam
  • berak/tinja berdarah
  • mual dan muntah terus-menerus
  • kulit tampak kuning (jaundice)
  • perut sangat lembut ketika disentuh
  • perut bengkak.
Segera ke dokter jika gejala tersebut menyertai karena bisa jadi ini sesuatu yang bahkan mengancam jiwa.

Penyebab sakit perut kanan bawah

Apendiks atau usus buntu adalah organ yang berbentuk tabung kecil dan tipis yang terletak di pertemuan usus besar dan usus kecil. Ketika usus buntu meradang, maka disebut sebagai radang usus buntu atau apendisitis. Apendisitis adalah penyebab umum sakit perut kanan bawah.

Gejala apendisitis lainnya dapat meliputi:
  • mual
  • muntah
  • demam
  • diare
  • sembelit
  • pembengkakan perut
  • nafsu makan yang buruk.
Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian medis segera.

Operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat usus buntu guna mencegah agar tidak pecah dan menyebabkan komplikasi lain.

Penderita radang usus buntu tidak boleh menggunakan enema atau laksatif, karena dapat menyebabkan usus buntu pecah. Juga hindari semua jenis obat kecuali yang telah diresepkan dokter untuk radang usus buntu.

Penyebab lain sakit perut kanan bawah

Kondisi-kondisi ini adalah penyebab paling umum untuk rasa sakit di sisi perut bagian bawah (kanan atau kiri). Meskipun Anda mungkin merasakan nyeri pada sisi kanan, rasa nyeri ini juga dapat terjadi di sebelah kiri bawah perut.

Gas

Gas usus adalah udara di seluruh saluran pencernaan. Gas usus sering disebabkan oleh makanan yang tidak terurai sepenuhnya hingga mencapai usus besar.

Semakin banyak makanan yang tidak dicerna, semakin banyak gas yang akan dihasilkan tubuh. Ketika gas menumpuk, dapat menyebabkan sakit perut, kembung, dan perasaan melilit di perut.

Bersendawa dan kentut biasanya meringankan kondisi ini. Bahkan, dalam kondisi ini seseorang dapat mengeluarkan gas hingga 20 kali sehari.

Namun, gas yang berlebihan bisa menjadi pertanda gangguan pencernaan, seperti diabetes atau intoleransi laktosa.

Penyebab lain gas usus meliputi:
  • menelan lebih banyak udara dari biasanya
  • makan berlebihan
  • mengunyah permen karet
  • merokok

Dispepsia

Dispepsia biasanya terjadi setelah Anda makan atau minum sesuatu. Nyeri biasanya terjadi di perut bagian atas, meskipun mungkin masih terasa turun ke bawah.

Gejala dispepsia juga termasuk:
  • rasa panas dalam perut
  • kembung
  • ras penuh di perut
  • bersendawa
  • sering kentut
  • makanan atau cairan pahit naik kembali.
Dispepsia biasanya akan hilang dengan cepat dan dapat diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas. Tetapi jika gejalanya menetap selama lebih dari dua minggu, segera ke dokter.

Hernia (burut)

Hernia terjadi ketika organ internal tubuh mendorong melalui jaringan atau otot yang menahannya di tempat. Ada beberapa jenis hernia, sebagian besar terjadi di perut. Setiap jenis dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah yang terkena.

Gejala hernia lainnya termasuk:
  • bengkak atau menonjol di area yang terkena
  • peningkatan rasa nyeri
  • nyeri saat mengangkat, tertawa, menangis, batuk, atau mengejan
  • merasa kenyang atau sembelit.

Infeksi ginjal

Infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri yang biasanya berasal dari kandung kemih, ureter, atau uretra. Satu atau kedua ginjal bisa terkena infeksi.

Meskipun Anda mungkin merasakan sakit di perut bagian bawah, ketidaknyamanan akibat infeksi ginjal lebih sering terjadi di punggung, samping, atau selangkangan.

Gejala lain infeksi ginjal termasuk:
  • demam
  • panas dingin
  • mual
  • muntah
  • sering buang air kecil
  • merasa perlu buang air kecil, bahkan ketika baru saja buang air kecil
  • nyeri atau rasa panas saat buang air kecil
  • nanah atau darah dalam air seni
  • urin yang berawan atau berbau tidak sedap
Ketika tidak diobati, infeksi ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Batu ginjal

Batu ginjal adalah penumpukan mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Anda mungkin tidak merasakan sakit sampai batu ginjal mulai bergerak atau masuk ke saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.

Ketika ini terjadi, Anda akan merasakan sakit parah di punggung dan samping, di bawah tulang rusuk, dan seluruh perut bawah dan selangkangan. Intensitas dan lokasi rasa sakit dapat berubah ketika batu ginjal bergeser dan bergerak melalui saluran kemih Anda.

Gejala lain batu ginjal termasuk:
  • buang air kecil yang menyakitkan
  • air kencing berwarna merah muda, merah, atau coklat
  • urin yang berawan atau berbau tidak sedap
  • mual
  • muntah
  • merasakan kebutuhan konstan untuk buang air kecil
  • sering buang air kecil
  • demam dan kedinginan, jika infeksi juga hadir.

Sindrom iritasi usus besar (IBS)

Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah gangguan kronis yang umum yang mempengaruhi usus besar.

IBS menyebabkan:
  • kram
  • kembung
  • gas
  • diare
  • sembelit
  • sakit perut
  • perubahan dalam gerakan usus
  • lendir di tinja.
Penyebab sindrom iritasi usus besar masih belu diketahui, meskipun beberapa faktor telah diidentifikasi. Ini termasuk kontraksi atau kelainan usus yang lebih kuat dari normal di sistem saraf pencernaan.

Penyakit radang usus (IBD)

IBS tidak boleh disamakan dengan penyakit radang usus (IBD). IBD adalah serangkaian gangguan pencernaan yang menyebabkan perubahan jaringan usus dan meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn adalah dua penyebab utama IBD. Kedua kondisi kronis ini menyebabkan peradangan di dalam saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan sakit perut.

IBD juga dapat menyebabkan:
  • diare berat
  • kelemahan
  • penurunan berat badan
  • demam
  • darah pada tinja
  • nafsu makan turun,
IBD dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani. Segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala ini.

Penyebab sakit perut kanan bawah pada wanita

Beberapa penyebab sakit perut bagian bawah hanya menyerang wanita. Kondisi ini umumnya lebih serius dan membutuhkan perawatan medis. Meskipun rasa sakitnya ada di sisi kanan bawah perut Anda, rasa sakit ini juga dapat berkembang di sisi kiri.

Kram menstruasi

Kram menstruasi (dismenore) merupakan gejala menstruasi. Dismenore dapat terjadi sebelum atau selama periode menstruasi. Kram paling sering dirasakan pada salah satu atau kedua sisi perut bagian bawah, yang merupakan tempat rahim berkontraksi untuk mengelupaskan lapisannya.

Gejala umum lainnya dari dismenore termasuk:
  • nyeri konstan
  • nyeri di seluruh punggung bawah dan paha
  • mual
  • sakit kepala
  • pusing.

Endometriosis

Meskipun kram adalah gejala umum menstruasi, kram juga dapat disebabkan oleh masalah mendasar seperti endometriosis. Endometriosis terjadi ketika lapisan yang biasanya tumbuh di dalam rahim Anda terbentuk di bagian luar organ.

Selain kram yang parah dan sakit perut bagian bawah, endometriosis dapat menyebabkan:
  • nyeri selama atau setelah berhubungan seks
  • nyeri BAK atau BAB selama menstruasi
  • menstruasi berat
  • muncul bercak atau perdarahan diantara periode menstruasi.
Endometriosis adalah kondisi kronis yang menyiksa banyak wanita, dan dapat menyebabkan infertilitas. Semakin endometriosis diobati, semakin kecil kemungkinan komplikasinya.

Kista ovarium

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang ditemukan pada atau di dalam ovarium. Kebanyakan kista tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Tetapi kista ovarium besar, terutama jika pecah, dapat menyebabkan gejala serius.

Gejalanya termasuk:
  • nyeri perut bawah yang tumpul atau tajam
  • kembung
  • perasaan penuh atau berat di perut Anda.

Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala ini disertai dengan:
  • sakit perut mendadak dan berat
  • demam
  • muntah
  • kulit dingin dan lembab
  • bernapas cepat
  • kelemahan.

Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang dibuahi menanamkan dirinya sendiri di salah satu tuba fallopi.

Selain sakit perut, gejalanya bisa meliputi:
  • pendarahan vagina
  • nyeri buang air kecil atau buang air besar
  • diare.

Jika kehamilan ektopik pecah, Anda mungkin juga mengalami:
  • pusing
  • kelemahan
  • muka pucat.

Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul (PID) sering disebabkan oleh penyakit menular seksual yang tidak diobati.

PID dapat menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah Anda, serta:
  • demam
  • keputihan yang tidak biasa dengan bau yang buruk
  • rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan intim
  • rasa panas saat buang air kecil
  • pendarahan.

Torsi ovarium

Torsi ovarium terjadi ketika ovarium, dan terkadang tuba fallopi, menjadi bengkok, memotong pasokan darah organ. Juga dikenal sebagai torsi adneksa, kondisi ini dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah yang parah.

Gejala lain torsi ovarium termasuk:
  • haid tidak teratur
  • nyeri saat berhubungan seks
  • mual
  • muntah
  • merasa kenyang meskipun tidak makan
Torsi ovarium seringkali membutuhkan operasi.

Penyebab sakit perut kanan bawah pada pria

Beberapa penyebab sakit perut bagian bawah hanya menyerang pria. Kondisi ini umumnya lebih serius dan membutuhkan perawatan medis. Meskipun rasa sakitnya ada di sisi kanan bawah perut Anda, rasa sakit ini juga dapat berkembang di sisi kiri.

Hernia inguinalis

Hernia Inguinal adalah salah satu tipe hernia yang paling umum. Hernia inguinalis jauh lebih umum pada pria daripada wanita. Itu terjadi ketika lemak atau bagian dari usus kecil mendorong melalui bagian perut bawah yang lemah.

Jika ini terjadi, akan muncul tonjolan kecil di area selangkangan antara paha dan perut bagian bawah. Penderita mungkin juga merasa tidak nyaman dan nyeri ketika beraktivitas, seperti mengangkat, batuk, atau berolahraga.

Gejala lain hernia inguinalis termasuk:
  • nyeri
  • kelemahan
  • rasa berat
  • rasa panas di selangkangan
  • skrotum bengkak atau membesar.

Torsi testis

Torsi testis terjadi ketika testikel Anda berputar dan melilit korda spermatika. Pemuntiran ini menyebabkan berkurangnya aliran darah ke area tersebut, yang menyebabkan nyeri mendadak dan berat serta pembengkakan di skrotum. Kondisi ini juga menyebabkan sakit perut.

Gejala lain dari torsi testis termasuk:
  • mual
  • muntah
  • posisi testis tidak merata
  • nyeri buang air kecil
  • demam.
Torsi testis biasanya membutuhkan operasi darurat.

Kapan harus ke dokter?

Anda harus segera ke dokter jika sakit perut kanan bawah berlangsung lebih dari beberapa hari atau menyebabkan kesulitan yang mengganggu aktivitas.

Kasus ringan sakit perut kanan bawah biasanya dapat dirawat di rumah. Misalnya, dengan mengubah makan sehingga membantu mengobati gas dan gangguan pencernaan, sementara obat penghilang rasa sakit tertentu juga dapat membantu mengatasi nyeri kram menstruasi.

Anda harus menghindari penggunaan aspirin atau ibuprofen karena dua obat ini dapat mengiritasi perut, membuat sakit perut semakin parah.

Article Resources
  • https://www.healthline.com/health/pain-in-lower-right-abdomen#other-common-causes

22 Mei 2018

Penyebab dan Pencegahan Sembelit

Sembelit

Apa itu sembelit?

Sembelit atau susah buang air besar (BAB) adalah kondisi di mana tinja (kotoran) tidak dapat dengan mudah dan/atau sering dikeluarkan. Sembelit adalah gangguan yang umum terjadi. Istilah lain untuk sembelit adalah konstipasi.

Gejala-gejala sembelit antara lain:
  • Tinja yang keras
  • Mengejan berlebihan saat BAB
  • Tidak dapat buang air besar dan/atau merasa seakan-akan perut Anda tidak kosong dengan sempurna.

Apa yang dapat menyebabkan sembelit?

Penyebab sembelit yang umum yaitu:
  • Kurang mengonsumsi serat
  • Kurang minum cairan
  • Kurang berolahraga
  • Sedang minum suatu jenis obat (misal obat pereda rasa sakit)
  • Hamil
  • Penyakit pada perut dan/atau kerusakan dalam perut yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut
  • Prolaps - menggantungnya dan/atau turunnya organ dalam tubuh yang berdampak pada organ pencernaan.

Bagaimana seharusnya rupa tinja anda ?

Tinja seharusnya berwarna coklat muda atau coklat tua, berbentuk seperti sosis, lunak tetapi tidak hancur, mudah keluar, dan tidak terlalu berbau.

Rupa tinja

Usahakan agar tinja anda tergolong jenis/tipe 3 atau 4 waktu buang air besar.

Bagaimana mencegah sembelit?

Tidak hanya berakibat susah buang air besar, sembelit juga dapat menyebabkan sering kemih. Usus yang padat/penuh oleh tinja, dapat mengurangi banyaknya ruang untuk air kemih di kandung kemih, karena itulah seseorang dapat sering ke kamar mandi untuk BAK.

Berikut ini adalah cara untuk menjaga perut tetap sehat dan mencegah sembelit:
  • Makan makanan yang baik agar BAB lancar dan teratur, dan agar berat badan Anda tetap normal. Makanlah makanan yang sehat yang banyak mengandung serat (paling sedikit 30 gram sehari)
  • Banyak minum untuk mencegah sembelit dan gangguan kandung kencing.Minumlah 1,5 - 2 liter (6-8 gelas) cairan setiap hari kecuali jika disuruh lain oleh dokter. Yang dimaksud dengan cairan adalah air, jus buah-buahan, teh, kopi, susu, sup, selai dan es krim.
  • Berolahraga setiap hari untuk mencegah sembelit dan untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Jagalah agar otot dasar panggul anda tetap kuat agar mudah mengendalikan kandung kencing dan perut
  • Kebiasaan buang air - Segeralah BAB jika sudah terasa, jangan ditahan. Kosongkanlah perut selama BAB dan ingatlah untuk santai.

Obat pencahar

Obat pencahar adalah obat yang dapat membantu anda melonggarkan gerak usus perut. Dengan kata lain, obat pencahar adalah salah satu solusi dari susah buang air besar. Namun, obat pencahar sebaiknya hanya diminum untuk sembelit jangka pendek.

Ada tiga bentuk obat pencahar:
  • Bahan penggembung (bulking agents) ‐ Ini memperbesar bentuk tinja. Minum paling sedikit 6‐8 gelas air setiap hari sangatlah mutlak.
  • Pencahar pelembek (lubricant laxatives) ‐ Ini memperlunak tinja dan membuatnya lebih mudah keluar.
  • Pencahar perangsang (stimulant/irritant laxatives) ‐ Ini membuat perut lebih aktif dalam mendorong tinja keluar dari perut.
Jika sembelit semakin parah atau terus terjadi, pergilah ke Dokter.

Article Resources
  • Gambar: Joyoushealth

21 Maret 2018

Sakit Perut : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Sakit perut

Setiap orang pernah mengalami sakit perut. Sakit perut bisa bersifat ringan atau berat, datang dan pergi atau terus menerus. Perut adalah rumah dari banyak organ, seperti lambung, hati, pankreas, usus kecil dan besar, dan organ reproduksi. Juga ada pembuluh darah besar di perut.

Penyebab sakit perut bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Namun, sebagian besar sakit perut tidaklah berbahaya dan dapat diatasi tanpa operasi.

Gejala sakit perut

Jenis rasa sakit pada sakit perut sangat bervariasi. Ketika sakit perut terjadi, yang mungkin dirasakan adalah:
  • Rasa tajam, tumpul, ditusuk-tusuk, kram, atau melilit.
  • Lama sakitnya singkat, datang dan pergi seperti gelombang, atau juga bisa konstan.
  • Membuat penderitanya muntah.
  • Membuat ingin tetap diam atau bahkan membuat gelisah sehingga penderitanya mencari-cari posisi yang tepat agar merasa nyaman.
  • Bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang membutuhkan operasi.

Nyeri perut akut terjadi selama beberapa jam hingga beberapa hari. Sedangkan nyeri perut kronis biasanya intermitten, atau episodik, yang berarti mungkin datang dan pergi. Jenis rasa sakit ini bisa hadir selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, atau bahkan hingga bertahun-tahun.

Penyebab sakit perut

Sakit perut bisa disebabkan berbagai potensi penyebab. Penyebab-penyebab sakit perut yang umum seperti kembung, gangguan pencernaan atau otot yang tertarik biasanya bukan hal yang serius. Namun, beberapa kondisi lain yang menjadi penyebabnya, seperti radang usus buntu, batu empedu, tukak, infeksi dan masalah dengan kehamilan, harus segera mendapatkan penanganan medis.

Sakit perut akut

Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut akut biasanya disertai dengan gejala lain dan terjadi selama berjam-jam hingga berhari-hari. Penyebabnya mulai dari yang ringan yang tidak memerlukan pengobatan hingga yang membutuhkan penanganan medis segera.

Penyebab sakit perut akut antara lain:
  • Aneurisma aorta perut (penonjolan /pelebaran aorta perut)
  • Radang usus buntu
  • Cholangitis (radang saluran empedu)
  • Cholecystitis (radang kandung empedu)
  • Sistitis (radang kandung kemih)
  • Ketoasidosis diabetik (tingginya kadar asam darah yang disebut keton)
  • Divertikulitis (radang divertikula dalam saluran pencernaan)
  • Duodenitis (radang duodenum, bagian pertama usus kecil)
  • Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
  • Impaksi feses (tinja yang tidak bisa dieliminasi)
  • Serangan jantung
  • Cedera
  • Obstruksi usus
  • Intususepsi (usus terlipat dan menyusup ke bagian usus lain pada anak-anak)
  • Pielonefritis (radang ginjal)
  • Batu ginjal
  • Abses hati (kantong berisi nanah di hati)
  • Iskemia mesenterika (penurunan aliran darah ke usus)
  • Limfadenitis mesenterika (pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan membran yang menahan organ perut di tempat)
  • Trombosis mesenterika (bekuan darah di pembuluh darah membawa darah dari usus)
  • Pankreatitis (radang pankreas)
  • Perikarditis (radang jaringan di sekitar jantung)
  • Peritonitis (radang pada lapisan perut)
  • Pleurisy (radang selaput yang mengelilingi paru-paru)
  • Pneumonia
  • Infark paru (hilangnya aliran darah ke paru-paru)
  • Limpa pecah
  • Salpingitis (radang saluran tuba)
  • Sclerosing mesenteritis (menyebabkan usus halus tersumbat)
  • Shingles (herpes zoster)
  • Infeksi limpa
  • Abses limpa (kantong berisi nanah di limpa)
  • Robek usus besar
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Viral gastroenteritis (flu perut).

Sakit perut kronis (intermiten atau episodik)

Penyebab spesifik sakit perut kronis sering sulit ditentukan. Gejalanya bisa berkisar dari yang ringan hingga berat, datang dan pergi, tapi belum tentu akan semakin parah kedepannya.

Kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut kronis meliputi:
  • Angina (kurang aliran darah ke jantung)
  • Penyakit seliaka (menyebabkan kerusakan usus kecil)
  • Endometriosis (jaringan rahim berada di luar rahim)
  • Batu empedu
  • Gastritis (radang pada lapisan lambung)
  • Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
  • Hernia hiatal
  • Hernia inguinal
  • Sindrom iritasi usus
  • Mittelschmerz (nyeri yang terkait dengan ovulasi)
  • Sakit perut non ulcer
  • Kista ovarium
  • Penyakit radang panggul (PID)Pelvic inflammatory disease (PID) - infeksi pada organ reproduksi wanita
  • Bisul perut
  • Anemia sel sabit
  • Otot perut tegang atau tertarik
  • Kolitis ulserativa (sejenis penyakit radang usus).

Sakit perut progresif

Sakit perut progresif adalah sakit perut yang terus memburuk seiring waktu, sering disertai dengan perkembangan gejala lainnya, biasanya serius.

Penyebab sakit perut progresif meliputi:
  • Kanker
  • Penyakit Crohn (sejenis penyakit radang usus)
  • Limpa yang membesar (splenomegali)
  • Kanker kandung empedu
  • Hepatitis (radang hati)
  • Kanker ginjal
  • Keracunan timbal
  • Kanker hati
  • Limfoma non-Hodgkin
  • Kanker pankreas
  • Kanker perut
  • Tubo-ovarian abscess (kantong bernanah nanah yang melibatkan tuba fallopi dan ovarium)
  • Uremia (penumpukan limbah dalam darah).

Diagnosis sakit perut

Lokasi, waktu. dan pola sakit perut yang dialami dapat memberikan petunjuk penting untuk menentukan penyebabnya. Sebagian besar sakit perut bukan disebabkan oleh kondisi-kondisi serius. Namun, jika diperlukan pemeriksaan khusus, maka yang dilakukan mungkin:
  • Pemeriksaan dubur
  • Pemeriksaan penis dan skrotum (pria)
  • Pemeriksaan panggul untuk memeriksa rahim, saluran telur, indung telur, dan tes kehamilan (wanita)
  • Tes darah untuk melihat keberadaan infeksi (yang menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih) atau perdarahan (yang menyebabkan hb rendah)
  • Tes darah lainnya untuk melihat enzim hati, pankreas dan jantung untuk memilah organ mana yang mungkin terlibat
  • Tes urin untuk mencari infeksi atau darah (jika ada batu ginjal)
  • ECG untuk menyingkirkan kemungkinan serangan jantung
  • Tes lainnya seperti x-ray, USG atau CT scan
  • Endoskopi.

Pengobatan

Pengobatan untuk sakit perut tergantung dari penyebabnya, bisa berupa obat-obatan untuk pereda nyeri atau antibiotik, pemberian cairan, hingga operasi. Tapi, sakit perut pada umumnya sudah bisa diatasi dengan obat-obat bebas atau bahkan tidak memerlukan obat-obatan sama sekali.

Sebagian besar sakit perut hilang tanpa pengobatan khusus. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meringankan sakit perut:
  • Meletakkan botol air panas di perut
  • Berendam di air hangat
  • Minum cairan
  • Menghindari minum kopi dan alkohol
  • Memakan makanan lunak
  • Istirahat yang banyak.

Beberapa jenis obat bebas seperti parasetamol atau antasid boleh digunakan untuk beberapa jenis sakit perut.

Gawat darurat sakit perut

Segera ke dokter jika sakit perut Anda parah atau berhubungan dengan:
  • Trauma, seperti kecelakaan atau cedera
  • Rasa tertekan atau nyeri di dada

Segera ke fasilitas gawat darurat jika disertai gejala yang mengkhawatirkan lainnya, meliputi:
  • Rasa sakitnya hebat atau berlangsung beberapa jam
  • Perdarahan vagina jika hamil
  • Rasa sakit di skrotum pada pria
  • Demam dan berkeringat
  • Tinja atau urin berdarah
  • Tidak bisa BAB atau BAK
  • Muntah darah
  • Mual dan muntah terus menerus dan sesak napas
  • Berat badan turun
  • Rasa sakitnya menyebar ke dada, leher, dan bahu
  • Kulit tampak kuning
  • Perut sangat lembut ketika disentuh
  • Perut bengkak.

Article Resources
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/abdominal-pain/basics/definition/sym-20050728
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/abdominal-pain-in-adults

23 Oktober 2017

Diare Setelah Makan : Apa Penyebab dan Bagaimana Menghentikannya?

Penyebab diare setelah makan

Mengalami diare saja sudah merupakan suatu ketidaknyamanan, bagaimana dengan diare yang terus terjadi setelah makan? Diare atau mencret yang terjadi setelah makan dikenal dengan istilah postprandial diarrhea (PD). Jenis diare yang satu ini seringkali tak terduga, yang mana perasaan untuk BAB (buang air besar) dapat terjadi secara tiba-tiba setelah makan.

Sebagian orang dengan PD mengalami nyeri saat buang air besar dan umumnya rasa nyeri ini segera hilang setelah BAB. Mereka yang mengalami PD biasanya kesulitan dalam menikmati makanan karena kekhawatiran akan diare setelahnya. Dan stres seperti ini malah akan memperburuk kondisi PD mereka.

PD bukanlah kondisi yang langka, tapi untuk sampai kepada diagnosisnya maka bisa jadi akan sulit. Hal ini karena PD seringkali merupakan gejala dari kondisi lain. Misalnya, sebagian orang mengalami PD yang terkait dengan sindrom iritasi usus besar atau IBS. Ini disebut dengan IBS-diarrhea atau IBS-D. PD bisa menjadi gejala dari IBS-D. Sedangkan pada kasus lainnya, PD terjadi tanpa alasan yang dapat didiagnosis.

Kondisi atau masalah yang dapat menyebabkan PD terbagi menjadi dua kategori utama, yakni:
  • Akut, yang berlangsung dalam waktu singkat
  • Kronis, yang berlangsung dalam waktu lama (jangka panjang).

Penyebab PD akut

Beberapa kondisi atau masalah kesehatan dapat menyebabkan PD akut. Umumnya PD akut akan sembuh dengan sendirinya, tapi sebagian lainnya memerlukan obat-obatan. Penyebab PD akut meliputi:

Infeksi virus: Infeksi virus, seperti kutu perut, dapat menyebabkan PD akut dan membuat saluran pencernaan menjadi sangat sensitif. PD bisa berlangsung selama beberapa hari, meskipun gejala lainnya telah mereda.

Intoleransi laktosa: Orang yang alergi terhadap laktosa, sejenis gula yang ditemukan di dalam susu, mungkin akan mengalami PD jika mereka makan makanan yang mengandung laktosa. Gejala intoleransi laktosa antara lain, kembung, kram perut, dan diare.

Keracunan makanan: Tanpa perlu diperintah, tubuh manusia sebenarnya telah melakukan tugasnya dengan baik, karena tubuh mengetahui bahwa ia telah memakan sesuatu yang seharusnya ia tidak makan. Ketika makanan buruk masuk kedalam, tubuh akan mendeteksinya dan segera melawan dan mengusirnya. Maka dari itu terjadilah diare atau muntah dalam beberapa menit setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Malabsorbsi gula: Kondisi ini cukup mirip dengan intoleransi laktosa. Tubuh orang yang megalami malabsorbsi gula tidak mampu menyerap gula dengan baik seperti laktosa dan fruktosa. Ketika gula-gula ini masuk ke dalam usus, maka akan menyebabkan diare dan masalah gastrointestinal lainnya.

Diare balita: Balita dan anak-anak yang banyak minum jus buah bisa mengalami PD. Tingginya jumlah gula dalam minuman ini akan berefek menumpuknya air ke dalam usus, yang bisa menyebabkan tinja menjadi encer dan diare.

Parasit: Parasit yang terbawa makanan dapat menyebabkan PD. Jenis parasit yang cukup umum terbawa dalam makanan adalah cacing pita. Gejalanya, termasuk PD, akan berlangsung sampai parasit tersebut mati atau keluar dari tubuh.

Overdosis magnesium: Mengonsumsi magnesium dalam tingkat yang tinggi dapat menyebabkan diare. Namun overdosis magnesium sangat sulit terjadi hanya karena memakan makanan alami, biasanya hanya terjadi pada mereka yang mengonsumsi suplemen.

Penyebab PD kronis

Penyebab PD kronis kemungkinan besar adalah kondisi yang mungkin membutuhkan perawatan jangka panjang. Kondisi ini antara lain:

Sindrom iritasi usus besar (IBS): IBS merupakan suatu kelainan yang menyebabkan berbagai masalah gastrointestinal. Gejalanya antara lain diare, kembung, gas berlebih, dan kram perut. Belum jelas apa penyebab IBS.

Penyakit seliaka: Penyakit yang terkait dengan autoimun ini menyebabkan masalah pada usus setiap kali Anda mengonsumsi gluten. Gluten adalah protein yang paling sering ditemukan di dalam gandum.

Kolitis mikroskopik: Kondisi ini menyebabkan radang usus besar. Selain diare, gejalanya meliputi gas berlebih dan kram perut. Peradangan tidak selalu terjadi. Hal ini berarti PD bisa kambuh dan bisa hilang.

Malabsorbsi asam empedu: Kandung empedu menghasilkan empedu untuk membantu memecah dan mencerna lemak yang berasal dari makanan. Jika asam ini tidak diserap dengan benar, maka mungkin akan mengganggu usus besar. Hal ini menyebakan tinja menjadi berair atau encer.

Pengangkatan kandung empedu: Orang yang kandung empedunya telah diangkat dapat mengalami diare yang sering pada beberapa minggu atau bulan pertama setelah dioperasi. Pada kebanyakan kasus, diare akan berhenti, namun sebagian lainnya akan terus mengalami diare kronis atau PD setelah operasi.

Dumping syndrome: Komplikasi operasi penurunan berat badan ini tidak umum terjadi, tapi bisa menjadi penyebab PD. Dengan kondisi ini, perut akan kosong dengan cepat setelah makan. Ini memicu reflek yang mengatur pergerakan usus, sehingga diare mungkin lebih sering terjadi.

Perawatan PD

Banyak penyebab PD yang memerlukan perawatan medis, namun keempat gaya hidup ini juga dapat meringankannya:

Hindari makanan pemicu: Makanan tertentu dapat menyebabkan PD. Jika tidak yakin dengan makanan apa yang memicu PD, catatlah makanan-makanan tersebut. Catat apa yang dimakan dan saat mengalami PD. Pertama-tama cermati makanan yang umum terkait dengan PD, seperti makanan berlemak, serat, dan susu.

Higiene makanan: Jaga buah dan sayuran dari bakteri jahat dengan mencucinya terlebih dahulu sebelum dimakan, masaklah daging hingga matang sepenuhnya, selalu dinginkan makanan yang memang harus disimpan dalam suhu dingin.

Makan sedikit tapi sering: Sebaiknya orang dengan PD makan lima sampai enam kali sehari, bukan makan tiga kali tapi banyak. Ini akan membantu usus agar lebih mudah mencerna makanan, dan itu akan mengurangi gejala PD.

Hindari stres: Perut sangat memiliki keterkaitan dengan pikiran. Bila stres, perut akan lebih gampang "marah". Pelajari cara mengelola stres, ini tidak hanya baik untuk kesehatan mental tapi juga untuk pencernaan Anda.

Perlu diperhatikan

Diare memang akan selalu terjadi dan jarang menjadi perhatian yang serius. Namun, komplikasi yang serius dapat terjadi, segera ke dokter bila Anda mengalami gejala tambahan berikut:

Frekuensi: Jika diare terjadi beberapa kali dalam seminggu selama lebih dari tiga minggu, atau jika diare terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Demam: Jika Anda mengalami diare yang disertai demam diatas 38,8°C.

Nyeri: Jika diare memang sudah sering Anda alami tapi baru kali ini Anda mengalami sakit perut hebat atau nyeri rektum saat BAB, segeralah ke dokter.

Dehidrasi: Ketika diare, sangatlah penting untuk merehidrasi tubuh Anda. Minum air putih atau minuman elektrolit dapat membantu Anda tetap sehat meskipun sedang diare. Gejala-gejala dehidrasi yakni:
  • Haus yang ekstrem
  • Linglung atau bingung
  • Kram otot
  • Urin berwarna gelap.

Kotoran berubah warna: Jika warna tinja Anda hitam, abu-abu, atau berdarah, segeralah ke dokter. Ini bisa jadi merupakan gejala dari masalah gastrointestinal yang serius.

Tidak ada satu alat atau pemeriksaan khusus untuk mengidentifikasi atau mendiagnosis penyebab PD. Oleh karena itu, dokter seringkali merekomendasikan pilihan pengobatan tertentu satu persatu sampai ia menemukan satu pilihan pengobatan yang bekerja secara konsisten. Jadi bersabarlah.

Saat perawatan berlangsung, hal ini akan membantu dokter memahami apa yang menjadi penyebab PD. Dari situ, dokter akan terus mempersempit potensi penyebabnya dan akhirnya rencana pengobatan yang tepat dapat ditemukan.

Article Resources
  • Celiac disease. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/celiac-disease/home/ovc-20214625
  • Irritable bowel syndrome. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/irritable-bowel-syndrome/basics/causes/con-20024578
  • Post-prandial reactive hypoglycaemia and diarrhea caused by idiopathic accelerated gastric emptying: a case report. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3113993/
  • Review: Management of postprandial diarrhea syndrome. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22624684

29 Juni 2015

Shigellosis : Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Pengobatan

Shigella

Shigellosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella. Nama lain shigellosis adalah Shigella gastroenteritis, infeksi Shigella, Shigella enteritis dan disentri basiler.

Gejala umum shigellosis antara lain; diare yang mungkin mengandung darah, lendir atau nanah, kram perut, mual dan muntah. Anak-anak sangat rentan terhadap shigellosis. Pengobatan shigellosis adalah antibiotik dan minum banyak cairan.

Bakteri Shigella masuk ke tubuh melalui mulut, baik secara langsung melalui kontak fisik dengan orang yang sudah terinfeksi, atau secara tidak langsung akibat makanan dan air yang sudah terkontaminasi. Setelah masa inkubasi bakteri Shigella selama 1-3 hari di dalam tubuh, infeksi kemudian menimbulkan gejala yang khas. Dan gejala ini berlangsung antara 4-7 hari.

Anak-anak sangat rentan terhadap shigellosis

Siapapun dapat mengalami infeksi Shigella, namun anak-anak lebih rentan (meskipun infeksi Shigella pada bayi di bawah enam bulan sangat jarang terjadi). Ketimbang dewasa, infeksi Shigella cenderung lebih parah pada anak-anak dan orang berusia lanjut.

Wabah shigellosis sangat mungkin terjadi di dalam suatu populasi, seperti di tempat penitipan anak, panti jompo, penjara, atau asrama sekolah.

Gejala shigellosis

Gejala shigellosis antara lain:
  • diare (yang biasanya mengandung nanah, lendir atau darah)
  • demam
  • kram perut
  • mual
  • muntah
  • pusing saat berdiri.

Komplikasi shigellosis

Anak-anak lebih rentan mengalami komplikasi shigellosis. Diantara kemungkinan komplikasinya adalah:
  • kejang yang disebabkan oleh demam tinggi
  • dehidrasi
  • sakit kepala
  • lemah, letih dan lesu
  • kaku leher
  • linglung.

Penyebab shigellosis

Bakteri Shigella diekskresikan (dikeluarkan) melalui feses (kotoran). Jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan mereka setelah dari toilet, bakteri akan menyebar pada saat mereka menyentuh benda dan permukaan yang akan disentuh oleh orang lain, atau menyentuh/mengolah makanan yang akan dimakan oleh orang lain. Tangan seseorang yang mengganti popok bayi yang terinfeksi Shigella juga akan terkontaminasi dengan bakteri Shigella.

Juga sangat dimungkinkan terkena shigellosis dari air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang mengandung bakteri Shigella.

Infeksi masih dapat terjadi meski gejalanya berhenti

Gejala shigellosis dapat hilang setelah satu minggu atau lebih, tetapi penderitanya tetap dapat terus mengeluarkan bakteri Shigella melalui kotoran mereka selama setidaknya empat minggu setelah gejala shigellosis hilang. Bahkan, seseorang dapat mengeluarkan bakteri Shigella selama berbulan-bulan setelah gejalanya berhenti.

Orang-orang ini disebut sebagai carrier, yang berarti mereka memiliki bakteri di dalam tubuh mereka, tapi mereka sendiri tidak sakit. Parahnya, orang-orang ini masih bisa menulari orang lain.

Diagnosis shigellosis

Kultur feses atau penyeka dubur dilakukan untuk mendiagnosis shigellosis.

Pengobatan shigellosis

Pilihan pengobatan untuk shigellosis mencakup:
  • antibiotik yang tepat untuk membunuh bakteri dalam hitungan hari
  • penderita diberi banyak cairan
  • rehidrasi oral
  • untuk kasus yang berat, cairan intravena (infus) akan diperlukan
  • makan makanan padat
  • menghindari obat anti diare atau anti muntah kecuali bila diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter.

Pencegahan shigellosis

Beberapa saran untuk mengurangi risiko shigellosis antara lain:
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air panas setelah dari toilet atau selesai mengganti popok, dan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
  • Gunakan tissue disposible untuk mengeringkan tangan. Jangan menggunakan handuk/kain karena bakteri Shigella dapat bertahan hidup selama beberapa waktu pada kain.
  • Pastikan makanan telah dimasak dengan matang.
  • Cuci bersih sayuran mentah sebelum dimakan.
  • Panaskan makanan sampai suhu internalnya mencapai setidaknya 75°C.
  • Bersihkan toilet dan kamar mandi secara teratur, termasuk toilet duduk, gagang pintu dan keran dengan menggunakan produk pembersih yang mampu membunuh bakteri, seperti produk pembersih yang mengandung klorin.
  • Bersihkan meja/tempat tidur bayi secara teratur.
  • Air dari sungai dan danau mungkin terkontaminasi oleh kotoran manusia. Rebus air dari sumber-sumber ini sebelum diminum.

Mencegah penularan infeksi Shigella

Kebersihan pribadi yang baik harus menjadi prioritas utama setiap saat. Selain tindakan pencegahan diatas, beberapa saran lainnya untuk mengurangi risiko penularan shigellosis, antara lain:
  • Jangan menggunakan handuk, kain atau pakaian secara bersama-sama dengan orang yang terinfeksi.
  • Orang yang terinfeksi tidak boleh menyiapkan makanan untuk orang lain.
  • Orang yang terinfeksi harus tetap berada di rumah sampai diarenya berhenti, untuk mencegah dari menulari orang lain di tempat kerja atau sekolah.
  • Jika orang yang terinfeksi bekerja dalam pekerjaan yang berisiko tinggi, seperti pekerja di industri makanan, petugas kesehatan, pengasuh anak, mereka tidak diperbolehkan untuk bekerja sampai dua kali berturut-turut pemeriksaan spesimen tinja mereka negatif yang diambil dalam 24 jam terpisah untuk Shigella, dan tidak kurang dari 48 jam setelah selesai dengan pengobatan antibiotik yang tepat.
  • Jangan biarkan anak-anak yang terinfeksi pergi ke tempat penitipan anak, taman kanak-kanak, atau sekolah hingga gejala mereka benar-benar berhenti.
  • Ketika bepergian ke daerah lain yang kondisi sanitasinya buruk, sebaiknya hanya minum air kemasan dan hanya menggosok gigi dengan air kemasan juga.
Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Gastroenteritis_shigella
  • Gambar: http://www.cdc.gov/shigella/

25 Maret 2015

Penyebab Rasa Tidak Enak di Mulut

Rasa tidak enak di mulut
Rasa tidak enak di mulut mengindikasikan terjadinya penurunan indera perasa.

Penyebab rasa tidak enak di mulut adalah karena perubahan rasa pada lidah atau memang terjadi penurunan fungsi indera perasa. Namun, biasanya kondisi ketidakmampuan total lidah dalam merasa sangat jarang terjadi.

Rasa tidak enak di mulut juga merupakan gejala dari beberapa kondisi, seperti penyakit gastrointestinal reflux (GERD), infeksi kelenjar ludah, sinusitis, kesehatan gigi yang buruk, atau karena mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Gangguan pada indera perasa ini diakibatkan oleh sesuatu yang mengganggu transfer sensasi rasa ke otak atau suatu kondisi yang mempengaruhi cara otak dalam menafsirkan rasa tersebut. Indera penciuman merupakan pusat apresiasi rasa. Setiap jenis gangguan penciuman juga dapat menyebabkan rasa tidak enak di mulut.

Penyakit gastrointestinal reflux menjadi penyebab tersering rasa tidak enak di mulut. Asam lambung yang naik ke mulut menimbulkan rasa yang tidak enak, seperti rasa asam atau rasa logam. Infeksi amandel atau pada kelenjar ludah juga menjadi penyebab tersering rasa tidak enak di mulut. Demikian pula, kesehatan gigi yang buruk yang menyebabkan pertumbuhan bakteri di dalam mulut juga dapat menyebabkan rasa tidak enak di mulut.

Kemungkinan penyebab rasa tidak enak di mulut lainnya adalah infeksi virus yang merusak sel-sel sensorik lidah yang akhirnya menyebabkan perubahan indera perasa. Sedangkan gangguan pada mulut dan lidah lainnya, termasuk sariawan, juga menjadi penyebab lain rasa tidak enak di mulut.

Rasa tidak enak di mulut juga dapat disebabkan karena terapi radiasi (seperti terapi untuk kanker) dan obat-obatan, seperti karena mengonsumsi antibiotik, dan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors.

Tergantung penyebab dan pengobatannya, masalah gangguan rasa pada lidah dapat sembuh dalam hitungan hari, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Ada pula yang bersifat permanen, terutama jika diakibatkan terapi radiasi langsung pada mulut.

Apa saja gejala lainnya yang mungkin disertai dengan rasa tidak enak di mulut?

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala lain, yang bervariasi tergantung dari penyakit, gangguan atau kondisi yang mendasarinya. Gejala yang mempengaruhi saluran pencernaan juga dapat berimbas pada sistem tubuh lainnya.

Rasa tidak enak di mulut yang menyertai gejala gastrointestinal

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala lain yang mempengaruhi sistem pencernaan, seperti:
  • nyeri perut
  • perut kembung
  • batuk
  • mulas
  • gangguan pencernaan. 

Rasa tidak enak di mulut yang menyertai gejala penyakit kelenjar ludah

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala yang berhubungan dengan penyakit kelenjar ludah, seperti:
  • kesulitan membuka mulut
  • mulut kering
  • demam
  • sakit kepala
  • nyeri di wajah atau mulut
  • kemerahan pada sisi wajah atau leher bagian atas
  • radang tenggorokan
  • pembengkakan pada wajah atau leher. 

Rasa tidak enak di mulut yang menyertai gejala penyakit hidung dan sinus

Rasa tidak enak di mulut dapat menyertai gejala yang berkaitan dengan penyakit hidung dan sinus, seperti:
  • kelemahan
  • demam
  • sakit kepala
  • postnasal drip (akumulasi lendir di belakang hidung dan tenggorokan)
  • radang tenggorokan
  • hidung tersumbat atau buntu
  • Radang amandel

Gejala yang mungkin mengindikasikan kondisi serius

Pada beberapa kasus, rasa tidak enak di mulut dapat terjadi dengan gejala lain yang mungkin mengindikasikan adanya suatu kondisi atau penyakit serius yang harus segera mendapatkan perawatan medis.

Segera cari ke dokter jika mengalami rasa tidak enak di mulut yang disertai dengan gejala serius, seperti:
  • kesulitan bernapas
  • demam tinggi (lebih dari 38,3 derajat C)
  • kehilangan berat badan tanpa ada kejelasan
  • kehilangan kemampuan penglihatan, pendengaran atau penciuman. 

Apa penyebab rasa tidak enak di mulut?

Peradangan dan infeksi saluran pernapasan bagian atas, sinus, dan mulut dan lidah dapat menimbulkan ras tidak enak di mulut. Gejalanya mungkin timbul akibat adanya peradangan, infeksi, atau penyakit yang mempengaruhi sensitivitas lidah yang bertanggungjawab untuk sensasi rasa.

Penyakit gastrointestinal reflux memiliki gejala serupa pada permukaan lidah, yang dirusaknya dengan asam lambung dan empedu yang naik ke mulut.

Rasa tidak enak di mulut yang disebabkan masalah gastrointestinal

Rasa tidak enak di mulut dapat disebabkan oleh gangguan pencernaan, seperti:
  • Esofagitis
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD)
  • Intestinal gas
  • Tukak lambung. 

Penyebab rasa tidak enak di mulut lainnya

Rasa tidak enak di mulut dapat disebabkan kondisi lain, seperti:
  • Infeksi bakteri
  • Dehidrasi
  • Pengobatan atau obat-obatan 
  • Sariawan atau abses di mulut 
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Infeksi sinus (sinusitis)
  • Sindrom Sjogren (penyakit autoimun yang ditandai dengan mata dan mulut kering)
  • Penggunaan tembakau (seperti merokok)
  • Tumor (olfactory meningioma) 
  • Infeksi virus. 

Rasa tidak enak di mulut yang disebabkan oleh penyakit serius yang mengancam jiwa

Pada beberapa kasus, rasa tidak enak di mulut bisa jadi merupakan gejala dari penyakit serius yang mengancam jiwa yang harus segera mendapatkan perawatan medis, seperti:
  • Kanker mulut
  • Infeksi berat
  • Stroke. 

Pertanyaan yang sering diajukan dokter untuk mendiagnosis rasa tidak enak di mulut

Untuk mendiagnosis kondisi Anda, dokter biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait rasa tidak enak di mulut Anda, seperti:
  • Apakah rasa semua makan dan minuman sama?
  • Apakah Anda merokok?
  • Apakah Anda mengalami kesulitan makan?
  • Apakah indera penciuman Anda normal?
  • Apakah Anda baru menggunakan suatu merek produk pasta gigi atau obat kumur?
  • Rutinkah Anda ke dokter gigi?
  • Sudah berapa lama rasa tidak enak berlangsung?
  • Obat-obatan apa saja yang biasa Anda konsumsi?
  • Apa saja gejala lain yang menyertai? 
Jika perlu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes laboratorium, x-ray atau USG.

Komplikasi potensial rasa tidak enak di mulut

Karena rasa tidak enak di mulut dapat disebabkan oleh penyakit serius, tidak mengobatinya mungkin akan mengakibatkan komplikasi serius dan kerusakan permanen.

Setelah penyebabnya teridentifikasi, patuhi pengobatan dokter demi menghindari risiko komplikasi potensial, seperti:
  • Dehidrasi
  • Berat badan yang berlebihan
  • Gizi Buruk
  • Penyebaran kanker
  • Penyebaran infeksi. 

Article Resources
  • http://www.localhealth.com/article/bad-taste-in-mouth/causes