Masa subur adalah masa diantara siklus menstruasi seorang wanita dimana pada masa itu sel telur wanita sudah matang dan menunggu untuk dibuahi sperma. Berhubungan intim pada masa subur ini kemungkinan besar akan terjadi kehamilan.
Umumnya siklus menstruasi akan terjadi setiap 28 hari, dan masa subur biasanya adalah pada hari ke 11 hingga hari ke 16 sejak hari pertama haid terakhir(HPHT).
Masa subur sendiri diklasifikasikan menjadi masa subur biasa dan puncak masa subur. Puncak masa subur akan terjadi pada hari ke 13 atau hari ke 14 sejak HPHT. Sedangkan masa subur diluar dua hari tersebut adalah masa subur biasa. Kedua masa tersebut kemungkinan akan terjadi kehamilan bila berhubungan intim, namun yang berkemungkinan lebih besar adalah pada puncak masa subur.
Agar mudah menentukan kapan masa subur dan kapan waktu terbaik untuk Anda berhubungan intim agar memperoleh kehamilan, berikut kami sediakan kalkulator masa subur. Masukkan data pada formulir di bawah ini untuk membantu menentukan masa subur terbaik Anda.
Contoh: Dari 6 siklus haid yang Anda catat, terdapat siklus yang terpanjang dan terpendek masing-masing 31 hari dan 26 hari. Selanjutnya 31-11=20 dan 26-18=8. Hasil sudah diperoleh, dan masa subur Anda berkisar antara hari ke-8 hingga hari ke-20.
Cara menghitung masa subur
Ada tiga metode yang biasanya digunakan untuk menghitung masa subur, yaitu metode kalender, metode suhu tubuh basal, dan metode lendir serviks.
A. Metode Kalender
Metode kalender melibatkan memantau siklus menstruasi dan menghitung hari subur berdasarkan pola yang muncul dari siklus tersebut. Untuk menggunakan metode ini, pertama-tama perlu diketahui durasi siklus menstruasi yang biasanya berlangsung antara 24-35 hari. Selanjutnya, hari pertama menstruasi dihitung sebagai hari pertama siklus.
Untuk menentukan masa subur, caranya adalah:
- Kurangi 18 dari durasi siklus terpendek yang pernah dialami. Contohnya, jika siklus terpendek adalah 28 hari, maka 28-18=10.
- Hitung mundur dari hari terakhir siklus sebanyak jumlah hari yang didapat pada langkah pertama. Misalnya, siklus terpanjang adalah 32 hari, maka 32-18=14. Jadi, hari ke-14 adalah hari subur.
Namun, perlu diingat bahwa metode ini kurang akurat jika siklus menstruasi tidak teratur.
B. Metode Suhu Tubuh Basal
Metode suhu tubuh basal melibatkan pengukuran suhu tubuh setiap hari untuk menentukan kenaikan suhu yang menandakan ovulasi. Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh saat istirahat atau sebelum melakukan aktivitas.
Untuk menggunakan metode ini, caranya adalah:
- Ukur suhu tubuh setiap hari pada waktu yang sama, biasanya di pagi hari sebelum bangun tidur.
- Catat suhu tubuh dalam sebuah grafik atau aplikasi yang dapat membantu memantau perubahan suhu tubuh.
- Perhatikan perubahan suhu tubuh selama beberapa siklus. Suhu tubuh akan naik sekitar 0,5 derajat Celsius pada saat ovulasi.
- Hari yang diikuti dengan peningkatan suhu tubuh yang signifikan dianggap sebagai hari subur.
Metode suhu tubuh basal lebih akurat daripada metode kalender, tetapi membutuhkan ketelitian dan konsistensi dalam mengukur suhu tubuh setiap hari.
C. Metode Lendir Serviks
Metode lendir serviks melibatkan memantau perubahan lendir serviks selama siklus menstruasi untuk menentukan masa subur. Lendir serviks adalah cairan yang diproduksi oleh serviks atau leher rahim dan dapat digunakan untuk memudahkan sperma dalam mencapai sel telur.
Untuk menggunakan metode ini, caranya adalah:
- Perhatikan lendir serviks setiap hari dengan cara memeriksa lendir serviks pada celana dalam atau dengan menggunakan jari yang bersih.
- Catat keadaan lendir serviks setiap hari, misalnya apakah lendir serviks encer atau kental.
- Ketika lendir serviks menjadi kental dan lengket, ini menandakan bahwa ovulasi akan segera terjadi.
- Hari yang diikuti dengan lendir serviks kental dan lengket dianggap sebagai hari subur.
Metode lendir serviks juga membutuhkan konsistensi dalam memantau perubahan lendir serviks setiap hari, serta membutuhkan pengalaman dan ketelitian dalam mengidentifikasi perubahan tersebut.
Dalam menghitung masa subur, ketiga metode tersebut dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan untuk meningkatkan akurasi. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang teratur dan metode ini juga tidak menjamin kehamilan. Selain itu, faktor lain seperti usia, kondisi kesehatan, dan gaya hidup juga dapat mempengaruhi kesuburan. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan jika memiliki masalah kesuburan atau kesulitan dalam hamil.
Tips untuk meningkatkan kesuburan
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kesuburan:
- Makan makanan sehat: Konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat dapat meningkatkan kesuburan. Hindari konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, gula berlebih, dan makanan olahan yang dapat mempengaruhi kesuburan.
- Olahraga teratur: Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesuburan dengan memperbaiki sirkulasi darah, menurunkan stres, meningkatkan berat badan yang sehat, dan meningkatkan tingkat hormon dalam tubuh. Namun, hindari olahraga yang terlalu berat yang dapat merusak kesuburan.
- Berhenti merokok dan menghindari alkohol: Merokok dan minum alkohol dapat merusak kesehatan reproduksi dan mengurangi kesuburan.
- Hindari paparan bahan kimia berbahaya: Paparan bahan kimia berbahaya seperti pestisida, bahan kimia rumah tangga, dan logam berat dapat mempengaruhi kesuburan. Hindari paparan bahan kimia tersebut dan gunakan masker atau sarung tangan jika terpaksa berhadapan dengan bahan kimia tersebut.
- Menjaga berat badan yang sehat: Berat badan yang berlebih atau kekurangan dapat mempengaruhi kesuburan. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu meningkatkan kesuburan.
- Mengelola stres: Stres dapat mempengaruhi kesuburan dengan mengganggu tingkat hormon dan fungsi ovarium. Mengelola stres dengan cara yang sehat seperti meditasi, yoga, atau berbicara dengan psikolog dapat membantu meningkatkan kesuburan.
Jika Anda memiliki masalah kesuburan atau kesulitan hamil, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dokter dapat membantu melakukan pemeriksaan dan memberikan saran yang tepat untuk meningkatkan kesuburan.