25 Oktober 2017

Asam Folat (Folat) atau Vitamin B9

Asam folat

Vitamin B9 atau yang lebih kita kenal sebagai folat atau asam folat adalah satu dari 8 bentuk vitamin B. Semua vitamin B memiliki kemampuan untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa, yang mana digunakan untuk menghasilkan energi. Semua vitamin B ini, atau lebih dikenal sebagai vitamin B kompleks dibutuhkan untuk menjaga kesehatan hati, kulit, rambut, dan mata. Vitamin B juga menjaga agar sistem saraf berfungsi sebagaimana mestinya.

Vitamin B kompleks masuk dalam golongan vitamin yang larut dalam air, artinya tidak dapat disimpan dalam tubuh, kecuali disimpan dalam jumlah yang sangat kecil. Itulah sebabnya mengapa vitamin ini harus diperbaharui setiap harinya. Asam folat sendiri adalah bentuk sintetis dari vitamin B9, yang sumbernya berasal dari suplemen dan makanan yang telah diperkaya, sedangkan folat terbentuk secara alami pada makanan.

Manfaat asam folat

Asam folat sangat penting untuk fungsi otak dan berperan dalam menjaga kesehatan mental dan emosional. Asam folat juga membantu produksi DNA dan RNA, yakni material genetik tubuh yang penting dalam perkembangan sel dan jaringan, seperti pada masa balita, remaja, dan kehamilan. Bersama vitamin B12, asam folat akan membentuk sel darah merah dan membantu agar zat besi bekerja baik di tubuh.

Asam folat bekerjasama dengan vitamin B6 dan B12, dan beberapa nutrisi lainnya untuk mengendalikan homosistein asam amino. Tingginya kadar homosistein memiliki keterkaitan dengan penyakit jantung, namun para peneliti belum yakin apakah homosistein-lah yang menjadi penyebab penyakit jantung, atau homosistein hanyalah sebagai gejala yang mengindikasikan bahwa seseorang itu mungkin memiliki penyakit jantung.

Kebiasaan minum alkohol, penyakit radang usus (IBD) dan penyakit seliaka dapat menyebabkan defisiensi (kekurangan) asam folat. Selain itu, obat-obat jenis tertentu juga dapat menurunkan kadar asam folat di dalam tubuh.

Defisiensi asam folat

Defisiensi asam folat dapat menyebabkan:

Wanita hamil membutuhkan lebih banyak asam folat dibanding orang biasa untuk menurunkan risiko cacat tabung saraf, sumbing bibir, spina bifida, dan kerusakan otak. Cacat tabung saraf adalah cacat lahir yang disebabkan oleh perkembangan abnormal tabung saraf, yakni sebuah struktur yang pada akhirnya akan membentuk otak dan sumsum tulang belakang janin.

Asam folat dan cacat lahir

Seperti yang telah disebutkan, wanita hamil yang tidak mendapatkan cukup asam folat lebih berisiko memiliki bayi cacat lahir. Wanita hamil harus mendapatkan 600 mcg asam folat setiap harinya, dan wanita yang berencana untuk hamil setidaknya harus mendapatkan 400 mcg asam folat setiap harinya, karena banyak cacat tabung saraf terjadi segera setelah pembuahan dan bahkan sebelum wanita itu tahu bahwa ia hamil.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen asam folat sebelum pembuahan dan selama trimester pertama kehamilan dapat menurunkan risiko memilki anak cacat tabung saraf sebesar 72 sampai 100%. Asam folat juga dinyatakan membantu mencegah keguguran, meskipun buktinya masih belum jelas.

Peneliti tumbuh kembang anak menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen asam folat prenatal pada saat pembuahan dikaitkan dengan penurunan risiko autisme. Penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen asam folat di awal kehamilan dikaitkan dengan penurunan risiko keterlambatan bicara pada anak-anak usia 3 tahun. Dan penelitian lainnya menunjukkan bahwa kadar asam folat yang rendah selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah emosional pada anaknya kelak.

Asam folat dan penyakit jantung

Folat melindungi jantung dengan beberapa cara. Ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi cukup asam folat dapat menurunkan risiko penyakit jantung, meskipun bukti ini masih didasarkan pada studi populasi dan belum adanya uji klinis yang pasti.

Banyak penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan tingkat tinggi kadar homosistein asam amino, 1,7 kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit arteri koroner, dan 2,5 kali lebih mungkin untuk terkena stroke dibandingkan dengan orang dengan kadar homosistein normal. Vitamin B kompleks, terutama vitamin B9, B6, dan B12, membantu menurunkan kadar homosistein. Namun, belum ada bukti nyata bahwa kadar homosistein yang tinggi adalah penyebab dari penyakit jantung.

Yang terbaik, orang yang merasa dirinya berisiko penyakit jantung harus mendapatkan cukup vitamin B dari makanan yang sehat. Dokter pun biasanya akan menyarankan untuk mengonsumsi vitamin B untuk menurunkan kadar homosistein, terlepas dari apakah kadar homosistein yang tinggi merupakan penyebab penyakit jantung atau bukan.


Asam folat dan gangguan pendengaran

Sebuah studi menunjukkan bahwa suplemen asam folat dapat membantu memperlambat perkembangan gangguan pendengaran terkait usia pada orang tua dengan kadar homosistein tinggi dan konsumsi folat yang rendah.

Asam folat dan depresi

Bukti mengenai apakah asam folat dapat membantu meringankan depresi masih belum begitu jelas. Beberapa studi menunjukkan bahwa 15 sampai 35% orang yang depresi memiliki kadar asam folat yang rendah di tubuh mereka, dan yang tingkat depresinya parah adalah yang terendah kadar asam folatnya. Sebuah studi lainnya menemukan bahwa orang yang tidak mendapatkan manfaat yang lebih baik dari obat antidepresan memiliki kadar asam folat yang rendah. Namun, studi lain juga menyebutkan bahwa mengonsumsi asam folat dan vitamin B12 tidak lebih baik ketimbang plasebo dalam hal mengurangi depresi pada orang tua.

Asam folat dan kanker

Asam folat di dalam makanan diketahui akan melindungi tubuh terhadap perkembangan beberapa bentuk kanker, diantaranya:

Namun, bukti ini didasarkan pada studi populasi yang menunjukkan bahwa orang yang cukup mendapatkan asam folat dalam makanan memiliki risiko terkena kanker yang lebih rendah. Periset tidak mengetahui persis bagaimana asam folat dapat menjaga DNA tetap sehat dan mencegah mutasi sel yang bisa menyebabkan kanker. Tidak ada bukti pasti bahwa mengosumsi asam folat dapat mencegah kanker. Tapi tindakan yang terbaik adalah bahwa orang harus makan makanan seimbang yang cukup asam folat, untuk membantu melindungi tubuh dari sejumlah penyakit.

Asupan rendah folat dapat meningkatkan risiko pengembangan kanker payudara, terurama bagi wanita yang meminum alkohol. Penggunaan alkohol secara rutin, lebih dari  1½ sampai 2 gelas per hari, dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Sebuah studi besar, yang melibatkan lebih dari 50.000 orang menunjukkan bahwa asupan folat yang memadai dapat menurunkan risiko kanker payudara yang terkait dengan alkohol.

Sumber folat

Makanan yang menjadi sumber folat yakni:
  • Bayam
  • Sayuran berdaun hijau gelap
  • Asparagus
  • Lobak
  • Sawi hijau
  • Kubis
  • Kacang lima
  • Kacang kedelai
  • Kacang polong
  • Ragi
  • Biji-bijian
  • Kacang merah
  • Kacang hijau
  • Ikan salmon
  • Hati
  • Alpukat.

Dosis

Kecuali wanita hamil, umumnya orang-orang sudah memperoleh cukup asam folat dari makanan mereka.

Rekomendasi harian untuk asam folat:

Pediatrik

  • Bayi, 0 sampai 6 bulan: 65 mcg
  • Bayi, 7 sampai 12 bulan: 80 mcg
  • Anak-anak, 1 sampai 3 tahun: 150 mcg
  • Anak-anak, 4 sampai 8 tahun: 200 mcg
  • Anak-anak, 9 sampai 13 tahun: 300 mcg
  • Remaja, 14 sampai 18 tahun: 400 mcg.

Dewasa

  • Pria dan wanita, 19 tahun atau lebih tua: 400 mcg
  • Wanita hamil: 600 mcg
  • Wanita menyusui: 500 mcg.

Jumlah asam folat yang digunakan dalam penelitian untuk penyakit jantung berkisar antara 400 sampai 1.200 mcg. Jika Anda ingin mengonsumsi suplemen asam folat, sebaiknya menurut saran dokter.

Efek samping suplemen asam folat

Seperti halnya obat-obatan, suplemen asam folat juga berpotensi menyebabkan efek samping dan reaksi dengan obat-obat lain. Suplemen asam folat sebaiknya hanya dikonsumsi dibawah pengawasan dokter.

Pada dosis harian, efek samping asam folat jarang terjadi, namun pada dosis tinggi dapat menyebabkan:
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan tidur
  • Reaksi kulit
  • Bingung
  • Hilang napsu makan
  • Mual
  • Kejang.

Hanya mengonsumsi salah satu jenis vitamin B dapat mengganggu keseimbangan vitamin B lainnya. Lebih disarankan untuk mengonsumsi vitamin B kompleks.


Article Resources
  • Vitamin B9 (Folic acid). http://www.umm.edu/health/medical/altmed/supplement/vitamin-b9-folic-acid
  • Folic Acid: Importance, Deficiencies, and Side Effects. https://www.medicalnewstoday.com/articles/219853.php
  • Folic Acid. https://www.drugs.com/folic_acid.html