24 Oktober 2013

Penyebab dan Penanganan Tepat untuk Diare

Anak diare

Saat ini diare menjadi penyebab nomor satu kematian pada anak-anak. Setidaknya untuk negara berkembang, diare membunuh 2,6 juta orang setiap tahunnya. Diare biasanya menyerang saat kuman masuk ke dalam saluran pencernaan. Penyebab tersering munculnya diare pada anak-anak adalah akibat tidak mencuci tangan sebelum makan atau tangan dalam keadaan kotor saat makan.

Tidak hanya terjadi pada anak-anak, orang dewasa tentu saja juga lumrah mengalami diare. Apa yang harus dilakukan ketika anggota keluarga terkena diare? Berikut tips-tips penanganan pertama untuk diare:

Apa itu diare?

Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar yang disertai adanya perubahan konsistensi yang lebih cair/lembek (tinja cair).

Selain buang air besar (BAB) secara terus menerus, gejala umum lainnya dari diare adalah disertai dengan rasa mulas terus menerus, dehidrasi (kekurangan cairan), mual dan muntah. Pada sebagian kasus, diare dapat juga disertai dengan rasa pegal pada punggung,dan perut sering berbunyi.

Penyebab diare

Penyebab diare sangat beragam mulai dari bakteri, parasit hingga virus. Kuman biasanya masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, alat makan yang tidak bersih dan tidak mencuci tangan sebelum makan.

Penyebab lainnya adalah racun, obat, penyakit lain, alergi, kelebihan vitamin, buah-buahan tertentu, makanan pedas, asam atau bersantan dan akibat mengonsumsi alkohol berlebihan.

Jenis diare

Berdasarkan lama terjadinya, diare dapat dibedakan menjadi:
  • Diare akut, yaitu diare yang munculnya mendadak dan berlangsung singkat dalam hitungan jam hingga 7 atau 14 hari
  • Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. 

Penanganan jika terkena diare

Yang sebaiknya dilakukan jika terkena diare adalah:
  1. Istirahat dan minum banyak air.
  2. Minumlah oralit setiap kali BAB. Untuk anak-anak, gunakan oralit khusus untuk anak-anak setiap BAB cair sebagai pengganti banyaknya cairan yang keluar. Ingat, oralit yang sudah diseduh lebih dari 6 jam tidak boleh lagi dikonsumsi.
  3. Makanlah makanan lunak/lembut. Hindari minum susu, jus dan makanan dan minuman lain yang mengandung banyak gula.
  4. Berikan obat anti-diare yang mengandung kaolin-pektin. Umumnya obat ini bisa dibeli bebas di pasaran. Ingat, berikan sesuai dosis yang tertera. Untuk lebih tepatnya, gunakan dosis yang berdasarkan berat badan, bukan yang berdasarkan usia. 

Khusus untuk anak-anak sebaiknya berikan suplemen Zinc untuk membantu agar saluran pencernaannya tetap bekerja secara optimal. Habiskan tablet suplementasi Zinc selam 10 hari dengan dosis sesuai anjuran dokter. Zinc sangat bermanfaat untuk mencegah kejadian diare berikutnya.

Kapan sebaiknya penderita diare dibawa ke dokter?

Segera bawa penderita diare ke dokter atau rumah sakit bila:
  • Diare berlangsung lebih dari 10 kali sehari
  • Diare kurang dari 10 kali sehari namun tidak kunjung sembuh dalam waktu 24 jam (khususnya anak-anak)
  • Diare disertai dengan lendir atau darah atau warna berbeda dari warna diare biasanya
  • Diare disertai dengan muntah hebat, demam tinggi atau mata terlihat kuning
  • Lemas dan mengantuk. 

Selalulah perhatikan tanda dehidrasi pada anak-anak yaitu dengan ciri-ciri: lemas, mata cekung, saat menangis tidak mengeluarkan air mata, rasa haus berlebih, tidak mau minum dan terus mengantuk. Bila ini terjadi, segera bawa ke dokter.

Pencegahan diare

Tangan menjadi anggota tubuh yang paling sering kontak langsung dengan benda asing, maka sangat disarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perilaku mencuci tangan sebelum makan telah menurunkan angka kejadian diare secara signifikan. Selain itu, selalu jaga kesehatan lingkungan tempat tinggal guna memutus rantai penyebaran diare.