29 Oktober 2017

Gejala dan Pengobatan Kanker Mulut

Pemeriksaan kanker mulut

Kanker mulut adalah kanker pada jaringan mulut atau tenggorokan. Kanker mulut umumnya berkembang pada sel skuamosa yang ditemukan di mulut, lidah, dan bibir. Kanker mulut sering baru teridentifikasi setelah menyebar ke kelenjar getah bening leher. Kunci kesembuhan untuk kanker mulut adalah deteksi dini.

Jenis kanker mulut

Kanker mulut adalah kanker yang terjadi pada:
  • Bibir
  • Lidah
  • Pipi
  • Gusi
  • Langit-langit mulut
  • Lantai mulut, bagian seperti tapal kuda di bawah lidah, diantara mandibula.

Faktor risiko kanker mulut

Salah satu faktor risiko tertinggi untuk kanker mulut adalah penggunaan tembakau, yakni merokok dan mengunyah tembakau. Orang yang menggunakan tembakau dan juga mengonsumsi alkohol akan lebih berisiko lagi untuk terkena kanker mulut, terlebih jika dikonsumsi secara rutin.

Sedangkan faktor risiko lainnya untuk kanker mulut adalah:
  • Infeksi HPV (virus menular seksual)
  • Sering terpapar sinar matahari langsung untuk durasi yang lama
  • Sebelumnya pernah didiagnosis kanker mulut
  • Keluarga pernah mengalami kanker mulut atau lainnya
  • Laki-laki.

Gejala kanker mulut

Gejala kanker mulut meliputi:
  • Rasa sakit pada bibir atau mulut yang tidak kunjung sembuh
  • Adanya massa atau pertumbuhan jaringan di bagian mana saja dari mulut
  • Perdarahan dari mulut
  • Gigi longgar
  • Bercak merah, putih, atau merah putih di mulut
  • Nyeri atau kesulitan menelan
  • Benjolan di leher
  • Sakit telinga yang tak kunjung hilang
  • Banyak kehilangan berat badan
  • Bibir bawah, wajah, leher, atau dagu mati rasa.

Diagnosis kanker mulut

Yang pertama dilakukan untuk mendiagnosis kanker mulut adalah pemeriksaan fisik, yaitu memeriksa langit-langt dan lantai mulut, bagian belakang tenggorokan, lidah dan pipi, dan kelenjar getah bening di leher.

Jika ditemukan keberadaan tumor, pertumbuhan atau lesi yang mencurigakan, akan dilakukan biopsi jaringan. Biopsi adalah pengambilan sampel dari tumor untuk diperiksa di laboratorium untuk menentukan jenis dan keganasannya.

Pemeriksaan dibawah ini juga dilakukan untuk mendukung diagnosis kanker mulut:
  • Sinar-X, untuk melihat apakah sel kanker telah menyebar ke rahang, dan atau ke paru-paru.
  • CT scan, untuk menemukan keberadaan tumor di mulut, tenggorokan, leher, paru-paru, atau di lokasi lain tubuh.
  • PET scan, untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lainnya.
  • MRI scan, untuk melihat bagian-bagian dalam kepala dan leher secara rinci, dan untuk menentukan stadium kankernya.
  • Endoskopi, untuk memeriksa nasal, sinus, tenggorokan, dan trakea.

Stadium kanker mulut

Kanker mulut terbagi dalam 4 stadium. Stadium 1 dan 2 biasanya masih berupa tumor kecil. Di tahap ini, sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening. Stadium 3 dan 4 merupakan stadium lanjutan kanker. Di tahap ini, tumor besar atau sel kanker biasanya telah menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian lain tubuh.

Tingkat bertahan hidup setelah satu tahun untuk semua stadium kanker mulut adalah 81 persen. Setelah lima tahun, tingkat bertahan hidup menurun menjadi 56 persen, dan setelah 10 tahun menjadi 41 persen. Semakin cepat kanker mulut didiagnosis dan diberikan pengobatan, semakin tinggi pula peluang untuk bertahan hidup.

Pengobatan kanker mulut

Pengobatan kanker mulut tergantung dari jenis, lokasi, dan stadiumnya.

Pengobatan kanker mulut stadium awal biasanya adalah pembedahan untuk mengangkat tumor dan kelenjar getah bening. Pada pembedahan ini, jaringan lain di sekitar mulut mungkin juga akan terangkat.

Terapi radasi adalah pilihan pengobatan lain untuk kanker mulut. Radiasi pada tumor akan dilakukan satu atau dua kali sehari, lima hari seminggu, selama dua sampai delapan minggu. Pengobatan untuk stadium lanjut biasanya dengan kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi.

Kemoterapi adalah pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk oral atau intravena (langsung dimasukkan ke aliran darah). Umumnya yang menjalani kemoterapi tidak perlu rawat inap.

Bentuk pengobatan lain untuk kanker mulut adalah terapi target. Terapi target cukup efektif untuk kanker stadium awal dan lanjut. Obat terapi target akan mengikat protein spesifik pada sel kanker dan mengganggu pertumbuhannya.

Nutrisi juga tidak kalah penting untuk pengobatan kanker mulut. Diketahui, banyaknya jenis pengobatan yang digunakan untuk mengatasi kanker mulut mungkin dapat membuat proses makan atau menelan menjadi sulit atau menyakitkan. Dengan nutrisi yang cukup dan mudah Anda makan, maka tubuh Anda tetap terpenuhi dengan zat gizi yang dibutuhkan untuk membantu melawan kanker mulut.

Selain itu, menjaga kesehatan mulut dan gigi tetap penting selama pengobatan kanker mulut. Pastikan gigi dan mulut selalu bersih.

Pemulihan pasca pengobatan kanker mulut

Pemulihan dari masing-masing jenis pengobatan kanker mulut akan bervariasi. Gejala pasca pembedahan bisa meliputi rasa sakit dan pembengkakan. Namun jika tumor yang diangkat masih kecil, biasanya tidak terjadi masalah jangka panjang.

Pengangkatan tumor yang besar biasanya akan mempengaruhi kemampuan dalam menelan, mengunyah, atau berbicara. Operasi rekonstruksi mungkin perlu dilakukan untuk membangun kembali tulang dan jaringan yang terpengaruh saat menjalani operasi.

Terapi radiasi bisa memberikan efek negatif pada tubuh. Beberapa efek samping terapi radiasi, antar lain:
  • Sakit mulut atau tenggorokan
  • Mulut kering
  • Fungsi kelenjar ludah menghilang
  • Kerusakan gigi
  • Mual dan muntah
  • Gusi sakit atau berdarah
  • Infeksi mulut
  • Kekakuan dan nyeri rahang
  • Kemampuan mencium dan mencicipi makan berubah
  • Perubahan kulit sekitar, seperti kering dan gosong
  • Hilang berat badan
  • Perubahan kelenjar tiroid
Obat kemoterapi akan menjadi racun bagi sel-sel kanker. Namun kemoterapi juga menyebabkan efek samping seperti:
  • Rambut rontok
  • Sakit gusi dan mulut
  • Perdarahan di mulut
  • Anemia berat
  • Kelemahan
  • Hilang napsu makan
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Koreng pada mulut dan bibir
  • Mati rasa di tangan atau kaki.
Pemulihan dari terapi target biasanya lebih cepat. Efek samping dari terapi target ini antara lain:
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Reaksi alergi
  • Ruam kulit.

Rekonstruksi dan rehabilitasi pasca pengobatan kanker mulut

Orang yang didiagnosis dengan kanker mulut stadium lanjut kemungkinan akan memerlukan operasi rekonstruktif dan beberapa rehabilitasi untuk membantu memulihkan kemampuan makan dan berbicara.

Rekonstruksi pasca pengobatan kanker mulut dapat terdiri dari pemasangan implan gigi atau cangkok untuk memperbaiki tulang dan jaringan di mulut dan wajah. Bahan-bahan buatan dapat digunakan untuk mengganti jaringan atau gigi yang hilang.

Rehabilitasi juga akan diperlukan untuk kasus kanker mulut stadium lanjut. Terapi wicara bisa diterapkan pasca operasi hingga kemampuan bicara mencapai tingkat kepulihan maksimal.


Article Resources
  • Chemotherapy and your mouth. (2013, August). http://www.nidcr.nih.gov/OralHealth/Topics/CancerTreatment/ChemotherapyYourMouth.htm
  • Oral cancer. (2015). http://my.clevelandclinic.org/disorders/oral_cancer/hic_oral_cancer.aspx
  • Oral cancer. (2016). http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/o/oral-cancer
  • Oral cancer facts. (2016). http://www.oralcancerfoundation.org/facts/