Tampilkan postingan dengan label Kanker. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kanker. Tampilkan semua postingan

01 Juni 2023

16 Tanda-tanda Bahaya untuk Kanker

Kanker lambung

Kanker adalah penyakit serius yang dapat mengenai siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kondisi kesehatan. Mengetahui tanda-tanda bahaya yang terkait dengan kanker dapat membantu dalam deteksi dini dan penanganan yang tepat.

Tanda-tanda bahaya untuk kanker di bawah ini adalah tanda-tanda kanker secara umum. Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa dari tanda di bawah ini, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Berikut 11 tanda-tanda untuk kanker:

1. Pembengkakan atau benjolan

Pembengkakan atau munculnya benjolan pada bagian tubuh bagian luar (yang dapat dilihat) merupakan suatu tanda bahaya yang jelas. Dimanapun lokasi pembengkakan atau benjolan itu harus selalu diwaspadai. Penyakit gondok, yaitu pembesaran kelenjar gondok di leher bagian depan, mungkin akan menjadi berbahaya. Karena itu, segeralah ke dokter apalagi muncul pembengkakan atau benjolan.

2. Berat badan terus menurun

Menurunnya berat badan dapat menjadi pertanda suatu masalah yang serius. Penyebabnya harus segera diselidiki, terutama pada orang-orang yang berusia lanjut. Penurunan berat badan bisa terjadi secara drastis/cepat namun terkadang juga terjadi lambat sekali sehingga seseorang itu tidak menyadarinya. Mungkin saja ada sebab lain yang cukup beralasan untuk hal ini, namun apapun yang menjadi penyebabnya tetap saja masalah ini harus segera diatasi. Ada baiknya untuk selalu menyimpan catatan berat badan dari waktu ke waktu, untuk ditunjukkan kepada dokter bila nanti mereka membutuhkannya dalam mengobservasi Anda.

3. Perubahan warna kulit

Inilah penyebab lain yang perlu diperhatikan. Lihat anggota-anggota tubuh Anda, apakah ada yang mengalami perubahan warna? Bila ada, berharaplah jika hal itu mungkin cuma disebabkan oleh anemia yang berkembang perlahan-lahan yang menekan fungsi-fungsi normal pada sumsum tulang. Bila bukan karena anemia atau gangguan lainnya, maka waspadalah, karena kanker kadang-kadang juga menimbulkan perubahan-perubahan warna semacam ini. Demikian juga perubahan warna ini dapat ditimbulkan oleh jenis-jenis penyakit lain yang serius. Kejadian seperti ini harus mendapat pemeriksaan yang sempurna, antara lain pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan air seni, X-ray (rontgen) dan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya yang perlu dilakukan.

4. Borok-borok menahun

Borok yang tidak sembuh dalam dua atau tiga minggu dapat disebabkan oleh kanker kulit. Borok-borok seperti itu mungkin saja terdapat pada muka, tangan, lengan, tungkai, dan bagian-bagian tubuh yang lain. Jikalau borok itu memang kanker, tidak ada gunanya mengobati borok itu dengan salep atau obat oral dengan mengharapkan borok itu akan sembuh. Segeralah berkonsultasi dengan ahli kulit.

5. Luka yang sulit sembuh

Jika luka pada tubuh Anda tidak sembuh dalam waktu yang wajar, ini bisa menjadi tanda bahaya. Luka yang sulit sembuh dapat mengindikasikan adanya masalah dalam sistem kekebalan tubuh Anda, termasuk kemungkinan adanya kanker.

6. Pendarahan yang tidak normal

Jika Anda mengalami perdarahan yang tidak normal, seperti perdarahan di antara periode menstruasi, perdarahan setelah menopause, atau perdarahan yang berat dan tidak wajar, segera temui dokter. Ini juga mungkin disebabkan oleh kanker.

7. Nyeri yang persisten

Nyeri yang berlangsung lama dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya perlu menjadi perhatian. Nyeri kronis bisa menjadi gejala dari berbagai jenis kanker.

8. Kutil dan tahi lalat

Memiliki kutil dan tahi lalat adalah hal yang biasa. Banyak orang mempunyai kutil dan tahi lalat. Pada dasarnya kutil dan tahi lalat itu tidaklah berbahaya. Tetapi suatu perubahan yang tiba-tiba dari kutil atau tahi lalat seperti perubahan bentuk, ukuran, warna, atau terasa gatal, harus segera dilaporkan segera ke dokter. Perubahan-perubahan seperti itu bisa saja adalah kanker.

9. Gangguan pencernaan

Sebenarnya ini masalah umum dan setiap orang pasti sudah mengalaminya. Namun yang dibicarakan ini adalah gangguan pencernaan yang tak kunjung hilang. Banyak orang sering disusahkan karena serangan gangguan pencernaan. Kejadian ini timbul biasanya karena kerja lambung yang tidak teratur mungkin akibat terangsang oleh makanan-makanan yang tidak baik. Gangguan pada urat saraf merupakan faktor lain yang biasanya juga menyebabkan perut kembung dan gangguan pencernaan. Gejala-gejala seperti itu bisa saja dialami seumur hidup. Tetapi jika seorang tiba-tiba merasa bahwa ia sering mendapatkan gangguan pencernaan, sudah waktunya ia pergi kepada dokter untuk memeriksakan lambung, usus dan organ pencernaan lainnya karena bisa saja gangguan ini disebabkan oleh kanker.

10. Perubahan dalam ukuran atau bentuk payudara

Perhatikan adanya benjolan atau perubahan pada ukuran, bentuk, atau tekstur payudara. Perubahan ini dapat menjadi tanda bahaya untuk kanker payudara.

11. Sukar menelan

Walaupun lebih sering disebabkan oleh gangguan lainnya, namun kanker juga dapat menyebabkan seseorang itu sukar menelan. Segera periksakan ke dokter bila keadaan sukar menelan telah terjadi untuk waktu yang lama.

12. Keparauan

Kanker pada kotak suara jarang dialami, tetapi selalu ada yang mengalaminya. Jika seseorang menderita keparauan atau serak lebih dari satu atau dua minggu, sebaiknya segera pergi ke ahli THT karena bisa saja kanker pada pita suara yang menyebabkannya.

13. Batuk menahun

Batuk berhubungan dengan banyak penyakit. Batuk menahun mungkin saja disebabkan oleh kanker paru-paru. Segera periksakan ke dokter.

14. Pembengkakan kelenjar getah bening

Jika Anda memiliki kelenjar getah bening yang membesar atau terasa nyeri tanpa alasan yang jelas, ini dapat menjadi tanda bahaya untuk kanker. Kelenjar getah bening yang membesar dapat terjadi di berbagai area tubuh, seperti leher, ketiak, atau pangkal paha. Jika Anda menemukan adanya pembengkakan yang tidak normal pada kelenjar getah bening, segera berkonsultasi dengan dokter.

15. Perubahan-perubahan dalam kebiasaan buang air besar.

Jika Anda mengalami perubahan drastis dalam pola buang air besar, seperti diare persisten, sembelit yang tidak wajar, atau perubahan warna tinja, bisa menjadi tanda bahaya untuk kanker usus besar. Pemeriksaan X-ray atau pun USG pada usus bagian bawah harus dilakukan. Perubahan-perubahan dalam kebiasaan buang air besar seperti itu mungkin saja disebabkan oleh kanker.

16. Kelelahan yang berlebihan

Jika Anda merasakan kelelahan yang tidak wajar dan berlangsung secara terus-menerus meskipun istirahat yang cukup, ini bisa menjadi tanda bahaya untuk beberapa jenis kanker. Kelelahan yang berlebihan seringkali terkait dengan gangguan sistemik yang disebabkan oleh kanker.

Mengenali tanda-tanda bahaya yang terkait dengan kanker adalah langkah penting dalam upaya deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Namun, penting untuk diingat bahwa tanda-tanda ini tidak selalu menunjukkan adanya kanker, tetapi bisa menjadi indikasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda bahaya ini, jangan ragu untuk menghubungi profesional medis agar dapat melakukan evaluasi yang tepat dan memberikan perawatan yang diperlukan.

Article Resources
  • American Cancer Society (www.cancer.org)
  • National Cancer Institute (www.cancer.gov)
  • World Health Organization - Cancer (www.who.int/cancer)
  • Mayo Clinic - Cancer Symptoms (www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/symptoms-causes/syc-20370588)
  • Centers for Disease Control and Prevention - Cancer Symptoms (www.cdc.gov/cancer/dcpc/prevention/other.htm)

29 Mei 2023

Ciri-ciri Tahi Lalat yang Berbahaya

Tahi lalat sebenarnya adalah tumor kecil yang berwarna, terdiri dari kelompok-kelompok sel nevus (tahi lalat) yang mengandung sel melanin, yakni sebuah pigmen khusus di kulit. Warna tahi lalat sendiri bisa bermacam-macam, ada yang kuning, coklat, ungu, namun kebanyakan tahi lalat adalah berwarna hitam.

Tahi lalat ada yang besar dan bisa juga kecil, ada yang rata dan ada juga yang timbul (menonjol), licin, berambut, bahkan ada juga yang bentuknya menyerupai kutil. Selain itu, ada pula tahi alat yang sudah ada sejak kita lahir yang biasa kita sebut dengan tanda lahir.
 
Tahi lalat yang berbahaya
Tahi lalat yang berbahaya

Melanoma dan junction nevus

Terkadang sebuah tahi lalat juga dapat menjadi berbahaya, yakni suatu keadaan yang disebut melanoma. Melanoma adalah jenis kanker kulit berbahaya yang berasal dari sel-sel melanin. Selain pada kulit, melanoma juga dapat berkembang di dalam mata (melanoma koroid), selaput lendir, atau bahkan di dalam tubuh.

Melanoma biasanya diidentifikasi dengan memperhatikan perubahan pada ukuran, bentuk, warna, atau tekstur tahi lalat atau bintik pigmen yang sudah ada, atau dengan memperhatikan pertumbuhan tahi lalat baru. Jika dicurigai melanoma, dokter dapat melakukan biopsi untuk mengkonfirmasi diagnosis.

Tahi lalat yang biasa umumnya tidak berbahaya, dan kecil sekali kemungkinannya tahi lalat tersebut berubah menjadi tumor ganas. Tetapi suatu junction nevus mungkin terlihat seperti tahi lalat biasa, namun sewaktu-waktu dapat berubah menjadi sangat berbahaya. Tahi lalat yang tumbuh dengan cepat dan warnanya berubah menjadi lebih gelap bisa jadi adalah tahi lalat yang berbahaya dan secepat mungkin harus diangkat (dikeluarkan).

Junction Nevus (junctional nevus) adalah tahi lalat yang tumbuh di perbatasan antara lapisan epidermis dan dermis kulit. Tahi lalat seperti ini mungkin berpigmen dan sedikit terangkat, dan memiliki risiko lebih tinggi menjadi melanoma maligna, yakni kondisi melanoma yang ganas.

Ciri tahi lalat yang berbahaya

Tahi lalat yang berpotensi berbahaya atau menunjukkan tanda-tanda melanoma, dapat memiliki ciri-ciri berikut:
  • Perubahan ukuran: Tahi lalat yang tumbuh dengan cepat atau ukurannya berubah secara signifikan dalam waktu singkat.
  • Perubahan warna: Tahi lalat yang mengalami perubahan warna yang mencolok atau variasi warna di dalamnya. Misalnya, tahi lalat yang memiliki warna yang tidak merata, atau memiliki kombinasi warna seperti cokelat, hitam, merah, atau putih.
  • Perubahan bentuk: Tahi lalat yang mengalami perubahan bentuk, seperti menjadi tidak teratur atau tidak simetris. Misalnya, tepi tahi lalat yang tidak rata, atau tahi lalat yang memiliki ujung yang tidak beraturan.
  • Gatal atau berdarah: Tahi lalat yang terasa gatal terus-menerus atau berdarah tanpa adanya sebab yang jelas.
  • Lepas: Tahi lalat yang tiba-tiba terangkat atau lepas dari kulit.
  • Perubahan ketebalan atau tekstur: Tahi lalat yang menjadi lebih tebal atau memiliki tekstur yang berbeda, seperti menjadi kasar atau bersisik.
  • Diameter yang meningkat: Tahi lalat yang memiliki diameter lebih dari 6 milimeter (sekitar ukuran pensil), meskipun bukan aturan pasti, karena melanoma juga dapat berkembang dalam ukuran yang lebih kecil.
  • Nyeri atau sensitifitas: Tahi lalat yang menjadi nyeri, sensitif, atau terasa seperti terbakar.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua tahi lalat yang memperlihatkan ciri-ciri di atas merupakan melanoma. Namun, jika Anda melihat adanya perubahan pada tahi lalat Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesiais kulit untuk evaluasi lebih lanjut.

Perawatan tahi lalat

Kecuali tahi lalat tersebut memang memberi pengaruh buruk pada penampilan kita, ada baiknya dibiarkan saja. Tidak semua tahi lalat memperburuk penampilan kita, banyak orang menganggap tahi lalat di suatu titik adalah bagus. Namun meskipun begitu, banyak juga orang yang demi penampilan ingin mengangkat tahi lalatnya.

Jika tahi lalat telah diangkat, ada baiknya jaringan-jaringan itu diteliti oleh ahli patologi. Seluruh massa dan akar tahi lalat harus dikeluarkan pada waktu pembedahan untuk mencegah kemungkinan sisa tahi lalat akan tumbuh menjadi kanker yang berbahaya. Jika sebuah tahi lalat dicurigai berbahaya, maka harus dilakukan penyayatan yang lebih luas pada saat pembedahan, untuk menghilangkan kemungkinan adanya akar tahi lalat yang masih tertinggal. Semua tahi lalat yang berubah warna sebaiknya dikeluarkan. Demikian juga dengan tahi lalat yang yang berdarah atau berborok.

Pada umumnya, melanoma yang berbahaya lebih mungkin timbul pada tungkai. Tahi lalat yang selalu "terganggu" seperti oleh ikat pinggang yang ketat lebih besar kemungkinannya untuk mengalami perubahan dan menjadi berbahaya. Tahi lalat seperti itu harus segera dikeluarkan. Begitu pula dengan tahi lalat yang ada rambutnya, ada kemungkinan tahi lalat seperti ini akan menjadi berbahaya. Mengenai proses pembedahan atau operasinya oleh dokter, Anda tidak perlu khawatir, karena hal ini terbilang aman dan tidak berbahaya, baik itu dengan pembedahan atau dibakar dengan listrik.

Kredit foto : behealthy24.com

21 Februari 2020

Hubungan Obesitas, Berat Badan, dan Risiko Kanker

Pengukuran lingkar perut

Setiap satu dari lima orang dewasa penduduk Indonesia mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Dengan jumlah penduduk yang hampir menyentuh angka 270 juta jiwa, dapat dibayangkan betapa banyak kejadian obesitas di Indonesia.

Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan kondisi dimana seseorang terlalu banyak memiliki lemak tubuh. Ini berkaitan dengan penumpukan lemak di jaringan tubuh yang normalnya tanpa lemak, seperti otot.

Banyak faktor yang menjadi penyebab obesitas,  diantaranya faktor genetik, hormon, lingkungan, emosional, dan budaya. Penderita obesitas berisiko tinggi mengalami banyak kondisi kesehatan serius, seperti diabetes tipe-2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Obesitas juga dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker.

Obesitas dan risiko kanker
Beberapa penelitian telah menunjukkan mengapa kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko dan pertumbuhan sel kanker. Kemungkinan alasan obesitas memiliki hubungan dengan perkembangan  kanker yaitu:
  • Peningkatan kadar insulin dan insulin growth factor-1 (IGF-1), yang dapat membantu perkembangan beberapa jenis kanker.
  • Peradangan tingkat rendah, kronis, yang lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas dan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
  • Kadar hormon estrogen tinggi yang diproduksi oleh jaringan lemak, yang dapat mendorong perkembangan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan endometrium.
  • Sel-sel lemak dapat mempengaruhi proses yang mengatur pertumbuhan sel kanker.

Perubahan berat badan selama hidup juga dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk terkena kanker. Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi risiko kanker:
  • Berat lahir tinggi
  • Berat badan bertambah pesat saat dewasa
  • Naik turun berat badan berulang kali.
Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker dapat diturunkan dengan menjaga berat badan tetap normal.

Jenis kanker yang berhubungan dengan peningkatan berat badan
Hampir semua bukti yang mengaitkan obesitas dengan risiko kanker berasal dari studi kohort besar, sejenis studi observasional. Namun, data dari studi observasional dapat menjadi sulit untuk ditafsirkan dan tidak dapat memastikan bahwa obesitas menyebabkan kanker. Itu karena orang obesitas mungkin berbeda dari orang kurus dengan cara lain selain lemak tubuh mereka, dan ada kemungkinan bahwa perbedaan-perbedaan lain ini — diluar perbedaan lemak tubuh mereka — yang menjelaskan risiko kanker mereka.

Terlepas dari keterbatasan rancangan studi, ada bukti konsisten yang menunjukkan bahwa lemak tubuh yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah kanker, termasuk:
  • Payudara
  • Kolorektal
  • Rahim
  • Ginjal
  • Kerongkongan
  • Pankreas
  • Endometrium
  • Prostat
  • Kantung empedu
  • Tiroid
  • Hati
  • Multiple myeloma
  • Meningioma
  • Ovarium.

Mengukur penambahan berat badan
Obesitas sering diukur dengan indeks massa tubuh (IMT) dan pengukuran lingkar pinggang. IMT adalah rasio berat dan tinggi badan seseorang. IMT yang sehat adalah antara 18,5 dan 24,9. IMT antara 25 dan 29,5 dianggap kelebihan berat badan, sementara IMT 30 atau lebih tinggi adalah obesitas.

Juga, orang dengan ukuran pinggang yang lebih besar memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit, seperti penyakit jantung. Ukuran pinggang yang sehat untuk orang Indonesia adalah di bawah 90 cm untuk pria dan di bawah 80 cm untuk wanita.

Menurunkan risiko kanker dengan menjaga berat badan
Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kanker adalah dengan menjaga berat badan tetap normal.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas:
  • Berolahraga. Selama 150 menit untuk olahraga sedang dalam seminggu.
  • Makan makanan yang sehat. Perbanyak makan sayuran, buah-buahan, biji-bijian atau kacang polong (kacang-kacangan).
  • Istirahat cukup. Kelelahan dapat membuat keinginan untuk makan lebih banyak, dan memunculkan keinginan untuk memakan makanan yang tidak sehat.

Menjadi obesitas secara otomatis merusak kemampuan kerja tubuh. Mempertahankan berat badan yang normal menjadi kunci untuk menurunkan risiko kanker.

Article Resources

17 November 2018

Kanker Testis : Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatan

Testis normal dan kanker testis

Testis (testikel) atau buah zakar adalah dua organ kecil berbentuk oval yang terletak di belakang penis dalam kantong kulit yang disebut skrotum. Testis adalah bagian dari sistem reproduksi pria. Sperma dan hormon seks diproduksi disini.

Kanker testis merupakan kanker yang jarang terjadi. Umumnya benjolan pada testis bukanlah kanker. Namun, yang paling berisiko mengalami kanker testis adalah pria yang berusia 24 hingga 44 tahun. Kabar baiknya, diagnosis dan pengobatan dini dapat menyembuhkan hampir semua kasus kanker testis.

Penyebab kanker testis

Kanker testis adalah kanker yang relatif jarang. Penyebab pastinya masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang pria terkena kanker testis.

Faktor-faktor risiko ini termasuk:
  • Kriptorkidisme (testis yang tidak turun ke skrotum) - pria yang lahir dengan testis yang tidak turun lebih mungkin mengembangkan kanker testis. Koreksi bedah untuk kriptorkidisme dapat menurunkan tapi tidak sepenuhnya menghilangkan risikonya.
  • Riwayat keluarga - Anda akan lebih berisiko lagi jika Anda memiliki ayah atau saudara laki-laki yang pernah menderita kanker testis.
  • Hipospadia (kelainan penis dan uretra) - yang meningkatkan risiko Anda dua kali lebih mungkin untuk terkena kanker testis, dibandingkan dengan pria lain dalam populasi umum.
  • Infertilitas (tidak subur) - infertilitas juga memberikan sejumlah faktor risiko kanker testis.
  • Human immunodeficiency virus (HIV) - ada beberapa bukti bahwa pria dengan HIV memiliki peningkatan risiko kanker testis.
  • Riwayat pribadi - pria yang sebelumnya memiliki kanker testis di satu testis lebih mungkin mengembangkan kanker pada testis yang lain.

Tidak diketahui adanya hubungan antara kanker testis dan cedera testis. Namun, cedera seringkali dapat menyebabkan pembengkakan dan benjolan, yang kemudian dapat membuat sulit mendeteksi kanker testis.

Pemeriksaan diri untuk kanker testis

Kanker yang paling mudah diobati adalah kanker yang ditemukan di awal. Pria harus mengenali dengan baik bagaimana bentuk testis mereka dan mengenali jika ada perubahan yang tidak biasa. Waktu yang tepat bagi pria untuk memeriksa testis adalah setelah mandi atau mandi air hangat, ketika kulit skrotum rileks.

Sebagian pria harus mewaspadai kanker testis. Mereka adalah pria dan anak laki-laki dengan riwayat keluarga (ayah atau saudara laki-laki) mengidap kanker testis, dan pria dan anak laki-laki yang testisnya tidak turun secara normal ketika mereka masih bayi.

Gejala kanker testis

Pada beberapa pria, kanker testis tidak menimbulkan gejala yang berarti. Namun, pada sebagian pria lain mungkin mengalami:
  • pembengkakan atau benjolan di testis, biasanya tidak disertai rasa nyeri
  • perasaan berat di dalam skrotum
  • perubahan ukuran atau bentuk testis (misalnya, lebih keras atau membengkak)
  • perasaan tidak seimbang antara kedua testis
  • pegal atau nyeri di perut bagian bawah, testikel atau skrotum
  • nyeri punggung.

Kebanyakan benjolan pada testis bukanlah kanker, tetapi Anda harus memeriksakannya ke dokter bila mengalami gejala-gejala ini.

Benjolan kanker testis mungkin bisa hanya sekecil kacang atau jauh lebih besar. Dalam banyak kasus, hanya satu testis yang terpengaruh. Kadang-kadang, sel kanker testis menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lain di dalam tubuh (paling sering paru-paru). Jika ini terjadi, gejala lain seperti batuk atau sesak napas mungkin terjadi. Bahkan jika kanker testis telah menyebar, biasanya masih dapat disembuhkan.

Jenis kanker testis

Dua jenis utama kanker testis adalah non-seminoma dan seminoma.

Kanker testis non-seminoma adalah:
  • kanker yang lebih langka yang cenderung berkembang lebih cepat daripada kanker seminoma
  • lebih sering terjadi pada pria muda, biasanya di usia 20-an
  • terdiri dari sub-jenis yang dikelompokkan bersama, seperti teratoma, tumor kantung kuning telur (yolk sac tumour), khoriokarsinoma dan karsinoma sel embrio.

Kanker testis seminoma:
  • cenderung berkembang lebih lambat sehingga kanker non-seminoma
  • biasanya terjadi pada pria berusia 25 hingga 50, tetapi juga dapat terjadi pada pria di atas 60.
Terkadang, tumor pada testis bisa merupakan gabungan dari kedua jenis diatas.

Diagnosis kanker testis

Jika Anda merasakan pembengkakan atau perubahan yang tidak biasa di salah satu testis, temui dokter.

Diperlukan sejumlah tes untuk mendiagnosis kanker testis , termasuk:
  • pemeriksaan fisik pada testis
  • pemindaian ultrasound - untuk membantu membedakan antara kanker dan benjolan yang disebabkan oleh kondisi lain non kanker
  • tes darah - banyak kanker testis menghasilkan hormon yang dapat diukur dalam darah. Dokter menyebut mereka 'markers atau penanda'. Ada tiga jenis penanda untuk kanker testis.

Jika hasil USG menunjukkan kanker, testis yang terkena harus diangkat dengan pembedahan. Sel-sel dari benjolan akan diperiksa di laboratorium. Sayangnya, ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan kanker testis. Dokter hanya akan melakukan operasi ini jika mereka sudah yakin bahwa itu adalah kanker.

Jika dokter mencurigai kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, mereka akan melakukan tes lain seperti rontgen dada dan scan - baik magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) scan.

Pengobatan kanker testis

Operasi pengangkatan testis yang terkena (orkidektomi) biasanya merupakan pengobatan pertama untuk kanker testis. Testis dapat diganti dengan yang testis palsu yang disebut prosthesis.

Jika kanker belum menyebar di luar testis, ini mungkin satu-satunya pengobatan yang diperlukan. Namun, selama beberapa tahun setelahnya, biasanya Anda dijadwalkan kontrol rutin dalam kurun waktu tertentu ke de dokter spesialis.

Kehilangan satu testis tidak memengaruhi kesuburan, masih ada satu testis sehat yang tersisa. Kemampuan ereksi juga tidak terpengaruh. Namun, jika kedua testis diangkat, maka Anda akan mandul.

Pengobatan lebih lanjut untuk kanker testis dapat meliputi:
  • Radioterapi - penggunaan sinar-x untuk membunuh sel-sel kanker, meskipun juga memberikan sedikit bahaya pada sel-sel normal. Radioterapi dapat diberikan untuk mencegah kanker kambuh setelah operasi atau untuk mengobati sel kanker yang telah menyebar. Kanker testis paling sering menyebar ke kelenjar getah bening di panggul dan daerah perut bagian bawah. Radioterapi tidak membuat Anda menyebarkan radiasi (radioaktif) ke sekitar, jadi keluarga dan teman Anda aman berada di dekat Anda.
  • Kemoterapi - menggunakan obat anti kanker untuk membunuh sel kanker dengan bersirkulasi di dalam aliran darah dan mencapai sel kanker di mana saja di dalam tubuh. Perawatan ini biasa diberikan pada kondisi:
    • jika kanker telah menyebar di luar testis
    • bersama dengan operasi, atau kurang umum, dengan radioterapi (perawatan adjuvant), jika ada risiko moderat kanker akan menyebar atau kambuh kembali
    • sebagai pengobatan utama, jika kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
  • Operasi tahap lanjut - jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di perut dan tidak membaik pasca kemoterapi atau radioterapi, kelenjar getah bening mungkin diangkat dengan operasi. Ini dapat menyebabkan infertilitas (kemandulan) karena mencegah ejakulasi sperma melalui penis. Namun, fungsi seksual dan kemampuan orgasme tidak terpengaruh.
  • Terapi komplementer dan alternatif - bila digunakan bersamaan dengan pengobatan kanker konvensional, beberapa terapi ini dapat membuat Anda merasa lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup. Tapi pada sebagian lainnya terapi komplementer tidak begitu membantu bahkan dalam beberapa kasus dapat membahayakan.

Article Resources
  • Testicular cancer, Cancer Research UK
  • Testicular cancer, Better Health Channel

16 November 2018

Kanker Pankreas: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Kanker pankreas

Pankreas adalah kelenjar sistem pencernaan yang memproduksi enzim pencernaan dan hormon insulin.

Pankreas terhubung dengan usus kecil melalui saluran. Kanker pankreas dimulai pada sel yang melapisi saluran ini. Kemudian menyebar ke pankreas, sebelum menyerang saraf dan pembuluh darah di dekatnya. Jika tidak ditangani, itu akan menyebar ke semua organ di perut. Kanker pankreas juga bisa masuk ke sistem limfatik dan menyebar ke bagian lain tubuh.

Penyebab kanker pankreas tidak diketahui, tetapi perokok berisiko lebih besar. Kanker pankreas lebih sering terjadi pada orang di atas 65 tahun dan relatif jarang pada orang di bawah 50 tahun.

Fungsi pankreas

Pankreas memiliki dua fungsi utama dalam sistem pencernaan, yakni:
  • memproduksi enzim untuk membantu memecah makanan.
  • memproduksi insulin, yang mengontrol kadar gula dalam darah. Gangguan pada produksi insulin dapat menyebabkan diabetes.

Penyebab dan faktor risiko kanker pankreas

Kanker pankreas disebabkan oleh kerusakan gen, tetapi tidak diketahui persis mengapa kerusakan ini bisa terjadi. Risiko kanker pankreas lebih besar pada perokok.

Faktor risiko kanker pankreas termasuk:
  • usia - lebih umum pada orang yang berusia di atas 65 tahun
  • gen - mewarisi gen yang rusak
  • diabetes - antara 10 dan 20 persen orang dengan kanker pankreas juga menderita diabetes
  • pankreatitis - peradangan kronis pada pankreas
  • gastrektomi - setelah menjalani operasi untuk mengangkat seluruh atau sebagian dari perut.

Gejala kanker pankreas

Gejala kanker pankreas sering tidak jelas dan dapat tampak serupa dengan gejala kondisi lain yang kurang serius. Ini berarti kanker pankreas sering tidak terdiagnosis sampai sudah parah.

Beberapa gejala umum kanker pankreas mungkin termasuk:
  • nyeri persisten di perut
  • hilang nafsu makan
  • lemah
  • mual
  • penurunan berat badan
  • perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit)
  • sakit punggung yang parah, dalam beberapa kasus.

Jika saluran empedu terblokir, dapat terjadi:
  • kulit dan mata menguning (jaundice) dan kulit gatal
  • warna urine gelap
  • warna feses (tinja) pucat.

Perlu diingat bahwa kanker pankreas jarang terjadi. Jika Anda memiliki salah satu gejala tersebut, kemungkinan disebabkan oleh hal lain. Namun, temui dokter jika gejala tersebut sudah berlangsung lebih dari dua minggu.

Diagnosis kanker pankreas

Jika diduga kanker pankreas, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Ini mungkin termasuk:
  • Tes darah - untuk memeriksa seberapa baik kerja hati dan ginjal dan mengukur untuk protein yang dikenal sebagai CA19.9. Kanker pankreas sering mengirimkan CA19.9 ke dalam darah. Ini tidak digunakan untuk mendiagnosis kanker pankreas, tetapi memberikan informasi penting bagi dokter yang menangani Anda.
  • Computed tomography (CT) scan - sinar-x khusus yang diambil dari berbagai sudut untuk membuat gambar tiga dimensi dari tubuh. Pewarna mungkin disuntikkan untuk lebih memperjelas organ dalam.
  • Magnetic resonance imaging (MRI) - ini mirip dengan CT scan, tetapi memanfaatkan magnetisme daripada sinar-x untuk membuat gambar tiga dimensi dari tubuh.
  • USG - pemeriksaan dengan gelombang suara untuk membuat gambar pankreas.
  • Endoskopi - juga disebut endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP), tabung tipis fleksibel dimasukkan ke kerongkongan untuk melihat ke dalam sistem pencernaan. Perangkat ini juga dapat digunakan untuk menyuntikkan pewarna ke pankreas dan saluran empedu untuk memungkinkan gambar dari organ-organ ini muncul pada gambar sinar-x.
  • Laparoskopi - organ-organ internal diperiksa dengan instrumen khusus yang dimasukkan ke dalam perut melalui luka kecil.
  • Biopsi jaringan - sampel kecil pankreas diambil dengan jarum dan diperiksa di laboratorium.
  • Positron emission tomography (PET) scan - suntikan dengan larutan glukosa yang mengandung sejumlah kecil bahan radioaktif. Pemindai dapat 'melihat' substansi radioaktif. Sel kanker muncul sebagai ‘hot spot’ - area di mana glukosa diambil.

Tes-tes ini juga dapat membantu dokter mengetahui apakah kanker telah menyebar. Kanker mungkin telah menyebar ke pembuluh darah atau kelenjar getah bening di dekat pankreas, atau ke organ yang lebih jauh, seperti hati atau paru-paru. Ini disebut 'kanker sekunder' atau metastasis. Tes yang Anda jalani akan membantu dokter memutuskan pengobatan terbaik untuk Anda.

Pengobatan kanker pankreas

Pengobatan untuk kanker pankreas tergantung pada usia, kesehatan umum, ukuran dan lokasi kanker dan apakah itu telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Pengobatan kanker pankreas bisa berupa satu jenis pengobatan atau kombinasi.

Umumnya, opsi pengobatan kanker pankreas meliputi:
  • Pembedahan - digunakan ketika kanker belum menyebar di luar pankreas. Kanker dan bagian pankreas dan sebagian dari usus kecil dihilangkan dalam operasi yang disebut ‘Whipple’s resection’. Beberapa saluran empedu, kantung empedu dan lambung juga dapat diangkat. Ini adalah operasi besar dan pasien harus dalam kondisi yang cukup sehat untuk menjalaninya.
  • Kemoterapi - obat anti-kanker (baik tablet atau suntikan ke pembuluh darah) dapat digunakan setelah operasi. Obat-obatan bekerja dengan menghentikan pertumbuhan dan reproduksi sel-sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan bersama pembedahan atau secara tunggal untuk membantu mengendalikan gejala kanker stadium lanjut.
  • Radioterapi - penggunaan sinar-x untuk menargetkan sel-sel kanker dapat digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin tersisa di tubuh. Radioterapi juga dapat digunakan sebagai perawatan utama ketika operasi tidak mungkin dilakukan, dalam kombinasi dengan kemoterapi.
  • Terapi komplementer dan alternatif - umum bagi penderita kanker untuk mencari perawatan komplementer atau alternatif. Ketika digunakan bersama pengobatan kanker konvensional, beberapa terapi ini dapat membuat Anda merasa lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup. Tapi pada sebagian lainnya, terapi alternatif tidak membantu atau bahkan membahayakan.

Semua pengobatan memiliki efek samping. Efek sampingnya bervariasi tergantung pada jenis perawatan yang dijalani. Banyak efek samping yang bersifat sementara, tetapi efek samping yang lain mungkin permanen. Dokter biasanya sudah menjelaskan semua kemungkinan efek samping sebelum pengobatan dimulai.

Pilihannya mungkin termasuk:
  • Endoskopi - kanker dapat menyebabkan penyakit kuning karena menghalangi saluran empedu. Operasi endoskopi mengurangi tekanan dengan memasukkan tabung logam atau plastik ke dalam saluran empedu untuk membuatnya tetap terbuka. Perawatan serupa dapat meringankan bagian dari usus kecil jika kanker menekannya.
  • Pembedahan - penyumbatan di usus kecil dapat dilewati oleh prosedur pembedahan yang menempel pada lingkar usus langsung ke perut.
  • Tablet - mungkin ada kekurangan enzim pankreas untuk mencerna lemak dengan benar, yang menyebabkan diare. Tablet yang mengandung enzim-enzim ini dapat mengendalikan gejala ini.
  • Obat penghilang rasa sakit - obat oral biasanya diberikan untuk mengontrol rasa sakit, tetapi jika rasa sakit sangat parah, obat dapat disuntikkan ke saraf punggung.

Ketika kesembuhan tidak lagi mungkin

Jika kanker telah menyebar dan tidak mungkin lagi untuk menyembuhkannya dengan operasi, dokter mungkin masih merekomendasikan perawatan yang berfokus untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi gejalanya (ini disebut perawatan paliatif). Ini dapat membantu penderita merasa lebih baik, menjalani hidup lebih berkualitas, dan memiliki kemungkinan hidup yang lebih lama.

Article Resources
  • Pancreatic cancer, The American Cancer Society
  • NCCN Guidelines for Patients, Pancreatic Cancer, 2014, National Comprehensive Cancer Network.
  • Bahra M, Jacob D 2008, ‘Surgical palliation of advanced pancreatic cancer
  • Gambar: Mayo Clinic

Kanker: Jenis, Stadium, dan Perawatan

Sel kanker

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh yang disebabkan oleh perubahan pada sebagian gen yang mengontrol perilaku sel.

Kanker dapat disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa jenis kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risikonya.

Deteksi dan pengobatan dini merupakan cara terbaik untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker.

Jenis tumor

Tumor adalah benjolan atau pertumbuhan dari sel-sel abnormal. Tumor bisa bersifat jinak (non kanker) atau ganas (kanker). Tumor jinak terdiri dari sel-sel yang mirip dengan sel normal. Mereka tidak menyebabkan masalah kecuali jika ukurannya sudah besar dan mulai menekan organ lain di dalam tubuh.

Tumor ganas terdiri dari sel kanker dan biasanya tumbuh jauh lebih cepat daripada tumor jinak. Jika tidak ditangani, mereka dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan ke bagian tubuh lain, dan menyebabkan masalah serius.

Pertumbuhan sel abnormal

Umumnya, kanker terjadi ketika sel-sel normal dalam tubuh tumbuh tidak terkontrol. Tubuh terdiri dari miliaran jenis sel yang berbeda. Tubuh selalu membuat sel baru. Pertumbuhan dan penambahan sel baru membantu kita untuk tumbuh, mengganti sel-sel yang rusak, dan menyembuhkan sel yang rusak akibat cedera. Cara sel-sel baru berkembang dan berperilaku dikontrol oleh gen khusus.

Jika gen ini rusak, sel-sel tubuh dapat berkembang biak dengan cepat, tidak terkontrol, dan tumbuh secara tidak normal. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini bisa berubah menjadi kanker. Jika sel-sel kanker terlalu banyak menggantikan sel-sel sehat, organ yang terkena tidak dapat berfungsi dengan baik.

Di mana kanker dimulai

Kanker dapat mulai tumbuh di bagian tubuh manapun. Kanker memiliki sebutan yang berbeda-beda tergantung dari lokasi awal kemunculannya. Sebagai contoh:
  • Karsinoma - tumbuh di sel-sel yang melapisi kulit dan rongga tubuh.
  • Sarkoma - tumbuh dalam jaringan pendukung tubuh seperti otot, tulang, dan jaringan lemak.
  • Leukemia - jenis kanker yang berkembang di jaringan di mana sel-sel darah putih terbentuk, yang disebut sumsum tulang, dan mempengaruhi sel-sel dalam darah.
  • Myeloma - berkembang di sel plasma.
  • Limfoma - tumbuh di sel-sel sistem limfatik.

Bagaimana kanker menyebar

Kanker mulai menyebar ketika bagian dari tumor utama (tumor primer) memisahkan diri dari tempat ia pertama kali tumbuh dan bergerak ke jaringan di dekatnya atau ke bagian lain tubuh. Sel-sel kanker kemudian mulai tumbuh di daerah itu.

Tumor ganas yang menyebarkan selnya ke jaringan di dekatnya dikenal sebagai kanker invasif. Ketika kanker menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain, itu dikenal sebagai kanker sekunder atau 'metastasis'.

Untuk kanker tumbuh lebih besar dari kepala peniti dan menyebar, itu harus menumbuhkan pasokan darahnya sendiri. Ini disebut angiogenesis. Tanpa suplai darah ini, sel-sel di tepi tumor akan mati karena kekurangan oksigen.

Sel-sel kanker menghasilkan zat yang memungkinkan mereka untuk bergerak melalui tubuh jauh lebih mudah daripada sel-sel normal. Juga, sel-sel kanker tidak menempel bersama seperti halnya sel-sel normal.

Kanker dapat menyebar dalam tiga cara utama, yaitu:
  • secara lokal, di dalam dan di dekat jaringan di sekitar kanker primer
  • melalui sistem limfatik
  • melalui peredaran darah.

Kanker dan stadium

Kanker diklasifikasikan menurut stadium, mulai dari angka 1 hingga 4. Stadium mencerminkan ukuran kanker dan seberapa jauh kanker telah menyebar.

Stadium juga terkait dengan tingkat keparahan kanker. Stadium 1 biasanya paling ringan, kecil dan terbatas pada area lokal tubuh, sedangkan stadium 4 umumnya disebut kanker metastatik atau sekunder, karena telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Mengetahui stadium kanker membantu para profesional medis memutuskan pengobatan terbaik yang akan digunakan.

Ada berbagai cara untuk menentukan stadium kanker, tetapi umumnya akan mencari sejumlah faktor kunci seperti:
  • ukuran kankernya
  • apakah kanker telah menyerang jaringan di dekatnya dan seberapa banyak
  • apakah kanker telah menyebar ke pembuluh getah bening di dekatnya dan seberapa banyak
  • apakah kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru, tulang, hati dan otak.

Faktor risiko untuk kanker

Penyebab pasti kebanyakan kanker tidak diketahui dan tidak ada satu penyebab untuk semua jenis kanker. Beberapa faktor risiko cenderung menyebabkan kanker, sedangkan yang lain hanya akan sedikit meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan dapat meningkatkan risiko kanker.

Beberapa faktor risiko meliputi:
  • Usia - sebagian besar jenis kanker menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.
  • Genetik make-up - sebagian orang dilahirkan dengan mutasi genetik yang sudah menempatkan mereka lebih berisiko terkena kanker.
  • Riwayat keluarga - perubahan gen diturunkan dari orangtua ke anak.
  • Gaya hidup - termasuk diet yang tidak sehat, merokok dan alkohol, dan kurang aktivitas fisik.
  • Penyebab lingkungan - juga termasuk paparan radiasi alami yang terlalu banyak dari matahari atau gas radon (gas mulia yang tidak radioaktif, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa).
  • Paparan bahan kimia berbahaya - termasuk beberapa pewarna, karet, gas dan asbes.
  • Radiasi buatan manusia - ini dapat mencakup radiasi dari prosedur medis (misalnya, sinar-x), televisi dan pembakaran bahan bakar yang mudah terbakar.
  • Virus - virus tertentu dapat membantu menyebabkan beberapa kanker, meskipun Anda tidak akan terkena kanker langsung begitu telah terinfeksi.
  • Sistem kekebalan tubuh - orang-orang yang memiliki masalah dengan sistem kekebalan mereka memiliki risiko lebih besar untuk beberapa bentuk kanker.

Perawatan untuk kanker

Ada tiga jenis pengobatan standar utama yang digunakan dalam perawatan kanker. Masing-masing dapat digunakan untuk mencoba menyembuhkan kanker, untuk menghilangkan gejala, untuk membantu perawatan lain bekerja lebih baik atau untuk meningkatkan kelangsungan dan kualitas hidup.

Perawatan untuk kanker meliputi:
  • Pembedahan - kanker diangkat melalui operasi. Ini sering kali merupakan langkah pertama pengobatan jika kanker belum menyebar. Operasi juga dapat mengangkat kelenjar getah bening jika telah dipengaruhi oleh kanker. Kanker sistem darah (seperti leukemia) tidak dapat diobati dengan pembedahan.
  • Kemoterapi - penggunaan obat pembunuh sel-sel kanker. Ada banyak jenis obat kemoterapi. Sebagian dalam bentuk tablet atau kapsul, tetapi sebagian besar diberikan dalam bentuk infus ke dalam pembuluh darah. Obat masuk ke aliran darah dan berjalan ke seluruh tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.
  • Terapi radiasi (atau radioterapi) - menggunakan radiasi dosis kecil dan tepat yang menargetkan dan menghancurkan sel-sel kanker. Kanker yang belum menyebar sering dapat diobati secara efektif dengan terapi radiasi.
  • Terapi biologis - termasuk imunoterapi untuk memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker, dan antibodi monoklonal yang memblokir molekul yang menghentikan kerja sistem kekebalan. Beberapa jenis terapi biologis sekarang digunakan untuk mengobati kanker jenis tertentu. Penelitian terus berlanjut dan banyak terapi sedang diuji dalam uji klinis.

Perawatan kanker dapat berupa satu perawatan saja atau kombinasi perawatan. Beberapa orang mungkin juga menggunakan terapi komplementer dan alternatif. Ketika digunakan bersama pengobatan kanker konvensional, beberapa terapi ini dapat membuat penderita merasa lebih baik dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Pengobatan kanker lainnya adalah penggunaan terapi hormon. Ada penelitian yang sedang berlangsung dalam perawatan kanker baru, dan beberapa di antaranya mungkin melibatkan perawatan laser, cryotherapy, terapi photodynamic dan high-intensity focused ultrasound (HIFU)

Adakalanya, kanker didiagnosis ketika sudah parah. Ini dapat berarti bahwa pengobatan standar tidak akan menyembuhkan kanker. Ketika penyembuhan tidak mungkin, kemoterapi, radioterapi atau perawatan lainnya masih dapat meringankan gejala dan membantu orang merasa senyaman mungkin. Mereka juga dapat memperpanjang usia. Ini disebut perawatan paliatif.

Remisi - lenyapnya gejala kanker

Kanker yang merespons pengobatan akan berhenti tumbuh atau mulai menyusut. Ini berarti tanda dan gejala kanker hilang. Dokter menyebut ini sebagai remisi. Remisi bisa berlangsung dari bulan hingga tahun.

Statistik kanker

Penting untuk diingat bahwa statistik sangat umum dan hanya digunakan sebagai panduan. Tiga kelompok statistik paling umum yang digunakan untuk menggambarkan kanker adalah:
  • Insiden - jumlah orang yang mengembangkan jenis kanker tertentu setiap tahun
  • kelangsungan hidup - berapa lama penderita dapat bertahan hidup dari kanker tergantung pada jenis kanker, usia , stadium kanker dan perawatan yang diterima. Biasanya digambarkan sebagai 'kelangsungan hidup lima tahun' dan 'kelangsungan hidup 10 tahun', yang mengacu pada persentase orang yang hidup lima atau 10 tahun setelah diagnosis mereka dengan jenis kanker tertentu. Beberapa orang mungkin sembuh, tetapi bagi orang lain, kanker akan kembali (kambuh) dalam periode ini. Orang lain mungkin dalam masa remisi selama bertahun-tahun sebelum kanker kambuh
  • mortalitas - jumlah orang yang meninggal karena jenis kanker tertentu dalam setahun.

Angka insiden dan kematian dapat bervariasi di antara kelompok orang yang berbeda. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi angka ini meliputi:
  • Perbedaan sosial ekonomi
  • Perbedaan geografis
  • Perbedaan tempat kelahiran.

Article Resources
  • Cancer. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/cancer
  • Cancer information and support, Macmillan Cancer Support, UK

15 November 2018

Kanker Lambung: Penyebab, Gejala, dan Perawatan


Kanker lambung merupakan salah satu jenis kanker yang umum menyebabkan kematian.

Kanker lambung jarang terdiagnosis pada orang berusia dibawah 50 tahun dan lebih banyak mempengaruhi pria ketimbang wanita.

Jika kanker lambung terdeteksi sejak dini, pengobatannya akan lebih efektif. Namun, sayangnya kanker lambung jarang sekali menunjukkan gejala di tahap-tahap awalnya.

Apa itu kanker lambung?

Kanker lambung adalah kondisi dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal (ganas) di lambung.

Lambung adalah bagian dari sistem pencernaan tubuh dan terletak di perut bagian atas. Jenis-jenis kanker lambung adalah:
  • gastric adenocarcinoma - tipe kanker lambung yang paling umum
  • gastrointestinal stromal tumours (GIST)
  • limfoma lambung.

Apa yang menyebabkan kanker lambung?

Penyebab kanker lambung tidak diketahui tetapi lebih sering terjadi pada orang yang:
  • merokok
  • makan banyak makanan yang diasap, diasamkan dan asin dan jarang makan buah dan sayuran segar
  • memiliki masalah lambung yang kronis seperti polip
  • terinfeksi bakteri Helicobacter pylori.

Kanker lambung juga cenderung terjadi dalam keluarga (keturunan) dan lebih sering terjadi pada orang-orang keturunan Asia timur.

Gejala kanker lambung

Beberapa orang mengidap kanker lambung tanpa memiliki gejala sama sekali. Tapi sebagian orang lainnya mendapatkan gejala seperti:
  • heartburn
  • gangguan pencernaan
  • nyeri
  • mual
  • muntah
  • kelelahan
  • kehilangan berat badan
  • bengkak di bawah perut.

Sebagian lainnya mengalami pendarahan internal dan kadang terdapat darah atau warna hitam pada muntah atau tinja.

Diagnosa kanker lambung

Sejumlah tes dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker lambung.

Tes kanker lambung termasuk:

Stadium kanker lambung

Dokter menggunakan sistem pengukuran yang mereka sebut sebagai stadium untuk menggambarkan tingkat keparahan kanker. Stadium 1 berarti kanker belum menyebar sama sekali. Stadium 4 berarti telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh.

Perawatan kanker lambung

Perawatan untuk kanker lambung tergantung pada stadium, tingkat keparahan gejala, dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Pilihannya termasuk:
  • operasi untuk mengangkat seluruh atau sebagian dari lambung
  • radioterapi
  • kemoterapi untuk menghancurkan sel-sel kanker
  • terapi biologi (bioterapi), yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker.

Pencegahan kanker lambung

Risiko terkena kanker lambung dapat dikurangi dengan cara:
  • tidak merokok atau berhenti merokok
  • makan diet tinggi sayuran dan buah segar
  • mengobati infeksi Helicobacter pylori.

Article Resources
  • Health Direct Australia (Stomach cancer)
  • Virtual Medical Center (Stomach cancer)