29 Mei 2023

Ciri-ciri Tahi Lalat yang Berbahaya

Tahi lalat sebenarnya adalah tumor kecil yang berwarna, terdiri dari kelompok-kelompok sel nevus (tahi lalat) yang mengandung sel melanin, yakni sebuah pigmen khusus di kulit. Warna tahi lalat sendiri bisa bermacam-macam, ada yang kuning, coklat, ungu, namun kebanyakan tahi lalat adalah berwarna hitam.

Tahi lalat ada yang besar dan bisa juga kecil, ada yang rata dan ada juga yang timbul (menonjol), licin, berambut, bahkan ada juga yang bentuknya menyerupai kutil. Selain itu, ada pula tahi alat yang sudah ada sejak kita lahir yang biasa kita sebut dengan tanda lahir.
 
Tahi lalat yang berbahaya
Tahi lalat yang berbahaya

Melanoma dan junction nevus

Terkadang sebuah tahi lalat juga dapat menjadi berbahaya, yakni suatu keadaan yang disebut melanoma. Melanoma adalah jenis kanker kulit berbahaya yang berasal dari sel-sel melanin. Selain pada kulit, melanoma juga dapat berkembang di dalam mata (melanoma koroid), selaput lendir, atau bahkan di dalam tubuh.

Melanoma biasanya diidentifikasi dengan memperhatikan perubahan pada ukuran, bentuk, warna, atau tekstur tahi lalat atau bintik pigmen yang sudah ada, atau dengan memperhatikan pertumbuhan tahi lalat baru. Jika dicurigai melanoma, dokter dapat melakukan biopsi untuk mengkonfirmasi diagnosis.

Tahi lalat yang biasa umumnya tidak berbahaya, dan kecil sekali kemungkinannya tahi lalat tersebut berubah menjadi tumor ganas. Tetapi suatu junction nevus mungkin terlihat seperti tahi lalat biasa, namun sewaktu-waktu dapat berubah menjadi sangat berbahaya. Tahi lalat yang tumbuh dengan cepat dan warnanya berubah menjadi lebih gelap bisa jadi adalah tahi lalat yang berbahaya dan secepat mungkin harus diangkat (dikeluarkan).

Junction Nevus (junctional nevus) adalah tahi lalat yang tumbuh di perbatasan antara lapisan epidermis dan dermis kulit. Tahi lalat seperti ini mungkin berpigmen dan sedikit terangkat, dan memiliki risiko lebih tinggi menjadi melanoma maligna, yakni kondisi melanoma yang ganas.

Ciri tahi lalat yang berbahaya

Tahi lalat yang berpotensi berbahaya atau menunjukkan tanda-tanda melanoma, dapat memiliki ciri-ciri berikut:
  • Perubahan ukuran: Tahi lalat yang tumbuh dengan cepat atau ukurannya berubah secara signifikan dalam waktu singkat.
  • Perubahan warna: Tahi lalat yang mengalami perubahan warna yang mencolok atau variasi warna di dalamnya. Misalnya, tahi lalat yang memiliki warna yang tidak merata, atau memiliki kombinasi warna seperti cokelat, hitam, merah, atau putih.
  • Perubahan bentuk: Tahi lalat yang mengalami perubahan bentuk, seperti menjadi tidak teratur atau tidak simetris. Misalnya, tepi tahi lalat yang tidak rata, atau tahi lalat yang memiliki ujung yang tidak beraturan.
  • Gatal atau berdarah: Tahi lalat yang terasa gatal terus-menerus atau berdarah tanpa adanya sebab yang jelas.
  • Lepas: Tahi lalat yang tiba-tiba terangkat atau lepas dari kulit.
  • Perubahan ketebalan atau tekstur: Tahi lalat yang menjadi lebih tebal atau memiliki tekstur yang berbeda, seperti menjadi kasar atau bersisik.
  • Diameter yang meningkat: Tahi lalat yang memiliki diameter lebih dari 6 milimeter (sekitar ukuran pensil), meskipun bukan aturan pasti, karena melanoma juga dapat berkembang dalam ukuran yang lebih kecil.
  • Nyeri atau sensitifitas: Tahi lalat yang menjadi nyeri, sensitif, atau terasa seperti terbakar.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua tahi lalat yang memperlihatkan ciri-ciri di atas merupakan melanoma. Namun, jika Anda melihat adanya perubahan pada tahi lalat Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesiais kulit untuk evaluasi lebih lanjut.

Perawatan tahi lalat

Kecuali tahi lalat tersebut memang memberi pengaruh buruk pada penampilan kita, ada baiknya dibiarkan saja. Tidak semua tahi lalat memperburuk penampilan kita, banyak orang menganggap tahi lalat di suatu titik adalah bagus. Namun meskipun begitu, banyak juga orang yang demi penampilan ingin mengangkat tahi lalatnya.

Jika tahi lalat telah diangkat, ada baiknya jaringan-jaringan itu diteliti oleh ahli patologi. Seluruh massa dan akar tahi lalat harus dikeluarkan pada waktu pembedahan untuk mencegah kemungkinan sisa tahi lalat akan tumbuh menjadi kanker yang berbahaya. Jika sebuah tahi lalat dicurigai berbahaya, maka harus dilakukan penyayatan yang lebih luas pada saat pembedahan, untuk menghilangkan kemungkinan adanya akar tahi lalat yang masih tertinggal. Semua tahi lalat yang berubah warna sebaiknya dikeluarkan. Demikian juga dengan tahi lalat yang yang berdarah atau berborok.

Pada umumnya, melanoma yang berbahaya lebih mungkin timbul pada tungkai. Tahi lalat yang selalu "terganggu" seperti oleh ikat pinggang yang ketat lebih besar kemungkinannya untuk mengalami perubahan dan menjadi berbahaya. Tahi lalat seperti itu harus segera dikeluarkan. Begitu pula dengan tahi lalat yang ada rambutnya, ada kemungkinan tahi lalat seperti ini akan menjadi berbahaya. Mengenai proses pembedahan atau operasinya oleh dokter, Anda tidak perlu khawatir, karena hal ini terbilang aman dan tidak berbahaya, baik itu dengan pembedahan atau dibakar dengan listrik.

Kredit foto : behealthy24.com