08 September 2014

8 Kelompok Vitamin B Lengkap Beserta Fungsinya

Vitamin B Kompleks

Vitamin secara alami terdapat dalam makanan. Sejumlah kecil vitamin dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh dan pembentukan sel-sel darah merah. Ada 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita, 8 diantaranya tergolong dalam kelompok vitamin B (vitamin B kompleks).

Kelompok vitamin B bukan merupakan sumber energi untuk tubuh, meskipun acapkali kita melihat iklan suplemen di televisi yang mengatakan hal ini. Memang benar bahwa jika tubuh tidak mendapatkan kelompok vitamin B, maka tubuh akan kekurangan energi.

Vitamin B dalam makanan

Meskipun kelompok vitamin B mudah ditemukan dalam berbagai jenis makanan, namun vitamin-vitamin ini mudah larut dalam air. Vitamin-vitamin ini mudah rusak, terutama bila terpapar dengan alkohol atau karena proses memasaknya.

Pengolahan bahan makanan juga dapat mengurangi kadar kelompok vitamin B, seperti pada proses pembuatan tepung, roti dan bahkan beras (beras yang masih berkulit ari jauh lebih baik).

Tubuh tidak memiliki kapasitas yang besar untuk menyimpan sebagian besar kelompok vitamin B (kecuali B12 dan asam folat yang disimpan di dalam hati). Orang yang memiliki pola makan buruk selama beberapa bulan kemungkinan akan kekurangan kelompok vitamin B.

Suplemen vitamin B

Mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks bisa jadi dapat menutupi kekurangan vitamin pada seseorang. Namun perlu diingat, bahwa jangan sampai menebak-nebak sendiri Anda kekurangan vitamin B, karena vitamin B yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan menjadi racun bagi tubuh. Mintalah saran kepada dokter atau ahli gizi sebelum memutuskan mengonsumsi rutin vitamin B.

Delapan kelompok vitamin B

Vitamin B terdiri dari 8 jenis:
  • Thiamin (B1)
  • Riboflavin
  • Niacin
  • Asam pantotenat
  • Biotin
  • Piridoksin (B6)
  • Folat (disebut sebagai asam folat ketika disertakan dalam suplemen)
  • Sianokobalamin (B12).

Thiamin (B1)

Thiamin juga dikenal sebagai vitamin B1 yang diperlukan tubuh untuk membantu mengubah glukosa menjadi energi dan berperan aktif untuk kesehatan fungsi saraf.

Beberapa fakta thiamin, antara lain:
  • Sumber terbaik thiamin adalah biji-bijian, gandum, kacang-kacangan dan sereal gandum.
  • Gejala kekurangan thiamin adalah kebingungan, lekas marah, miskin koordinasi kaki dan tangan, letargi (tidak fokus dan tidak sigap), dan kelemahan pada otot.
  • Penyakit beri-beri 'basah' dan 'kering' disebabkan oleh kekurangan thiamin, yang akan mempengaruhi kardiovaskular, otot, pencernaan dan sistem saraf. Penderita beri-beri kering mengalami kerusakan pada sistem saraf, degenerasi saraf, kesemutan di seluruh tubuh, miskin koordinasi kaki dan tangan, dan nyeri mendalam pada otot betis. Sedangkan gejala beri-beri basah lebih berhubungan dengan sistem kardiovaskular, seperti pembesaran jantung, gagal jantung dan edema (pembengkakan) hebat.
  • Sindrom Wernicke-Korsakoff (juga disebut 'otak basah') diakibatkan karena minim asupan thiamin dan konsumsi alkohol berlebih. Alkohol akan mengurangi penyerapan thiamin di dalam usus dan meningkatkan ekskresinya dari ginjal. Gejala penyakit ini adalah bola mata bergerak secara spontan, kelumpuhan otot mata, limbung, dan kekacauan mental. 

Riboflavin

Riboflavin utamanya digunakan untuk memproduksi energi, menjaga kesehatan penglihatan dan kesehatan kulit.

Beberapa fakta riboflavin, antara lain:
  • Sumber terbaik riboflavin adalah susu, yoghurt, keju, roti dan sereal gandum, putih telur, sayuran berdaun hijau, daging, ragi, hati dan ginjal.
  • Kekurangan riboflavin (ariboflavinosis) cukup jarang terjadi dan biasanya disertai dengan kekurangan kelompok vitamin B lainnya. Orang-orang yang berisiko mengalami ariboflavinosis adalah mereka yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dan mereka yang tidak mengonsumsi susu atau produk olahan susu. Gejalanya antara lain, peradangan pada lidah, pecah/retak pada lidah dan sudut mulut, cemas, kelopak mata meradang dan peka terhadap cahaya, rambut rontok, kornea merah, dan ruam kulit. 

Niacin

Niacin diperlukan tubuh untuk mengubah karbohidrat dan lemak menjadi energi. Niacin akan membantu menjaga kesehatan kulit dan sistem saraf dan pencernaan. Tidak seperti kelompok vitamin B lainnya, niacin cenderung mampu bertahan dalam panas, dan kandungannya masih tinggi meskipun sudah dimasak.

Beberapa fakta niacin, antara lain:
  • Sumber terbaik niacin adalah daging, ikan, unggas, susu, telur, roti dan sereal gandum, kacang-kacangan, jamur dan hampir semua makanan yang mengandung protein.
  • Mengonsumsi niacin secara berlebihan akan mempengaruhi sistem saraf dan lemak darah. Ketika terjadi perubahan dalam lemak darah, efek samping seperti kemerahan, gatal, mual, dan potensi kerusakan hati dapat terjadi.
  • Kekurangan niacin (pellagra) sering terjadi pada orang mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau diet hanya berupa makanan pokok jagung. Penyebab lainnya adalah karena pencernaan seseorang tidak mampu menyerap niacin dengan efisien. Gejala utama pellagra adalah 3D, yaitu demensia, diare dan dermatitis. Gejala lainnya adalah lidah bengkak dan meradang, lekas marah, kehilangan nafsu makan, kekacauan mental, lemah dan pusing. Jika tidak diobati, pellagra dapat menyebabkan kematian. 

Asam pantotenat

Asam pantotenat diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak serta untuk memproduksi sel darah merah dan hormon steroid.

Beberapa fakta asam pantotenat, antara lain:
  • Sumber asam pantotenat hampir ditemukan pada setiap jenis makanan. Namun sumber yang terbaik adalah dari hati, daging, susu, ginjal, telur, ragi, dan kacang-kacangan.
  • Kekurangan asam pantotenat sangat jarang terjadi. Gejalanya adalah hilang nafsu makan, lemah, insomnia, sembelit, muntah dan gangguan usus. 

Biotin

Vitamin yang satu ini diperlukan tubuh untuk metabolisme energi, sintesis lemak, metabolisme asam amino dan sintesis glikogen. Asupan tinggi biotin dapat berkontribusi meningkatkan kadar kolesterol darah.

Beberapa fakta biotin, antara lain:
  • Sumber terbaik biotin adalah dari kembang kol, kuning telur, kacang, hati, ayam, ragi dan jamur.
  • Kekurangan biotin sangat langka terjadi karena biotin umum ditemukan pada hampir setiap jenis makanan, dan tubuh juga hanya membutuhkannya dalam jumlah yang sedikit. Makan putih telur secara berlebihan, misalnya pada binaragawan, dapat menyebabkan kekurangan biotin, karena protein dalam putih telur dapat menghambat penyerapan biotin. Gejala kekurangan biotin antara lain kulit pucat, lidah pecah-pecah atau nyeri, depresi, halusinasi, gerakan jantung abnormal, kehilangan nafsu makan, mual, kulit kering dan bersisik, rambut rontok, nyeri otot, dan lemah. 

Vitamin B6 (piridoksin)

Piridoksin digunakan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dan protein, pembentukan sel darah merah dan sebagai bahan kimia otak tertentu. Vitamin B6 sangat mempengaruhi proses dan perkembangan otak, fungsi kekebalan tubuh dan kerja hormon steroid.

Beberapa fakta vitamin B6, antara lain:
  • Sumber terbaik vitamin B6 adalah biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, ikan dan kerang, daging dan unggas, hati, dan buah-buahan.
  • Asupan berlebih vitamin B6 biasanya disebabkan karena mengonsumsi suplemen, hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf. Gejalanya seperti kesulitan berjalan, dan mati rasa pada kaki atau tangan. Mengonsumsi suplemen vitamin B6 dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.
  • Ada beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vitamin B6 dapat bermanfaat untuk pengobatan sindrom pramenstruasi (PMS) dan carpal tunnel syndrome. Mintalah saran dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin ini (di atas 100 mg per hari) karena overdosisnya dapat menyebabkan kerusakan saraf.
  • Kekurangan vitamin B6 biasanya terjadi pada orang mengonsumsi alkohol secara berlebihan, wanita (terutama yang menggunakan pil KB), orang lanjut usia dan orang dengan penyakit tiroid. Gejala kekurangan vitamin B6 adalah insomnia, depresi, anemia, sudut mulut retak, lekas marah, kedutan otot, kebingungan dan dermatitis. 

Asam folat (folat)

Folat dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel darah merah, yang mana bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Folat juga membantu perkembangan sistem saraf pada janin, serta sintesis DNA dan pertumbuhan sel. Wanita usia subur sangat disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan folat.

Selama kehamilan, seorang ibu disarankan untuk mengonsumsi suplemen atau makanan yang kaya akan folat. Hal ini untuk meminimalisir risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida pada bayi. Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat, dan dikemas dalam bentuk suplemen dan makanan-makanan olahan.

Beberapa fakta tentang folat, antara lain:
  • Sumber terbaik folat adalah sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, hati, unggas telur, sereal, dan buah jeruk.
  • Mengonsumsi folat melebihi kebutuhan tubuh umumnya tidak berbahaya, meskipun bisa saja menyebabkan malaise, iritabilitas dan disfungsi usus bila dikonsumsi lebih dari 1.000 mg per hari. 
  • Gejala kekurangan folat antara lain berat badan menurun, lemah, anemia. 

Vitamin B12 (sianokobalamin)

Vitamin B12 digunakan tubuh untuk membantu memproduksi dan mempertahankan selubung mielin pada saraf, kemampuan mental, pembentukan sel darah merah dan pengubahan beberapa asam lemak dan asam amino untuk menghasilkan energi. Vitamin B12 berhubungan erat dengan folat, karena kerja keduanya saling melengkapi.

Beberapa fakta vitamin B12, antara lain:
  • Sumber terbaik vitamin B12 adalah hati, daging, susu, keju, telur, dan terdapat hampir di semua makanan hewani.
  • Kekurangan vitamin B12 paling sering ditemui pada orang lanjut usia, vegetarian (karena vitamin B12 hanya ditemukan pada makan hewani), dan bayi yang menyusu (ASI) dari ibu yang vegetarian. Gejalanya antara lain lemah, kurang nafsu makan dan berat badan menurun, apatis dan depresi, anemia, dan degenerasi saraf perifer yang dapat berkembang menjadi kelumpuhan.