20 April 2023

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kalazion

Kalazion

Kalazion adalah benjolan kecil yang terbentuk pada kelopak mata, yang disebabkan oleh sumbatan kelenjar minyak. Benjolan ini biasanya tidak menyakitkan, tetapi dapat mengganggu penglihatan jika tumbuh cukup besar. Kalazion biasanya terjadi pada orang dewasa, tetapi dapat terjadi pada semua umur.

Gejala Kalazion

Kalazion dapat menimbulkan gejala yang dapat dikenali, antara lain:
  • Benjolan pada kelopak mata: Kalazion ditandai dengan adanya benjolan yang muncul di dalam kelopak mata, biasanya di dekat garis bulu mata atau di bawah kelopak mata. Ukuran benjolan bisa bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong hingga kacang almond.
  • Bengkak dan merah: Kalazion dapat menyebabkan pembengkakan dan kemerahan pada kelopak mata di sekitar benjolan.
  • Rasa tidak nyaman: Beberapa orang dapat merasakan rasa tidak nyaman pada area kelopak mata yang terkena kalazion, seperti rasa gatal, perih, atau sakit.
  • Gangguan penglihatan: Jika benjolan cukup besar, maka bisa mengganggu penglihatan dan menyebabkan penglihatan kabur.
  • Produksi air mata berlebih: Kalazion dapat mempengaruhi kelenjar air mata di sekitar kelopak mata, sehingga produksi air mata bisa menjadi lebih berlebihan.
  • Sensitif terhadap cahaya: Beberapa orang dapat merasa lebih sensitif terhadap cahaya ketika mengalami kalazion.

Penyebab kalazion

Kalazion terjadi ketika kelenjar minyak di dalam kelopak mata tersumbat dan tidak dapat mengeluarkan minyak dengan baik. Kelenjar minyak pada kelopak mata berfungsi untuk memproduksi minyak yang membantu menjaga kelembaban mata dan mencegah pengeringan. Namun, jika kelenjar ini tersumbat, minyak tidak dapat dikeluarkan dengan baik dan akhirnya terakumulasi di dalam kelenjar, sehingga membentuk benjolan yang disebut kalazion.

Terjadinya kalazion disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sumbatan tersebut antara lain:
  • Infeksi: Infeksi pada kelopak mata dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar minyak dan mengganggu aliran minyak yang keluar, sehingga menyebabkan sumbatan pada kelenjar tersebut.
  • Peradangan kulit: Kondisi kulit seperti dermatitis atau rosacea dapat mempengaruhi kelenjar minyak pada kelopak mata dan menyebabkan peradangan atau pembengkakan, yang kemudian dapat menyebabkan sumbatan pada kelenjar minyak tersebut.
  • Kelainan pada kelenjar minyak: Beberapa kondisi seperti blepharitis atau meibomian gland dysfunction (MGD) dapat mempengaruhi kelenjar minyak pada kelopak mata dan menyebabkan sumbatan pada kelenjar tersebut.
  • Peradangan kelopak mata: Peradangan atau iritasi pada kelopak mata dapat mengganggu aliran minyak dan menyebabkan sumbatan pada kelenjar minyak.
  • Kelebihan produksi minyak pada kulit: Jika kulit pada kelopak mata terlalu berminyak, maka kelenjar minyak pada kelopak mata lebih mudah tersumbat dan menyebabkan terjadinya kalazion.
  • Kelainan sistemik: Beberapa kondisi sistemik seperti diabetes dapat mempengaruhi kelenjar minyak pada kelopak mata dan menyebabkan sumbatan pada kelenjar tersebut.

Apakah kalazion harus ke dokter?

Meskipun beberapa kasus kalazion dapat hilang dengan sendirinya, namun jika kalazion tidak hilang dalam beberapa minggu atau terus bertambah besar, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter mata. 

Untuk mendiagnosis kalazion, dokter mata biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada kelopak mata dan melihat tanda-tanda dan gejala yang muncul. Beberapa langkah yang biasanya dilakukan oleh dokter mata dalam mendiagnosis kalazion antara lain:
  • Pemeriksaan fisik kelopak mata: Dokter mata akan melakukan pemeriksaan fisik pada kelopak mata yang terkena kalazion menggunakan lup atau menggunakan instrumen khusus untuk memeriksa benjolan dan kelopak mata.
  • Anamnesis: Dokter mata akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan gejala yang dialami, seperti kapan benjolan mulai muncul, apakah benjolan terasa sakit atau tidak, dan apakah benjolan menyebabkan masalah penglihatan atau tidak.
  • Pemeriksaan tambahan: Dalam beberapa kasus, dokter mata mungkin perlu melakukan pemeriksaan tambahan seperti tes fungsi kelenjar minyak untuk memastikan diagnosis kalazion.
Dokter mata biasanya dapat dengan mudah mendiagnosis kalazion berdasarkan gejala dan tanda-tanda yang muncul.

Pengobatan kalazion: konvensional dan alternatif

Pengobatan kalazion dapat dilakukan melalui beberapa cara, baik pengobatan konvensional maupun alternatif.

Pengobatan konvensional

Dokter mata biasanya akan merekomendasikan pengobatan konvensional untuk mengobati kalazion yang ringan atau sedang. Beberapa pengobatan konvensional yang mungki disarankan dokter antara lain:
  • Kompres air hangat: Mengompres area kelopak mata yang terkena kalazion dengan air hangat selama 10-15 menit beberapa kali sehari dapat membantu membuka kelenjar minyak yang tersumbat dan membantu mengurangi pembengkakan.
  • Obat tetes atau salep mata: Dokter mata mungkin akan meresepkan obat tetes atau salep mata antibiotik untuk mengatasi peradangan dan mencegah infeksi.
  • Steroid: Jika kalazion tidak hilang dengan pengobatan konvensional, dokter mata mungkin akan meresepkan obat steroid untuk mengatasi peradangan dan membantu mengurangi ukuran benjolan.

Pengobatan alternatif

Selain pengobatan konvensional, ada beberapa pengobatan alternatif untuk mengobati kalazion. Namun, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter mata sebelum mencoba pengobatan alternatif. Beberapa pengobatan alternatif yang dapat dilakukan untuk kalazion antara lain:
  • Minyak bawang putih: Mengoleskan minyak bawang putih pada kalazion beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan peradangan.
  • Teh hijau: Mengompres area kelopak mata dengan kantung teh hijau yang sudah direndam di air dingin selama beberapa menit dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Jika kalazion terus bertambah besar atau menyebabkan masalah penglihatan, dokter mata mungkin akan merekomendasikan tindakan medis seperti operasi pengangkatan kalazion.

Cara mencegah kalazion

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kalazion pada kelopak mata antara lain:
  • Menjaga kebersihan mata: Membersihkan mata secara teratur dapat membantu mencegah timbulnya infeksi dan meminimalkan risiko terjadinya kalazion. Bersihkan mata dengan cara mengelap lembut dari dalam ke luar dengan kapas atau tisu yang bersih.
  • Hindari menggosok mata: Menggosok mata dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan virus, yang dapat menyebabkan infeksi dan memicu terjadinya kalazion. Hindari menggosok mata dengan tangan yang kotor atau tidak terlindungi.
  • Gunakan produk kosmetik yang bersih: Hindari berbagi produk kosmetik dan jangan menggunakan produk kosmetik yang sudah terkontaminasi. Gunakan produk kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit dan bersihkan produk kosmetik secara teratur.
  • Hindari stres berlebihan: Stres berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi, termasuk kalazion.

Mengatasi kalazion yang kambuh

Beberapa saran untuk mengatasi kalazion yang kambuh antara lain:
  • Kompres hangat: Kompres hangat dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi peradangan pada area kelopak mata yang terkena kalazion. Lakukan kompres hangat dengan menggunakan lap yang dibasahi dengan air hangat atau handuk yang dicelupkan ke dalam air hangat. Tempelkan pada area yang terkena kalazion selama 10-15 menit beberapa kali sehari.
  • Salep antibiotik: Dokter mata dapat meresepkan salep antibiotik untuk membantu mengurangi peradangan dan mencegah infeksi pada area yang terkena kalazion. Oleskan salep antibiotik sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter mata.
  • Menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid: Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang terkait dengan kalazion yang kambuh kembali. Konsumsi obat NSAID sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter mata.
  • Operasi pengangkatan kalazion: Jika kalazion terus kambuh kembali meskipun telah dilakukan pengobatan lainnya, dokter mata mungkin merekomendasikan operasi pengangkatan kalazion. Prosedur ini dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada area kelopak mata yang terkena kalazion dan mengeluarkan kista yang menyebabkan kalazion. Operasi ini dilakukan dengan anestesi lokal dan umumnya membutuhkan waktu pemulihan yang singkat.

Kalazion pada anak-anak: apakah berbahaya?

Kalazion pada anak-anak umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Namun, jika kalazion pada anak-anak terus berulang atau berukuran besar dan mengganggu penglihatan, sebaiknya segera periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Anak-anak yang sering mengalami infeksi mata, misalnya konjungtivitis atau blefaritis, lebih rentan terkena kalazion. Oleh karena itu, menjaga kebersihan mata dan lingkungan sekitar anak sangat penting untuk mencegah infeksi mata dan kalazion.

Jika anak mengalami gejala kalazion, seperti benjolan kecil pada kelopak mata yang tidak nyeri dan tidak mengganggu penglihatan, sebaiknya diamati terlebih dahulu. Lakukan kompres hangat pada area yang terkena selama 10-15 menit beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.

Namun, jika kalazion pada anak-anak terus bertambah besar atau berdampak pada penglihatan, segera bawa anak ke dokter mata untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Article Resources
  • American Academy of Ophthalmology. (2021). Chalazion (Meibomian Gland Lipogranuloma). https://www.aao.org/eye-health/diseases/chalazion-meibomian-gland-lipogranuloma
  • Mayo Clinic. (2020). Chalazion. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chalazion/symptoms-causes/syc-20354337
  • National Health Service. (2020). Chalazion. https://www.nhs.uk/conditions/chalazion/
  • American Optometric Association. (2021). Chalazion. https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/chalazion?sso=y
  • Cleveland Clinic. (2021). Chalazion. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17492-chalazion.