29 Oktober 2014

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Konjungtivitis (Radang Mata)

Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva adalah selaput lendir yang menutupi bagian putih mata dan bagian kelopak mata dalam.

Konjungtivitis biasanya akan mengenai kedua belah mata, meskipun dapat dimulai dari satu mata dan menyebar ke mata yang lainnya dalam satu atau dua hari. Juga mungkin bersifat asimetris, yakni pengaruhnya lebih berat hanya pada salah satu mata.

Konjungtivitis merupakan masalah mata yang sangat umum terjadi. Jadi bukan suatu kondisi serius meskipun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan menjengkelkan. Ada banyak sekali penyebab konjungtivitis dan pengobatannya akan tergantung dari penyebabnya.

Penyebab konjungtivitis

Ada lima jenis konjungtivitis, masing-masing disebabkan penyebab yang berbeda:
  • Konjungtivitis bakteri 
  • Konjungtivitis virus 
  • Konjungtivitis klamidia 
  • Konjungtivitis alergi 
  • Konjungtivitis reaktif.

Konjungtivitis bakteri

Konjungtivitis bakteri adalah konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri, seperti Staphylococcus, Streptococcus atau Haemophilus. Bakteri-bakteri ini dapat berasal dari kulit penderita itu sendiri, atau dari saluran pernapasan bagian atas, atau diperoleh dari orang lain yang menderita konjungtivitis.

Konjungtivitis virus

Konjungtivitis virus sering dikaitkan dengan flu biasa. Konjungtivitis virus kemungkinan disebabkan oleh virus yang disebut dengan "adenovirus". Jenis konjungtivitis yang satu ini dapat menular dengan cepat dari orang ke orang dan menyebabkan epidemi konjungtivitis.

Konjungtivitis klamidia

Ada jenis lain konjungtivitis yang disebabkan oleh mikroorganisme, yang disebut Chlamydia trachomatis. Organisme ini juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan infeksi menular seksual klamidia.

Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi umum terjadi pada orang yang memiliki gejala-gejala lain dari penyakit alergi, seperti demam, asma dan eksim. Konjungtivitis ini sering disebabkan oleh antigen seperti serbuk sari, tungau, debu atau kosmetik.

Konjungtivitis reaktif - konjungtivitis kimia atau iritan

Sebagian orang rentan terhadap bahan kimia atau asap rokok, ini dapat menyebabkan iritasi pada konjungtiva yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan, kemerahan, dan berair. Untuk mencegahnya, sedapat mungkin menghindari penyebabnya.

Gejala konjungtivitis

Konjungtivitis bakteri

Gejalanya mempengaruhi kedua belah mata. Mata biasanya akan terasa berpasir dan rasa tidak nyaman karena debit (tahi mata) yang lengket. Kelopak mata atas dan bawah mungkin akan merekat di pagi hari atau saat bangun tidur, dan mungkin terdapat krusta atau debit pada bulu mata.

Konjungtivitis virus

Mata memerah dan mungkin terdapat cairan yang encer. Seringkali kelopak mata membengkak dan bahkan konjungtiva pada putih mata juga membengkak. Mata menjadi tidak nyaman, dan mungkin juga terjadi gejala seperti pilek. Kadang-kadang terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga atau leher. Konjungtivitis jenis ini juga dapat menyebar dan mempengaruhi kornea (keratitis), dan dapat bertahan selama beberapa minggu dan menyebabkan penglihatan kabur.

Konjungtivitis klamidia

Satu atau kedua belah mata akan merah dengan debit yang lengket dan terkadang kelopak mata ikut bengkak. Kornea mungkin juga akan terpengaruh dalam kondisi ini.

Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi biasanya berhubungan erat dengan munculnya rasa gatal pada mata. Mata biasanya sebentar-sebentar merah. Kondisi ini dapat terjadi dalam waktu-waktu tertentu dalam satu tahun, misalnya selama musim tertentu ketika banyak serbuk sari di udara.

Diagnosis konjungtivitis

Untuk mendiagnosis konjungtivitis, dokter akan melakukan pemeriksaan mata langsung. Adakalanya dilakukan pengambilan swap dari mata terutama jika pengobatan standar tidak menunjukkan hasil yang positif. Dalam beberapa kasus konjungtivitis yang parah atau tidak menanggapi pengobatan, penderita mungkin perlu dirujuk ke dokter spesialis mata.

Pengobatan konjungtivitis

Konjungtivitis bakteri

Konjungtivitis bakteri biasanya diobati dengan tetes atau salep mata antibiotik spektrum luas, misalnya kloramfenikol atau asam fusidat. Mata juga harus dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air masak yang didinginkan untuk menghilangkan kerak yang lengket.

Penelitian membuktikan bahwa 64 persen kasus konjungtivitis bakteri akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu lima hari, obat mata antiobiotik diduga tidak berkontribusi besar dalam meningkatkan angka kesembuhan.

Konjungtivitis virus

Tidak ada pengobatan efektif untuk konjungtivitis virus. Tapi mata dapat dibuat lebih nyaman dengan penggunaan salep pelumas seperti Lacri-Lube. Kompres dingin pada mata, dan tablet seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi gejala.

Karena konjungtivitis virus mudah sekali menular, pastikan agar selalu menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dan wajah dan tidak menggunakan handuk secara bersama-sama. Juga sedapat mungkin hindari kontak dengan orang lain.

Kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama, dan dalam beberapa kondisi, tetes mata  kortikosteroid dapat membantu, namun harus diberikan dalam pengawasan dokter spesialis mata.

Konjungtivitis klamidia

Terapi adalah dengan salep klortetrasiklin pada kedua belah mata dan tablet tetrasiklin untuk mengendalikan infeksi di lokasi tubuh lain. Anak-anak tidak boleh diobati dengan tetrasiklin, namun eritromisin dapat digunakan untuk mereka.

Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi dapat diobati dengan menggunakan obat tetes antihistamin topikal. Obat tetes, seperti natrium kromoglikat (misalnya tetes mata Opticrom), dapat digunakan untuk mencegah reaksi alergi. Tetes mata kortikosteroid terkadang juga diperlukan, namun hanya boleh diberikan dibawah pengawasan dokter spesialis mata.

Konjungtivitis pada bayi

Konjungtivitis pada bayi harus diperlakukan dengan sangat hati-hati dan serius. Spesimen diambil dari debit mata yang lengket dan harus diperiksa oleh dokter spesialis mata. Pengobatannya akan tergantung dari penyebab yang mendasarinya, yaitu berdasarkan hasil tes dari laboratorium.

Mencegah konjungtivitis

Kebersihan tangan dan wajah sangatlah penting. Jangan pernah menggunakan handuk secara bersama-sama, apalagi ada anggota keluarga lain yang terkena konjungtivitis. Orang yang terkena konjungtivitis harus menggunakan handuk khusus untuk mereka sendiri. Jangan pernah menggunakan tetes mata secara bersama-sama. Buang bekas tisu untuk membersihkan mata di tempat yang aman dan obat tetes mata harus dibuang ketika pengobatan telah selesai.