Kalazion adalah kondisi pembengkakan atau benjolan di kelopak mata yang terjadi akibat tersumbatnya kelenjar minyak di kelopak mata. Meskipun kalazion umum terjadi, namun masih banyak orang yang belum memahami banyak aspek terkait kondisi ini. Dalam artikel ini, kami akan menjawab 15 pertanyaan populer seputar kalazion, mulai dari gejala hingga pengobatan.
1. Apa perbedaan antara kalazion dan bintitan?
Perbedaan utama antara kalazion dan bintitan adalah lokasi terjadi dan penyebabnya. Bintitan terjadi pada dasar bulu mata atau folikel rambut di kelopak mata akibat infeksi, sedangkan kalazion terjadi di dalam kelopak mata akibat sumbatan pada kelenjar minyak di kelopak mata. Selain itu, bintitan biasanya lebih menyakitkan dibandingkan kalazion, sementara kalazion pada umumnya rasa nyerinya lebih ringan. Bintitan juga cenderung sembuh sendiri dalam waktu satu minggu atau kurang, sedangkan kalazion dapat membutuhkan waktu yang lebih lama.
2. Apa saja gejala yang muncul saat seseorang mengalami kalazion?
Gejala yang biasanya terjadi ketika seseorang mengalami kalazion adalah pembengkakan pada kelopak mata, terutama di sekitar area kelenjar minyak yang terinfeksi. Selain itu, kalazion juga dapat menyebabkan kelopak mata terasa sakit, terasa berat, dan bahkan sulit untuk membuka dan menutup mata. Ada juga kemungkinan kalazion dapat membuat mata menjadi sensitif terhadap cahaya, serta dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau mengganggu pada mata. Pada beberapa kasus, kalazion juga dapat mengalami peradangan dan infeksi, yang dapat menyebabkan munculnya nanah atau kemerahan pada kelopak mata.
3. Apa saja penyebab kalazion?
Kalazion terjadi ketika kelenjar minyak pada kelopak mata mengalami penyumbatan atau obstruksi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus, kelainan pada kelopak mata seperti blefaritis atau rosacea, gizi buruk, kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit autoimun, serta penggunaan kosmetik yang tidak sesuai atau bersih. Faktor risiko lainnya termasuk kurang menjaga kebersihan mata, penggunaan lensa kontak yang tidak steril, atau peradangan kronis pada kelopak mata. Jika seseorang pernah mengalami kalazion sebelumnya, kemungkinan akan muncul lagi di masa depan.
4. Bagaimana cara mengobati kalazion?
Cara mengobati kalazion bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan respons tubuh terhadap pengobatan. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kalazion antara lain:
- Kompres hangat: Rendam kain atau kapas ke dalam air hangat, kemudian tempelkan pada area yang terkena selama 10-15 menit beberapa kali sehari. Kompres hangat membantu meredakan peradangan dan membantu kelenjar minyak terbuka.
- Obat tetes mata: Obat tetes mata antibiotik atau steroid dapat membantu mengurangi peradangan dan mengatasi infeksi pada kelenjar minyak.
- Operasi pengangkatan: Jika kalazion terus bertambah besar atau tidak sembuh dengan pengobatan non-bedah, dokter dapat melakukan operasi pengangkatan untuk mengeluarkan kalazion.
5. Bisakah kalazion sembuh sendiri tanpa pengobatan?
Kalazion pada beberapa kasus dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, terutama jika ukurannya kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berarti. Namun, kalazion yang besar atau menimbulkan gejala yang mengganggu seperti peradangan atau infeksi, biasanya sulit sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Pengobatan diperlukan untuk mengurangi peradangan dan membantu kelenjar minyak terbuka, sehingga kalazion dapat mengecil dan hilang secara bertahap. Jika kalazion yang parah tidak diobati, kemungkinan akan semakin besar dan menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
6. Apakah kalazion dapat menular ke mata lainnya?
Tidak, kalazion tidak menulari mata yang lain. Kalazion terbentuk ketika kelenjar minyak di kelopak mata menjadi tersumbat, sehingga mengakibatkan peradangan dan pembengkakan. Kondisi ini biasanya terjadi pada satu mata saja. Namun, meskipun jarang, kalazion dapat terjadi pada kedua mata secara bersamaan atau pada waktu yang berbeda. Meskipun demikian, kalazion tidak menyebar dari satu mata ke mata yang lain melalui kontak fisik atau penggunaan produk kosmetik yang sama.
7. Bagaimana cara mencegah terjadinya kalazion?
Berikut adalah beberapa cara mencegah terjadinya kalazion:
- Jangan menyentuh mata dengan tangan yang kotor
- Cuci tangan sebelum menyentuh mata
- Jangan berbagi produk kosmetik dengan orang lain
- Bersihkan make up secara rutin
- Hindari menggosok-gosok mata terlalu keras
- Jangan tidur dengan make up pada wajah
- Gunakan kacamata renang atau kacamata pelindung ketika berenang
- Hindari mengenakan lensa kontak ketika mata sedang bermasalah.
Dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan di atas, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya kalazion.
8. Adakah makanan tertentu yang bisa mencegah kalazion?
Tidak ada makanan tertentu yang secara langsung dapat mencegah kalazion. Namun, menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dapat membantu mencegah berbagai jenis infeksi dan peradangan, termasuk kalazion.
Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan sumber protein yang sehat. Hindari makanan yang diketahui dapat meningkatkan risiko peradangan, seperti makanan yang digoreng, makanan yang banyak mengandung gula, dan makanan olahan.
9. Kondisi kalazion seperti apa yang harus ke dokter?
Kondisi kalazion yang perlu diperiksakan ke dokter adalah kalazion yang terasa sangat nyeri, tumbuh dengan cepat, atau terletak di dekat bagian dalam mata. Selain itu, kalazion yang terjadi berulang kali juga perlu diperiksa oleh dokter untuk mengetahui penyebabnya.
10. Bisakah kalazion kambuh setelah diobati?
Ya, kalazion bisa kambuh setelah diobati. Meskipun sudah diobati dengan benar dan sembuh, namun kalazion dapat muncul kembali di kemudian hari. Ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti kelemahan sistem kekebalan tubuh, kurang menjaga kebersihan, atau adanya kondisi medis yang mendasar.
11. Apakah seseorang dapat mengalami lebih dari satu kalazion pada saat yang sama?
Ya, seseorang dapat mengalami lebih dari satu kalazion pada saat yang sama atau bahkan berulang kali dalam hidupnya. Beberapa orang bahkan dapat mengalami lebih dari satu kalazion secara bersamaan di kelopak mata yang sama atau di kedua kelopak mata. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan menjaga kebersihan mata, kemungkinan untuk mengalami kalazion dapat dikurangi.
12. Bisakah kalazion menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan?
Kalazion biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. Namun, jika kalazion tumbuh terlalu besar dan menekan bola mata atau menyebabkan peradangan yang berlebihan, hal tersebut dapat menyebabkan beberapa masalah penglihatan sementara, seperti penglihatan kabur atau penglihatan ganda.
13. Bagaimana cara mengatasi rasa nyeri akibat kalazion?
Berikut adalah beberapa cara mengatasi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kalazion:
- Kompres hangat: Mengompres mata dengan air hangat dapat membantu mempercepat pemecahan kalazion dan meredakan nyeri.
- Obat pereda nyeri: Penggunaan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
- Tidak menyentuh atau menggosok mata: Menggosok atau menyentuh mata yang terkena kalazion dapat menyebabkan infeksi dan memperburuk kondisi.
- Hindari penggunaan lensa kontak: Menggunakan lensa kontak dapat membuat mata lebih sensitif dan memperburuk rasa sakit dan ketidaknyamanan.
- Istirahatkan mata: Mengurangi penggunaan mata seperti menonton televisi atau menggunakan komputer dapat membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
14. Apakah kalazion berbahaya bagi bayi atau anak-anak?
Kalazion biasanya tidak berbahaya bagi bayi atau anak-anak, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan penglihatan jika terjadi pada kelopak mata yang cukup besar. Jika anak Anda mengalami kalazion, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Selain itu, kalazion pada anak-anak juga bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan gangguan estetika yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Oleh karena itu, penting untuk segera mengobati kalazion pada anak-anak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
15. Bagaimana cara mencegah kalazion jika seseorang menggunakan lensa kontak?
Untuk mencegah terjadinya kalazion pada pengguna lensa kontak, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Gunakan lensa kontak yang tepat ukurannya dan jenisnya sesuai dengan saran dokter mata atau ahli kacamata.
- Perhatikan kebersihan tangan sebelum memasang atau melepas lensa kontak.
- Bersihkan lensa kontak secara rutin dengan cairan pembersih khusus lensa kontak.
- Jangan tidur dengan lensa kontak yang masih dipakai.
- Hindari menggunakan lensa kontak terlalu lama dalam satu hari.
- Rajinlah mengganti lensa kontak sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter mata atau ahli kacamata.
Dengan melakukan hal-hal di atas, maka risiko terjadinya kalazion pada pengguna lensa kontak dapat diminimalisir.
Article Resources
- American Academy of Ophthalmology. (2021). Chalazion (Meibomian Gland Lipogranuloma). https://www.aao.org/eye-health/diseases/chalazion-meibomian-gland-lipogranuloma
- Mayo Clinic. (2020). Chalazion. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chalazion/symptoms-causes/syc-20354337
- National Health Service. (2020). Chalazion. https://www.nhs.uk/conditions/chalazion/
- American Optometric Association. (2021). Chalazion. https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/chalazion?sso=y
- Cleveland Clinic. (2021). Chalazion. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17492-chalazion.