01 April 2023

Pengertian, Jenis, dan Efek Samping Anestesi Lokal

Anestesi lokal

Anestesi lokal atau bisa disebut juga sebagai bius lokal adalah teknik anestesi yang digunakan untuk menurunkan atau menghilangkan rasa sakit pada area tubuh tertentu tanpa membuat pasien kehilangan kesadaran.

Anestesi lokal sering digunakan dalam prosedur bedah minor (kecil), seperti penjahitan luka, pemasangan kateter, dan perawatan gigi. Anestesi lokal bekerja dengan menghambat atau mematikan sinyal nyeri dari saraf di area yang dirawat. Anestesi lokal biasanya diberikan dengan suntikan langsung pada area yang akan dirawat atau dengan aplikasi topikal.

Cara kerja anestesi lokal

Anestesi lokal bekerja dengan menghambat atau mematikan sinyal nyeri dari saraf di area yang dirawat. Sinyal nyeri ini dihasilkan oleh reseptor nyeri di kulit, jaringan lunak, dan saraf yang membawa informasi nyeri ke otak.

Ketika anestesi lokal diberikan ke area yang dirawat, obat akan berinteraksi dengan saraf dan melumpuhkan kemampuan mereka untuk mengirimkan sinyal nyeri ke otak. Ini dapat dilakukan dengan menghambat aliran ion natrium ke dalam sel saraf atau dengan memblokir saluran ion natrium. Kedua cara ini mencegah sel saraf dari menghasilkan dan mengirimkan sinyal nyeri.

Ketika saraf yang mengalami efek dari anestesi lokal tidak dapat mengirimkan sinyal nyeri, pasien tidak akan merasakan sakit di area yang dirawat. Namun, mereka mungkin masih merasakan tekanan atau sensasi lain seperti kebas atau kesemutan.

Jenis anestesi lokal

Pemberian anestesi lokal dapat dilakukan melalui suntikan atau aplikasi topikal. Pemberian melalui suntikan dilakukan dengan menyuntikkan obat langsung ke dalam area yang akan dirawat menggunakan jarum suntik. Sedangkan, pemberian melalui aplikasi topikal dilakukan dengan mengoleskan krim, gel, tetesan, atau semprotan ke permukaan kulit.

Jenis anestesi lokal yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada jenis prosedur medis atau bedah yang dilakukan, serta kondisi kesehatan pasien. Beberapa jenis anestesi lokal yang umum digunakan meliputi lidokain, bupivakain, ropivakain, mepivakain, prilokain, dan tetrakain. Lidokain dan tetrakain biasanya digunakan untuk prosedur bedah minor atau perawatan gigi karena bekerja dengan cepat dan memiliki durasi yang singkat. Bupivakain dan ropivakain, di sisi lain, sering digunakan untuk prosedur bedah yang lebih besar atau untuk mengontrol rasa sakit setelah operasi karena durasinya yang lebih panjang.

Sedangkan, untuk aplikasi topikal, beberapa jenis anestesi lokal yang umum digunakan meliputi lidokain, tetrakain, dan benzokain. Anestesi topikal biasanya digunakan untuk prosedur medis seperti perawatan kulit, pemasangan kateter, atau pengambilan sampel darah. Selain itu, anestesi topikal juga dapat digunakan sebelum pemberian suntikan untuk mengurangi rasa sakit pada saat penyuntikan.

Anestesi lokal juga dapat dikombinasikan dengan anestesi regional atau anestesi umum untuk memastikan pasien merasa nyaman selama prosedur medis atau bedah. Dalam setiap kasus, dokter atau ahli anestesi akan menentukan jenis dan dosis anestesi lokal yang tepat untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat bagi pasien.

Prosedur pemberian anestesi lokal

Prosedur pemberian anestesi lokal tergantung pada jenis anestesi yang digunakan. Untuk pemberian melalui suntikan, dokter atau perawat akan menyuntikkan obat langsung ke dalam area yang akan dirawat menggunakan jarum suntik kecil. Sebelum penyuntikan, dokter atau perawat akan membersihkan area yang akan disuntikkan dengan antiseptik untuk mencegah infeksi. Setelah penyuntikan, dokter atau perawat akan menunggu beberapa menit hingga anestesi bekerja. Pasien mungkin akan merasakan sedikit rasa sakit atau ketidaknyamanan saat jarum disuntikkan ke dalam kulit, tetapi setelah anestesi bekerja, rasa sakit harus berkurang atau hilang sama sekali.

Untuk pemberian melalui aplikasi topikal, dokter atau perawat akan mengoleskan krim, gel, tetesan, atau semprotan ke permukaan kulit di area yang akan dirawat. Pasien akan diminta untuk menunggu beberapa menit hingga anestesi bekerja. Anestesi topikal biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bekerja daripada suntikan dan hanya efektif pada kulit atau jaringan yang tipis.

Dalam kedua jenis pemberian anestesi lokal, dokter atau ahli anestesi akan memantau pasien selama prosedur medis atau bedah untuk memastikan bahwa anestesi berfungsi dengan baik dan pasien merasa nyaman. Setelah prosedur selesai, efek anestesi akan mulai berkurang. Pasien mungkin akan merasa sedikit bengkak atau mati rasa pada area yang dirawat selama beberapa jam setelah pemberian anestesi.

Durasi anestesi lokal

Durasi anestesi lokal suntikan dan topikal bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan, dosis, serta area yang diberi anestesi. Umumnya, durasi anestesi lokal suntikan lebih lama daripada topikal.

Anestesi lokal suntikan biasanya memberikan efek yang berlangsung selama 1-2 jam setelah pemberian obat. Namun, efeknya dapat bertahan lebih lama hingga beberapa jam tergantung pada jenis obat dan dosisnya. Misalnya, lidokain biasanya memberikan efek selama 1-2 jam, sementara bupivakain biasanya memberikan efek yang lebih lama, hingga 4-6 jam atau lebih.

Sementara itu, durasi anestesi lokal topikal biasanya lebih pendek daripada suntikan. Efek anestesi topikal dapat berlangsung selama beberapa menit hingga satu jam setelah aplikasi, tergantung pada jenis obat dan dosisnya. Contoh, lidokain topikal 5% biasanya memberikan efek anestesi selama 20-30 menit setelah aplikasi. Sementara itu, benzokain topikal dapat memberikan efek anestesi selama 1 jam atau lebih.

Setelah efek obat mulai memudar, rasa sakit atau ketidaknyamanan mungkin muncul kembali, tergantung pada jenis prosedur yang dilakukan. Oleh karena itu, pasien mungkin saja diberi obat penghilang rasa sakit tambahan setelah efek anestesi lokal mulai hilang.

Risiko dan efek samping anestesi lokal

Meskipun anestesi lokal relatif aman dan sering digunakan dalam prosedur medis dan bedah, seperti halnya semua obat, anestesi lokal juga memiliki potensi untuk menyebabkan efek samping dan risiko tertentu. Beberapa efek samping yang paling umum terkait dengan anestesi lokal meliputi rasa sakit atau ketidaknyamanan di tempat penyuntikan, gatal, kemerahan atau pembengkakan pada kulit, serta kesulitan bernapas atau sirkulasi darah yang dapat terjadi pada kasus yang sangat jarang.

Beberapa efek samping lain yang jarang terkait dengan anestesi lokal meliputi pusing, sakit kepala, mual, muntah, dan rasa lelah atau lesu. Pada kasus yang sangat jarang, anestesi lokal dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, seperti syok anafilaksis.

Risiko lain dari anestesi lokal meliputi kerusakan saraf, meskipun hal ini sangat jarang terjadi. Risiko kerusakan saraf biasanya terkait dengan penyuntikan anestesi lokal terlalu dekat dengan saraf utama atau terlalu banyak anestesi lokal yang disuntikkan pada area yang sama.

Meskipun risiko dan efek samping anestesi lokal jarang terjadi, pasien harus selalu memberitahu dokter atau ahli anestesi jika mereka memiliki alergi atau sensitivitas terhadap anestesi lokal tertentu atau jika mereka memiliki kondisi kesehatan yang mendasar yang mungkin memengaruhi efek anestesi. Dokter atau ahli anestesi juga harus selalu memantau pasien selama prosedur medis atau bedah dan memberikan instruksi perawatan pasca-pemberian anestesi lokal.

Perawatan pasca-prosedur anestesi lokal

Setelah pemberian anestesi lokal, dokter atau ahli anestesi akan memberikan instruksi perawatan pasca-prosedur yang perlu diikuti oleh pasien. Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah pemberian anestesi lokal antara lain:
  • Istirahat: Pasien disarankan untuk istirahat sejenak setelah pemberian anestesi lokal. Pasien harus menghindari kegiatan fisik yang berat atau olahraga yang intensif selama beberapa jam setelah pemberian anestesi lokal.
  • Makan dan minum: Pasien dapat memakan atau minum seperti biasa setelah pemberian anestesi lokal, kecuali jika ada instruksi khusus dari dokter atau ahli anestesi. Pasien juga disarankan untuk menghindari minuman beralkohol dan merokok setelah pemberian anestesi lokal.
  • Perawatan area yang dirawat: Pasien harus menjaga area yang dirawat tetap bersih dan kering. Jika area yang dirawat bengkak atau merah, pasien dapat mengompres dengan es untuk membantu meredakan pembengkakan.
  • Obat penghilang rasa sakit: Jika pasien mengalami rasa sakit setelah pemberian anestesi lokal, dokter atau ahli anestesi dapat memberikan obat penghilang rasa sakit untuk membantu meredakan rasa sakit.
  • Pemantauan kondisi kesehatan: Pasien harus memantau kondisi kesehatannya setelah pemberian anestesi lokal. Jika ada tanda-tanda komplikasi, seperti demam, pembengkakan yang tidak kunjung hilang, atau nyeri yang terus bertambah, segera hubungi dokter atau ahli anestesi.
Perawatan pasca-prosedur anestesi lokal dapat berbeda-beda tergantung pada jenis prosedur yang dilakukan dan jenis anestesi lokal yang digunakan. Dokter atau ahli anestesi akan memberikan instruksi yang spesifik dan rinci kepada pasien setelah pemberian anestesi lokal. Adalah penting bagi pasien untuk mengikuti instruksi tersebut untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif setelah prosedur medis atau bedah.

Article Resources
  • American Society of Anesthesiologists. (2022). Local Anesthesia.
  • MedlinePlus. (2021). Local Anesthesia.
  • WebMD. (2022). Local Anesthesia.
  • Mayo Clinic. (2021). Local Anesthesia.
  • American Dental Association. (2021). Local Anesthesia for Pain Control During Dental Treatment.