29 Juni 2015

Shigellosis : Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Pengobatan

Shigella

Shigellosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella. Nama lain shigellosis adalah Shigella gastroenteritis, infeksi Shigella, Shigella enteritis dan disentri basiler.

Gejala umum shigellosis antara lain; diare yang mungkin mengandung darah, lendir atau nanah, kram perut, mual dan muntah. Anak-anak sangat rentan terhadap shigellosis. Pengobatan shigellosis adalah antibiotik dan minum banyak cairan.

Bakteri Shigella masuk ke tubuh melalui mulut, baik secara langsung melalui kontak fisik dengan orang yang sudah terinfeksi, atau secara tidak langsung akibat makanan dan air yang sudah terkontaminasi. Setelah masa inkubasi bakteri Shigella selama 1-3 hari di dalam tubuh, infeksi kemudian menimbulkan gejala yang khas. Dan gejala ini berlangsung antara 4-7 hari.

Anak-anak sangat rentan terhadap shigellosis

Siapapun dapat mengalami infeksi Shigella, namun anak-anak lebih rentan (meskipun infeksi Shigella pada bayi di bawah enam bulan sangat jarang terjadi). Ketimbang dewasa, infeksi Shigella cenderung lebih parah pada anak-anak dan orang berusia lanjut.

Wabah shigellosis sangat mungkin terjadi di dalam suatu populasi, seperti di tempat penitipan anak, panti jompo, penjara, atau asrama sekolah.

Gejala shigellosis

Gejala shigellosis antara lain:
  • diare (yang biasanya mengandung nanah, lendir atau darah)
  • demam
  • kram perut
  • mual
  • muntah
  • pusing saat berdiri.

Komplikasi shigellosis

Anak-anak lebih rentan mengalami komplikasi shigellosis. Diantara kemungkinan komplikasinya adalah:
  • kejang yang disebabkan oleh demam tinggi
  • dehidrasi
  • sakit kepala
  • lemah, letih dan lesu
  • kaku leher
  • linglung.

Penyebab shigellosis

Bakteri Shigella diekskresikan (dikeluarkan) melalui feses (kotoran). Jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan mereka setelah dari toilet, bakteri akan menyebar pada saat mereka menyentuh benda dan permukaan yang akan disentuh oleh orang lain, atau menyentuh/mengolah makanan yang akan dimakan oleh orang lain. Tangan seseorang yang mengganti popok bayi yang terinfeksi Shigella juga akan terkontaminasi dengan bakteri Shigella.

Juga sangat dimungkinkan terkena shigellosis dari air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang mengandung bakteri Shigella.

Infeksi masih dapat terjadi meski gejalanya berhenti

Gejala shigellosis dapat hilang setelah satu minggu atau lebih, tetapi penderitanya tetap dapat terus mengeluarkan bakteri Shigella melalui kotoran mereka selama setidaknya empat minggu setelah gejala shigellosis hilang. Bahkan, seseorang dapat mengeluarkan bakteri Shigella selama berbulan-bulan setelah gejalanya berhenti.

Orang-orang ini disebut sebagai carrier, yang berarti mereka memiliki bakteri di dalam tubuh mereka, tapi mereka sendiri tidak sakit. Parahnya, orang-orang ini masih bisa menulari orang lain.

Diagnosis shigellosis

Kultur feses atau penyeka dubur dilakukan untuk mendiagnosis shigellosis.

Pengobatan shigellosis

Pilihan pengobatan untuk shigellosis mencakup:
  • antibiotik yang tepat untuk membunuh bakteri dalam hitungan hari
  • penderita diberi banyak cairan
  • rehidrasi oral
  • untuk kasus yang berat, cairan intravena (infus) akan diperlukan
  • makan makanan padat
  • menghindari obat anti diare atau anti muntah kecuali bila diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter.

Pencegahan shigellosis

Beberapa saran untuk mengurangi risiko shigellosis antara lain:
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air panas setelah dari toilet atau selesai mengganti popok, dan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
  • Gunakan tissue disposible untuk mengeringkan tangan. Jangan menggunakan handuk/kain karena bakteri Shigella dapat bertahan hidup selama beberapa waktu pada kain.
  • Pastikan makanan telah dimasak dengan matang.
  • Cuci bersih sayuran mentah sebelum dimakan.
  • Panaskan makanan sampai suhu internalnya mencapai setidaknya 75°C.
  • Bersihkan toilet dan kamar mandi secara teratur, termasuk toilet duduk, gagang pintu dan keran dengan menggunakan produk pembersih yang mampu membunuh bakteri, seperti produk pembersih yang mengandung klorin.
  • Bersihkan meja/tempat tidur bayi secara teratur.
  • Air dari sungai dan danau mungkin terkontaminasi oleh kotoran manusia. Rebus air dari sumber-sumber ini sebelum diminum.

Mencegah penularan infeksi Shigella

Kebersihan pribadi yang baik harus menjadi prioritas utama setiap saat. Selain tindakan pencegahan diatas, beberapa saran lainnya untuk mengurangi risiko penularan shigellosis, antara lain:
  • Jangan menggunakan handuk, kain atau pakaian secara bersama-sama dengan orang yang terinfeksi.
  • Orang yang terinfeksi tidak boleh menyiapkan makanan untuk orang lain.
  • Orang yang terinfeksi harus tetap berada di rumah sampai diarenya berhenti, untuk mencegah dari menulari orang lain di tempat kerja atau sekolah.
  • Jika orang yang terinfeksi bekerja dalam pekerjaan yang berisiko tinggi, seperti pekerja di industri makanan, petugas kesehatan, pengasuh anak, mereka tidak diperbolehkan untuk bekerja sampai dua kali berturut-turut pemeriksaan spesimen tinja mereka negatif yang diambil dalam 24 jam terpisah untuk Shigella, dan tidak kurang dari 48 jam setelah selesai dengan pengobatan antibiotik yang tepat.
  • Jangan biarkan anak-anak yang terinfeksi pergi ke tempat penitipan anak, taman kanak-kanak, atau sekolah hingga gejala mereka benar-benar berhenti.
  • Ketika bepergian ke daerah lain yang kondisi sanitasinya buruk, sebaiknya hanya minum air kemasan dan hanya menggosok gigi dengan air kemasan juga.
Article Resources
  • http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Gastroenteritis_shigella
  • Gambar: http://www.cdc.gov/shigella/