18 Maret 2023

Usus Adalah Otak Kedua: Hubungan Antara Kesehatan Usus dan Mental

Otak dan usus

Banyak orang menganggap otak sebagai pusat kontrol untuk segala hal yang terkait dengan kesehatan mental kita. Namun, baru-baru ini, penelitian telah menemukan bahwa usus kita mungkin juga memiliki peran yang sama pentingnya.

Banyak ahli kesehatan sekarang mengakui bahwa usus kita sebenarnya berfungsi sebagai "otak kedua" kita, karena itu memiliki sistem saraf yang kompleks dan menghasilkan banyak zat kimia penting seperti serotonin dan dopamin, yang biasanya dikaitkan dengan kesehatan mental dan kesejahteraan.

Faktanya, sekitar 95% dari serotonin dalam tubuh kita sebenarnya diproduksi di dalam usus kita, bukan di otak. Serotonin merupakan neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, tidur, nafsu makan, dan bahkan pergerakan usus. Ketika kadar serotonin rendah, seseorang bisa merasa cemas, depresi, atau mudah marah.

Selain serotonin, usus kita juga menghasilkan dopamin, yang membantu mengatur fungsi otak dan mempengaruhi suasana hati dan motivasi kita. Ketika kadar dopamin rendah, seseorang bisa merasa kelelahan, tidak bersemangat, dan depresi.

Kesehatan usus juga terkait dengan kesehatan mental kita melalui sistem mikrobiom, yang merupakan sekumpulan bakteri baik dan buruk yang hidup di dalam usus kita. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan mikrobiom bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah mental seperti depresi dan kecemasan.

Dalam beberapa kasus, masalah kesehatan mental bahkan dapat dipicu oleh kondisi medis di usus, seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau intoleransi gluten. Ini menunjukkan bahwa memperbaiki kesehatan usus kita bisa membantu mengurangi risiko masalah kesehatan mental.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan usus dan membantu menjaga kesehatan mental kita? Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
  1. Makan makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Kurangi makanan olahan, makanan cepat saji, dan gula.
  2. Konsumsi probiotik atau makanan yang mengandung bakteri baik, seperti yogurt atau kimchi.
  3. Kurangi stres dan coba teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pijat.
  4. Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi stres.
  5. Hindari alkohol, merokok, dan obat-obatan terlarang.

Dengan memperhatikan kesehatan usus kita, kita bisa membantu menjaga kesehatan mental kita dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Mengingat usus kita adalah "otak kedua" kita, tidak ada salahnya untuk memperlakukannya dengan baik dan memberikan nutrisi yang dibutuh agar kita bisa merasakan manfaatnya tidak hanya pada kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental.

Selain menerapkan cara-cara di atas, penting juga untuk menjaga kebersihan usus dengan menghindari infeksi dan kerusakan. Karena itu, pastikan untuk mencuci tangan secara teratur, memasak makanan dengan benar, dan menghindari makanan yang tidak segar atau tidak diolah dengan benar.

Terkait dengan pola makan, sebaiknya hindari makanan yang bisa memicu inflamasi di usus, seperti makanan yang mengandung gluten, laktosa, atau fruktosa. Kondisi seperti intoleransi gluten atau sindrom iritasi usus (IBS) bisa memperburuk masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

Untuk menjaga kesehatan usus secara optimal, juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka bisa membantu mengevaluasi kondisi kesehatan kita dan memberikan rekomendasi khusus tentang pola makan atau suplemen yang tepat untuk memperbaiki kesehatan usus dan kesehatan mental.

Kesimpulannya, kesehatan usus memang memiliki peran yang tak terduga dalam kesehatan mental kita. Kita sebaiknya memperhatikan kesehatan usus kita dengan baik, menghindari makanan yang memicu inflamasi, dan menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga dan teknik relaksasi. Dengan begitu, kita bisa membantu menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.