29 Juni 2014

Gejala, Penyebab dan Pengobatan Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada selaput sinus. Sinus adalah ruang yang berisi udara di dalam tulang wajah yang terletak di sekitar hidung. Ketika sinus tersumbat dan penuh dengan cairan, maka kuman (bakteri, virus, dan jamur) akan berkembang dan menyebabkan infeksi.

Sinus terhubung dengan bagian dalam hidung. Sinus terlapisi oleh sel-sel yang memproduksi lendir (mukus) yang disebut sebagai selaput lendir (membran mukosa). Selaput lendir berfungsi menjaga agar hidung tidak kering, membantu memerangkap kotoran dan bakteri yang masuk bersama napas.

Ada 4 pasang sinus utama, yaitu:
  • Sinus maksila, di dalam tulang pipi
  • Sinus frontal, di kedua sisi dahi, di atas mata
  • Sinus etmoid, di belakang batang hidung, diantara kedua mata
  • Sinus sfenoid, di antara bagian atas hidung dan di belakang mata.
Letak sinus
Letak sinus. Gambar: Bupa
Disebut sinusitis adalah ketika lapisan sinus membengkak atau meradang. Pembengkakan ini akan memblokir sinus dan menutup bukaan yang mengarah ke hidung. Udara dan lendir bisa terjebak di dalam sinus, yang dapat menimbulkan rasa nyeri.

Sinusitis terbagi menjadi dua:
  • Sinusitis akut, berlangsung hingga 4 minggu. Biasanya gejalanya parah dan sering disertai dengan pilek.
  • Sinusitis kronis, berlangsung lebih dari 12 minggu. Bisa jadi merupakan sinusitis akut yang tidak mendapat/memperoleh manfaat dari pengobatan. Jika mengalami sinusitis kronis, lapisan sinus akan terus menerus membengkak dan meradang.

Istilah akut dan kronis pada medis mengacu pada seberapa lama seseorang sudah mengidap suatu kondisi kesehatan tertentu, bukan seberapa parah penyakitnya.

Gejala sinusitis

Gejala utama sinusitis adalah nyeri, terutama pada sinusitis akut. Rasa nyeri bisa muncul pada bagian-bagian wajah yang berbeda, tergantung sinus mana yang terkena. Daerah utama yang menjadi lokasi nyeri sinus adalah:
  • Pada dahi
  • Bagian atas rahang, gigi dan pipi
  • Di antara kedua mata
  • Kepala bagian atas
  • Telinga.

Gejala sinusitis lainnya meliputi:
  • Hidung buntu atau tersumbat
  • Indera penciuman menurun atau kehilangan kemampuan mencium bau
  • Lendir hijau atau kuning, yang dapat mengalir dari bagian belakang hidung menuju ke kerongkongan
  • Demam, terutama pada sinusitis akut.

Gejala kurang umum lainnya dari sinusitis antara lain, rasa lelah, batuk, sakit tenggorokan, bau mulut (halitosis) dan sakit gigi.

Komplikasi sinusitis

Meskipun jarang terjadi, sinusitis juga berpotensi menyebar ke tulang wajah atau soket mata. Sinusitis juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan meningitis.

Jika saat sinusitis kelopak mata bengkak, maka ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi jaringan lunak di sekitar mata. Jika ini terjadi, sebaiknya segera minta pertolongan medis.

Jika mengalami gejala-gejala lain yang merupakan pertanda meningitis, maka juga harus meminta pertolongan medis. Gejala-gejala tersebut antara lain:
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Muntah
  • Leher kaku
  • Nyeri atau ketidaknyamanan akibat cahaya terang.

Penyebab sinusitis

Sinusitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput lendir di hidung atau saluran napas atas, misalnya influenza. Bila terkena influenza, selaput lendir akan bengkak dan akan memblokir bukaan sinus. Lendir yang menumpuk di sinus terkadang berubah menjadi infeksi oleh bakteri dan menyebabkan gejala yang lebih parah. Hal ini disebut sinusitis bakteri.

Sinusitis kronis sering disebabkan oleh iritasi dan alergi, yang mempengaruhi lapisan hidung dan sinus. Penyebabnya antara lain:
  • Alergen udara, seperti dari rumput dan serbuk sari
  • Asap dan polusi udara
  • Debu dan tungau
  • Semprotan yang mengandung bahan kimia.

Sinus juga bisa tersumbat atau menyempit karena adanya pertumbuhan seperti polip hidung, atau jika wajah atau hidung terluka. Jika seseorang mengidap suatu kondisi kesehatan lain yang mempengaruhi saluran napas dan lendir, seperti cystic fibrosis, maka juga berisiko besar terkena sinusitis.

Diagnosis sinusitis

Dari pemeriksaan, menilai gejala-gejala dan riwayat kesehatan pasien, dokter biasanya akan bisa menegakkan diagnosis sinusitis. Namun jika sinusitis sudah kronis dan pengobatan tidak berhasil, biasanya pasien dirujuk ke spesialis THT.

Untuk mendiagnosis sinusitis atau melihat tingkat keparahan dan lokasi sinusitis, spesialis THT biasanya akan melakukan pemeriksaan endoskopi hidung. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan kamera teleskopik (endoskopi) ke dalam hidung dan sinus. Dengan pemeriksaan ini, dokter juga bisa melihat lapisan sinus dan mengetahui lokasi penyumbatan. Selain endoskopi, sinusitis juga bisa diketahui lebih jauh dengan CT Scan. CT Scan adalah pemeriksaan yang menggunakan sinar X (rontgen) namun dengan hasil gambar tiga dimensi.

Pengobatan sinusitis

Sinusitis akut biasanya membutuhkan waktu dua minggu untuk membaik. Banyak orang yang berhasil menangani gejala sinusitis sendiri dirumah tanpa perlu bantuan dari medis.

Sinusitis biasanya disebabkan oleh virus, seperti influenza, sehingga seseorang tidak perlu diresepkan antibiotik.

Perawatan dirumah

Untuk meringankan gejala sinusitis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dirumah, antara lain:
  • Kompres hangat pada wajah, hal ini akan meringankan rasa nyeri dan memberi kenyamanan.
  • Semprot atau tetes hidung akan membantu meringankan hidung yang tersumbat. Menghirup udara hangat dan lembab juga dapat membantu.
  • Pastikan minum cukup cairan dan cukup beristirahat.

Obat-obatan

Jika butuh obat penghilang rasa sakit, obat seperti parasetamol dan ibuprofen bisa digunakan. Selalulah baca keterangan dan cara penggunaan obat pada kemasannya, jika memang tidak mengerti, tanyakan kepada dokter.

Semprotan dan tetes hidung dekongestan hidung dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan yang disebabkan sinusitis. Semprot atau tetes hidung dekongestan tidak boleh digunakan lebih dari lima hari berturut-turut. Jika digunakan lebih dari ini, akan menyebabkan kongesti sinus.

Baik sinusitis akut dan kronis, dokter mungkin akan meresepkan obat semprot hidung yang mengandung steroid.

Meskipun umumnya tidak digunakan untuk mengobati sinusitis, dokter mungkin juga akan meresepkan antibiotik jika terjadi infeksi yang disebabkan bakteri. Penderita mungkin diberikan antibiotik bila:
  • Memiliki masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, yang akan menambah risiko infeksi
  • Gejala parah dan terjadi lebih dari tujuh hari.

Jika pasien menderita sinusitis kronis dan juga menderita alergi atau demam, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin. Hal ini akan meringankan gejala sinusitis.

Operasi

Jika pasien menderita sinusitis kronis dan tidak mendapatkan manfaat dari pengobatan dengan obat-obatan, spesialis THT mungkin akan menyarankan menjalani pembedahan. Pembedahan atau operasi akan membantu menemukan sinus yang terblokir dan meningkatkan drainase lendir. Ada sejumlah prosedur pembedahan yang bisa dilakukan.

Pada functional endoscopic sinus surgery (FESS), dokter bedah akan membersihkan sinus dan memperluas lubang drainase dengan menggunakan endoskop. Bisa dilakukan dengan anestesi lokal atau umum.

Balloon sinuplasty adalah operasi jenis lain yang digunakan untuk mengatasi sinusitis kronis. Dokter bedah akan menempatkan tabung fleksibel kecil ke dalam sinus yang terblokir dan kemudian ujung balon akan mengembang. Hal ini akan mengembalikan fungsi sinus. Tindakan ini memerlukan anestesi umum.