13 November 2014

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Akromegali

Akromegali

Hormon pertumbuhan atau growth hormon (GH) bertanggung jawab mengontrol pertumbuhan tulang dan jaringan lunak. Meningkatnya hormon pertumbuhan akan menyebabkan pertumbuhan berlebih dari tulang dan jaringan lunak.

Pada orang dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan langka yang disebut akromegali. Jika tidak segera diobati, akromegali dapat menyebabkan komplikasi yang serius hingga kematian.

Pada anak-anak, fusi dan pertumbuhan tulang masih terjadi. Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan kondisi serupa yang disebut gigantisme.

Penyebab

Kelenjar pituitari adalah kelenjar kecil yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini memproduksi banyak hormon, termasuk hormon pertumbuhan.

Dalam banyak kasus, peningkatan hormon pertumbuhan disebabkan oleh tumor jinak pada kelenjar pituitari. Dan pada sejumlah kecil kasus lainnya, tumor ganas pada organ tubuh lainnya seperti pada pankreas, adrenal dan paru-paru, menjadi penyebab meningkatnya hormon pertumbuhan.

Faktor risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kans seseorang untuk mengembangkan akromegali meliputi:
  • Usia 40-45 tahun
  • Genetik (jarang).

Gejala

Gejala umumnya berkembang secara perlahan seiring waktu.

Pada anak-anak, tulang akan memanjang dan menyebabkan pembengkakan jaringan lunak. Jika tidak diobati, anak-anak dapat tumbuh hingga ketinggian 2-2,5 meter.

Gejala dan komplikasi pada orang dewasa dapat berupa:
  • Pertumbuhan abnormal dan cacat pada:
    • Tangan (cincin tidak lagi muat)
    • Kaki (butuh sepatu yang lebih besar)
    • Wajah (alis dan rahang bawah menonjol)
    • Rahang (gigi tidak berbaris dengan benar ketika menutup mulut)
    • Bibir
    • Lidah.
  • Carpal tunnel syndrome (peningkatan tekanan saraf pada pergelangan tangan).
  • Perubahan pada kulit, seperti:
  • Suara terdengar lebih dalam karena pembesaran sinus, pita suara dan jaringan lunak tenggorokan.
  • Lemah pada kaki dan lengan.
  • Sleep apnea (gangguan bernapas saat tidur).
  • Arthritis dan masalah lain pada sendi, terutama pada rahang.
  • Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid).
  • Hati, ginjal, limpa, jantung dan/atau organ internal lainnya berukuran besar tak normal, yang dapat menyebabkan:
  • Pada wanita:
    • Siklus haid tidak teratur
    • Galaktorea (produksi ASI abnormal) terjadi pada sekitar 50 persen kasus.
  • Pada pria:
    • Impotensi terjadi pada sekitar 50 persen kasus.

Diagnosis

Dokter akan bertanya mengenai gejala dan riwayat medis. Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan. Akromegali sering tidak terdiagnosis sampai gejalanya muncul.

Pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mengukur tingkat:
  • Insulin-like growth factor (IGF-I)
  • Growth hormone releasing hormone (GHRH)
  • dan hormon hipofisis lainnya.

Tes toleransi glukosa juga mungkin dilakukan untuk melihat apakah hormon pertumbuhan menurun (tidak menurun dalam kasus akromegali).

Jika pemeriksaan-pemeriksaan tersebut menguatkan dugaan akromegali, pemeriksaan berikut dapat dilakukan untuk menemukan tumor yang menjadi penyebab meningkatnya hormon pertumbuhan:

Pengobatan

Tujuan pengobatan pada akromegali adalah untuk:
  • Menurunkan produksi hormon pertumbuhan ke tingkat normal.
  • Menghentikan dan membalikkan gejala yang disebabkan oleh kelebihan hormon pertumbuhan.\
  • Mengkoreksi kelainan hormon endokrin lainnya (tiroid, adrenal, organ seks).
  • Memperkecil ukuran tumor.

Perawatannya dapat berupa:

Operasi

Tumor yang diyakini menyebabkan akromegali dapat diangkat. Dalam banyak kasus, operasi adalah pilihan pengobatan terbaik. Pengobatan dengan obat lebih populer sebagai pendekatan pengobatan primer.

Radioterapi

Radiasi eksternal dapat diterapkan untuk mengecilkan tumor. Hal ini biasanya dilakukan ketika operasi sudah tidak lagi dimungkinkan atau ketika pengobatan dengan obat tidak menunjukkan respon positif.

Obat-obatan

Obat yang dapat diberikan untuk menurunkan tingkat hormon pertumbuhan, antara lain:
  • Cabergoline (Dostinex) - diberikan secara oral.
  • Pergolide (Permax) - diberikan secara oral.
  • Bromocriptine (Parlodel) - mungkin diberikan pra operasi untuk mengecilkan tumor.
  • Octreotide (Sandostatin) - melalui injeksi (dianggap yang paling efektif untuk kondisi ini)
  • Pegvisomant - diberikan melalui injeksi jika bentuk lain perawatan tidak memberikan respon positif.

Pencegahan

Belum ditemukan langkah-langkah efektif untuk mencegah akromegali. Pengobatan yang sedini mungkin akan menyelamatkan penderita dari komplikasi yang serius.

Article Resources
  • National Institute of Diabetes & Digestive & Kidney Diseases. http://www.niddk.nih.gov/
  • The Neuroendocrine Clinical Center and Pituitary Tumor Center. http://pituitary.mgh.harvard.edu/pituitarytumors.htm
  • Pituitary Network Association. http://www.pituitary.org/
  • Canadian Society of Endocrinology & Metabolism. http://www.endo-metab.ca/
  • Health Canada. http://www.hc-sc.gc.ca/index-eng.php
  • Gambar: Philippe Chanson and Sylvie Salenave/Wiki Common