21 April 2013

Bahaya dan Cara Berhenti dari Ketagihan Minuman Keras

Alkoholisme atau kita sebut saja dengan kecanduan alkohol, dewasa ini sudah menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh dunia kita. Alkoholisme akan berujung pada kemiskinan, kejahatan, kegagalan dalam usaha, perpecahan dalam rumah tangga dan masih banyak lagi dampak negatif lainnya.

Fakta menyebutkan bahwa 20 persen dari penderita gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa adalah mereka yang alkoholik. Ini menjadi permasalahan yang harus dipecahkan oleh semua orang, baik oleh mereka yang minum, maupun mereka yang tidak minum alkohol.

Sebagian orang meminum alkohol secara rutin, dan sebagian orang lainnya hanya minum alkohol ketika mereka merasa berada di bawah tekanan atau kecemasan. Ada pula mereka yang meminum alkohol secara berlebih-lebihan, mereka telah merusak diri mereka sendiri dengan cepat. Sebagian yang lain meminum alkohol dalam ukuran tertentu, namun tetap saja lambat laun alkohol juga akan merusak mereka. Minuman beralkohol dianggap sebagai "obat penenang saraf" yang efektif dan mudah sekali di dapat di setiap sudut tempat. Oleh karena itu, bahaya alkohol sangat besar.

Dampak buruk alkohol

Sudah barang tentu setiap minuman keras akan merusak fungsi hati, dan ujung-ujungnya bisa menyebabkan cirrhosis hepatis. Minuman keras juga menyebabkan gastritis dan peradangan pada selaput lendir lambung. Tidak hanya itu, minuman keras juga memberikan dampak negatif yang nyata bagi otak dan kemampuan berpikir. Karena terlalu banyak meminum minuman keras, maka terjadilah oedema otak, dimana kejadian itu adalah pembengkakan dan terhambatnya aliran darah pada jaringan otak, sehingga daya koordinasi yang normal dari otak tidak berjalan dengan normal. Minuman keras juga menyebabkan kelemahan jantung, lambat laun jantung akan terganggu dan tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya.

Pria mabuk

Pada sebagian orang yang ketagihan minuman keras, muncul reaksi-reaksi paranoid. Peminum mungkin akan merasa bahwa dirinya sedang dianiaya, dikucilkan atau diintimidasi, padahal sebenarnya tidak. Karena itu mereka akan berusaha untuk membalaskan "dendamnya" pada orang-orang di sekitarnya, bahkan bisa saja mereka akan mencoba membunuh diri mereka sendiri untuk menghindari bisikan suara-suara yang mereka dengar. Ini semua diakibatkan karena kerusakan pada fungsi-fungsi otak.

Minuman keras juga menyebabkan peradangan pada saraf tepi, di mana urat-urat saraf tersebut menjadi lemah atau memburuk. Kepribadian orang yang ketagihan minuman keras biasanya akan menjadi pemalas, tidak bertenaga, dan tidak dapat dipercaya. Namun, seburuk apapun kondisi seseorang karena ketagihan minuman keras, semua itu masih dapat diperbaiki asalkan mau membuat perubahan dengan meninggalkan minuman keras selama sisa hidupnya,.

Bagaimana Berhenti dari Ketagihan Minuman Keras

Agar sukses berhenti dari ketagihan minuman keras, yang terutama adalah si peminum harus memiliki keinginan yang kuat untuk berhenti minum. Dan harus diakui, selain niat yang kuat dari si peminum, dukungan dari orang lain juga sangat menentukan. Ada baiknya minta support dari keluarga, sahabat, orang yang dihormati, dan lain-lain agar proses berhenti dari ketagihan berhasil. Selain itu, bergabung dengan semacam komunitas anti minuman keras akan membantu menentukan keberhasilan.

Peminum yang ingin berhenti sebaiknya memakan makanan yang sehat, terutama buah-buahan. Bumbu-bumbu yang keras seperti lada dan cabai sebaiknya dikurangi. Jangan lagi merokok, karena hal ini akan menambah keinginan untuk minum minuman keras. Tablet multivitamin juga akan sangat membantu, seperti vitamin B kompleks dan vitamin C. Dan jangan lupa, kuasa sepenuhnya ada pada Ilahi, berkomunikasilah dengan-Nya dan minta pertolongan-Nya.

Kredit foto : bingedrinkingstatistics.com