17 Agustus 2014

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada meninges, membran yang melapisi otak. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
  • Dura mater - membran terluar yang melekat pada tengkorak bagian dalam
  • Arachnoid - membran tengah
  • Pia mater - membran terdalam, yang melekat pada otak.
Lapisan kepala

Apa saja gejala meningitis?

Gejala meningitis pada tiap-tiap orang bisa berbeda-beda. Namun, gejala meningitis yang paling umum antara lain:
  • demam
  • sakit kepala
  • mual dan muntah
  • kekakuan leher
  • fotofobia (toleransi rendah/takut pada cahaya terang)
  • kebingungan
  • sakit atau nyeri sendi
  • mengantuk
  • kejang-kejang.

Sedangkan gejala umum meningitis pada anak-anak meliputi:
  • demam
  • menangis (dengan nada tinggi)
  • kulit pucat
  • tidak mau makan
  • rewel
  • melengkungkan punggung
  • sulit untuk bangun (duduk atau berdiri).

Gejala-gejala meningitis di atas mungkin tidak terjadi secara sekaligus, dan gejalanya bisa berbeda-beda pada tiap-tiap orang. Juga perlu diketahui bahwa gejala di atas juga mirip dengan gejala penyakit atau kondisi kesehatan lain.

Apa penyebab meningitis?

Secara garis besar, terdapat lima jenis meningitis, yang masing-masing disebabkan oleh penyebab yang berbeda:

Meningitis virus (viral meningitis) - disebabkan virus

Meningitis virus merupakan kasus meningitis yang paling umum terjadi, namun jarang mengancam jiwa. Meningitis virus dapat disebabkan oleh bermacam virus, yang menular dari orang ke orang melalui batuk atau bersin, atau karena kebersihan dan sanitasi yang buruk.

Pada kasus yang cukup langka, jenis serangga tertentu seperti nyamuk dan kutu diperkirakan dapat menularkan virus ini. Gigitan serangga merupakan jalan bagi virus untuk masuk tubuh melalui aliran darah untuk selanjutnya ke otak.

Pada sebagian kecil kasus, meningitis virus dapat diatasi dengan pemberian obat anti virus tertentu yang khusus memerangi virus jenis tertentu. Penderita bisa sembuh, namun pusing, kelemahan dan depresi bisa berlangsung lebih lama atau bahkan menetap.

Meningitis bakteri (bacterial meningitis) - disebabkan bakteri

Meskipun jarang terjadi, meningitis yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal. Bakteri dapat disebarkan melalui pengeluaran napas dan sekresi tenggorokan, seperti batuk dan mencium, namun bakteri ini tidak dapat hidup di luar tubuh dalam waktu yang lama.

Banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Di bawah ini adalah 4 jenis diantaranya:
  • Neisseria meningitidis (meningococcus) - Meningococcus umum menyerang anak-anak usia 2 hingga 18 tahun yang penyebarannya melalui tetesan pernapasan (droplet) dan kontak jarak dekat. Namun meskipun begitu, hanya sedikit yang sampai mengembangkan meningitis (belum diketahui alasannya pastinya). Meningitis meningococcus paling sering mengenai bayi kurang dari satu tahun.
  • Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) - Pneumococcus adalah jenis bakteri meningitis yang paling umum dan juga paling serius. Mereka yang berisiko tinggi adalah yang memiliki sistem kekebalan tubuh] yang lemah.
  • Haemophilus influenzae b - Pengembangan vaksin Haemophilus influenzae b telah secara drastis menurunkan jumlah kasus meningitis di Amerika Serikat, dan orang-orang yang bekerja atau berada di pusat-pusat penitipan anak yang berisiko tinggi tertular meningitis haemophilus.
  • Listeria monocytogenes - Listeria monocytogenes merupakan penyebab meningitis yang paling sering pada neonatus, wanita hamil, orang lanjut usia (diatas 60 tahun), dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah (immunocompromised), seperti penderita HIV atau AIDS, penderita kanker, ibu hamil, kelainan genetik atau sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk pengobatan kanker.

Meningitis jamur (fungal meningitis) - disebabkan jamur

Meningitis karena jamur termasuk kejadian yang cukup langka, biasanya merupakan dampak dari penyebaran jamur melalui darah ke sumsum tulang belakang. Meski siapapun dapat terkena meningitis jamur, namun orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, kanker dan penyakit tertentu adalah yang paling berisiko.

Penyebab meningitis jamur yang paling sering pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah Cryptococcus. Cryptococcus menjadi penyebab meningitis paling umum pada orang dewasa di Afrika.

Meningitis jamur tidak menular dari orang ke orang, tapi diyakini jamur seperti Cryptococcus ditransmisikan ke tubuh karena menghirup tanah yang sudah terkontaminasi kotoran burung. Meningitis jamur baru akan berkembang setelah jamur masuk ke aliran darah dari suatu tempat dari tubuh, untuk selanjutnya sampai ke sistem saraf pusat.

Seseorang juga berisiko tinggi terkena meningitis jamur setelah mengonsumsi obat-obat tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti obat steroid (deksametason, prednison), obat-obat yang diberikan pasca transplantasi organ, obat anti-TNF yang terkadang diberikan untuk mengobati rheumatoid arthritis atau kondisi autoimun lainnya.

Meningitis parasit (parasitic meningitis) - disebabkan oleh parasit

Primary amebic meningoencephalitis (PAM) adalah bentuk meningitis parasit langka yang menyebabkan infeksi otak yang berakibat fatal. Parasit akan masuk ke tubuh melalui hidung, dan ini disebabkan oleh amoeba mikroskopis (organisme hidup bersel tunggal) Naegleria fowleri. Biasanya ini terjadi pada saat berenang atau menyelam di tempat-tempat air tawar hangat, seperti danau dan sungai.

Setelah masuk melalui hidung, Naegleria fowleri selanjutnya menuju ke otak di mana ia akan menghancurkan jaringan otak dan terjadilah primary amebic meningoencephalitis (PAM). PAM tidak dapat ditularkan dari orang ke orang.

Meningitis non infeksi (non-infectious meningitis)

Jenis meningitis yang satu ini tidak menular dari orang ke orang. Meningitis non infeksi dapat disebabkan oleh kanker, lupus eritematosus sistemik, obat-obatan tertentu, cedera kepala dan operasi pada otak.

Bagaimana infeksinya bisa mencapai otak?

Infeksi dapat mencapai otak melalui beberapa rute, seperti melalui aliran darah dari tubuh bagian lain yang sudah terinfeksi, melalui tulang tengkorak dari sinus atau telinga bagian dalam yang terinfeksi, atau dari cedera kepala, seperti luka yang menyebabkan tengkorak retak atau tembus.

Secara khusus, meningitis biasanya terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang menurun. Banyak faktor yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun, antara lain pasca operasi atau rawat inap yang lama, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau sebagai dampak dari suatu penyakit serius, seperti gagal ginjal kronis.

Bagaimana mendiagnosis meningitis?

Selain dengan mempelajari riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap, prosedur-prosedur diagnostik untuk mendiagnosis meningitis mungkin termasuk:
  • Pungsi lumbal (spinal tap) - jarum khusus ditusukkan ke punggung bawah, pada kanal tulang belakang (area sekitar sumsum tulang belakang). Tekanan di kanal tulang belakang dan otak kemudian dapat diukur. Sedikit cairan cerebral spinal fluid (CSF) mungkin akan diambil dari tubuh, dan kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat kemungkinan infeksi atau masalah lainnya. CSF adalah cairan yang menggenangi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Tes darah - sampel darah diambil untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
  • Computed tomography scan (CT atau CAT scan) - Prosedur pencitraan diagnostik yang memanfaatkan kombinasi sinar-X (X-ray) dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh secara horizontal dan vertikal. CT scan memberikan gambaran lebih rinci daripada pemeriksaan dengan sinar-X lainnya, seperti pada tulang, otot, lemak dan organ tubuh.

Apa saja bentuk pengobatan meningitis?

Bentuk pengobatan meningitis yang menjadi pilihan dokter akan dipertimbangkan berdasarkan:
  • Usia, kesehatan umum dan riwayat kesehatan
  • Tingkat keparahan
  • Organisme yang menyebabkan infeksi
  • Toleransi pasien pada obat, terapi atau prosedur pengobatan tertentu
  • Ekspektasi perjalanan penyakit
  • Pendapat atau preferensi pasien.

Pengobatan meningitis bakteri

Pengobatan untuk meningitis bakteri biasanya dengan pemberian antibiotik intravena (IV). Semakin cepat pengobatan dimulai, hasilnya akan semakin baik.

Pemberian steroid telah terbukti membantu mengobati meningitis bakteri pada bayi dan anak-anak, namun jarang diterapkan pada orang dewasa. Deksametason, salah satu jenis steroid, dapat diberikan pada banyak kasus meningitis bakteri untuk mengurangi respon inflamasi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengobatan meningitis virus

Pengobatan pada meningitis virus biasanya merupakan pengobatan pendukung (ditujukan untuk menghilangkan gejalanya). Kecuali virus herpes simplex, belum ada obat khusus untuk mengatasi organisme yang menyebabkan meningitis virus. Terkadang beberapa jenis obat anti virus digunakan untuk memerangi beberapa virus tertentu, dengan khasiat atau manfaat yang beragam.

Pengobatan meningitis jamur

Obat anti jamur intravena dapat diberikan untuk mengatasi meningitis jamur.

Pengobatan meningitis tuberkulosis (tuberculous meningitis)

Pengobatan jangka panjang direkomendasikan untuk orang-orang yang mengembangkan meningitis tuberkulosis. Terapi ini biasanya menggunakan beberapa jenis obat pada beberapa bulan pertama, selanjutnya diikuti dengan obat lain.

Apa saja terapi pendukung meningitis?

Sementara pasien sedang dalam proses pemulihan meningitis, terapi lain dapat dimulai guna mempercepat penyembuhan, memberikan kenyamanan, dan meringankan gejala. Terapi yang biasa diberikan antara lain:
  • Istirahat di tempat tidur (bed rest)
  • Obat-obatan lain (untuk mengurangi demam dan sakit kepala).
Selain itu, oksigen atau ventilasi mekanik (respirator) mungkin juga akan diberikan jika pasien mengalami sakit atau kesulitan bernapas.

Bagaimana mencegah meningitis?

Saat ini sudah tersedia beberapa jenis vaksin untuk mencegah beberapa organisme bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Vaksin ini sangat dianjurkan terutama untuk bayi dan anak-anak.

Dokter biasanya akan merekomendasikan vaksin meningitis untuk kondisi tertentu, seperti akan bepergian ke luar negeri dimana negara yang dituju meningitis sudah menjadi umum, tinggal di tempat dengan kebersihan yang buruk, bekerja di tempat yang berisiko terkena meningitis atau penyakit serius tertentu.

Namun tidak menutup kemungkinan dokter juga akan merekomendasikan vaksin meningitis pada orang-orang dengan:
  • Kondisi paru-paru kronis, seperti emfisema atau COPD
  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Gagal ginjal kronis (GGK)
  • Kekebalan tubuh lemah
  • Kelainan darah tertentu.

Article Resources
  • http://www.cdc.gov/meningitis/non-infectious.html
  • http://www.bettermedicine.com/article/meningitis
  • http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/basics/definition/con-20019713
  • http://www.nhs.uk/conditions/meningitis/pages/introduction.aspx
  • http://www.meningitis.org/