Tampilkan postingan dengan label Kehamilan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kehamilan. Tampilkan semua postingan

29 Agustus 2018

Penyebab Sering Buang Air Kecil Selama Kehamilan


Sering buang air kecil selama kehamilan umumnya disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan dan cepatnya peredaran darah di tubuh, dan juga karena rahim yang sedang tumbuh.

Perubahan hormon membuat aliran darah ke ginjal menjadi lebih cepat, ini berarti kandung kemih akan lebih cepat terisi - yang menyebabkan lebih sering buang air kecil (BAK).

Selama kehamilan, volume darah juga meningkat hampir 50 persen lebih banyak daripada sebelum hamil. Ini berarti banyak cairan ekstra yang diproses melalui ginjal yang berujung cepatnya pengisian kandung kemih. Kehamilan yang terus membesar juga memberi tekanan pada kandung kemih, sehingga terasa lebih cepat penuh.

Apakah sering BAK merupakan tanda awal kehamilan?

Ya, sering BAK adalah salah satu tanda awal kehamilan yang paling umum, dan biasanya dimulai sekitar usia enam minggu kehamilan.

Kehamilan dan sering BAK

Sebagian buku kehamilan mengatakan bahwa kondisi sering BAK akan berangsur mereda di awal trimester kedua, sebagaimana rahim naik dari panggul, tetapi penelitian tidak mendukung teori ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan untuk sering BAK cenderung meningkat saat kehamilan berlanjut, terutama bagi wanita yang sebelumnya pernah hamil.

Bagaimana mencegah sering BAK selama kehamilan?

Sering BAK merupakan fakta kehamilan yang tidak dapat dihindari bagi sebagian besar wanita hamil. Tetapi tips berikut ini akan membantu mengurangi kebutuhan untuk BAK:
  • Hindari minuman tertentu. Hindari kopi, teh, alkohol atau minuman berkarbonasi (seperti soda) karena semua minuman ini bersifat diuretik, yang berarti akan meningkatkan produksi urin dan menyebabkan sering BAK.
  • Kosongkan kandung kemih. Ketika kencing, condongkan badan ke depan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
  • Jangan menahan kencing. Segera ke kamar mandi ketika merasa ingin BAK. Menahan atau menangguhkan BAK dapat melemahkan otot-otot dasar panggul.

Keluar air seni ketika bersin atau tertawa?

Baik karena tekanan rahim pada kandung kemih dan karena otot dasar panggul yang lemah, dapat menyebabkan air seni keluar saat batuk, tertawa, bersin, mengangkat benda berat, atau melakukan jenis olahraga tertentu, seperti jogging. Ini disebut "inkontinensia urin stres," dan kemungkinan besar terjadi pada trimester ketiga atau pada periode pasca melahirkan.

Hal ini dapat dicegah dengan menjaga agar kandung kemih tidak terlalu penuh, jadi jangan tunda dorongan untuk BAK. Dan ingat juga untuk mengosongkan kandung kemih sebelum berolahraga.

Melakukan latihan Kegel, yang akan memperkuat otot-otot dasar panggul, juga dapat membantu meminimalkan inkontinensia urin stres dan membuat pemulihan pasca persalinan menjadi lebih cepat. Dianjurkan untuk memulai latihan Kegel di awal kehamilan dan melanjutkannya kemudian setelah melahirkan.

Bagaimana menghindari bangun malam untuk buang air kecil?

Cobalah banyak minum cairan di siang hari, kemudian stop minum cairan beberapa jam sebelum tidur. Tetapi pastikan tubuh tidak kehausan karena hidrasi sangatlah penting. The Institute of Medicine merekomendasikan bahwa wanita hamil minum 8-10 gelas setiap hari, atau disebut cukup ketika urin tidak berwarna coklat.

Tapi bangun di malam hari untuk BAK pada wanita hamil tidak dapat dicegah. Itu karena ketika wanita hamil berbaring, sebagian cairan yang menumpuk di kakinya di siang hari, pada malamnya kembali lagi ke aliran darah dan akhirnya ke kandung kemih. Kondisi ini seolah-olah untuk melatih ibu bangun di malam hari ketika bayinya lahir kelak.

Apakah sering BAK merupakan tanda adanya masalah?

Sering BAK memang bisa juga merupakan tanda infeksi saluran kemih (ISK), jenis infeksi bakteri yang paling umum pada wanita hamil. Jika tidak diobati, ISK dapat menyebabkan infeksi ginjal, persalinan prematur, atau keduanya. Segera ke dokter jika sering BAK yang disertai dengan rasa sakit atau panas saat BAK, atau urin mengandung darah.

Kapan kondisi ini akan berakhir?

Setelah bayi lahir, kondisi ini akan hilang. Pada beberapa hari pertama pasca melahirkan, ibu akan buang air kecil dalam jumlah yang lebih besar dan bahkan lebih sering, karena tubuh sedang menghilangkan cairan ekstra akibat kehamilan. Tetapi setelah sekitar lima hari, semuanya akan kembali normal seperti saat belum hamil.

Tapi sebagian wanita - terutama wanita yang lebih tua yang mengalami inkontinensia urin stres di awal kehamilan - terus mengalami masalah ini bahkan setelah melahirkan. Kondisi seperti ini harus dikonsultasikan dengan dokter.

Article Resources
  • https://www.babycenter.com/0_frequent-urination-during-pregnancy_237.bc

24 Mei 2018

Kapan Waktu Tepat ke Rumah Sakit untuk Melahirkan?

Kontraksi kehamilan

Ibu hamil, terutama kehamilan pertama, biasanya kurang memahami kapan waktu terbaik ke rumah sakit untuk melahirkan. Berikut kami jelaskan ciri-ciri bahwa Anda akan segera melahirkan.

Jika baru pertama kali melahirkan

Jika sudah mendekati hari perkiraan lahir (HPL) atau telah hamil selama 37 minggu atau lebih, Anda harus segera ke rumah sakit apabila:
  • Anda mengalami kontraksi (rasa sakit akibat kehamilan) yang makin parah dan makin sering, dan berkelanjutan selama 60 detik, dari saat muncul hingga saat hilangnya kontraksi. Kontraksi ini telah berlangsung lebih kurang selama satu jam dengan interval waktu kedatangan kontraksi berselang antara tiga sampai lima menit.
Atau
  • Air ketuban pecah. Ini saat kantong cairan yang mengelilingi bayi pecah (termasuk pecah yang merembes atau menetes). Ketika air ketuban pecah, sebaiknya Anda memakai pembalut wanita. Bidan mungkin akan memeriksa warna dan bau cairan ini saat Anda datang ke rumah sakit.
Atau
  • Anda mengalami pendarahan yang berwarna merah cerah (lebih dari sekedar bercak-bercak).

Sebelum meninggalkan rumah sebaiknya hubungi rumah sakit atau bidan Anda. Pihak rumah sakit atau bidan akan memberikan penjelasan tentang kondisi Anda saat ini dan memberi tahu apa yang harus dilakukan.

Jika sudah pernah melahirkan

Jika sebelumnya sudah pernah melahirkan, proses persalinan kali ini biasanya akan lebih singkat dari kehamilan pertama. Disarankan untuk datang lebih awal ke rumah sakit atau bidan.

Anda harus tetap mengikuti saran di atas; tetapi Anda harus ke rumah sakit apabila kontraksi berselang antara waktu lima sampai tujuh menit (interval yang lebih lama).

09 Maret 2018

Cacat Lahir : Penyebab dan Pencegahan

Cacat lahir

Cacat lahir terjadi saat bayi berkembang di dalam rahim. Cacat lahir dapat mempengaruhi penampilan, fungsi organ, dan perkembangan fisik dan mental.

Sebagian besar cacat lahir terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan, dimana saat itu organ tubuh sedang terbentuk. Sebagian cacat lahir tidak berbahaya, tapi sebagian lainnya butuh perawatan jangka panjang.

Penyebab cacat lahir

Penyebab cacat lahir tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang menjadi kemungkinan penyebabnya, diantaranya:
  • Genetik (keturunan)
  • Kebiasaan dan gaya hidup tertentu
  • Paparan obat atau bahan kimia tertentu
  • Infeksi selama kehamilan
  • Kombinasi dari faktor-faktor diatas.

Genetik

Ibu atau ayah bisa jadi mewariskan kelainan genetik yang dimilikinya kepada bayinya. Kelainan genetik terjadi ketika gen menjadi cacat karena mutasi. Dalam beberapa kasus, gen atau bagian dari gen mungkin hilang karena mutasi. Cacat ini terjadi saat pembuahan dan seringkali tidak dapat dicegah.

Penyebab non-genetik

Penyebab dari sebagian cacat lahir mungkin sulit atau mustahil diidentifikasi. Namun, kebiasaan-kebiasaan tertentu, seperti merokok, menggunakan obat-obatan ilegal, dan mengonsumsi alkohol akan meningkatkan risiko cacat lahir. Faktor lainnya, seperti terpapar virus atau bahan kimia berbahaya, juga dapat meningkatkan risiko cacat lahir.

Faktor risiko cacat lahir

Setiap wanita hamil memiliki risiko melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir. Risiko ini akan meningkat dengan kondisi-kondisi berikut:
  • Riwayat keluarga cacat lahir atau kelainan genetik lainnya
  • Penggunaan alkohol, obat-obatan terlarang, atau merokok
  • Usia ibu saat hamil 35 tahun atau lebih
  • Kurang gizi selama kehamilan
  • Terinfeksi bakteri atau virus yang tidak diobati
  • Menggunakan obat-obatan tertentu yang berisiko tinggi, seperti isotretinoin dan lithium.

Wanita dengan penyakit tertentu, seperti diabetes, juga berisiko tinggi melahirkan bayi cacat lahir.

Klasifikasi cacat lahir

Cacat lahir biasanya diklasifikasikan sebagai struktural dan fungsional. Cacat lahir struktural adalah ketika suatu bagian tubuh tidak ada atau bentuknya salah.

Cacat lahir struktural yang paling umum adalah:
  • Cacat jantung
  • Sumbing bibir atau langit-langit
  • Spina bifida
  • Dislokasi pinggul
  • Kaki pengkor (kaki mengarah ke dalam bukan ke depan tubuh).

Cacat lahir fungsional adalah ketika bagian tubuh atau sistem tidak bekerja dengan baik. Kondisi ini sering menyebabkan kecacatan perkembangan atau kecerdasan. Cacat lahir fungsional atau perkembangan meliputi cacat metabolik, masalah sensorik, dan masalah sistem saraf.

Cacat fungsional yang paling umum antara lain:
  • Down syndrome, yang menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental
  • Penyakit sel sabit (sickle cell disease), ketika sel darah merah menjadi cacat
  • Cystic fibrosis, yang merusak paru-paru dan sistem pencernaan.

Cacat lahir fungsional seringkali tidak terdeteksi hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun sejak bayi dilahirkan.

Diagnosis cacat lahir

Ada lebih dari 4.000 jenis cacat lahir, mulai dari yang ringan hingga yang memerlukan penanganan serius karena dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian.

Banyak jenis cacat lahir yang dapat didiagnosis selama kehamilan. Dokter dapat menggunakan USG untuk mendiagnosis cacat lahir tertentu selama kehamilan seorang ibu. Selain USG, pemeriksaan spesifik lainnya yang mungkin dilakukan adalah tes darah atau amniosentesis (pengambilan sampel air ketuban). Tes ini mungkin akan dokter tawarkan pada wanita dengan kehamilan berisiko tinggi.

Pemeriksaan prenatal dapat membatu menentukan apakah ibu memiliki infeksi atau kondisi lain yang berbahaya bagi bayi. Pemeriksaan fisik dan tes pendengaran juga dapa membantu dokter mendiagnosis cacat lahir setelah bayi lahir. Tes darah juga mungkin dilakukan sesaat setelah bayi dilahirkan, meskipun terbilang jarang.

Namun, perlu diketahui bahwa skrining prenatal tidak selalu dapat menemukan kecacatan ketika kecacatan itu ada. Skrining juga dapat salah mengidentifikasi cacat. Namun sebagian besar cacat lahir dapat didiagnosis dengan pasti setelah bayi lahir.

Perawatan

Pengobatan untuk cacat lahir tergantung dari kondisi dan tingkat keparahannya. Beberapa cacat lahir dapat diperbaiki sebelum bayi dilahirkan atau sesaat setelah lahir. Sedangkan sebagian lainnya akan terus menjadi kecacatan bagi seorang anak seumur hidupnya. Cacat lahir ringan bisa membuat stres, tapi biasanya tidak mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Cacat lahir yang berat, seperti cerebral palsy atau spina bifida, dapat menyebabkan cacat lahir permanen atau bahkan kematian.

Obat-obatan

Obat-obatan dapat digunakan untuk mengatasi beberapa cacat lahir atau untuk menurunkan risiko komplikasi dari cacat tertentu. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin diberikan pada ibu untuk membantu memperbaiki kelainan pada janin sebelum kelahiran.

Operasi

Pembedahan dapat memperbaiki cacat lahir tertentu atau mengurangi gejalanya. Sebagian orang dengan cacat lahir fisik,seperti sumbing bibir, dapat menjalani operasi sumbing bibir. Bayi dengan cacat jantung juga dapat dilakukan operasi.

Perawatan di rumah

Orangtua dapat diberikan pelatihan atau pemahaman untuk menjalankan latihan-latihan khusus dalam memberi makan, mandi, melatih, dan memantau perkembangan bayinya yang cacat lahir.

Mencegah cacat lahir

Umumnya kebanyakan cacat lahir tidak dapat dicegah, namun ada beberapa cara yang akan menurunkan risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir. Wanita yang ingin hamil harus sudah mulai mengonsumsi suplemen asam folat sebelum kehamilan. Suplemen ini juga harus dikonsumsi selama kehamilan. Asam folat bisa membantu mencegah cacat tulang belakang dan otak.Vitamin prenatal lainnya juga dianjurkan selama kehamilan.

Alkohol, obat-obatan terlarang dan merokok juga harus dihindari sebelum, selama dan setelah kehamilan. Obat-obat tertentu juga harus hati-hati dikonsumsi. Beberapa obat yang aman dikonsumsi dapat menyebabkan cacat lahir serius ketika dikonsumsi oleh wanita hamil.

Menjaga berat badan tetap ideal juga akan menurunkan risiko komplikasi selama kehamilan. Wanita dengan kondisi tertentu, seperti diabetes, harus berhati-hati.

Article Resources
  • https://www.healthline.com/health/birth-defects#types
  • https://kidshealth.org/en/parents/birth-defects.html

27 Januari 2018

Mengenal Gerakan Bayi di Dalam Kandungan

Janin dalam kandungan

Saat pertama kali merasakan gerakan bayi di dalam kandungan adalah momen yang sangat emosional sekaligus mengharukan. Sungguh menakjubkan memikirkan bayi yang ibu kandung bergerak dan menggeliat, dan pasti ibu berpikir sedang apa ia di sana dan apa yang dirasakannya?

Kapan ibu merasakan gerakan pertama bayinya?

Pergerakan bayi di dalam perut umumnya mulai dirasakan pada usia kehamilan 18 sampai 20 minggu.  Namun, bagi mereka yang sudah pernah melahirkan, biasanya sudah akan menyadari atau merasakan gerakannya pada usia kehamilan 16 minggu.

Jika sampai usia kehamilan 24 minggu ibu belum juga merasakan gerakannya, temui bidan atau dokter. Mereka akan melakukan pemeriksaan dengan mendengarkan detak jantung bayi dan melakukan pemindaian USG atau pemeriksaan lainnya yang diperlukan.

Apa yang bayi lakukan di dalam kandungan?

Pemindaian dengan USG telah memberikan kita gambaran tentang gerakan-gerakan yang dilakukan bayi secara rinci. Bayi biasanya sudah mulai bergerak sebelum ibu merasakannya, dan seiring waktu, gerakannya akan semakin kuat dan terasa. Jika ibu beruntung, bayi bisa saja terbangun saat USG, dan ibu akan bisa melihat setiap gerakan dan reaksinya yang mengharukan.

Pada usia kehamilan 7 sampai 8 minggu, bayi sebenarnya sudah mulai bergerak, seperti membungkuk ke samping dan membuat gerakan kecil mendadak. Hanya saja gerakannya belum bisa dirasakan oleh ibu karena belum begitu kuat.
Sekitar usia kehamilan 9 minggu, bayi mulai menggerakkan lengan dan kaki kecilnya. Dia juga mulai mengisap dan menelan.
Pada usia 10 minggu bayi bisa menggerakkan kepalanya, menyentuh wajahnya dengan kedua tangannya, dan meregangkan rahangnya.
Pada usia 12 minggu, bayi sudah bisa menguap.
Pada usia 14 minggu, bayi bisa menggerakkan matanya.
Pada usia 15 minggu dia bisa mengisap jempol tangannya. Jika pada saat USG terlihat ia sedang mengisap jempolnya (jempol kiri atau kanan), bisa jadi itu merupakan petunjuk bahwa nanti ia akan kidal atau tidak.

Secara bertahap, ibu akan semakin kuat merasakan gerakan bayi. Mula-mula gerakan mereka lembut atau beriak. Kemudian, mereka mulai mendorong, berputar, berbalik, dan bahkan memukul atau menendang dengan menggunakan anggota tubuh kecilnya.

Di dalam kandungan, bayi tidak selamanya bergerak. Ada saat dimana mereka beristirahat dan tidur. Jangan khawatir jika pada saat USG bayi ibu terlihat diam, karena biasanya ia hanya sedang beristirahat atau tidur.

Menjelang kelahiran, waktu istirahat bayi biasanya lebih lama. Biasanya berlangsung sekitar 20 menit, meski bisa juga selama 50 sampai 75 menit. Bisa jadi ibu merasakan istirahat bayi lebih lama dari waktu ini, karena mungkin ibu tidak menyadari bahwa sebelumnya bayi ibu telah bergerak.

Berapa kali bayi menendang setiap hari?

Tidak ada jumlah minimal atau maksimal tendangan bayi yang harus ibu rasakan setiap harinya, dan ibu juga tidak perlu mencatat atau bahkan sampai membuat grafiknya. Cobalah untuk menyesuaikan pola gerak bayi selama jam bangunnya. Seiring kemajuan kehamilan, semakin mudah mempelajari ritmenya. Setiap bayi memiliki pola bangun dan tidur yang berbeda, dan ibu sendiri yang harus mengenalinya.

Jika ibu merasakan terjadi perubahan perilaku gerak bayi, dan ibu merasa khawatir, pergilah ke bidan atau dokter untuk memeriksakan keadaannya. Tapi umumnya hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bayi ibu tidak apa-apa.

Bayi saya hari ini tidak bergerak, haruskah khawatir?

Jika pada hari itu ibu sibuk atau tidak berkonsentrasi untuk merasakan gerakannya, bisa jadi ibu hanya melewatkannya saja. Untuk membantu memusatkan perhatian dan menghitung gerakan bayi ibu, berbaringlah pada sisi kiri dengan nyaman. Diamlah selama dua jam, dalam kurun waktu ini harusnya ibu sudah merasakan setidaknya 10 gerakan bayi.

Gerakan bayi lebih mudah dirasakan pada saat berbaring daripada duduk, dan posisi paling tidak menyadarinya adalah pada saat berdiri.

Jika ibu memang ingin merasakan gerakan bayi, ini adalah beberapa cara tepat untuk mendorong bayi ibu agar bergerak:
  • Angkat kaki ke atas, ngemil, dan bersantailah. Bayi mungkin akan terbangun saat ibu berhenti beraktivitas atau makan sesuatu.
  • Minumlah minuman dingin, yang benar-benar bersuhu dingin. Bayi mungkin akan merasakan perubahan suhu dan mencoba menghindarinya. Minuman dingin manis juga bisa memberinya gula untuk mendorongnya bergerak.
  • Buatlah kebisingan. Jika ibu memang ingin mengganggu istirahatnya, mainkan musik keras atau banting pintu untuk melihat apakah dia akan merespons.

Jika bayi hal di atas berhasil, tampaknya tentu tidak ada masalah. Tapi mulai sekarang perhatikan gerakannya, temui bidan atau dokter jika ada masalah.

Bilakah harus ke bidan atau dokter?

Segera ke bidan atau dokter jika ibu melihat tanda-tanda berikut ini:
  • Ibu tidak merasakan 10 atau lebih gerakan terpisah saat miring selama dua jam.
  • Bayi tidak mulai bergerak padahal sudah dirangsang dengan kebisingan atau rangsangan lainnya.
  • Gerakan bayi menurun drastis, atau turun secara bertahap dalam beberapa hari.

Jika bayi ibu kurang bergerak, biasanya itu adalah pertanda bahwa ia kurang mendapatkan nutrisi dan oksigen. Memeriksakan kekhawatiran-kekhawatiran kehamilan semacam ini ke bidan atau dokter adalah langkah yang bijaksana. Mereka akan mengukur detak jantung bayi, dan juga melakukan pemindaian USG untuk mengukur ukuran bayi dan jumlah cairan ketuban yang mengelilinginya.

Tapi umumnya, dalam banyak pemeriksaan tersebut hasilnya adalah baik-baik saja, artinya bayinya sehat. Jadi apapun itu, tetaplah tenang menghadapi segala sesuatu selama kehamilan, namun segera temui bidan atau dokter bila ibu merasa ada yang tidak beres dengan kehamilan.

Article Resources
  • https://www.babycentre.co.uk/a549375/your-babys-movements-in-pregnancy

11 Januari 2018

Sakit Kepala Selama Kehamilan

Sakit kepala saat hamil

Sakit kepala saat hamil adalah hal yang biasa, terutama di trimester pertama kehamilan. Sakit kepala selama kehamilan cenderung berupa sakit kepala tipe tegang atau migrain.

Apakah sakit kepala tegang atau migrain dapat membahayakan janin?

Jawabannya tidak. Sakit kepala tegang atau migrain tidak memberikan dampak buruk pada janin. Namun meskipun begitu, mengalami sakit kepala tegang atau migrain selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan preeklampsia.

Apa beda sakit kepala tegang dan migrain?

Sakit kepala tegang biasanya:
  • Mempengaruhi kedua sisi kepala
  • Tingkat keparahannya ringan sampai sedang
  • Rasa sakitnya menekan atau mengencang
  • Tidak menimbulkan gejala lain, seperti mual atau muntah
  • Biasanya gejalanya tidak semakin parah bila melakukan aktivitas fisik, seperti menaiki tangga.

Migrain cenderung:
  • Hanya mempengaruhi satu sisi kepala
  • Sangat menyakitkan
  • Rasa sakitnya berdenyut
  • Disertai gejala lain, seperti mual, muntah, dan peka terhadap suara dan cahaya
  • Gejalanya bertambah buruk ketika melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan atau menaiki tangga.

Apa saja yang bisa memicu sakit kepala tegang atau migrain?

Sakit kepala tegang atau migrain bisa disebabkan oleh sesuatu dalam pola hidup Anda, seperti:
  • Stres, yang bisa menyebabkan tegangnya otot di leher yang kemudian menjalar ke kepala. Postur tubuh yang salah selama beraktivitas juga akan memperparah keadaan.
  • Telat makan dan kurang minum.
  • Berolahraga berat yang Anda tidak biasa melakukannya.
  • Tidur lebih sering dari biasanya, atau kurang tidur
  • Makan makanan atau minuman tertentu, yang bisa memicu sakit kepala.

Menghentikan dari mengonsumsi kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala. Jika sebelum hamil Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi kafein, menghentikannya sekarang dapat memicu sakit kepala saat tubuh sedang menyesuaikan diri.

Migrain akan muncul ketika pemicunya mempengaruhi otak, yang mana mengganggu cara kerja sinyal saraf, zat kimia, dan pembuluh darah di otak.

Migrain dapat dikaitkan dengan hormon, dan juga dapat bersifat genetik, jadi jika ibu atau saudara Anda memiliki migrain, maka Anda juga berisiko memiliki migrain.

Apakah sakit kepala tegang atau migrain akan lebih sering muncul selama kehamilan?

Jawabannya mungkin tidak. Bisa jadi Anda akan terbebas dari sakit kepala pada trimester kedua kehamilan nanti. Karena pada saat ini hormon-hormon sudah stabil dan tubuh Anda sudah terbiasa dengan perubahan yang terjadi akibat kehamilan.

Bolehkah minum obat sakit kepala selama kehamilan?

Sejatinya, penggunaan obat selama kehamilan harus dibatasi. Jika sebelum hamil Anda sering mengonsumsi obat migrain, sebaiknya tanyakan kepada dokter apakah Anda boleh tetap mengonsumsinya selama kehamilan. Yang harus dipertimbangkan adalah apakah lebih besar manfaat atau risiko yang harus janin Anda tanggung dari setiap obat yang Anda konsumsi.

Yang paling aman untuk janin adalah tidak mengonsumsi obat sakit kepala selama kehamilan, kecuali jika dokter memang telah menyarankan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi sakit kepala selama kehamilan, antara lain:
  • Beristirahat. Duduk atau berbaringlah di tempat yang tenang dan nyaman. Tidur jika perlu, karena akan sangat membantu.
  • Celupkan kain flanel ke air panas lalu peras dan kompreskan ke dahi dan pangkal leher, ini akan membantu meringankan sakit kepala khususnya sakit kepala tegang.
  • Pijatlah sekitar leher dan bahu Anda.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit kepala?

Jika Anda tidak tahu apa penyebab sakit kepala Anda, coba identifikasi dulu pola-pola hidup Anda saat ini. Mungkin ada hal-hal yang Anda curigai sebagai pemicunya.

Sediakan catatan khusus untuk sakit kepala Anda untuk menentukan sekaligus menghilangkan penyebabnya. Buatlah catatan mulai dari:
  • Kapan sakit kepala terjadi
  • Seberapa parah sakit kepala Anda, di mana rasa sakitnya dan berlangsung berapa lama
  • Apa yang Anda makan setiap hari, dan kapan Anda memakannya
  • Seberapa aktif Anda secara fisik
  • Berapa banyak jam tidur Anda
  • Obat apa yang Anda konsumsi
  • Bagaimana tingkat stres atau rasa rileks yang Anda rasakan.

Jika Anda melakukan identifikasi ini setidaknya untuk lima sakit kepala, Anda mungkin sudah akan melihat polanya.

Jika sakit kepala Anda dibawa oleh pemicu, cobalah cari teknik yang bisa membantu mencegahnya. Tergantung dari pemicunya, beberapa hal berikut akan sangat bermanfaat:
  • Luangkan waktu untuk beristirahat, dan usahakan agar tubuh dan pikiran tetap rileks. Di tempat kerja, rilekskan kaki dan tubuh Anda saat jam istirahat. Begitu sampai dirumah, cobalah kurangi pekerjaan rumah. Teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi juga akan membantu.
  • Usahakan selalu cukup tidur dan teratur. Kurang tidur atau bahkan hanya setengah jam lebih banyak tidur dari biasanya, dapat memicu sakit kepala tegang atau migrain. Jika menderita insomnia, cobalah ramuan alami.
  • Jika sakit kepala Anda berhubungan dengan ketegangan otot. Anda bisa menemui fisioterapis. Fisioterapis dapat memijat tubuh Anda untuk mengurangi tekanan atau ketegangan otot, dan akan mengajari Anda latihan-latihan relaksasi yang perlu dilakukan dirumah.
  • Jangan makan terlalu banyak untuk menjaga kadar gula darah, dan jangan melewatkan jam makan.
  • Berolahragalah secara tertatur tapi jangan memaksakan diri. Tubuh yang bugar akan lebih kuat dalam mencegah sakit kepala. Olahraga akan membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan meningkatkan pernapasan. Olahraga juga memicu tubuh untuk melepaskan zat kimia tubuh yang membawa perasaan tenang, yang disebut endorfin.
  • Akupunktur juga boleh dicoba. Akupunktur adalah perawatan yang dianggap aman dan dapat membantu mengatasi sakit kepala. Pastikan Anda hanya menemui praktisi akupunktur yang sudah bersertifikat dan sudah mengantongi izin praktek.

Jarang makanan tertentu menjadi pemicu migrain. Yang terjadi terkadang, menginginkan dengan sangat makanan manis atau gurih merupakan pertanda dari sakit kepala yang akan segera datang, bukan penyebabnya.

Tapi jika Anda merasa bahwa suatu jenis makanan tertentulah yang menjadi pemicu sakit kepala Anda, tinggalkan saja makanan tersebut.

Bisakah sakit kepala merupakan gejala dari suatu keadaan yang lebih serius?

Terkadang, sakit kepala saat hamil memang bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama jika sakit kepala tersebut disertai dengan gejala lain. Segera ke bidan atau dokter jika Anda mengalami sakit kepala yang disertai dengan:
  • Penglihatan kabur
  • Rasa sakit di bagian perut atas, tepat di bawah tulang rusuk
  • Muntah
  • Pembengkakan wajah, tangan, atau kaki secara tiba-tiba.

Ini bisa jadi merupakan gejala preeklampsia, komplikasi kehamilan yang serius. Jika Anda mengaalmi ini, segera hubungi bidan atau dokter agar Anda dan janin Anda segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Article Resources
  • https://www.babycentre.co.uk/a536356/headaches-in-pregnancy
Image Credit
  • healthblog.uofmhealth.org

30 Desember 2017

Bayi Lahir Mati : Pengertian dan Penyebab

Janin meninggal

Lahir mati adalah keadaan dimana bayi lahir tanpa tanda-tanda kehidupan sejak usia kehamilan 20 minggu atau lebih. Janin yang meninggal di dalam rahim pada saat kehamilan usia 20 minggu atau lebih disebut sebagai intra uterine fetal death (IUFD) atau kematian intrauterine. Dan bayi yang meninggal pada saat persalinan disebut sebagai intrapartum fetal death atau kematian intrapartum. Meskipun bukan kejadian biasa, lahir mati bukanlah kasus yang jarang terjadi.

Penyebab janin meninggal di dalam rahim

Ada banyak penyebab mengapa janin meninggal di dalam rahim. Penyebabnya berkaitan dengan kondisi dan fungsi plasenta, kondisi bawaan atau genetik, infeksi, kesehatan, usia, dan gaya hidup ibu.

Masalah fungsi plasenta dianggap menjadi penyebab paling umum kasus janin meninggal di dalam rahim. Istilah medis untuk hal ini adalah insufisiensi plasenta. Sekitar dua pertiga janin yang meninggal di rahim ditengarai disebabkan karena insufisiensi plasenta.

Penyebab mengapa plasenta tidak berfungsi dengan baik ini belum diketahui secara pasti. Tapi yang para ahli ketahui adalah jika plasenta tidak berfungsi dengan baik, maka pembuluh darah yang menghubungkan ibu ke janin akan menyempit sehingga menyebabkan menurunnya suplai nutrisi dan oksigen ke janin, yang berujung pada masalah pertumbuhan.

Bila janin memiliki masalah pertumbuhan, maka kondisi ini disebut sebagai intrauterine growth restriction (IUGR). Ciri utamanya adalah ukuran janin kecil berbanding usia kehamilan. Kenyataannya, bayi-bayi yang lahir mati umumnya prematur dan ukurannya lebih kecil berbanding usia kehamilan. Lihat bayi BBLR

Preeklampsia yang merupakan komplikasi kehamilan juga dapat menurunkan suplai aliran darah ke janin melalui plasenta.

Cacat bawaan, genetik, atau kromosom juga dapat menyebabkan bayi lahir mati. Kondisi ini dianggap sebagai penyebab sekitar 10% persen kasus bayi lahir mati. Cacat bawaan ini bisa terjadi pada otak, jantung, atau organ vital bayi lainnya yang belum berkembang dengan baik.

Pendarahan berat pada kehamilan akhir atau selama persalinan adalah penyebab lain bayi lahir mati. Kondisi ini bisa terjadi bila plasenta sudah terlepas dari rahim sebelum kelahiran (plasenta abrupsi).

Kondisi kesehatan ibu sendiri, seperti diabetes, dan infeksi seperti streptokokus kelompok B, listeriosis, atau toksoplasmosis juga dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim.

Seiring bertambahnya usia wanita, risiko memiliki bayi lahir mati juga meningkat. Risiko pada ibu yang sudah cukup tua adalah pada usia kehamilan sekitar 41 minggu. Di sebagian rumah sakit, calon ibu yang sudah cukup tua mungkin dianjurkan melakukan persalinan dengan induksi pada usia kehamilan 39 atau 40 minggu.

Bayi yang meninggal di hari-hari akhir menjelang persalinan cukup jarang terjadi. Penyebabnya juga mungkin karena masalah pada plasenta. Jika telah melewati hari persalinan, plasenta bisa saja tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Di sebagian besar rumah sakit, jika ibu belum melahirkan secara normal pada usia kehamilan sekitar 41 minggu, biasanya akan direkomendasikan untuk persalinan induksi.

Faktor gaya hidup seperti obesitas, minum alkohol, dan merokok selama kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir mati. Merokok dapat menghambat pertumbuhan janin dalam rahim, karena dapat mengurangi suplai oksigen ke janin melalui plasenta.

Apa yang terjadi ketika janin meninggal dalam rahim?

Fakta yang menyedihkan adalah ketika janin meninggal dalam rahim, sang ibu harus tetap melalui proses persalinan, karena persalinan akan berguna bagi kesehatan ibu dan pemulihan fisiknya. Bayi yang lahir mati jarang dilahirkan melalui proses operasi caesar.

Persalinan untuk kasus bayi lahir mati umumnya adalah secara induksi. Dokter akan memberitahukan hal ini, dan memberi waktu kepada ibu dan keluarga untuk memahami sebelum mulai menginduksi persalinan.

Sebagian besar ibu dengan kasus bayi lahir mati lebih memilih untuk dilakukan induksi sesegera mungkin. Sedangkan sebagian kecil lainnya memilih menunggu beberapa saat untuk melihat apakah persalinan akan dimulai dengan sendirinya tanpa induksi. Namun jika ibu memiliki suatu kondisi lain seperti infeksi, dokter biasanya menyarankan untuk segera dilakukan induksi.

Jika janin yang dikandung kembar atau lebih, dan satu janin didapati telah mati di dalam rahim, dokter mungkin tidak menyarankan induksi persalinan. Banyak faktor-faktor lainnya yang dipertimbangkan, seperti apakah janin berbagi plasenta atau tidak, dan pada tahap apa kematian terjadi. Dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk melanjutkan kehamilannya guna memberi kesempatan kepada janin yang sehat untuk tumbuh hingga ia benar-benar siap untuk dilahirkan.

Penyebab bayi lahir mati saat persalinan

Sangat jarang terjadi bayi meninggal secara mendadak selama proses persalinan. Sebagian besar bayi yang baru lahir meninggal saat masih di dalam kandungan. Namun sayangnya, kasus bayi lahir mati pada saat persalinan tetaplah ada.

Jika ada yang tidak beres saat persalinan, adakalanya sang ibu dan keluarga tidak mendapatkan informasi mengenai apa yang sedang terjadi karena staf medis rumah sakit biasanya sedang sibuk menangani keadaan darurat persalinan.

Pada kasus yang jarang, jika ukuran bayi sangat besar, bahunya mungkin tersangkut pada saat melewati jalan lahir (distosia bahu), bayi akan tercekik dan suplai oksigen menurun sehingga dapat menyebabkan bayi meninggal.

Penyebab jarang lainnya bayi lahir mati saat persalinan adalah masalah pada tali pusar yang mengakibatkan hilangnya suplai oksigen ke bayi. Tali pusar bisa terlepas sebelum bayi lahir atau melilit leher bayi.

19 November 2017

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Bayi BBLR

Berat badan lahir rendah atau biasa disingkat BBLR adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram (2,5 kilogram).

Karena memiliki berat lahir dibawah normal, bayi BBLR terlihat lebih kecil dari bayi dengan berat lahir normal. Adakalanya kepala bayi BBLR tampak terlihat lebih besar, dan tubuhnya terlihat kurus.

Penyebab BBLR

BBLR utamanya disebabkan karena kelahiran prematur (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu). Lahir lebih cepat, artinya semasa dalam kandungan janin tidak memiliki banyak waktu untuk tumbuh dan menambah berat badannya. Penambahan berat janin terjadi paling banyak pada trimester ketiga kehamilan.

Penyebab lainnya bayi BBLR adalah intrauterine growth restriction (IUGR) atau pembatasan pertumbuhan intrauterin atau janin. Pada IUGR, bayi tidak tumbuh sebagaimana mestinya (berukuran kecil dibanding usia kehamilan). Hal ini bisa disebabkan karena masalah pada plasenta, kesehatan ibu yang buruk, postur ibu kecil, atau kondisi bayi itu sendiri. Bayi IUGR yang lahir di usia kehamilan 37-41 minggu (normal) bisa jadi sudah memiliki fisik yang matang, namun biasanya lemah.

Bayi yang berisiko BBLR

Setiap bayi yang lahir prematur cenderung memiliki berat dibawah 2.500 gram. Semakin cepat kelahiran seorang bayi, semakin rendah berat lahirnya. Selain karena prematur, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko BBLR, antara lain:
  • Usia ibu. Ibu yang berusia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko memiliki bayi dengan BBLR.
  • Lahir kembar atau lebih. Bayi yang kembar atau lebih seringkali lahir prematur, karena itu berisiko tinggi mengalami BBLR. Lebih dari separuh bayi kembar diketahui mengalami BBLR.
  • Kesehatan ibu. Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki kebiasaan merokok, alkohol, dan narkoba cenderung lahir dengan berat badan rendah. Ibu dengan status ekonomi lemah cenderung kekurangan gizi selama kehamilan, minim pemeriksaan, dan mengalami komplikasi kehamilan. Semua faktor ini berkontribusi terhadap BBLR. 

Masalah-masalah bayi BBLR

Bayi BBLR berisiko tinggi mengalami komplikasi. Tubuh mungilnya tidaklah kuat, sulit melawan infeksi, dan sulit menambah berat badan. Karena memiliki lemak tubuh yang sedikit, bayi BBLR biasanya sulit mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap hangat.

Secara umum, semakin rendah berat bayi saat lahir, maka semakin tinggi risikonya terkena komplikasi. Berikut adalah beberapa masalah umum pada bayi BBLR:
  • Kadar oksigen rendah saat lahir
  • Ketidakmampuan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat
  • Susah makan, akibatnya berat badan sulit bertambah
  • Mengalami infeksi
  • Gangguan pernapasan, seperti sindrom gawat napas bayi. Gangguan pernapasan yang disebabkan karena paru-paru yang belum sempurna
  • Masalah neurologis, seperti perdarahan intraventrikular (perdarahan di dalam otak)
  • Masalah gastrointestinal, seperti enterocolitis necrotizing (NEC). Penyakit serius pada usus yang sering terjadi pada bayi prematur
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)

Hampir semua bayi BBLR memerlukan perawatan khusus di ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) rumah sakit hingga berat badannya bertambah dan kondisinya cukup sehat untuk pulang. Tingkat kelangsungan hidup bayi BBLR sangat tergantung dari berapa beratnya saat lahir. Semakin rendah berat lahir, semakin rendah tingkat kelangsungan hidupnya.

Mendiagnosis BBLR

Selama kehamilan, berat lahir bayi dapat diprediksi melalui beberapa cara, salah satunya dengan mengukur tinggi fundus. Tinggi fundus (bagian atas rahim) dapat diukur dari tulang kemaluan. Ukuran dalam centimeter akan sesuai dengan jumlah minggu kehamilan setelah minggu ke-20. Jika jumlah pengukuran lebih rendah dari jumlah minggunya, kemungkinan janin yang dikandung berukuran kecil.

Pengukuran yang lebih akurat adalah dengan menggunakan USG. USG adalah pemeriksaan yang memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menciptakan gambar struktur internal tubuh, dalam hal ini gambar janin dan organ terkait. Pengukuran dengan USG akan menilai ukuran kepala janin, abdomen, dan kaki, lalu disesuaikan atau dibandingkan dengan grafik pertumbuhan normal janin. Dari sini akan diketahui apakah janin yang dikandung berukuran normal atau kecil.

Untuk mendiagnosis BBLR pada bayi yang baru lahir tentu sangat mudah, cukup dengan menimbang beratnya. Jika beratnya kurang dari 2.500 gram atau 2,5 kilogram, maka didiagnosis BBLR. Dan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 1.500 gram maka didiagnosis BBLSR atau berat badan lahir sangat rendah.

Perawatan bayi BBLR

Perawatan bayi BBLR yang dilakukan oleh dokter anak akan berdasarkan pada:
  • Usia kehamilan, kondisi kesehatan, dan riwayat kesehatan bayi
  • Toleransi bayi untuk pengobatan, prosedur, atau terapi tertentu
  • Pendapat atau analisa dari orangtua.

Pada umumnya, perawatan untuk bayi BBLR meliputi:
  • Perawatan di NICU rumah sakit
  • Ditempatkan di inkubator (tempat tidur khusus dengan pengontrol suhu)
  • Pemberian makanan khusus, terkadang melalui selang yang dimasukkan ke perut jika bayi tidak bisa menghisap, atau melalui jalur intravena (IV).
  • Pengobatan lainnya untuk mengatasi komplikasi BBLR.

Jika tidak terjadi komplikasi, bayi BBLR biasanya akan segera mencapai pertumbuhan fisik dan berat badan yang normal. Mintalah saran dokter anak untuk perawatan lebih lanjut, agar bayi BBLR dapat mengejar ketertinggalan fisiknya.

Pencegahan BBLR

Memang, ilmu dan teknologi kedokteran saat ini sudah sangat baik dalam menyelamatkan bayi BBLR dan prematur dari komplikasinya. Namun, tetap saja mencegah BBLR adalah jalan yang terbaik. Pada pemeriksaan kehamilan rutin, kesehatan ibu dan janin dapat diketahui. Jika ibu mengalami kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, masalah jantung, paru-paru dan ginjal, maka harus ditangani dengan tepat guna mencegah BBLR dan komplikasi lain yang tidak diinginkan.

Gizi ibu, pemeriksaan rutin, dan perawatan selama kehamilan merupakan faktor kunci untuk mencegah BBLR. Karena nutrisi dan penambahan berat badan yang terjadi pada ibu sangat terkait dengan kenaikan berat badan janin dan berat lahirnya, maka sangat penting bagi ibu untuk makan makanan yang sehat dan seimbang selama kehamilan untuk mencegah BBLR.

31 Oktober 2017

Asma dan Kehamilan

Asma dan Kehamilan

Banyak ibu yang merasa khawatir minum obat asma mengingat kondisi mereka yang sedang hamil. Perlu diketahui bahwa kondisi asma selama kehamilan memiliki pengaruh penting terhadap kesehatan janin dan ibu itu sendiri.

Jika pernapasan baik dan lancar, maka janin yang dikandung juga akan sehat, dan begitupun sebaliknya, karena perkembangan janin sangat tergantung dari udara yang Anda hirup. Kondisi asma yang tidak terkontrol selama kehamilan, dan stres akan asma itu sendiri, akan memperburuk kondisi kesehatan janin dan ibu.

Yang terpenting dilakukan adalah tetap berkomunikasi dengan dokter bagaimana menangani asma Anda selama kehamilan. Obat-obat apa, dan perawatan apa saja yang dapat dilakukan agar asma dapat terkontrol dengan baik selama kehamilan.

Perubahan asma selama kehamilan

Masih belum jelas bagaimana kehamilan dapat mempengaruhi kondisi asma seorang wanita. Pada sepertiga wanita, asma mereka memburuk, sepertiga lainnya membaik, dan sepertiga lainnya tidak mengalami perubahan sama sekali.

Asma ringan sebelum kehamilan, dan dikontrol dengan baik selama kehamilan, maka akan semakin baik pula kemungkinan Anda sedikit atau tidak terserang gejala asma selama kehamilan.

Jika asma semakin memburuk selama kehamilan, gejalanya cenderung paling buruk pada minggu 24 hingga 36. Setelah ini, gejala akan menurun dan sekitar 90% wanita tidak lagi memiliki gejala asma hingga persalinan.

Obat asma aman digunakan selama kehamilan

Sebagian ibu menghentikan minum obat asma ketika tahu mereka hamil, karena khawatir akan membahayakan janin. Ini sebenarnya kesalahan fatal. Risiko kebanyakan obat asma terhadap janin sangatlah kecil dibandingkan dengan risiko serangan-serangan asma selama kehamilan.

Serangan asma berulang atau yang tidak terkontrol selama kehamilan cenderung menyebabkan komplikasi kehamilan. Bayi lebih mungkin dilahirkan prematur dan berat badan rendah, sehingga butuh rawat inap setelah melahirkan. Selain itu, asma yang tidak terkontrol dapat membahayakan kesehatan Anda sendiri karena Anda akan cenderung mengalami preeklampsia atau hipertensi. Dua kondisi ini akan berefek buruk bagi janin. Semakin parah asma, semakin buruk efek yang akan diterima janin. Bahkan, meskipun jarang terjadi, janin bisa mati karena kekurangan oksigen.

Umumnya, obat-obat untuk asma aman dan boleh digunakan selama kehamilan. Obat asma yang dihirup, obatnya akan langsung masuk ke saluran napas, yakni di tempat yang dibutuhkan, sehingga seringkali cukup dengan dosis yang kecil. Konsultasikan dengan baik dengan dokter Anda mengenai obat apa yang paling cocok dengan kondisi asma Anda selama kehamilan.

Serangan asma saat persalinan

Meskipun jarang, tetap ada kemungkinan serangan asma saat persalinan. Diketahui, ada kemungkinan obat yang digunakan selama atau setelah persalinan dapat memicu atau memperburuk asma. Sebaiknya Anda tetap menyiapkan obat asma ketika persalinan, pun ketika berada di rumah sakit. Ketika serangan asma muncul saat persalinan, gunakan saja obat asma Anda seperti biasa.

Pemicu asma selama kehamilan

Secara umum, pemicu asma selama kehamilan sama dengan sebelum Anda hamil. Sensitivitas tubuh selama kehamilan terhadap pemicu dapat meningkat, menurun, atau sama. Perbedaan ini disebabkan karena perubahan hormon selama kehamilan.

Pemicu umum serangan asma, antara lain:
  • Infeksi saluran napas, seperti flu, bronkitis, dan sinusitis. Infeksi bakteri dan virus dapat memicu serangan asma.
  • Asap dan asap rokok
  • Emosi atau marah
  • Alergi makanan
  • Rinitis alergi (hay fever atau alergi musiman)
  • Perubahan cuaca, terutama udara dingin dan kering
  • Olahraga
  • Aroma tajam, semprotan, parfum
  • Reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu
  • Reaksi alergi terhadap kosmetik, sabun, shampo
  • Reaksi alergi terhadap iritan, seperti tungau, debu, jamur, bulu, dll.

Langkah terbaik untuk mengatasi asma selama kehamilan adalah dengan menghindari pemicunya.

Asma, kehamilan, dan asap rokok

Serangan asma akan berkurang atau akan dapat terkontrol dengan baik jika Anda tidak merokok atau tidak terpapar asap rokok.

Asap rokok akan berefek buruk bagi janin yang sedang berkembang, seperti:
  • Risiko kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah, yang berisiko menimbulkan komplikasi lainnya
  • Risiko kematian janin atau lahir mati, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
  • Risiko infeksi pernapasan.

Komplikasi kehamilan yang lebih sering dialami oleh wanita perokok atau yang sering terpapar asap rokok, antara lain kehamilan ektopik, keguguran, masalah pada plasenta, ketuban pecah dini, dan persalinan prematur.


Article Resources
  • Asthma - pregnancy and breastfeeding. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/asthma-pregnancy-and-breastfeeding
  • Asthma and pregnancy. https://www.nhs.uk/Conditions/pregnancy-and-baby/pages/asthma-pregnant.aspx
  • Asthma in Pregnancy. https://www.emedicinehealth.com/asthma_in_pregnancy/article_em.htm

29 Oktober 2017

Sakit atau Kram Perut Selama Kehamilan

Normalkah sakit perut selama kehamilan?

Sakit atau kram perut umum terjadi selama kehamilan. Jika tidak disertai gejala-gejala lain, sakit atau kram perut pada trimester pertama dan kedua kehamilan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Sedangkan sakit atau kram perut mulai usia 37 minggu kehamilan dapat menandakan bahwa kehamilan sudah berada di tahap awal persalinan. Pada tahap ini, kehamilan telah mencapai batas waktu, sehingga sakit atau kram menjadi hal yang normal bagi tubuh untuk melahirkan.

Apa penyebab sakit perut selama kehamilan?

Membawa bayi di dalam perut bukanlah hal yang mudah. Akan timbul tekanan pada otot, sendi, dan vena sehingga menyebabkan ketidaknyamanan di perut.

Selama kehamilan, ligamen (jaringan keras) yang menghubungkan tulang-tulang akan meregang untuk menopang rahim yang sedang tumbuh. Ketika Anda bergerak, mungkin akan merasakan sakit pada satu atau kedua sisi tubuh.

Seiring pertumbuhan janin, rahim akan cenderung miring ke kanan. Ligamen yang menopang sisi rahim bisa kejang atau berkontraksi. Jadi biasanya ibu hamil akan lebih sering merasakan sakit atau kram pada sisi kanan.

Ligamen panggul

Sakit atau kram perut pada trimester ketiga kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan posisi janin.

Hormon kehamilan dapat memperlambat sistem pencernaan sehingga dapat terjadi perut kembung dan sembelit yang pada akhirnya menimbulkan rasa sakit pada perut.

Bagaimana meringankan sakit perut selama kehamilan?

Istirahat akan mengurangi sakit atau kram, jadi duduk dan beristirahatlah sejenak. Beberapa hal di bawah ini dapat dilakukan untuk meredakan nyeri ligamen, yaitu:
  • Berbaring miring di sisi yang berlawanan dengan rasa sakit.
  • Mandi air hangat.
  • Kompres hangat di area yang sakit.
  • Hindari gerakan mendadak, pelan-pelan ketika berdiri dan duduk. Hal ini akan  membantu mengurangi ketegangan ligamen.
  • Jika bersin atau batuk, tekuk dan lenturkan pinggul sehingga tidak terjadi ketegangan berlebih pada ligamen.

Bilakah harus ke dokter?

Seperti yang telah disebutkan, sakit atau kram perut selama kehamilan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Tapi jika rasa sakitnya parah, persisten, atau disertai dengan gejala lain maka harus segera ke dokter.

Segera ke dokter jika sakit atau kram perut Anda disertai dengan:
  • Bercak darah atau perdarahan
  • Keputihan yang tidak biasa
  • Muntah
  • Demam atau menggigil
  • Sakit kepala hebat
  • Edema (bengkak) mendadak
  • Nyeri atau panas saat buang air kecil
  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri tekan di perut.
Gejala-gejala di atas dapat mengindikasikan adanya suatu kondisi kehamilan atau kondisi lain yang membutuhkan penanganan medis segera.


Article Resources
  • Abdominal pain in pregnancy. https://www.babycentre.co.uk/a204/abdominal-pain-in-pregnancy
  • Abdominal pain and cramping during pregnancy. https://www.babycenter.com/0_abdominal-pain-and-cramping-during-pregnancy_204.bc
  • Abdominal Pain During Pregnancy. http://www.parents.com/pregnancy/my-body/aches-pains/pregnancy-abdominal-pain/
  • Abdominal Pain During Pregnancy: Is It Gas Pain or Something Else?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/gas-pain-during-pregnancy

20 Oktober 2017

Mengatasi Diare Saat Hamil

Diare saat hamil

Gangguan pencernaan, seperti sembelit dan diare, umum terjadi selama kehamilan. Yang seringkali menjadi penyebabnya adalah perubahan hormon, perubahan diet, dan stres. Fakta menyebutkan bahwa ibu hamil memang banyak yang mengalami diare, jika tidak ditangani dengan tepat maka akan menimbulkan masalah. Untuk tetap merasa nyaman dan untuk mengurangi diare saat hamil, maka Anda perlu mencari tahu mengenai hal-hal apa saja yang mempengaruhinya.

Diare umum terjadi pada ibu hamil

Jika Anda buang air besar tiga kali atau lebih dalam satu hari, maka bisa dikategorikan sebagai diare. Perlu ditekankan kembali, bahwa diare selama kehamilan umum terjadi. Namun, jangan pernah berpikir bahwa hanya karena Anda diare maka itu pasti disebabkan oleh kehamilan Anda. Selalu ada penyebab lainnya.

Penyebab diare lainnya meliputi:

Kondisi-kondisi tertentu juga dapat menyebabkan diare lebih sering terjadi. Contohnya, sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, penyakit seliaka, dan kolitis ulserativa.

Sedangkan penyebab diare terkait kehamilan meliputi:

Perubahan diet

Banyak wanita yang mengubah dietnya secara drastis setelah mengetahui bahwa ia hamil. Perubahan asupan makanan yang secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan berpotensi menyebabkan diare.

Sensitif dengan makanan baru

Sensitivitas makanan bisa menjadi salah satu dari banyaknya perubahan yang Anda alami selama kehamilan. Makanan baru yang sebelumnya tidak pernah Anda makan, sekarang telah membuat perut Anda sakit, gas berlebih dan diare.

Vitamin prenatal

Mengonsumsi vitamin prenatal sangatlah baik bagi kesehatan Anda dan calon bayi Anda yang sedang tumbuh. Namun, vitamin ini adakalanya mengganggu perut dan menyebabkan diare.

Perubahan hormon

Pada kehamilan, akan terjadi perubahan hormon, dan hormon dapat membuat sistem pencernaan Anda melambat, sehingga menyebabkan sembelit. Di lain pihak, hormon juga dapat mempercepat gerakan sistem pencernaan, yang menimbulkan masalah diare bagi Anda.

Diare lebih sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan

Makin menjelang waktu kelahiran, ibu hamil mungkin akan mengalami diare lebih sering. Hal ini bisa terjadi karena tubuh sedang mempersiapkan diri untuk persalinan. Tapi bukan berarti peningkatan frekuensi diare yang terjadi pada trimester akhir menyebabkan Anda harus segera mengambil cuti kerja, jadi jangan dulu khawatir. Pada sebagian lainnya, ibu hamil di trimester ketiga jarang mengalami diare. Pengalaman masing-masing ibu hamil tentunya akan berbeda.

Jika Anda mencurigai obat yang baru Anda konsumsi menjadi penyebab diare, ada kabar baiknya. Anda tidak perlu mengonsumsi obat tambahan untuk mengobati diare anda. Pada waktunya, tubuh akan dapat menyesuaikan diri dengan obat tersebut sehingga tidak lagi terjadi diare. Namun jika diare tetap terjadi lebih dari dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter.

Mengatasi diare selama kehamilan

Perlu diketahui, kebanyakan kasus diare akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun jika memang memerlukan perawatan, ada beberapa jenis perawatan.

Menunggu

Sebagian besar kasus diare akan sembuh dalam beberapa hari. Hal ini sering terjadi jika diare tersebut disebabkan oleh keracunan makanan, bug atau virus, atau bakteri. Yang penting jaga kondisi tubuh agar tetap terhidrasi.

Obat yang Anda konsumsi

Jika obat yang Anda konsumsi menjadi penyebab diare, kedepan tubuh Anda mungkin akan sudah menyesuaikannya, dan Anda tidak lagi diare. Jika masih berlanjut setelah dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter. Dokter mungkin akan menggantinya dengan jenis obat lain.

Ke dokter

Jika diare tidak juga berhenti setelah dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan perawatan yang terbaik untuk Anda. Pada kasus diare yang lebih parah, dokter mungkin akan mengambil sampel darah atau tinja untuk diperiksa di laboratorium guna mencari penyebab diare.

Hindari makanan-makanan tertentu

Kelompok makanan tertentu dapat memperparah kondisi diare. Hindari makanan-makanan yang berlemak tinggi, makanan yang digoreng, makanan pedas, susu, dan makanan yang berserat tinggi.

Tidak disarankan untuk meminum obat antidiare tanpa sepengetahuan dokter. Obat-obatan semacam ini dapat memperparah kondisi-kondisi tubuh tertentu. Selain itu, obat-obat ini belum tentu aman bagi setiap orang.

Selalu terhidrasi

Jika Anda mengalami diare, jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Diare akan banyak membuang cairan yang diperlukan oleh tubuh Anda. Pada ibu hamil, dehidrasi dapat terjadi dengan cepat dan serius. Bahkan saat tidak mengalami masalah pencernaan, ibu hamil memerlukan air lebih banyak daripada orang biasa.

Minum air putih akan menggantikan cairan yang hilang. Minum oralit, jus dan air kaldu akan membantu mengganti sebagian elektrolit, vitamin, dan mineral yang hilang dari tubuh Anda.

Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi. Jika diare Anda berlangsung lebih dari dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter. Dehidrasi berat dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius.

Gejala dehidrasi meliputi:
  • urin berwarna kuning tua
  • mulut kering
  • haus berlebih
  • kurang BAK
  • sakit kepala
  • pusing.

Untuk mencegah dehidrasi selama kehamilan, minumlah air setidaknya 2,5 liter setiap hari.

01 Oktober 2017

Senam Hamil dan Perubahan Fisik Selama Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang disebabkan karena adanya fetus yang merupakan hasil dari pembuahan spermatozoa dan ovum. Perubahan fisik yang terjadi pada wanita hamil merupakan upaya tubuh untuk memberikan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan janin.

Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan dalam kandungan itu sendiri, perubahan hormon, retensi air, perubahan sirkulasi dan pernapasan. Penambahan berat badan saat kehamilan sendiri dapat mencapai ±11 kg yang terdiri dari:
  • 3,5 kg berat janin
  • 2 kg cairan amnion dan plasenta + membran janin
  • 1 kg berat uterus yang membesar
  • 1,5 kg pembesaran pada payudara
  • 2 kg retensi cairan ibu
  • 1 kg cadangan lemak yang ditimbun.

Perubahan pada sistem endokrin

Peningkatan produksi hormon estrogen dan progesteron akan menyebabkan perubahan ukuran uterus, payudara dan genitalia. Juga akan terjadi relaksasi dari beberapa ligamen-ligamen pelvis yang akan menyebabkan kendurnya persendian sakroiliak dan peningkatan elastisitas simfisis pubis.

Peningkatan produksi aldosteron akan menyebabkan peningkatan reabsorbsi air sehingga terjadi retensi air. Peningkatan produksi hormon tiroid akan meningkatkan metabolisme sehingga terjadi peningkatan VO2 max pada keadaan istirahat dan peningkatan denyut jantung.

Peningkatan produksi hormon paratiroid akan meningkatkan absorbsi kalsium dari tulang si ibu yang nantinya akan disalurkan ke janin.

Perubahan metabolisme

BMR akan meningkat selama masa kehamilan sampai sebesar 120-130%. Kebutuhan energi selama 38 minggu kehamilan adalah kira-kira sebesar 27.000 kcal (113.002 kJ). Peningkatan kebutuhan energi pada trimester I = 10 kcal (40 kJ), pada trimester II = 85 kcal (350 kJ) dan pada trimester III = 215 kcal (900 kJ). Kebutuhan energi ini terutama didapat dari katabolisme karbohidrat.

Perubahan sirkulasi

Terjadi penambahan volume plasma dan eritrosit sehingga terjadilah peningkatan volume darah.

Terjadi peningkatan aliran darah ke daerah uterus (untuk memasok pembesaran janin dan plasenta) dan ke daerah ginjal (untuk pembuangan sisa-sisa pembakaran) dan ke daerah kulit (untuk peningkatan pengeluaran panas).

Perubahan ventilasi

Terjadi penurunan FRC (sisa udara setelah ekspirasi) dan terjadi hiperpnea karena peningkatan tidal volume.

Perubahan pengaturan suhu

Peningkatan BMR akan meningkatkan produksi panas dan hal ini diimbangi dengan peningkatan pengeluaran panas melalui kulit (aliran darah ke kulit meningkat).

Perubahan postur tubuh

Pertumbuhan massa janin akan menyebabkan perubahan letak titik berat ibu yaitu pergeseran kedepan dan kearah vertikal. Hal ini akan menyebabkan perubahan postur tubuh ibu baik pada saat diam (duduk) maupun pada saat bergerak. Perubahan ini akan menyebabkan tambahan beban kerja otot yang juga tentunya disertai pemakaian energi yang lebih besar.

Pemakaian energi akan lebih besar lagi apabila menggerakkan badan ke samping dan merubah posisi tungkai. Pembesaran abdomen akan menyebabkan postur menjadi lordosis yaitu lengkung tulang belakang bertambah. Pada trimester terakhir, bila berat badan bertambah, hal ini akan menyebabkan sakit pinggang (low back pain). Keadaan ini dapat diperbaiki dengan meningkatkan kekuatan otot punggung.

Akibat adanya pengeluaran hormon relaxin, yakni hormon kehamilan yang menyebabkan kendurnya/melemasnya sendi maka sendi-sendi menjadi lebih mudah cedera bila berolahraga. Hal ini harus diperhatikan pada saat memberikan latihan-latihan senam untuk ibu hamil.

Senam untuk Ibu Hamil

Tujuan utama pemberian latihan senam untuk ibu hamil/ post partum (nifas) adalah untuk menjaga agar kesegaran jasmani ibu tetap terjaga dengan baik dan pada waktu melahirkan tubuh cukup kuat. Dengan bersenam maka akan terdapat peningkatan-peningkatan sebagai berikut:
  1. Peningkatan daya tahan jantung - paru-paru (cardio respiratory fitness); bila lebih fit, maka ibu hamil akan mempunyai energi yang cukup sepanjang hari.
  2. Peningkatan kekuatan otot; otot yang kuat akan menjaga sendi-sendi agar tidak mudah cedera.
  3. Perbaikan postur tubuh; hal ini akan meningkatkan stabilitas ibu sehingga tidak mudah jatuh /cedera.
  4. Peningkatan kelenturan fleksibilitas.
  5. Keseimbangan badan lebih baik; gerakan-gerakan senam yang berulang-ulang akan memperbaiki perasaan kinestetik yaitu perasaan tentang sikap tubuh.

Macam-macam senam yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah:
  1. Senam aerobik, yaitu gerakan-gerakan senam dalam posisi berdiri.
  2. Senam lantai, gerakan senam dalam posisi duduk / tidur dilantai.

Hal -hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil untuk melakukan senam :
  • Makanlah sedikit sebelum mulai latihan, misalnya makan berupa karbohidrat (roti, kue) yang akan memberikan cukup energi.
  • Minum air putih secukupnya, sebelum, selama, dan sesudah senam untuk mencegah dehidrasi terutama saat cuaca panas.
  • Pakailah bra yang baik untuk menyangga payudara yang ukurannya membesar karena hamil.
  • Pakailah sepatu aerobik yang baik untuk senam aerobik. Untuk senam lantai, boleh tidak menggunakan sepatu.
  • Pakailah bahan pakaian yang tidak tebal, seperti katun, atau bahan tipis yang elastis agar pergerakan tidak terganggu dan tidak terlalu panas.
  • Bila perlu pakailah kaos kaki untuk menahan kuku yang bengkak.
  • Pakailah pembalut untuk berjaga-jaga apabila terjadi urine yang keluar pada waktu melakukan gerakan-gerakan tertentu. Incontinentia urine ini terjadi karena penekanan oleh uterus yang membesar pada vesica urinaria dan melemahnya otot-otot dasar panggul. Latihan-latihan secara "kegel" adalah cara untuk menguatkan otot-otot dasar panggul. Latihan ini adalah dengan mengkontraksikan otot panggul dengan cara menahan buang air besar atau buang air kecil selama 3-5 detik, diulangi 10 kali, dilakukan setiap hari.
  • Pakailah alas matras yang cukup tebal untuk bantalan pada waktu senam lantai.

Patokan-patokan yang dapat dipakai untuk latihan selama kehamilan dan post partum adalah sebagai berikut (ACOG):

Kehamilan dan post partum

  1. Senam teratur (minimal 3 kali seminggu) dianggap cukup. Sebaiknya jangan ikut lagi senam yang lainnya.
  2. Jangan latihan berat pada udara panas dan lembab atau bila tubuh sedang demam.
  3. Gerakan-gerakan balistik (memantul-mantul) tidak boleh dilakukan. Alas latihan sebaiknya berupa kayu (parket) atau lantai berlapis karet (atau sejenisnya) yang agak tebal.
  4. Jangan melakukan flexi atau ekstensi pada sendi karena jaringan penunjangnya sangat kendur selama kehamilan. Gerakan-gerakan melompat dan memutar badan yang tiba-tiba juga harus dihindari.
  5. Tiap latihan harus didahului dengan pemanasan yang cukup kira-kira selama 5 menit, misalnya dengan berjalan kaki atau naik sepeda stasioner.
  6. Tiap latihan harus diakhiri dengan pendinginan dan peregangan (stretching) dan pada waktu stretching jangan terlalu keras karena jaringan penunjang kendur, jadi rentan cedera.
  7. Denyut jantung / nadi harus diukur pada saat puncak latihan. Jangan sampai target nadi dilampaui.
  8. Bangun dari posisi tidur harus berhati-hati agar tidak terjadi hipotensi ortostatik.
  9. Harus minum cukup banyak, kalau perlu latihan dihentikan agar dapat minum.
  10. Ibu hamil yang belum pernah berolahraga harus memulai latihan dengan beban yang paling ringan, lalu setelah beberapa minggu dinaikkan tingkat latihan menjadi ke lebih berat secara bertahap.
  11. Bila terjadi gejala-gejala yang tidak diinginkan, maka latihan harus dihentikan dan segera konsultasi ke dokter.

Kehamilan saja

  1. Denyut jantung ibu tidak boleh lebih dari 140/menit pada saat latihan. Intensitas latihan adalah sekitar 50-60% x VO2 max yaitu kira-kira setara dengan tingkat 13-14 RPE (Rating of Perceived Exertion). Intensitas latihan dapat juga diukur dengan test berbicara (talking test) yaitu apabila ibu hamil tidak dapat berbicara sambil latihan, berarti latihan tersebut terlalu berat, jadi harus dikurangi.
  2. Lama latihan tidak boleh melebihi 15 menit.
  3. Bila kehamilan lebih dari 4 bulan, maka jangan melakukan latihan dengan terlentang karena aliran darah ke kepala/ jantung akan terhalang oleh berat fetus.
  4. Jangan melakukan latihan yang sifatnya mengejan.
  5. Makanan harus cukup baik untuk kehamilannya dan untuk kebutuhan latihan.
  6. Suhu tubuh ibu tidak boleh melebihi 38°C.

Kontra indikasi untuk latihan pada masa hamil

Absolut
  • Penyakit jantung
  • Ruptura membran
  • Kehamilan prematur
  • Kehamilan multiple (ganda)
  • Perdarahan
  • Placenta previa
  • Inkompetensi serviks
  • Riwayat abortus spontan 3 kali atau keguguran.

Relatif
  • Tekanan darah tinggi
  • Anemia atau kelainan darah lainnya
  • Penyakit tiroid
  • Diabetes
  • Palpitasi atau denyut jantung ireguler
  • Letak sungsang paada trimester terakhir
  • Obesitas yang berlebih
  • Sangat kurus
  • Riwayat pertumbuhan intra uterine yang terlambat
  • Perdarahan

Pada waktu latihan, maka perlu diperhatikan tanda-tanda sebagai berikut untuk segera menghentikan latihan:
  • Pingsan
  • Perdarahan pervaginam
  • Rasa sakit di dada atau perut
  • Sangat mual
  • Linglung
  • Suhu ruangan terlalu panas atau terlalu dingin
  • Pandangan kabur
  • Keluar cairan dari vagina
  • Bengkak hebat
  • Sakit kepala yang parah atau terus menerus

Macam-macam latihan kehamilan

Untuk informasi lebih lanjut mengenai bagaimana teknik dan gerakan-gerakan senam hamil, silahkan hubungi fasilitas kesehatan ibu dan anak setempat.

Senam aerobik I

  • Lakukan selalu low impact aerobics (LIA) yaitu kedua kaki atau satu kaki selalu pada lantai, jadi tidak ada gerakan meloncat-loncat.
  • Untuk menambah berat latihan, lengan harus digerakkan lebih banyak atau lebih tinggi.
  • Jangan lakukan gerakan memutar dengan cepat.
  • Jangan sering melakukan jinjit, untuk mengurangi terjadinya kejang otot.
  • Jangan sampai habis napas, perhatikan target nadi.
  • Jangan memakai beban tambahan pada tungkai/kaki, karena berat dari badan sendiri sudah merupakan beban dari tungkai.
  • Untuk menambah beban dan meningkatkan kekuatan / ketahanan lengan, boleh memakai beban (dumbbell) paling berat 2 kg dan melakukannya hanya sebanyak 5 repetisi / ulangan. Gerakannya harus terkontrol, tidak boleh dilepaskan, jangan sampai hiperekstensi pada sendi, jangan mengejan, karena akan terjadi efek valsalva yang berujung pada pusing dan pingsan.


Senam aerobik II

Posisi yang paling nyaman untuk orang hamil adalah berbarig ke samping, duduk, dan setengah terlentang. Latihan-latihan dilakukan biasanya pada posisi ini, gerakan-gerakan yang biasa dilakukan adalah:
  • Reverse curl (duduk, bengkokkan punggung).
  • Pelvic-tilt (mengubah posisi panggul) pada posisi duduk, berdiri dan tidur disamping.

Latihan-latihan ini gunanya untuk menguatkan otot perut dan meregang punggung.
  • Push-up untuk menguatkan otot perut, dada, lengan dan punggung
  • Jangan lakukan jongkok terlalu lama, atau posisi dengan tungkai bersilang terlalu lama, karena hal ini akan terlalu meregangkan persendian panggul dan lutut. Posisi ini juga akan menghalangi peredaran darah ditungkai sehingga memudahkan terjadinya varises.
  • Selama senam lantai, lakukanlah selalu latihan "Kegel" atau kontraksi otot dasar panggul, karena hal ini akan merperlentur otot dasar panggul sehingga dapat mengurangi kemungkinan episiotomi, serta mempercepat pemulihan setelah melahirkan, mencegah incontinentia urine dan meningkatkan sirkulasi setempat.

Pemanasan (Warm-up)
  • Jangan melakukan gerakan memantul-mantul, lakukanlah static stretching.
  • Jangan melakukan gerakan menyilang, seperti tangan kiri menyentuh ujung jari kaki kanan dan lain-lain.
  • Jangan melakukan bungkuk kedepan tanpa bertopang (berpegangan) pada alat tertentu.

20 April 2017

Makanan yang Harus Dihindari Selama Kehamilan

Fase pertumbuhan janin

Ada beberapa makanan yang diketahui harus dihindari selama masa kehamilan karena dapat menyebabkan keracunan, paparan bakteri, parasit dan bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu atau membahayakan perkembangan janin.

Dibawah ini adalah beberapa jenis makanan yang harus dihindari selama masa kehamilan.

Daging mentah

Daging mentah, termasuk juga daging setengah matang tidak boleh dikonsumsi selama masa kehamilan. Daging mentah dan setengah matang berkemungkinan terkontaminasi atau mengandung bakteri coliform, Salmonella dan parasit Toxoplasma.

Bakteri coliform adalah jenis bakteri pembusuk yang memproduksi bermacam-macam racun bagi tubuh. Bakteri Salmonella adalah bakteri penyebab penyakit pada organ pencernaan dan parasit Toxoplasma adalah parasit yang menyebabkan infeksi toksoplasmosis yang pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran, lahir mati dan gangguan indera penglihatan pada bayi.

Masaklah daging hingga matang sempurna dan bila Anda ke restoran pastikan Anda mengetahui betul cara mereka memasak daging.

Telur mentah

Telur mentah dan semua makanan yang mengandung telur mentah harus dihindari selama kehamilan karena berpotensi terkontaminasi atau mengandung bakteri Salmonella. Makanan seperti mayones dan es krim yang salah satu bahan bakunya adalah telur mentah, boleh Anda buat sendiri namun tetap harus dimasak hingga titik tertentu untuk mengurangi paparan bakteri salmonella. Sedangkan es komersial bermerk yang dijual saat ini menggunakan telur yang dipasteurisasi sehingga tidak meningkatkan risiko terpaparnya bakteri salmonella.

Restoran seharusnya juga menggunakan telur yang dipasteurisasi untuk resep-resep masakan mereka yang menggunakan bahan baku telur mentah.

Keju lunak

Keju lunak memiliki kadar air lebih dari 67% sehingga teksturnya lebih lunak. Keju lunak dikhawatirkan terkontaminasi atau mengandung bakteri listeria akibat proses pembuatannya yang tidak melalui proses pematangan atau pasteurisasi. Namun jika jelas dinyatakan bahwa keju lunak tersebut terbuat dari susu yang sudah dipasteurisasi, Anda boleh mengonsumsinya.

Bakteri listeria dapat menyebabkan infeksi Listeriosis yang menyebabkan keguguran pada wanita hamil.

Kafein

Penelitian umumnya menunjukkan bahwa asupan kafein dalam jumlah yang wajar diperbolehkan pada wanita hamil, namun sebagian penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah besar memiliki keterkaitan dengan keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan withdrawal symptoms (gejala putus obat) pada bayi. Jadi tidak ada salahnya bagi Anda untuk menghindari kafein selama trimester pertama kehamilan untuk mengurangi risiko keguguran.

Pada umumnya aturan penggunaan kafein selama kehamilan adalah dibatasi kurang dari 200 mg per hari. Kafein adalah diuretik, yang berarti akan membantu menghilangkan cairan di tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan kita kehilangan kalsium dan air tubuh. Yang terbaik bagi Anda selama hamil adalah banyak minum air, jus dan susu, bukan minuman yang berkafein.

Alkohol

Tidak ada rekomendasi jumlah alkohol yang aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan, oleh karena itu alkohol harus dihindari selama kehamilan. Penggunaan alkohol akan mengganggu perkembangan janin dan dapat menyebabkan Fetal Alcohol Syndrome atau gangguan perkembangan lainnya. Juga pada saat menyusui Anda harus menghindari alkohol karena paparan alkohol dapat sampai ke bayi melalui air susu.

Sayuran yang tidak dicuci

Sayuran tentu adalah makanan sehat yang merupakan bagian penting dari diet seimbang. Namun sayuran yang tidak dicuci terlebih dahulu berpotensi terpapar parasit Toxoplasma yang hidup di tanah dimana sayuran ditanam.

Beberapa jenis ikan

Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 akan membantu perkembangan otak bayi. Namun beberapa jenis ikan harus dihindari karena tingginya kadar metil-merkuri di tubuhnya, metil merkuri sendiri akan mempengaruhi sistem saraf bayi. Ikan-ikan ini antara lain ikan todak, ikan hiu dan ikan tile fish. Umumnya ikan yang bertubuh besar dan hidup dalam waktu yang lama mengandung merkuri lebih tinggi daripada ikan lainnya.

Hati

Vitamin A merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan embrio bayi, selain itu vitamin A juga membantu perbaikan jaringan pasca persalinan. Hati adalah makanan yang kaya akan vitamin A. Umumnya wanita hamil sudah mendapatkan cukup nutrisi vitamin A dari vitamin prenatal (kehamilan), serta dari buah-buahan dan sayuran, daging, usus dan telur. Terlalu banyak mengonsumsi vitamin A akan berakibat buruk bagi bayi, salah satunya cacat lahir.

Bisphenol A (BPA)

BPA adalah bahan kimia industri yang umum digunakan untuk membuat berbagai bahan plastik. BPA memang bukan makanan seperti diatas, namun paparannya sangat mungkin terjadi karena penggunaan bahan plastik yang mengandung BPA banyak ditemukan di rumah tangga. Paparan BPA dapat mengganggu sistem endokrin yang akhirnya akan mengganggu perkembangan normal janin.

FDA Amerika Serikat masih mempelajari BPA dan memang belum secara khusus merekomendasikan agar wanita hamil menghindari BPA. Namun pada 2010 lalu, FDA menyatakan bahwa dalam sebuah penelitian ditemukan dampak BPA terhadap otak, perilaku, dan kelenjar prostat janin, bayi dan anak-anak. Sebagian besar tes memang dilakukan terhadap hewan, jadi FDA menyebutkan bahwa masih ada ketidakpastian tentang efek BPA pada manusia.

Jadi jika Anda sedang hamil, tidak ada salahnya untuk menghindari penggunaan bahan-bahan plastik yang mengandung BPA. Gunakan bahan-bahan plastik yang bebas BPA.

Article Resources
  • http://www.health.com/health/gallery/0,,20918220,00.html#liver
  • http://www.webmd.com/baby/features/foods-to-avoid-when-youre-pregnant
  • http://www.parents.com/pregnancy/my-body/nutrition/a-food-guide-for-pregnant-women/
  • http://americanpregnancy.org/pregnancy-health/foods-to-avoid-during-pregnancy/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri_koliform
  • Gambar: http://pregnancy.sogc.org/wp-content/uploads/2014/05/fetus-development.png

20 Februari 2017

Kehamilan dan Masalah Kesehatan Gigi

Gigimu Kesehatan Bayimu
Masalah gigi dapat muncul selama masa kehamilan, seperti penyakit pada gusi dan peningkatan risiko kerusakan gigi. Hormon seorang wanita akan meningkat selama masa kehamilan sehingga mempengaruhi respon tubuhnya terhadap plak gigi. Plak merupakan lapisan kotoran pada gigi yang mengandung kuman penyakit.

Kerusakan gigi tidak secara otomatis terjadi saat kehamilan. Mitos di jaman dahulu mengatakan bahwa setiap gigi wanita hamil yang rusak atau tanggal adalah untuk diberikan kepada sang bayi, tentu saja ini hanyalah mitos. Jika asupan kalsium tidak memadai selama kehamilan, maka sang bayi akan mengambil kalsium dari tulang (bukan dari gigi) sang ibu untuk mencukupi pertumbuhannya. Hilangnya kalsium ini dapat cepat teratasi setelah sang ibu berhenti menyusui.

Pada wanita, kehamilan dapat menyebabkan masalah gigi tertentu. Namun, dengan tetap menjaga kebersihan gigi dan bantuan dari dokter, gigi akan tetap sehat selama kehamilan.

Penyakit gigi dapat mempengaruhi bayi dalam kandungan

Penelitian menemukan adanya hubungan antara penyakit gusi pada ibu hamil dengan kelahiran prematur dengan berat badan lahir rendah. Bayi yang lahir prematur memiliki berbagai risiko kesehatan, seperti cerebral palsy (kondisi yang menyebabkan kemampuan motorik abnormal) dan masalah penglihatan dan pendengaran. Diperkirakan bahwa ada 18 dari 100 kelahiran prematur yang dipicu dari penyakit periodontal (penyakit jaringan pendukung gigi), yang merupakan infeksi kronis pada gusi. Perawatan gigi yang tepat selama kehamilan akan mengurangi risiko kelahiran prematur.

Kesehatan gigi pra-kehamilan

Jika gigi dan gusi Anda sudah sehat sebelum hamil, maka kecil kemungkinan gigi dan gusi Anda akan bermasalah selama kehamilan.

Beberapa saran utama untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi:
  • Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
  • Gunakan benang gigi.
  • Kunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Jika Anda sedang persiapan untuk hamil dan Anda juga berencana untuk melakukan beberapa prosedur perawatan gigi elektif, tentu harus menemui dokter gigi. Prosedur gigi elektif akan lebih mudah dan aman dilakukan pada saat sebelum kehamilan. Jika selama kehamilan, prosedur perawatan gigi yang sifatnya non-urgent dapat dilakukan setelah trimester pertama kehamilan.

Dokter harus tahu bahwa Anda sedang hamil

Kehamilan dapat mempengaruhi prosedur perawatan gigi Anda. Misalnya, dokter gigi mungkin akan menunda prosedur x-ray hingga Anda selesai melahirkan. Jika pun x-ray gigi memang suatu keharusan, maka dokter gigi akan dapat mengambil langkah pencegahan guna meminimalisir efek buruk x-ray terhadap bayi Anda. Jika ingin menggunakan suatu obat terkait masalah gigi Anda, sebaiknya mintalah saran kepada dokter gigi atau dokter kandungan.

Penyebab masalah gigi selama kehamilan

Masalah gigi selama kehamilan dapat disebabkan oleh beberapa hal, yakni:
  • Masalah pada gusi
  • Muntah
  • Ngidam makanan yang manis
  • Muntah saat menggosok gigi.

Masalah gusi

Hormon-hormon yang terkait dengan kehamilan dapat membuat sebagian wanita rentan terhadap masalah gusi, seperti:
  • Gingivitis (radang gusi) - lebih mungkin terjadi selama trimester kedua kehamilan. Gejalanya, pembengkakan dan pendarahan pada gusi, terutama saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi.
  • Penyakit periodontal yang tidak terdiagnosis atau diobati - kehamilan dapat memperburuk infeksi gusi kronis ini, yang disebabkan oleh gingivitis yang diabaikan dan dapat menyebabkan hilangnya gigi.
  • Epulis kehamilan atau Granuloma Piogenik - pembesaran gusi secara lokal, yang dapat dengan mudah berdarah. Perawatan dan pembersihan perlu dilakukan oleh seorang profesional. Dalam hal ini jarang dilakukan eksisi.

Selama kehamilan, masalah gusi yang terjadi adalah bukan karena peningkatan plak, melainkan karena respon buruk tubuh terhadap plak sebagai akibat meningkatnya kadar hormon kehamilan.

Beritahu dokter mengenai masalah gigi apa saja yang Anda alami. Gunakan sikat gigi yang lembut dan sikatlah gigi secara teratur minimal dua kali sehari. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride guna membantu gigi untuk melawan kerusakan.

Jika gusi Anda bermasalah selama kehamilan, penting untuk memeriksakannya kembali setelah Anda melahirkan. Sebagian besar jenis masalah gusi yang disebabkan oleh hormon kehamilan memang selesai setelah melahirkan, namun sebagian kecil lainnya masalah gusi terus berlanjut hingga ke keadaan yang lebih parah yang memerlukan pengobatan.

Muntah dapat merusak gigi

Hormon kehamilan akan melemaskan cincin otot lambung yang menjaga makanan tetap di dalam perut. Reflux lambung (memuntahkan makanan atau minuman) atau muntah yang terkait morning sickness pada wanita hamil dapat melumuri gigi dengan asam lambung yang kuat. Reflux dan muntah yang berulang kali dapat merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko kerusakan gigi.

Beberapa saran yang bermanfaat:
  • Jangan menyikat gigi sesaat setelah Anda muntah. Sikat gigi akan menggores enamel gigi karena gigi telah terlumuri oleh asam lambung yang kuat.
  • Kumur-kumur dengan menggunakan air putih.
  • Gunakan obat kumur berfluoride.
  • Jika tidak memiliki obat kumur berfluoride, ambil sedikit pasta gigi berfluoride pada jari dan oleskan pada gigi, lalu kumur-kumur dengan air.
  • Menyikat gigi baru boleh dilakukan setidaknya satu jam setelah muntah.

Muntah saat menggosok gigi

Sebagian wanita hamil mengeluhkan mereka sering muntah ketika menyikat gigi, terutama gigi geraham. Tidak menyikat gigi tentu saja malah menyebabkan kerusakan gigi.

Beberapa saran bermanfaat terkait hal ini:
  • Gunakan sikat gigi dengan kepala sikat kecil, seperti sikat gigi untuk balita.
  • Sikat gigi perlahan saja, habiskan lebih banyak waktu.
  • Sambil menutup mata dan konsentrasi pernapasan mungkin akan membantu ketika menyikat gigi.
  • Coba menyikat gigi sambil mendengarkan musik.
  • Jika dirasa pasta giginya memicu muntah atau reflux, ganti dengan pasta gigi merk atau rasa lain.
  • Sikat gigi dengan air saja dan selanjutnya kumur-kumur dengan obat kumur berfluoride, lalu sikat lagi gigi Anda dengan pasta gigi berfluoride dengan cepat namun tetap berhati-hati.

Ngidam saat hamil

Sebagian wanita hamil mengalami ngidam makanan saat hamil. Ngidam makanan yang manis-manis akan meningkatkan risiko kerusakan gigi, cobalah ganti dengan camilan rendah gula.

Jika hanya rasa manis yang dapat memuaskan keinginan Anda, sebaiknya pilih makanan sehat seperti buah-buahan segar. Bilas mulut dengan air atau susu murni, dan jangan  lupa sikatlah gigi Anda setelah makan makanan yang bergula.

Meningkatkan asupan kalsium selama kehamilan

Asupan harian kalsium perlu ditingkatkan selama masa kehamilan. Jumlah kalsium yang cukup akan melindungi massa tulang Anda dan akan memenuhi kebutuhan gizi janin yang sedang tumbuh.

Sumber kalsium yang baik diantaranya berasal dari:
  • Susu
  • Keju
  • Yogurt
  • Susu kedelai yang diperkaya kalsium.

Meningkatkan asupan vitamin D selama kehamilan

Penggunaan kalsium didalam tubuh dibantu oleh vitamin D. Sumber vitamin D yang baik, antara lain:
  • Keju
  • Margarin
  • Ikan berlemak, seperti salmon
  • Telur.

12 Juli 2015

Kehamilan : 8 Makanan yang Membuat Bayi Cerdas

Memiliki bayi yang sehat dan cerdas merupakan dambaan setiap ibu. Selain karena faktor genetik, cerdas atau tidaknya seorang bayi akan tergantung dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu.

Jika selama kehamilan seorang ibu kekurangan vitamin dan mineral, seperti asam folat, vitamin D dan zat besi, maka kemungkinan bayinya akan lahir dengan tingkat kecerdasan yang rendah dan juga mungkin mengalami gangguan perilaku.

Apa yang ibu makan selama kehamilan akan mempengaruhi fisik dan mental anak mereka kelak. Diketahui ada beberapa makanan yang apabila dikonsumsi selama kehamilan akan meningkatkan kecerdasan anak. Tidak hanya selama kehamilan, makanan ini juga sebaiknya sudah dikonsumsi sebelum Anda hamil.

Vitamin dan mineral yang cukup akan meningkatkan kualitas IQ (intelligence quotient) bayi Anda. Anda juga harus merangsang pertumbuhan otak bayi setelah ia lahir dengan memberinya nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan otaknya.

Otak janin

Ketika bayi dilahirkan, otaknya baru berukuran 25 persen dari otak orang dewasa normal. Ketika ia berusia dua tahun, otaknya telah berkembang menjadi sekitar 75 persen dari ukuran otak dewasa. Dua tahun pertama inilah masa yang sangat penting untuk perkembangan otak anak.

Di bawah ini adalah beberapa makanan yang baik dikonsumsi selama kehamilan untuk mendapatkan bayi yang cerdas.

1. Minyak ikan

Ikan seperti salmon, tuna, mackerel, dan ikan kembung kaya akan asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 sangat penting untuk perkembangan otak bayi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang makan kurang dari dua porsi ikan perminggu melahirkan bayi dengan IQ rendah dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu yang makan setidaknya dua porsi ikan perminggu.

2. Telur

Telur kaya akan asam amino kolin, yang juga mempromosikan perkembangan otak dan meningkatkan memori bayi. Ibu hamil sebaiknya makan dua telur setiap hari yang mana nutrisi kolin-nya telah mencukupi setengah dari kebutuhan kolin setiap harinya untuk ibu hamil.

Telur juga mengandung protein dan zat besi yang akan meningkatkan berat badan lahir. Bayi yang lahir BBLR (berat badan lahir rendah) memiliki keterkaitan dengan penurunan IQ (intelligence quotient).

3. Yoghurt

Tubuh seorang ibu hamil akan bekerja keras untuk membentuk sel-sel saraf bayi di dalam rahim. Untuk mendukung proses ini, ibu hamil harus mengonsumsi protein tambahan. Anda harus makan makanan yang kaya akan protein seperti yoghurt yang terpisah dari sumber protein lainnya. Yoghurt juga mengandung kalsium yang juga dibutuhkan janin selama kehamilan.

4. Bayam

Bayam kaya akan zat besi yang akan membuat bayi Anda lebih cerdas. Bayam harus sering dikonsumsi, karena zat besi-nya akan memudahkan tubuh dalam menghantarkan oksigen ke sel-sel otak bayi selama kehamilan. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen zat besi selama kehamilan, namun untuk hal ini sebaiknya mintalah saran terlebih dahulu kepada dokter.

5. Bluberi

Buah-buahan seperti blueberi, tomat, dan kacang merah kaya akan antioksidan dan baik dikonsumsi selama kehamilan. Buah-buah ini akan melindungi jaringan otak bayi Anda sekaligus membantu perkembangan otaknya.

6. Vitamin D

Vitamin D juga penting untuk perkembangan otak bayi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat vitamin D yang kurang dari normal selama kehamilan, berkemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan kecerdasan otak yang kurang. Anda dapat memperoleh vitamin D melalui paparan sinar matahari pagi, atau dari makanan seperti telur, keju, dan daging sapi.

7. Yodium

Kekurangan yodium selama kehamilan, terutama di 12 minggu pertama, akan menyebabkan IQ rendah pada anak-anak. Anda harus mengonsumsi garam beryodium selama kehamilan. Selain diperoleh dari garam beryodium, sumber lain yodium antara lain ikan laut, tiram, telur, dan yoghurt.

8. Suplemen prenatal dengan asam folat

Asam folat sangat penting untuk pembentukan se-sel otak bayi Anda. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang mengonsumsi asam folat 4 minggu sebelum dan 8 minggu setelah kehamilan memiliki peluang 40 persen lebih kecil untuk melahirkan bayi autis.

Sumber asam folat alami adalah sayuran berdaun hijau, seperti bayam, lentil dan lain-lain. Ibu hamil juga disarankan mengonsumsi suplemen asam folat dan vitamin B12, namun sebaiknya dalam pengawasan dokter.