20 Oktober 2017

Mengatasi Diare Saat Hamil

Diare saat hamil

Gangguan pencernaan, seperti sembelit dan diare, umum terjadi selama kehamilan. Yang seringkali menjadi penyebabnya adalah perubahan hormon, perubahan diet, dan stres. Fakta menyebutkan bahwa ibu hamil memang banyak yang mengalami diare, jika tidak ditangani dengan tepat maka akan menimbulkan masalah. Untuk tetap merasa nyaman dan untuk mengurangi diare saat hamil, maka Anda perlu mencari tahu mengenai hal-hal apa saja yang mempengaruhinya.

Diare umum terjadi pada ibu hamil

Jika Anda buang air besar tiga kali atau lebih dalam satu hari, maka bisa dikategorikan sebagai diare. Perlu ditekankan kembali, bahwa diare selama kehamilan umum terjadi. Namun, jangan pernah berpikir bahwa hanya karena Anda diare maka itu pasti disebabkan oleh kehamilan Anda. Selalu ada penyebab lainnya.

Penyebab diare lainnya meliputi:

Kondisi-kondisi tertentu juga dapat menyebabkan diare lebih sering terjadi. Contohnya, sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, penyakit seliaka, dan kolitis ulserativa.

Sedangkan penyebab diare terkait kehamilan meliputi:

Perubahan diet

Banyak wanita yang mengubah dietnya secara drastis setelah mengetahui bahwa ia hamil. Perubahan asupan makanan yang secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan berpotensi menyebabkan diare.

Sensitif dengan makanan baru

Sensitivitas makanan bisa menjadi salah satu dari banyaknya perubahan yang Anda alami selama kehamilan. Makanan baru yang sebelumnya tidak pernah Anda makan, sekarang telah membuat perut Anda sakit, gas berlebih dan diare.

Vitamin prenatal

Mengonsumsi vitamin prenatal sangatlah baik bagi kesehatan Anda dan calon bayi Anda yang sedang tumbuh. Namun, vitamin ini adakalanya mengganggu perut dan menyebabkan diare.

Perubahan hormon

Pada kehamilan, akan terjadi perubahan hormon, dan hormon dapat membuat sistem pencernaan Anda melambat, sehingga menyebabkan sembelit. Di lain pihak, hormon juga dapat mempercepat gerakan sistem pencernaan, yang menimbulkan masalah diare bagi Anda.

Diare lebih sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan

Makin menjelang waktu kelahiran, ibu hamil mungkin akan mengalami diare lebih sering. Hal ini bisa terjadi karena tubuh sedang mempersiapkan diri untuk persalinan. Tapi bukan berarti peningkatan frekuensi diare yang terjadi pada trimester akhir menyebabkan Anda harus segera mengambil cuti kerja, jadi jangan dulu khawatir. Pada sebagian lainnya, ibu hamil di trimester ketiga jarang mengalami diare. Pengalaman masing-masing ibu hamil tentunya akan berbeda.

Jika Anda mencurigai obat yang baru Anda konsumsi menjadi penyebab diare, ada kabar baiknya. Anda tidak perlu mengonsumsi obat tambahan untuk mengobati diare anda. Pada waktunya, tubuh akan dapat menyesuaikan diri dengan obat tersebut sehingga tidak lagi terjadi diare. Namun jika diare tetap terjadi lebih dari dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter.

Mengatasi diare selama kehamilan

Perlu diketahui, kebanyakan kasus diare akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun jika memang memerlukan perawatan, ada beberapa jenis perawatan.

Menunggu

Sebagian besar kasus diare akan sembuh dalam beberapa hari. Hal ini sering terjadi jika diare tersebut disebabkan oleh keracunan makanan, bug atau virus, atau bakteri. Yang penting jaga kondisi tubuh agar tetap terhidrasi.

Obat yang Anda konsumsi

Jika obat yang Anda konsumsi menjadi penyebab diare, kedepan tubuh Anda mungkin akan sudah menyesuaikannya, dan Anda tidak lagi diare. Jika masih berlanjut setelah dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter. Dokter mungkin akan menggantinya dengan jenis obat lain.

Ke dokter

Jika diare tidak juga berhenti setelah dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan perawatan yang terbaik untuk Anda. Pada kasus diare yang lebih parah, dokter mungkin akan mengambil sampel darah atau tinja untuk diperiksa di laboratorium guna mencari penyebab diare.

Hindari makanan-makanan tertentu

Kelompok makanan tertentu dapat memperparah kondisi diare. Hindari makanan-makanan yang berlemak tinggi, makanan yang digoreng, makanan pedas, susu, dan makanan yang berserat tinggi.

Tidak disarankan untuk meminum obat antidiare tanpa sepengetahuan dokter. Obat-obatan semacam ini dapat memperparah kondisi-kondisi tubuh tertentu. Selain itu, obat-obat ini belum tentu aman bagi setiap orang.

Selalu terhidrasi

Jika Anda mengalami diare, jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Diare akan banyak membuang cairan yang diperlukan oleh tubuh Anda. Pada ibu hamil, dehidrasi dapat terjadi dengan cepat dan serius. Bahkan saat tidak mengalami masalah pencernaan, ibu hamil memerlukan air lebih banyak daripada orang biasa.

Minum air putih akan menggantikan cairan yang hilang. Minum oralit, jus dan air kaldu akan membantu mengganti sebagian elektrolit, vitamin, dan mineral yang hilang dari tubuh Anda.

Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi. Jika diare Anda berlangsung lebih dari dua atau tiga hari, sebaiknya hubungi dokter. Dehidrasi berat dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius.

Gejala dehidrasi meliputi:
  • urin berwarna kuning tua
  • mulut kering
  • haus berlebih
  • kurang BAK
  • sakit kepala
  • pusing.

Untuk mencegah dehidrasi selama kehamilan, minumlah air setidaknya 2,5 liter setiap hari.