Tampilkan postingan dengan label Penyakit Kulit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyakit Kulit. Tampilkan semua postingan

30 Oktober 2018

Penyebab dan Pengobatan Kulit Gatal di Malam Hari

Gatal-gatal di malam hari

Apa penyebab kulit gatal di malam hari?

Kulit gatal pada malam hari, disebut nokturnal pruritus, bisa cukup parah sampai-sampai mengganggu tidur rutin. Penyebabnya dapat berkisar dari penyebab alami hingga masalah kesehatan yang lebih serius.

Penyebab alami

Pada kebanyakan orang, mekanisme alami tubuh bisa menjadi penyebab gatal malam hari. Ritme sirkadian alami tubuh, atau siklus harian tubuh, mempengaruhi fungsi kulit seperti pengaturan suhu, keseimbangan cairan, dan perlindungan.

Fungsi-fungsi ini berubah di malam hari. Misalnya, suhu tubuh dan aliran darah ke kulit akan meningkat di malam hari, tujuannya untuk menghangatkan kulit. Naiknya suhu kulit bisa menimbulkan rasa gatal.

Pelepasan hormon-hormon tertentu di dalam tubuh juga bervariasi tergantung waktu. Di malam hari, tubuh melepaskan lebih banyak sitokin, yang meningkatkan peradangan. Sementara itu, produksi kortikosteroid - hormon yang mengurangi peradangan - menurun.

Di atas faktor-faktor ini, kulit juga kehilangan lebih banyak air di malam hari.

Ketika rasa gatal menyerang di siang hari, pekerjaan dan aktivitas lain mengalihkan perhatian dari sensasi gatal yang sebenarnya mengganggu. Tapi pada malam hari gatalnya terasa lebih intens karena minim gangguan dan aktivitas.

Penyebab yang terkait dengan kesehatan

Seiring dengan ritme sirkadian alami tubuh, sejumlah kondisi kesehatan dapat menyebabkan kulit gatal menjadi lebih buruk di malam hari. Ini termasuk:
  • penyakit kulit seperti atopik dermatitis (eksim), psoriasis, dan urtikaria (kaligata)
  • penyakit oleh hama seperti kudis, tuma, kutu busuk kasur
  • penyakit ginjal atau hati
  • anemia defisiensi zat besi
  • gangguan tiroid
  • kondisi psikologis seperti stres, depresi, dan skizofrenia
  • sindrom kaki gelisah
  • kanker seperti leukemia dan limfoma
  • gangguan saraf, seperti multiple sclerosis, herpes zoster, dan diabetes
  • reaksi alergi terhadap zat seperti bahan kimia, obat-obatan, makanan, atau kosmetik
  • kehamilan.

Mengobati kulit gatal di malam hari

Berikut beberapa obat-obatan dan pengobatan rumahan untuk meredakan kulit gatal di malam hari.

Obat resep dan obat yang dijual bebas

Jika kondisi seperti gangguan saraf atau sindrom kaki gelisah yang menyebabkan gatal, sebaiknya temui dokter. Obat resep atau obat yang dijual bebas dapat digunakan untuk mengobati gatal pada malam hari. Beberapa obat-obatan ini adalah obat yang dapat meredakan gatal, beberapa lainnya adalah obat yang membantu tidur. Beberapa obat memiliki fungsi keduanya.
  • Antihistamin golongan lama seperti chlorpheniramine (Chlor-Trimeton), diphenhydramine (Benadryl), hydroxyzine (Vistaril), dan promethazine (Phenergan) meredakan gatal dan dapat menyebakan kantuk.
  • Antihistamin golongan baru, seperti fexofenadine (Allegra) atau cetirizine (Zyrtec), juga membantu dan dapat dikonsumsi pada malam atau siang hari.
  • Salep/krim steroid dapat menghentikan gatal pada sumbernya.
  • Antidepresan seperti mirtazapine (Remeron) dan doxepin (Silenor) memiliki efek anti-gatal dan juga sebagai obat penenang.

Perawatan alternatif

Melatonin dapat digunakan untuk membantu tidur. Hormon alami ini membantu mengatur tidur. Ketika dikonsumsi setiap malam, melatonin akan memiliki efek sedatif yang dapat membantu tidur melewati gatal.

Pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup

Jika kulit gatal disebabkan oleh stres, cobalah teknik seperti meditasi, yoga, atau relaksasi otot progresif untuk menenangkan pikiran.

Beberapa pengobatan rumahan dibawah ini dapat dicoba untuk mengatasi gatal kulit:
  • Oleskan pelembab yang bebas alkohol seperti CeraVe, Cetaphil, Vanicream, atau Eucerin pada kulit di siang hari dan sebelum tidur.
  • Kompres basah dan dingin untuk meredakan gatal.
  • Mandi air hangat.
  • Aktifkan humidifier. Ini akan menambah kelembaban udara di ruangan.

Yang tidak boleh dilakukan jika memiliki kulit gatal di malam hari

Jika memiliki kulit gatal di malam hari, berikut beberapa pemicu yang harus dihindari:
  • Jangan tidur di tempat yang gatal. Kenakan piyama yang lembut.
  • Jaga suhu ruangan tetap sejuk - sekitar 15 - 19 °C. Suhu terlalu panas dapat membuat kulit terasa gatal.
  • Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur. Keduanya dapat memperlebar pembuluh darah dan mengirim lebih banyak darah untuk menghangatkan kulit.
  • Jangan gunakan kosmetik apa pun yang mungkin mengiritasi kulit.
  • Jangan menggaruk! itu akan lebih mengiritasi kulit. Jika pun harus, maka kuku harus pendek.

Segera ke dokter jika gatal tidak membaik dalam dua minggu, atau sampai tidak bisa tidur atau disertai gejala lain, seperti penurunan berat badan, demam, kelemahan, atau ruam.

Article Resources
  • Lavery MJ, et al. (2016). Nocturnal pruritus: The battle for a peaceful night’s sleep. DOI:doi.org/10.3390/ijms17030425
  • Mayo Clinic Staff. (2017). Itchy skin (pruritus). mayoclinic.org/diseases-conditions/itchy-skin/symptoms-causes/syc-20355006
  • Moses S. (2003). Pruritis. (aafp.org/afp/2003/0915/p1135.html

26 Mei 2018

Bisul dan Infeksi Kulit Lainnya

Bisul

Bisul adalah infeksi kulit yang biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus (juga dikenal sebagai golden staph). Banyak orang sehat membawa bakteri ini pada kulitnya atau dalam hidungnya,
tetapi tidak mengalami infeksi.

Bisul terjadi apabila bakteri melewati kulit yang pecah dan mengakibatkan luka yang sakit dan bengkak yang penuh nanah. Infeksi kulit lain seperti impetigo mungkin juga disebabkan oleh bakteri staph.

Impetigo, yang umumnya diderita anak-anak usia sekolah, merupakan lepuh atau luka berkeropeng rata yang kecil pada kulit. Ketika lepuh pecah, cairan kuning keluar dan menjadi keropeng berwarna madu.

Bagaimana penularan bisul dan infeksi kulit lainnya?

Bisul dan infeksi kulit lainnya ditularkan dari orang ke orang melalui:
  • memerah, menggaruk atau hanya dengan menyentuh bagian yang terinfeksi
  • menggunakan pakaian, handuk, atau sprai yang juga digunakan oleh orang yang menderita infeksi kulit
  • menggunakan alat kebersihan diri (mis. gunting kuku, pinset, dan pisau cukur) bersama-sama dengan orang yang menderita infeksi kulit
  • tidak mencuci tangan dengan benar.

Bagaimana mencegah penularannya?

Untuk mencegah penularan bisul dan infeksi kulit lainnya:
  • Mencuci tangan sangat penting untuk mencegah menularnya bisul dan infeksi kulit. Semua bagian tangan harus dicuci dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir selama 10-15 detik. Cucilah tangan:
    • sebelum & setelah menyentuh/membalut bagian yang terinfeksi
    • sebelum menyentuh makanan
    • setelah menggunakan toilet
    • setelah bersin
    • setelah menyentuh pakaian atau kain yang belum dicuci
  • Memastikan garut, goresan dan bisul tetap bersih dan ditutup untuk mencegah infeksi
  • Jangan menggunakan bersama barang pribadi seperti pakaian, handuk atau sprai (jika Anda tidur di ranjang yang sama, tutup tukak atau luka semalaman) atau alat kebersihan diri seperti gunting, pinset, alat cukur dan sikat gigi
  • Cuci kain dan pakaian secara berkala.

Bagaimana mendiagnosis bisul dan infeksi kulit?

Infeksi kulit umumnya didiagnosis berdasarkan rupa dan gejala apapun yang terkait (mis. demam). Dokter bisa saja mengambil sekaan atau sampel dari bisul, luka atau bagian lain dari kulit yang terinfeksi untuk menentukan bakteri penyebabnya. Beberapa jenis infeksi kulit lainnya mungkin disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap antibiotik tertentu.

Bagaimana merawat bisul dan infeksi kulit lainnya?

Pastikan bahwa bisul dan infeksi kulit lain tetap bersih dan tertutup

  • cuci bisul atau tukak dengan sabun dan air atau campuran air garam
  • gunakan kompres panas untuk membantu bisul matang
  • pastikan bahwa bisul dan infeksi kulit lain tetap tertutup dan ganti balutan secara berkala.

Jangan memeras bisul

  • penyaliran bisul atau abses kulit harus hanya dilakukan oleh dokter, atau perawat atau petugas kesehatan yang terlatih
  • dalam hal tertentu, infeksi kulit mungkin memerlukan perawatan dengan antibiotik.

Jika bisul atau infeksi kulit lain semakin parah, atau penderita menjadi lemah atau demam, temui dokter untuk pengobatannya. Dokter dapat memberikan resep antibiotik yang berupa tablet atau salep.

24 April 2018

Gejala, Jenis, dan Pengobatan Penyakit Antraks

Antraks

Antraks adalah penyakit bakteri langka dan berpotensi fatal. Agen infeksiusnya adalah Bacillus anthracis, bakteri yang paling sering ditemukan pada hewan liar dan ternak seperti sapi, domba, kambing, kuda, dan rusa.

Spora antraks mampu hidup bertahun-tahun

Bakteri Bacillus anthracis membentuk spora, yaitu semacam cangkang keras yang membantunya bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak sesuai.

Spora antraks tetap menular bahkan untuk jangka waktu yang lama. Spora antraks bisa hidup di tanah selama bertahun-tahun. Tanah, rambut, kulit, dan wol adalah tempat hidup bagi spora antraks. Kulit yang diproses dari hewan yang terinfeksi bisa mengandung spora selama bertahun-tahun dan tetap menular.

Antraks di Indonesia

Antraks bukanlah penyakit baru di Indonesia. Antraks tercatat sudah ditemukan di Indonesia sejak abad ke-19. Setelahnya, kasus antraks terus ditemukan hingga saat ini.

Meskipun tidak banyak, kasus antraks di Indonesia tidak hanya endemik pada salah satu pulau atau provinsi saja, melainkan hampir di seluruh Nusantara. Kasus antraks di Indonesia yang terakhir tercatat adalah di Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada awal 2017 lalu.

Manusia dapat terinfeksi antraks karena mengolah produk dari hewan yang terinfeksi atau dengan menghirup spora antraks dari produk hewani yang terinfeksi. Siapa pun yang bekerja terkait dengan ternak atau produk sampingannya - seperti pekerja rumah potong hewan, penyamak kulit, dokter hewan, dan petani - lebih berisiko terpapar bakteri antraks.

Antraks relatif jarang

Antraks adalah infeksi yang relatif jarang terjadi pada manusia. Di antara hewan, penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia namun cenderung lebih sering dijumpai daerah-daerah tertentu, termasuk:
  • Afrika
  • Asia
  • Karibia
  • Amerika Tengah
  • Amerika Selatan
  • Eropa Timur
  • Eropa Selatan
  • Timur Tengah.

Gejala pada manusia

Antraks biasanya berkembang dalam dua sampai tujuh hari setelah penularan. Gejala antraks pada manusia tergantung dari bagaimana penyakit ini menyerang, namun gejalanya meliputi:
  • Lesi kulit
  • Demam
  • Malaise
  • Sakit kepala
  • Gangguan gastrointestinal, seperti muntah
  • Batuk
  • Gejala seperti flu
  • Sakit dada
  • Sakit sendi.

Jenis-jenis infeksi antraks

Antraks bisa menyerang berbagai bagian tubuh dan menghasilkan gejala-gejala tersendiri. Jenis-jenis antraks diantaranya:

Antraks kulit

Kulit adalah bagian tubuh yang paling sering terserang. Terjadi pada sekitar 95 persen kasus antraks. Bakteri masuk ke tubuh melalui luka atau lecet pada kulit. Kulit menjadi gatal, kemudian dapat melepuh yang bisa pecah dan berdarah. Dalam dua sampai tujuh hari, lepuh yang pecah menjadi cekungan pada kulit, berwarna gelap atau hitam.

Tanpa pengobatan, infeksi bisa menyebar ke kelenjar getah bening atau darah (septikemia). Kematian jarang terjadi bila antibiotik yang diberikan sudah tepat. Tingkat kematian dari antraks kulit yang tidak diobati adalah 5-20 persen.

Antraks paru

Bila spora bakteri antraks terhirup, infeksi paru-paru yang langka bisa terjadi. Awalnya hanya tampak seperti infeksi saluran pernapasan bagian atas yang ringan, seperti flu. Kemudian, kesehatan penderitanya akan dengan cepat memburuk dalam beberapa hari ke depan, disertai masalah pernapasan dan syok yang parah.

Tanpa pengobatan, tingkat kematiannya adalah 70 sampai 80 persen. Dalam banyak kasus, antraks paru berakibat fatal bahkan meskipun sudah diobati.

Antraks usus

Antraks usus terjadi jika seseorang makan daging tidak matang dari hewan yang terinfeksi. Gejala awalnya meliputi mual, muntah, muntah darah, diare, dan demam. Jika infeksi menyebar ke darah (septikemia), angka kematiannya antara 25-60 persen.

Penderita antraks tidak dianggap menular

Penularan antraks dari orang ke orang sangat tidak mungkin terjadi. Namun, orang yang terinfeksi biasanya diisolasi di rumah sakit sebagai tindakan pencegahan selama mereka menjalani perawatan. Penularan tidak menjadi perhatian selama perawatan. Pemulihan biasanya diikuti dengan perkembangan kemampuan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

Diagnosis

Antraks didiagnosis dengan menggunakan sejumlah tes, termasuk:
  • Tes kulit
  • Tes darah
  • X-ray dada
  • Spinal tap cairan serebrospinal.

Perawatan

Pengobatan antraks harus disegerakan. Pengobatan antraks akan terdiri dari pemberian antibiotik dan perawatan intensif. Antibiotik yang mungkin diberikan antara lain ciprofloxacin, doksisiklin dan amoksilin. Amoksisilin terutama digunakan untuk anak-anak.

Menghilangkan antraks dari lingkungan

Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, dan badan terkait bekerjasama untuk menyelidiki kasus-kasus antraks.

Begitu orang atau hewan didiagnosis dengan antraks, sumber infeksi harus ditemukan dan diisolasi. Beberapa strategi untuk mencegah penularan antraks meliputi:
  • Menginformasikan kejadian pada aparat pemerintah yang berkepentingan.
  • Vaksinasi semua hewan yang berisiko.
  • Jika mungkin, kubur bangkai hewan dengan kapur di lokasi kematiannya, jika mungkin kremasi. Jangan melakukan otopsi dan jangan membakar di lapangan terbuka.
  • Dekontaminasi tanah pada peternakan yang terinfeksi dengan formalin lima persen.
  • Razia produk hewan yang dicurigai.
  • Bakar produk hewani yang terinfeksi.
  • Gunakan formaldehid untuk mendesinfeksi tempat dan mesin yang terkontaminasi.
  • Sterilisasi pakan impor sebelum digunakan sebagai pakan ternak.
  • Sterilkan wol, rambut, kulit dan produk terinfeksi lainnya dengan gas ethylene oxide atau radiasi gamma.

Ringkasan:
  • Antraks adalah penyakit bakteri langka dan berpotensi fatal yang paling sering menyerang kulit.
  • Antraks cenderung menginfeksi hewan yang berkuku dan tapi manusia juga dapat terinfeksi.
  • Perawatan intensif dan antibiotik merupakan bentuk pengobatan antraks.

Article Resources
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/anthrax
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Antraks_di_Indonesia
  • https://www.liputan6.com/health/read/2834119/rekam-jejak-kasus-antraks-di-indonesia

21 April 2017

Efek dan Bahaya Tato Bagi Kesehatan

Infeksi bakteri tato

Tato merupakan seni lukis tubuh yang paling populer dan lazim saat ini. Praktek tato sendiri telah dilakukan sejak berabad-abad lalu, bahkan tato menjadi penting bagi beberapa kebudayaan di dunia. Bukti praktek tato berabad-abad lalu ditemukan pada mumi-mumi mesir yang berusia lebih kurang 4000 tahun yang telah diawetkan.

Saat ini praktek tato telah menjadi mainstream. Tren tato mulai meningkat sejak awal 1990 an. Pada tahun 2003 diperkirakan bahwa 36% dewasa muda usia 25 sampai 29 tahun di Amerika Serikat setidaknya memiliki satu tato di tubuhnya. Hal ini menjadikan tato sebagai bisnis yang besar dan tentunya diiringi dengan masalah kesehatan yang besar pula.

Proses pembuatan tato

Untuk kepentingan seni lukis tubuh, senyawa dan bahan kimia berbahaya disuntikkan ke lapisan atas kulit guna menciptakan gambar permanen. Pembuat tato umumnya menggunakan mesin tangan yang berfungsi layaknya mesin jahit, dengan cara menusukkan jarum berulang kali pada kulit mengikuti pola yang diinginkan. Pada tiap tusukannya, tinta atau pewarna tato akan masuk ke dalam kulit. Tinta tato akan tertanam secara permanen dan mewarnai kulit sehingga menghasilkan gambar.

Kandungan tinta tato

Tidak semua tinta tato memiliki bahan yang sama terkandung di dalamnya, hal ini karena produsen enggan membocorkan pigmen tinta mereka karena dianggap sebagai rahasia dagang. Pigmen tinta tato profesional bisa terbuat dari tumbuh-tumbuhan, plastik, besi oksida, atau garam logam. Tinta tato buatan rumahan dapat dibuat dari jelaga, tumbuh-tumbuhan. tinta pena, darah atau bahan-bahan lainnya.

Beberapa bahan yang sudah dikenal dari tinta tato yakni:

Logam berat

  • Aluminium
  • Barium
  • Kadmium
  • Kromium
  • Kobalt
  • Tembaga
  • Besi
  • Timbal
  • Air raksa
  • Nikel
  • Titanium
  • Seng.


Oksida logam

  • Ferrocyanide
  • Ferricyanide.


Bahan kimia organik

  • Bahan kimia Azo
  • Bahan kimia turunan Naptha
  • Karbon
  • Senyawa polisiklik.


Senyawa lainnya

  • Antimony
  • Arsenik
  • Berilium
  • Kalsium
  • Lithium
  • Fosfor
  • Selenium
  • Silika
  • Sulfur
  • Titanium dioksida
  • Polymethylmethacrylate (PMMA).

Bahan yang umum terkandung dalam tinta warna tato:
  • Merah: merkuri, kadmium, besi, ferosianida, ferricyanide, bahan kimia turunan Naptha
  • Orange: kadmium, bahan kimia Azo
  • Kuning: timbal, kadmium, seng, ferosianida, ferricyanide, bahan kimia Azo
  • Hijau: timbal, kromium, aluminium, tembaga, ferosianida, ferricyanide, bahan kimia Azo
  • Biru: kobalt, tembaga, ferosianida, ferricyanide
  • Violet: aluminium, bahan kimia azo
  • Coklat: zat besi, bahan kimia azo
  • Hitam: nikel, besi, karbon seperti jelaga atau abu, henna hitam
  • Putih: timbal, seng, titanium, barium.

Efek dan risiko kesehatan tato

Tato dapat dibuat hanya dalam hitungan jam, tapi jangan pernah berpikir bahwa karena prosesnya cepat maka risikonya pun minim. Sebelum memutuskan untuk membuat tato, pastikan Anda sudah mengetahui risiko-risikonya.

Berikut efek dan risiko kesehatan tato:

Rasa nyeri

Rasa nyeri merupakan efek pertama yang dirasakan ketika ditato. Nyeri yang muncul dapat bervariasi tergantung dari bagian tubuh mana yang sedang ditato, mulai dari seperti goresan-goresan jarum atau seperti diukir dengan kuku. Sebagian merasakan nyeri yang kuat, namun sebagian lainnya merasakan nyeri ringan.

Reaksi alergi

Tinta tato dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam merah gatal pada lokasi tato. Seseorang tidak tahu apakah mereka alergi terhadap tinta tato atau tidak, hingga tato selesai dibuat. Tinta tato yang dilaporkan paling banyak menyebabkan reaksi alergi adalah warna merah, kuning dan putih. Reaksi alergi atau ruam merah gatal ini bahkan bisa terjadi bertahun-tahun setelah tato selesai dibuat. Reaksi alergi ini juga mungkin terjadi pada tinta temporer.

Infeksi kulit

Karena tato bersinggungan langsung dengan kulit, yakni melukai kulit, maka infeksi kulit sangat mungkin terjadi, bahkan dengan penggunaan jarum steril. Gejala infeksi yang dapat terjadi antara lain ruam merah, bengkak dan nyeri.

Masalah kulit lainnya

Adakalanya muncul benjolan yang disebut granuloma (bintil) di sekitar tinta tato. Tato juga dapat menyebabkan keloid karena pertumbuhan jaringan parut berlebih sebagai dampak dari pembuatan tato. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan alami tubuh berusaha mengeluarkan zat asing (tinta) sehingga terbentuklah benjolan atau simpul-simpul kecil di sekitar tato.

Dalam beberapa kasus, tato juga dapat membuat seseorang kurang nyaman dengan sinar matahari. Hal ini karena penggunaan tinta yang mengandung bahan kadmium yang dapat membuat kulit terasa gatal, bengkak, hingga kemerahan karena terpapar sinar matahari langsung.

Penyakit yang ditularkan lewat darah

Jika peralatan yang digunakan untuk membuat tato telah terkontaminasi dengan darah yang sudah terinfeksi (biasanya darah orang sebelumnya yang ditato), maka penyakit dapat menulari Anda, seperti penyakit tetanus, hepatitis B, hepatitis C, dan infeksi HIV. Ini biasanya akibat penggunaan jarum yang berulang.

Komplikasi MRI

Meskipun jarang terjadi, tato dapat menyebabkan pembengkakan atau luka bakar di daerah yang terkena selama pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Hal ini karena beberapa tinta tato mengandung besi oksida yang dapat menjadi panas akibat proses pemindaian MRI. Dan pada beberapa kasus, pigmen tato dapat mengganggu kualitas gambar MRI.

Menyembunyikan gejala penyakit

Gejala penyakit kulit akan tersamarkan karena tertutupi tato, hal ini menyebabkan kesulitan dalam mendeteksi suatu penyakit kulit. Sebagai contoh, seseorang tidak akan bisa melihat gejala kanker melanoma akibat tersamarkan atau tertutupi oleh tato. Dan banyak juga dokter yang tidak bisa mendeteksi keberadaan dini kanker akibat tertutupi tato. Padahal semakin cepat gejala kanker ditemukan, maka semakin besar peluang untuk sembuh.

Biaya menghilangkan tato

Tato memang dapat dihilangkan dengan bantuan medis, namun jangan berekspektasi lebih karena pada dasarnya tato memang dibuat untuk menjadi permanen. Sehingga kulit tidak akan kembali seperti sediakala. Proses penghilangan tato secara konvensional seperti pengikisan kulit dan dermabrasi akan meninggalkan jaringan parut yang tidak sedap dipandang mata. Sedangkan penghilangan tato dengan teknik laser akan memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit meskipun hasilnya memang lebih bagus.

Article Resources
  • http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/tattoos-and-piercings/art-20045067
  • http://positivemed.com/2013/08/29/10-side-effects-tattoos/
  • https://health.detik.com/read/2012/05/02/105015/1906852/775/bikin-tato-itu-sebenarnya-sakit-atau-geli
  • https://www.fda.gov/ForConsumers/ConsumerUpdates/ucm048919.htm
  • https://tatring.com/getting-tattooed/Tattoos-Health-Risks-and-Toxic-Effects
  • Gambar : News Direct on Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=AHlyK5W7rIw

17 Januari 2015

Pengobatan Alami untuk Luka Bakar

Luka bakar

Luka bakar atau dalam istilah medis disebut dengan combustio dapat disebabkan oleh api, sengatan listrik, bahan kimia, atau paparan sinar matahari. Karena tingkat keparahan luka bakar bervariasi, maka dampak dan rasa sakit yang ditimbulkannya juga berbeda, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.

Tipe luka bakar

Ada tiga tipe luka bakar, meskipun ada pula yang mengkategorikannya menjadi empat tipe, yakni:
  • Luka bakar derajat I, adalah tipe luka bakar yang paling ringan, yang hanya merusak lapisan atas kulit. Kulit mungkin memerah, perih, dan sakit. Meskipun kulit bisa saja membengkak, namun pada luka bakar derajat I biasanya kulit tidak melepuh.
  • Luka bakar derajat II, adalah tipe luka bakar yang menyebabkan kerusakan lapisan kulit yang lebih dalam. Kulit masih terlihat sama seperti luka bakar derajat I, hanya saja terjadi lepuh pada permukaan kulit. Lepuh ini mungkin memerah atau putih dan berisi cairan bening.
  • Luka bakar derajat III, adalah tipe luka bakar yang terparah. Luka bakar terjadi pada seluruh lapisan kulit dan menyebabkan kerusakan saraf. Karena saraf telah rusak, biasanya penderita luka bakar derajat III tidak lagi merasakan sakit dan atau bahkan terasa ketika kulit disentuh. Kulit mungkin akan berubah menjadi putih, hitam, atau merah cerah. Lepuh juga dapat terjadi. 

Hanya luka bakar derajat I yang boleh dirawat sendiri di dirumah. Luka bakar derajat II dan III harus ditangani oleh medis untuk mencegah terjadinya infeksi dan jaringan parut. Luka bakar derajat II dan luka bakar derajat III yang luas dapat menyebabkan cedera/cacat permanen atau bahkan kematian.

Pengobatan terbaik untuk luka bakar ringan atau luka bakar derajat I adalah dengan sesegera mungkin mendinginkannya dengan cara direndam di dalam air yang dingin. Area yang terkena luka bakar juga harus tetap bersih sampai sembuh demi mencegah terjadinya infeksi.

Pengobatan alami untuk luka bakar

Meskipun belum ditemukan pengobatan alami yang terbaik untuk mengobati luka bakar ringan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa pengobatan alami yang dapat diterapkan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat kesembuhannya.

Serangkaian penelitian yang dilakukan di India menemukan bahwa kombinasi dari kasa (kain perban) dan madu secara signifikan lebih baik daripada jenis perban konvensional untuk mengatasi luka bakar. Luka bakar yang diperban dengan madu sembuh lebih cepat dan infeksi lebih jarang terjadi ketimbang luka bakar yang dibalut dengan jenis perban konvensional. Beberapa penelitian lain juga mendukung manfaat perban madu untuk mengatasi luka bakar.

Selain perban madu, ada banyak pengobatan alami lainnya untuk luka bakar, meskipun beberapa diantaranya belum diteliti atau belum terbukti manfaatnya, antara lain:
  • Kentang diklaim cukup efektif dan murah untuk menggantikan perban konvensional dalam mengatasi luka bakar.
  • Studi awal menunjukkan bahwa ramuan tanaman Pegagan dapat mempercepat penyembuhan luka bakar dan mengurangi risiko terjadinya jaringan parut.
  • Aloe vera atau lidah buaya seringkali juga direkomendasikan dalam pengobatan luka bakar ringan. Namun hingga kini belum ada bukti kuat yang mendukung klaim ini, malah beberapa penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya tidak efektif untuk mengobati luka bakar, meskipun tetap diperbolehkan penggunaannya. 

Gambar: healthaddict.org

28 Desember 2014

Pengobatan Jerawat dengan Antibiotik

Akne-mycin.2%

Dokter seringkali meresepkan antibiotik untuk mengobati jerawat yang parah atau jerawat yang berisiko meninggalkan bekas luka atau jaringan parut di kulit. Antibiotik memang dapat mempercantik kembali kulit wajah dengan fungsinya yang membunuh bakteri penyebab jerawat.

Dengan menggunakan antibiotik artinya akan meminimalisir pertumbuhan jerawat atau menurunkan tingkat peradangan atau infeksinya. Dengan berkurangnya jumlah jerawat dan tingkat keparahannya, maka risiko jerawat meninggalkan bekas luka atau jaringan parut menjadi menurun.

Ada beberapa teknik dalam menggunakan antibiotik untuk mengobati jerawat, seperti yang dioleskan langsung pada kulit (topikal - dengan salep) atau mengonsumsinya secara oral (diminum melalui mulut).

Antibiotik topikal akan membunuh bakteri pada kulit sedangkan antibiotik oral akan membunuh bakteri pada pori-pori kulit Anda. Antibiotik oral biasanya baru akan bekerja dengan baik ketika dimulai dengan dosis yang tinggi, namun biasanya dokter akan menurunkan dosisnya ketika jerawat sudah mulai membaik.

Orang dengan jerawat ringan mungkin hanya memerlukan antibiotik topikal atau salep. Jenis antibiotik topikal yang umum digunakan untuk mengobati jerawat, antara lain:
  • Klindamisin (Clindamycin), seperti Cleocin.
  • Eritromisin (Erythromycin), seperti E-Mycin). 

Antibiotik topikal juga dapat dikombinasikan dengan retinoid topikal, seperti pada salep tretinoin (Retin-A). Atau antibiotik topikal juga dapat dikombinasikan dengan gel benzoil peroksida (benzoyl peroxide).

Namun penggunaan obat-obat jerawat topikal ini juga tidak boleh sembarangan, ada risiko tertentu bila digunakan oleh ibu yang sedang hamil atau menyusui. Silahkan konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

(Baca juga: Mengatasi Jerawat pada Saat Hamil )

Orang dengan jerawat yang parah dan yang berisiko memiliki bekas luka atau jaringan parut seringkali diresepkan antiobiotik secara oral oleh dokter. Antibiotik oral yang umum diresepkan untuk mengobati jerawat, antara lain:
  • Eritromisin (Erythromycin), seperti E-Mycin.
  • Tetrasiklin (Tetracyclines), yang mencakup:
    • Doksisiklin (Doxycycline), seperti Vibramycin arau Monodox.
    • Minosiklin (Minocycline), seperti Minocin). 

Jika Anda menggunakan antibiotik topikal atau juga mengonsumsi antibiotik secara oral, dokter bisa jadi juga akan menggunakan benzoil peroksida pada kuit Anda. Tujuannya adalah untuk menurunkan risiko resistensi terhadap antibiotik.


Article Resources
  • Gambar : www.clinicalpharmacology.com

21 Agustus 2014

Penyebab Timbulnya Jerawat pada Orang Dewasa

Jerawat pada dewasa

Jerawat pada dasarnya bermula dari pori-pori yang tersumbat dan kemudian terinfeksi. Umumnya jerawat dimulai dengan komedo, yang sebenarnya bukanlah kotoran. Komedo adalah sel-sel mati dan zat minyak yang terjebak di dalam pori-pori dan bercampur dengan bakteri yang mana menyebabkan tersumbatnya pori-pori.

Jerawat tidak hanya muncul pada saat remaja, tapi juga menjadi masalah pada sebagian orang yang dewasa. Diperkirakan, bahwa hampir 30 persen perempuan dan 20 persen pria usia antara 20 sampai 60 tahun mengalami masalah jerawat. Bahkan sangat mungkin baru pada saat dewasalah seseorang baru mengalami jerawat.

Banyak dari kita yang berpendapat bahwa masalah jerawat hanyalah suatu fase yang akan berakhir atau sembuh dengan sendirinya. Sayangnya pendapat ini salah. Banyak masalah jerawat kronis yang tidak kunjung sembuh akibat penyebabnya tidak ditanggulangi.

Dibawah ini kami uraikan beberapa penyebab munculnya jerawat pada orang dewasa.

Hormon

Perubahan kadar hormon pada pria dan wanita akan meningkatkan kadar sebum, yaitu zat minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous kulit. Ketidakseimbangan hormon ini akan mengakibatkan munculnya jerawat pada dewasa.

Menstruasi, menopause, dan berhenti atau memulai penggunaan pil KB adalah tiga hal yang menyebabkan fluktuasi kadar hormon dalam tubuh yang pada akhirnya akan menyebabkan kemunculan jerawat.

Penyebab lain munculnya jerawat pada dewasa adalah karena ketidakseimbangan hormon akibat gizi buruk, miskin fungsi organ, dan proses tubuh kurang optimal seperti masalah produksi hormon yang dihasilkan oleh kelenjarnya masing-masing.

Kehamilan

Wanita hamil lebih rentan terkena jerawat pada trimester pertama kehamilan. Pergeseran hormon saat hamil akan menciptakan ketidakseimbangan yang menyebabkan munculnya jerawat. Namun dampak pergeseran hormon terhadap jerawat ini ternyata bisa berbeda-beda pada tiap wanita hamil.

Faktanya, sebagian wanita hamil lainnya malah mendapatkan kulit yang mulus dan bebas dari jerawat selama kehamilannya. Baca lebih lanjut Mengatasi Jerawat Pada Saat Hamil.

Kosmetik

Mungkin kasus jerawat karena penggunaan kosmetik cukup jarang terjadi, namun faktanya sebagian kosmetik (termasuk produk perawatan rambut) memang bisa menyebabkan jerawat. Dulu, produk-produk kosmetik banyak yang membuat jerawat semakin parah, hal ini mungkin karena dulu para pembuat kosmetik masih bereksperimen dengan berbagai macam bahan kimia. Sekarang tampaknya kosmetik sudah jauh lebih aman dan kasus jerawat karena kosmetik sudah cukup jarang terjadi. Namun, terlalu sering menggunakan kosmetik atau memakainya tidak sesuai aturan dapat menyebabkan jerawat.

Produk kosmetik sangat beragam, untuk menghindari risiko jerawat pilihlah produk kosmetik yang pada kemasannya tertera bebas minyak, noncomedogenic (artinya tidak menyumbat pori-pori) atau non-acnegenic (tidak menyebabkan jerawat).

Stres

Ilmuwan-ilmuwan di dunia telah banyak menghabiskan waktu dan dana untuk meneliti efek stres pada kulit, salah satunya pada jerawat. Hasilnya sebagian ahli dermatologi di abad 21 ini sepakat bahwa stres dapat mempengaruhi kesehatan kulit.

Penelitian menunjukkan bahwa sel-sel yang memproduksi sebum memiliki reseptor untuk hormon stres. Produksi hormon stres yang berlebih akan menyebabkan peningkatan sebum, yang ketika bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteri akan menyumbat folikel rambut dan menyebabkan komedo dan jerawat.

Sindrom Ovarium Polikistik (SOP)

Sindrom ovarium polikistik merupakan suatu kondisi medis yang mana muncul kista-kista kecil di sekitar ovarium (rahim). SOP menjadi kekhawatiran umum wanita saat ini memiliki keterkaitan dengan keseimbangan hormon. SOP diyakini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, infertilitas dan rambut wajah yang berlebihan (efeknya bervariasi pada tiap-tiap wanita). Selain itu, SOP juga diyakini menjadi penyebab jerawat pada wanita.

Obat-obatan

Jerawat pada orang dewasa juga bisa merupakan efek samping dari beberapa jenis obat. Beberapa jenis obat seperti lithium, anti kejang, dan kortikosteroid dapat menyebabkan jerawat. Jika saat ini Anda sedang mengonsumsi obat yang diresepkan dokter dan Anda mengira bahwa obat tersebutlah menyebabkan munculnya jerawat, maka jangan dulu menghentikan penggunaannya, namun segeralah minta pendapat dokter yang meresepkan.

Mengetahui penyebab jerawat sama pentingnya dengan pengobatan jerawat itu sendiri. Sia-sia berulang kali mengobati jerawat yang terus kambuh jika penyebabnya tidak dieliminasi. Dan perlu diketahui pula bahwa pengobatan jerawat pada remaja bisa berbeda pada orang dewasa, sebagian obat jerawat remaja malah mungkin dapat memperparah jerawat pada orang dewasa.