28 Desember 2014

Pengobatan Jerawat dengan Antibiotik

Akne-mycin.2%

Dokter seringkali meresepkan antibiotik untuk mengobati jerawat yang parah atau jerawat yang berisiko meninggalkan bekas luka atau jaringan parut di kulit. Antibiotik memang dapat mempercantik kembali kulit wajah dengan fungsinya yang membunuh bakteri penyebab jerawat.

Dengan menggunakan antibiotik artinya akan meminimalisir pertumbuhan jerawat atau menurunkan tingkat peradangan atau infeksinya. Dengan berkurangnya jumlah jerawat dan tingkat keparahannya, maka risiko jerawat meninggalkan bekas luka atau jaringan parut menjadi menurun.

Ada beberapa teknik dalam menggunakan antibiotik untuk mengobati jerawat, seperti yang dioleskan langsung pada kulit (topikal - dengan salep) atau mengonsumsinya secara oral (diminum melalui mulut).

Antibiotik topikal akan membunuh bakteri pada kulit sedangkan antibiotik oral akan membunuh bakteri pada pori-pori kulit Anda. Antibiotik oral biasanya baru akan bekerja dengan baik ketika dimulai dengan dosis yang tinggi, namun biasanya dokter akan menurunkan dosisnya ketika jerawat sudah mulai membaik.

Orang dengan jerawat ringan mungkin hanya memerlukan antibiotik topikal atau salep. Jenis antibiotik topikal yang umum digunakan untuk mengobati jerawat, antara lain:
  • Klindamisin (Clindamycin), seperti Cleocin.
  • Eritromisin (Erythromycin), seperti E-Mycin). 

Antibiotik topikal juga dapat dikombinasikan dengan retinoid topikal, seperti pada salep tretinoin (Retin-A). Atau antibiotik topikal juga dapat dikombinasikan dengan gel benzoil peroksida (benzoyl peroxide).

Namun penggunaan obat-obat jerawat topikal ini juga tidak boleh sembarangan, ada risiko tertentu bila digunakan oleh ibu yang sedang hamil atau menyusui. Silahkan konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

(Baca juga: Mengatasi Jerawat pada Saat Hamil )

Orang dengan jerawat yang parah dan yang berisiko memiliki bekas luka atau jaringan parut seringkali diresepkan antiobiotik secara oral oleh dokter. Antibiotik oral yang umum diresepkan untuk mengobati jerawat, antara lain:
  • Eritromisin (Erythromycin), seperti E-Mycin.
  • Tetrasiklin (Tetracyclines), yang mencakup:
    • Doksisiklin (Doxycycline), seperti Vibramycin arau Monodox.
    • Minosiklin (Minocycline), seperti Minocin). 

Jika Anda menggunakan antibiotik topikal atau juga mengonsumsi antibiotik secara oral, dokter bisa jadi juga akan menggunakan benzoil peroksida pada kuit Anda. Tujuannya adalah untuk menurunkan risiko resistensi terhadap antibiotik.


Article Resources
  • Gambar : www.clinicalpharmacology.com