08 Juni 2014

Penyebab dan Pengobatan Infertilitas (Kemandulan) pada Wanita

Tidak hamil

Sebagian besar pasangan yang berhubungan intim minimal dua kali seminggu biasanya akan hamil dalam waktu paling lama satu tahun. Jika ternyata setelah satu tahun tidak kunjung hamil, maka pasangan itu didiagnosa mengalami masalah infertilitas atau ketidaksuburan (kemandulan).

Infertilitas dapat terjadi pada pasangan pria, wanita atau bahkan keduanya. Pada sebagian pasangan, penyebab infertilitas tidak bisa ditemukan. Sedangkan pada sebagian pasangan lainnya, ditemukan lebih dari satu penyebab infertilitas.

Semakin tua seorang wanita, maka kemampuannya untuk hamil semakin menurun. Ovulasi adalah proses pembentukan dan pelepasan sel telur. Seiring bertambahnya usia seorang wanita, maka ovulasi akan menjadi lebih lambat dan kurang efektif.

Usia yang mulai mempengaruhi kesuburan adalah mulai dari 30 tahun. Tingkat kehamilan akan sangat rendah pada usia 44 tahun. Hal ini bahkan seringkali tidak bisa dihindari meskipun sudah menggunakan obat kesuburan.

Gejala

Gejala utama dari infertilitas adalah kesulitan untuk hamil. Masalah-masalah berikut ini dapat menyebabkan infertilitas pada seorang wanita:
  • Infrekuensi ovulasi. Ketika periode menstruasi Anda terjadi lebih dari satu bulan, atau bahkan kadang-kadang tidak terjadi, maka Anda mengalami infrekuensi ovulasi.
Penyebab umum infrekuensi ovulasi meliputi:
  • Stress tubuh seperti:
    • Olahraga yang tidak biasa
    • Turun atau naiknya berat badan terlalu cepat
    • Berat badan rendah
    • Obesitas.
  • Karena kelainan hormonal seperti:
    • Masalah kelenjar tiroid
    • Masalah kelenjar hipofisis
    • Masalah kelenjar adrenal
    • Sindrom ovarium polikistik.
Kelainan hormonal bisa menunda atau mencegah indung telur untuk melepaskan sel telur. Gejala yang menunjukkan adanya kelainan hormonal meliputi:
  • Turun atau naiknya berat badan tanpa alasan yang jelas
  • Merasa kelelahan tanpa sebab
  • Rambut tumbuh berlebihan atau rambut rontok
  • Jerawat
  • Kista ovarium. Kista pada ovarium dapat menyebabkan nyeri panggul dan mengganggu kenormalan proses ovulasi.
  • Jaringan parut di saluran tuba. Jaringan parut akan mencegah kehamilan dengan mencegah atau menghentikan telur dalam perjalanannya ke rahim.
Kerusakan ini dapat disebabkan karena:
  • Operasi/pembedahan sebelumnya  
  • Kehamilan ektopik sebelumnya
  • Endometriosis
  • Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease/PID). PID adalah infeksi bakteri di panggul yang seringkali menimbulkan luka, bahkan kerusakan hingga memblokir saluran tuba
  • Kelainan pada bentuk atau lapisan rahim.
Tumor fibroid atau polip rahim kadang-kadang mengakibatkan:
  • Perdarahan menstruasi berat
  • Nyeri panggul
  • Pembesaran rahim.
Jaringan parut dapat berkembang dalam rahim akibat komplikasi dari:
  • Infeksi rahim
  • Keguguran
  • Aborsi
  • Prosedur bedah seperti dilatasi dan kuretase.
Jaringan parut dapat menyebabkan periode menstruasi yang lama atau bahkan menghentikannya.

Kapan harus ke dokter

Periksakan diri ke dokter kandungan jika lebih dari satu tahun Anda tidak hamil. Jika usia Anda sudah 35 tahun atau lebih, dan sebelumnya Anda sudah berusaha selama empat atau enam bulan untuk hamil namun tidak hamil, maka kunjungi dokter. Pada usia ini kehamilan masih bisa terjadi tanpa pengobatan kesuburan.

Diagnosa

Langkah pertama yang dilakukan untuk mendiagnosa infertilitas wanita adalah dengan menentukan apakah ovulasi terjadi pada interval yang diprediksi. Ketika sel telur dilepaskan, maka akan menyebabkan pergeseran hormon seks dalam tubuh.

Pergeseran hormon seks dapat dideteksi dengan cara ini:
  • Pemeriksaan suhu tubuh di pagi hari. Anda bisa menggunakan termometer biasa untuk mengukur suhu tubuh di waktu pagi setiap hari. Setelah ovulasi, biasanya suhu tubuh akan sedikit lebih tinggi.
  • Tes prediksi ovulasi. Hal ini akan memprediksi pelepasan sel telur. Hasil tes yang positif berarti Anda sedang berovulasi atau segera akan berovulasi.
  • Lendir liang senggama. Anda bisa mengenali perubahan dalam tampilan dan konsistensi lendir liang senggama Anda. Perubahan ini menjadi sinyal adanya pergeseran hormon yang mengindikasikan ovulasi telah terjadi.
Dokter Anda akan memeriksa organ intim dan panggul Anda. Sampel lendir dari serviks dan liang senggama mungkin akan diuji guna melihat adanya kemungkinan infeksi.

Jika perlu, tes darah mungkin akan dilakukan untuk:
  • Memastikan ovulasi yang normal
  • Menunjukkan apakah ovarium berfungsi dengan baik dalam melepaskan sel telur
  • Mengukur fungsi kelenjar tiroid, hipofisis dan adrenal Anda.
Pemeriksaan-pemeriksaan lain mungkin juga akan dilakukan untuk membantu menemukan penyebab infertilitas. Pemeriksaan-pemeriksaan di bawah ini akan melibatkan struktur fisik organ panggul.
  • Hysterosalpingogram. Ini merupakan pemeriksaan X-ray dimana perwarna cair akan disuntikkan ke dalam rahim Anda. Pemeriksaan ini akan mengetahui polip atau tumor fibroid di dalam rahim. Juga dapat menunjukkan ada tidaknya penyumbatan parsial atau lengkap di saluran tuba.
  • USG. USG dilakukan untuk melihat bentuk dan ukuran rahim Anda. USG akan memberikan gambaran mengenai rongga rahim atau lapisan dalam rahim. USG juga dapat mengidentifikasi bentuk dan ukuran dari ovarium dan ada tidaknya pengembangan kista.
  • Hysteroscopy dan Laparoscopy. Ini merupakan prosedur bedah oleh dokter ahli kandungan. Keduanya mengunakan kamera video kecil untuk melihat organ-organ panggul.
Selama Hysteroscopy, dokter dapat melihat bagian dalam rahim Anda. Dokter juga dapat melakukan biopsi. Dan dalam beberapa kasus, dokter bisa menghilangkan polip, fibroid atau jaringan parut.

Laparoscopy  memungkinkan bagi dokter untuk melihat bagian luar rahim dan memeriksa ovarium Anda. Menghilangkan kista ovarium atau jaringan parut menjadi hal yang mungkin dilakukan selama proses Laparoscopy .

Jangka waktu

Evaluasi kesuburan biasanya bisa lama hingga beberapa bulan. Evaluasi akan membutuhkan berbagai macam pemeriksaan. Dan beberapa jenis pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu tertentu dalam siklus menstruasi. Pengobatan akan membutuhkan waktu, perencanaan yang matang dan kunjungan yang rutin ke dokter.

Dengan menambah intensitas hubungan intim, pasangan yang infertil memiliki kesempatan sedikit lebih besar untuk memperoleh kehamilan bahkan tanpa disertai pengobatan.

Pencegahan

Anda bisa mengoptimalkan peluang untuk hamil dengan beberapa cara:
  • Olahraga moderat. Tidak berolahraga akan menyebabkan periode menstruasi yang panjang atau bahkan tidak terjadi.
  • Hindari kelebihan berat badan. Indeks Massa Tubuh (IMT) yang optimal adalah mulai dari 20 dan dibawah 27.
  • Hindari alkohol, rokok dan obat-obatan.
  • Hindari mengonsumsi kafein terlalu banyak. Jangan minum lebih dari satu cangkir kopi setiap hari.
  • Tanyakan kembali obat-obat yang Anda konsumsi dengan dokter. Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk hamil atau bisa mempengaruhi kehamilan normal.
  • Diet kesuburan. Diet kesuburan berikut ini dinilai akan membantu meningkatkan kesuburan:
Beberapa jenis pengobatan untuk kanker bisa menyebabkan infertilitas. Diskusikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan untuk kanker.

Pengobatan

Pengobatan infertilitas akan tergantung dari hasil evaluasi penyebab infertilitas Anda. Beberapa penyebab infertilitas harus ditangani dengan pengobatan khusus. Sebagai contoh, proses operasi akan dilakukan untuk mengangkat tumor fibroid.


Obat Kesuburan

Infertilitas bisa disebabkan karena jarang atau tidak adanya ovulasi. Masalah ini sering diatasi dengan pemberian obat-obatan hormon, yang umumnya dikenal sebagai obat kesuburan.

Semua obat kesuburan memiliki potensi efek samping dan bisa menyebabkan kehamilan kembar atau lebih. Pengobatan dengan obat kesuburan harus dibawah pengawasan seorang spesialis kesuburan.

Contoh obat kesuburan meliputi:
  • Clomiphene. Obat ini akan merangsang ovarium agar melepaskan satu atau lebih sel telur. Clomiphene bekerja dengan menyesuaikan tingkat hormon alami Anda.
  • Luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Obat hormon yang disuntikkan akan mendorong ovarium melepaskan satu atau lebih sel telur pada satu waktu.
Obat-obatan hormon ini terkadang diberikan setelah pengobatan dengan obat-obatan hormon lain, seperti GnRH analogue. GnRH analogue akan mempersiapkan tubuh untuk ketepatan siklus waktu ovulasi.

Prosedur bedah

Setelah pengobatan dengan obat kesuburan, sel telur bisa melakukan perjalanan secara alami dari ovarium ke rahim, dengan syarat saluran tuba harus normal. Terkadang juga proses operasi dilakukan untuk "memanen" sel telur matang setelah terapi obat kesuburan.

Prosedur bedah yang dapat membantu terjadinya kehamilan meliputi:
  • Intrauterine insemination (IUI), adalah prosedur dimana sperma langsung dimasukkan ke dalam rahim dengan menggunakan kateter atau jarum suntik khusus.
  • In vitro fertilization (IVF). Sel telur dan sperma disatukan di laboratorium untuk menghasilkan embrio. Satu atau lebih embrio kemudian dimasukkan kembali ke rahim Anda. IVF tidak menjamin terjadinya kehamilan, dan terkadang lebih dari satu embrio terdapat di dalam rahim. Hal ini akan mengakibatkan kehamilan kembar atau lebih. IVF membutuhkan pengobatan hormon sebelumnya.
  • Zygote intrafallopian transfer (ZIFT) dan gamete intrafallopian transfer (GIFT), adalah variasi dari IVF. Ini juga membutuhkan minimal satu saluran tuba yang sehat. Pada ZIFT, telur dikeluarkan dari ovarium, kemudian dikombinasikan dengan sperma di laboratorium untuk menghasilkan embrio kecil. Embrio kemudian ditempakan di saluran tuba kemudian melakukan perjalanan sendiri ke rahim. Pada GIFT, telur dan sperma ditempatkan di saluran tuba sebelum sperma membuahi telur. Sepeti IVF, kedua pengobatan ini memerlukan terapi hormon sebelumya.
Akhirnya, kemungkinan suksesnya kehamilan akan tergantung dari penyebab infertilitas. Diketahui bahwa lebih dari setengah pasangan akhirnya bisa hamil setelah melakukan terapi kesuburan.