18 Maret 2015

Penyebab Kanker: Mitos Populer Tentang Penyebab Kanker

Sel kanker

Kesalahpahaman mengenai penyebab kanker dapat menimbulkan kekhawatiran. Banyak kabar yang beredar di internet menyatakan bahwa sebagian benda atau produk yang kita pakai sehari-hari, seperti bahan plastik dan deodoran, dapat menyebabkan kanker.

Sebelum Anda panik dengan klaim-klaim tersebut. Bacalah dulu ulasan oleh Timothy J. Moynihan, MD, seorang ahli kanker dari Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, Amerika Serikat, dibawah ini. Moynihan menjelaskan secara detail mengenai beberapa mitos penyebab kanker yang beredar di masyarakat.

Mitos: Antiperspiran atau deodoran dapat menyebabkan kanker payudara

Fakta: Tidak ada bukti konklusif yang mengaitkan penggunaan antiperspiran atau deodoran dengan kanker payudara. Ini berdasarkan penelitian dari National Cancer Institute Amerika Serikat dan penelitian lainnya.

Sebagian klaim menyatakan bahwa produk-produk ini mengandung zat-zat berbahaya, seperti senyawa aluminium dan paraben, yang dapat terserap melalui kulit atau masuk ke tubuh melalui luka bercukur. Tidak ada studi klinis yang memberikan jawaban pasti untuk pertanyaan apakah produk-produk ini dapat menyebabkan kanker payudara. Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa produk-produk ini tidak menyebabkan kanker.

Jika Anda masih khawatir bahwa antiperspiran atau deodoran ketiak dapat meningkatkan risiko terkena kanker, pilih saja produk yang tidak mengandung bahan kimia yang mengkhawatirkan.

Mitos: Kontainer plastik microwave melepaskan zat berbahaya penyebab kanker ke dalam makanan

Fakta: Kontainer plastik microwave aman digunakan di dalam microwave.

Namun jangan gunakan kontainer plastik yang berpotensi meleleh atau rusak dan melepaskan bahan kimia ke dalam makanan jika dimasukkan ke dalam microwave. Jadi, hanya gunakan kontainer microwave yang khusus untuk microwave.

Periksa setiap kontainer yang Anda gunakan apakah diberi label sebagai microwave-save atau tidak.

Mitos: Penderita kanker tidak boleh mengonsumsi gula, karena dapat menyebabkan kanker tumbuh lebih cepat

Fakta: Gula tidak menyebabkan kanker tumbuh lebih cepat. Semua sel, termasuk sel-sel kanker memang bergantung pada gula darah (glukosa) sebagai sumber energi. Tetapi bukan berarti jika sel-sel kanker menerima gula dalam jumlah yang besar maka pertumbuhannya juga semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, mengurangi konsumsi gula juga tidak memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Klaim ini sebagian mungkin didasarkan pada kesalahpahaman dari teknik pemeriksaan positron emission tomography (PET)*, yang menggunakan sejumlah kecil pelacak radioaktif - biasanya berupa glukosa. Semua jaringan dalam tubuh memang menyerap sebagian pelacak ini, tetapi jaringan yang menggunakan energi lebih banyak - seperti sel-sel kanker - menyerapnya dalam jumlah yang lebih besar. Mungkin karena alasan ini, sebagian orang menyimpulkan bahwa sel kanker akan tumbuh lebih cepat akibat gula. Tetapi pendapat ini tidak benar.

Namun, ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah yang besar dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker kerongkongan. Gula juga dapat menyebabkan naiknya berat badan dan meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, yang kesemua kondisi ini memang dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Mitos: Orang baik tidak terkena kanker

Fakta: Pada zaman dulu, penyakit ini sering dipandang sebagai hukuman atas tindakan atau pikiran seseorang yang jahat. Dalam beberapa budaya di dunia, pandangan ini masih dipegang.

Jika hal ini benar, bagaimana dengan anak-anak yang tidak berdosa atau bayi yang baru lahir yang telah terkena tumor? Sama sekali tidak ada bukti bahwa seseorang terkena kanker karena layak mendapatkannya.

Mitos: Kanker dapat menular

Fakta: Tidak perlu menghindari seseorang yang terkena kanker karena Anda tidak akan tertular. Tidak apa-apa bersentuhan atau menghabiskan waktu dengan seorang penderita kanker.

Tapi, meskipun kanker memang tidak menular, sebagian virus dapat menyebabkan perkembangan kanker. Contoh virus yang dapat menyebabkan kanker antara lain:
  • Human papillomavirus (HPV) - infeksi menular seksual - yang dapat menyebabkan kanker serviks dan kanker lain
  • Hepatitis B atau C - virus ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan jarum IV (intravena) yang sudah terinfeksi - yang dapat menyebabkan kanker hati.

*Positron emission tomography (PET) adalah kedokteran nuklir, teknik pencitraan fungsional yang menghasilkan gambar tiga dimensi dari proses fungsional dalam tubuh.

Article Resources
  • Mayo Clinic
  • Gambar: London Cannabis Club