Buta warna terjadi akibat ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu. Artinya kimia sensor cahaya di dalam mata tidak bekerja dengan baik.
Meskipun sebagian besar buta warna tidak dapat disembuhkan atau diobati, tapi Anda dapat menerapkan cara-cara sederhana untuk mengatasi kesulitan Anda dalam melihat perbedaan warna. Beberapa kasus buta warna juga merupakan indikasi keberadaan penyakit lain di dalam tubuh yang memerlukan pengobatan.
Penyebab buta warna
Masalah buta warna sebagian besar adalah karena genetik (diwariskan). Buta warna yang disebabkan oleh penyakit dan mempengaruhi saraf optik dan retina mata cukup jarang terjadi. Inilah yang disebut dengan "acquired color blindness."
Faktor risiko buta warna
Genetik atau keturunan menjadi faktor utama yang membuat seseorang memiliki risiko mengalami buta warna. Jika ibu, ayah, atau kakek-nenek Anda mengalami buta warna, maka kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya.Faktor-faktor risiko di bawah ini juga meningkatkan risiko Anda untuk mengalami buta warna :
- Pria lebih mungkin menderita buta warna dibanding wanita (sesuai persentase jumlah kasusnya).
- Memiliki penyakit tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengembangkan buta warna.
- Obat-obatan tertentu, termasuk beberapa obat yang diresepkan untuk gangguan jantung, tekanan darah tinggi, atau gangguan saraf. Ini dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan buta warna atau defisiensi warna.
Gejala buta warna
Jika Anda tidak dapat membedakan antara beberapa warna - terutama merah dan hijau, atau biru dan kuning, kemungkinan Anda mengalami buta warna. Namun dokterlah yang akan menentukan apakah itu buta warna sungguhan atau buta warna karena kondisi lain.Diagnosis buta warna
Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis Anda, dan selanjutnya melakukan pemeriksaan mata dan tes visi.Kemungkinan tes buta warna yang dilakukan dokter adalah :
- Tes Ishihara Plates. Anda akan diminta mengidentifikasi angka atau benda dalam gambar yang terbuat dari titik-tiik berwarna, yang dikelilingi titik-tik lain dari warna lain (seperti pada gambar).
- Tes arrangement, Anda akan diminta mengelompokkan/mengatur chip-chip warna sesuai dengan warna mereka.
Pengobatan buta warna
Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk mengobati buta warna yang merupakan warisan. Yang dapat membantu penderita buta warna adalah dengan belajar untuk membedakan warna, tentunya dengan bantuan orang lain. Bicarakan dengan dokter Anda bagaimana cara mengasah kemampuan dalam melihat warna padahal kondisi Anda buta warna. Selain itu, tergantung dari tingkat buta warna, sebagian dokter menyarankan untuk menggunakan kacamata koreksi warna atau lensa kontak.Dalam beberapa kasus, buta warna yang disebabkan oleh penyakit lain seperti katarak, maka pengobatan atas kataraknya akan memperbaiki kondisi buta warna.