Mengigau dan gigi gemeretak (bruxims) saat tidur menjadi masalah pada beberapa orang. Namun sesungguhnya, yang lebih merasa terganggu dengan keadaan ini adalah orang lain, karena si pengidap sendiri tidak menyadarinya. Gangguan ini tentu akan mengganggu relasi Anda, baik teman sekamar maupun pasangan hidup.
Apakah mengigau dan gigi gemeretak termasuk gangguan psikologis?
Mengigau termasuk dalam kelompok gangguan tidur parasomnia, yang terwujud dalam mimpi yang hidup, aktivitas fisik, perilaku, emosi, dan persepsi yang terjadi selama tidur.
Mengigau terdiri dari tiga jenis, yaitu:
Menurut beberapa ahli, mengigau sering muncul saat seseorang dalam keadaan emosional (senang, sedih, kecewa, marah), stres, demam tinggi, atau posisi tidur terganggu, serta porsi dan kualitas tidur yang kurang. Jika kondisi fisik Anda buruk, kemungkinan besar penyebabnya adalah masalah psikologis, seperti, stres akibat pekerjaan atau masalah emosional.
- Somnabulism, berjalan saat tidur
- Sumniloquy, kebiasaan berbicara waktu tidur dan pendengar mungkin tidak memahami apa yang dibicarakannya
- Night terror, terbangun tengah malam, menangis histeris dengan pandangan yang mengarah ke satu titik, seolah takut akan sesuatu yang tak terlihat oleh kita, dan sama sekali tidak merespons kehadiran orang. Keadaan ini bisa berlangsung selama 5-15 menit.
Menurut beberapa ahli, mengigau sering muncul saat seseorang dalam keadaan emosional (senang, sedih, kecewa, marah), stres, demam tinggi, atau posisi tidur terganggu, serta porsi dan kualitas tidur yang kurang. Jika kondisi fisik Anda buruk, kemungkinan besar penyebabnya adalah masalah psikologis, seperti, stres akibat pekerjaan atau masalah emosional.
Mereka yang berbakat terkena serangan gemeretak gigi akan semakin menjadi bila pada siangnya mereka mengalami stres. Derajat kekerasan dan durasi gigi gemeretak saat tidur turut ditentukan dari pengalaman stres harian.
Penanganan
Jika memang mengigau dan gigi gemeretak Anda disebabkan oleh stres, maka Anda perlu melatih diri untuk mengelola stres sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas bahkan istirahat.
Segera temukan aktivitas yang membantu untuk mengelola stres, seperti bersantai, menjalankan hobi, olah raga, atau melakukan terapi seperti psikoterapi, relaksasi, hipnotis, dan meditasi. Faktor lain yang bisa menyebabkan mengigau adalah waktu tidur yang minim dengan kualitasnya pula yang buruk.
Mengigau biasanya terjadi pada tipe tidur REM (Rapid Eye Movement), dimana tubuh beristirahat tetapi otak tetap bekerja. Demikian pula pada pengidap bruxims, tidur mereka pada umumnya tidak tenang/gelisah, sembari terus mengeluarkan bunyi tak elok dari mulutnya.
Sementara jika Anda dapat mencapai tahap tidur nyenyak (Non Rapid Eye Movement/NREM), saat ini bukan hanya tubuh yang beristirahat, tapi juga fikiran. Pada tahap ini, dan gigi gemeretak biasanya tidak akan muncul karena dalam tidur seperti ini tercapai kualitas istirahat yang terbaik.
Untuk membantu mencapai tidur nyenyak yang ujungnya akan meniadakan kebiasaan mengigau dan gemeretak gigi, tentu Anda perlu memperbaiki kualitas tidur Anda. Berikut caranya:
Beberapa saran lain untuk meningkatkan kualitas tidur adalah dengan mendengarkan musik lembut, atau membaca buku ringan sebelum tidur. Sebelum tidur, Anda juga perlu menghindari menonton TV, makan terlalu banyak, tetapi jangan tidur dalam keadaan lapar.
Mengigau biasanya terjadi pada tipe tidur REM (Rapid Eye Movement), dimana tubuh beristirahat tetapi otak tetap bekerja. Demikian pula pada pengidap bruxims, tidur mereka pada umumnya tidak tenang/gelisah, sembari terus mengeluarkan bunyi tak elok dari mulutnya.
Sementara jika Anda dapat mencapai tahap tidur nyenyak (Non Rapid Eye Movement/NREM), saat ini bukan hanya tubuh yang beristirahat, tapi juga fikiran. Pada tahap ini, dan gigi gemeretak biasanya tidak akan muncul karena dalam tidur seperti ini tercapai kualitas istirahat yang terbaik.
Untuk membantu mencapai tidur nyenyak yang ujungnya akan meniadakan kebiasaan mengigau dan gemeretak gigi, tentu Anda perlu memperbaiki kualitas tidur Anda. Berikut caranya:
- Biasakan tidur rutin. Lakukan dalam waktu sama setiap harinya meskipun di hari libur
- Perbaiki pola makan. Kurangi konsumsi kopi (cafein), minuman kemasan maupun coklat. Makanan yang pedas juga harus dihindari mendekati jam-jam tidur
- Olahraga. Selain meningkatkan vitalitas, berolahraga juga akan membantu menurunkan tingkat stres
- Stop rokok dan alhokol. Banyak penjabarannya, keduanya akan mempengaruhi kualitas tidur.
- Ruang tidur yang nyaman. Umumnya orang bisa tidur nyenyak bila menggunakan kasur empuk, ruang bersih dan ber-AC, selimut yang nyaman, dan suasananya tenang
- Jauhkan binatang peliharaan. Sebuah studi menunjukkan bahwa lebih dari 50% pemilik hewan peliharaan mengalami gangguan tidur
- Matikan lampu. Hal ini memang relatif, namun umumnya orang akan tertidur lelap dalam keadaan ini
- Terakhir, jangan bawa pekerjaan ke tempat tidur dan hindari mendiskusikan hal-hal yang dapat mengganggu tidur Anda.
Beberapa saran lain untuk meningkatkan kualitas tidur adalah dengan mendengarkan musik lembut, atau membaca buku ringan sebelum tidur. Sebelum tidur, Anda juga perlu menghindari menonton TV, makan terlalu banyak, tetapi jangan tidur dalam keadaan lapar.
Gigi yang rusak akibat kebiasaan bruxims (atas), dan salah satu jenis dental sleep protector (bawah) |
Terakhir, sementara Anda berusaha menghilangkan gangguan mengigau dan gigi gemeretak saat tidur, Anda perlu merawat gigi Anda. Karena gigi akan menjadi rusak dan timbul gangguan rahang akibat kebiasaan gigi gemeretak. Maka Anda perlu menemui dokter gigi untuk meminimalisir kerusakan tersebut.
Hingga kini memang belum ada obat yang tepat, tapi dokter mungkin akan menyarankan penggunaan protektor gigi (dental sleep protector) selama tidur, yang berfungsi sebagai pelindung gigi agar tidak lekas rusak, dan untuk meredam suara gigi yang bergemeretak.