22 Juni 2013

Waspadai Hamil Anggur

Hamil anggur

Hamil anggur atau dalam istilah medis disebut dengan Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal yang berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Itulah sebabnya mengapa kehamilan seperti ini sering disebut dengan hamil anggur.

Dilihat sepintas, hamil anggur tidak berbeda dengan hamil biasa, namun pada hamil anggur, sel telur yang telah dibuahi tidak tumbuh dan membelah sebagaimana mestinya. Sel telur akan tumbuh dengan cepat namun hanya berbentuk gerombolan gelembung-gelembung yang menyerupai buah anggur.

Pada kehamilan anggur ini, perut wanita biasanya terlihat lebih besar dibandingkan dengan usia kehamilannya.

Janin Pada Hamil Anggur

Hamil anggur berbeda dengan hamil diluar kandungan. Hamil diluar kandungan terjadi apabila tempat menempel (nidasi) embrio (hasil pembuahan) berada di luar rongga rahim (cavum uteri). Biasanya yang paling sering sering adalah menempel di saluran tuba atau saluran yang menghubungkan rahim dengan indung telur bagian kanan maupun kiri.

Pada hamil anggur terjadi pertumbuhan yang berlebihan dari sel-sel plasenta atau ari-ari yang berbentuk gelembung-gelembung layaknya buah anggur dan gelembung-gelembung ini akan terus membesar.

Pada umumnya, tidak terdapat janin dalam hamil anggur, tapi bisa saja terjadi dalam persentase kecil. Kondisi ini disebut dengan hamil anggur parsial dimana janin umumnya tumbuh disertai dengan kelainan atau cacat bawaan dan tidak bisa dipertahankan.

Penyebab Hamil Anggur

Hingga kini, penyebab hamil anggur belum diketahui secara pasti. Namun yang diduga kuat menjadi penyebabnya adalah karena kekurangan vitamin A disamping faktor-faktor penyebab lainnya, yaitu:
  • Kualitas sperma atau sel telur yang buruk (mutasi genetik)
  • Meninggalnya janin dalam rahim/janin tidak berkembang
  • Penyakit darah tinggi
  • Kurang gizi. 

Selain itu, gangguan pada telur, dan kelainan pada rahim juga berhubungan dengan peningkatan angka kejadian hamil anggur.

Wanita dengan usia dibawah 20 tahun dan diatas 40 tahun juga berisiko tinggi mengalami hamil anggur. Kurangnya konsumsi protein, asam folat, dan karoten juga meningkatkan risiko terjadinya hamil anggur.

Penanganan Hamil Anggur

Karena hamil anggur bersifat tidak normal, maka perempuan yang mengalami hamil anggur harus segera mengeluarkan kandungannya. Terlebih lagi karena perempuan yang menderita hamil anggur rentan mengalami komplikasi seperti perdarahan, infeksi dan munculnya kanker.

Penanganan untuk hamil anggur adalah dengan jalan kuretase (kuret). Tidak hanya disitu, pasca kuretase, si penderita harus dimonitor dan di follow up dengan ketat, karena hamil anggur bisa berkembang ke arah proses keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma.

Saran-saran Terkait Hamil Anggur

Ada baiknya untuk selalu mencukupi kebutuhan vitamin A, karena vitamin A diyakini sebagai pencegah utama dari kejadian hamil anggur. Selain vitamin A, cukupi juga kebutuhan asam folat. Banyak makanan yang mengandung asam folat, salah satunya adalah kedelai. Salah satu fungsi asam folat adalah mencegah kerusakan/cacat pada janin.

Untuk menghindari bahaya yang diakibatkan oleh hamil anggur, sebaiknya sang calon ibu mengenalinya sejak dini. Tentu saja dengan cara rutin memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan. Selain untuk mengetahui bentuk kehamilan yang sesungguhnya, pemeriksaan yang rutin akan bermanfaat untuk kesehatan ibu dan janin, terutama untuk membantu kemudahan proses persalinan nantinya. Semakin dini hamil anggur terdeteksi, maka penanganan juga akan semakin mudah.