07 April 2023

17 Pertanyaan Populer tentang Penyakit Campak

Campak

Penyakit campak merupakan salah satu penyakit yang pernah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat pada era sebelum vaksin ditemukan. Meskipun saat ini angka kesakitan akibat penyakit campak telah menurun drastis berkat program imunisasi yang luas, namun masih ada beberapa pertanyaan yang seringkali muncul terkait dengan penyakit ini.

Artikel ini akan membahas 17 pertanyaan populer tentang penyakit campak, sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan mendalam tentang penyakit yang pernah mengancam kesehatan masyarakat ini.

#1 Siapa yang berisiko terkena penyakit campak?

Semua orang berisiko terkena penyakit campak, namun risiko lebih tinggi terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun yang belum divaksinasi atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau yang sedang menjalani kemoterapi. Orang yang belum pernah terinfeksi atau divaksinasi juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini jika terpapar dengan orang yang terinfeksi campak. Selain itu, individu yang sering melakukan perjalanan ke negara-negara dengan angka kesakitan akibat campak yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

#2 Apakah penyakit campak hanya menyerang anak-anak atau juga menyerang orang dewasa?

Meskipun penyakit campak sering kali dikaitkan dengan anak-anak, namun penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa. Siapa pun yang tidak divaksinasi atau belum pernah terinfeksi campak dapat terkena penyakit ini, terutama jika berada dalam lingkungan yang memiliki kasus campak. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi campak meliputi kepadatan penduduk yang tinggi, perjalanan ke daerah dengan tingkat penyebaran yang tinggi, dan keadaan imunodefisiensi.

#3 Apakah penyakit campak menyebar melalui udara atau hanya melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi?

Penyakit campak dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Virus campak menyebar melalui percikan air liur atau lendir dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi ketika batuk atau bersin. Partikel virus kemudian tersebar di udara dan dapat bertahan di udara selama beberapa jam, sehingga orang yang berada dalam ruangan yang sama dengan orang yang terinfeksi dapat terinfeksi. Selain itu, virus campak juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi oleh partikel virus, seperti pakaian atau tangan.

#4 Apa yang harus dilakukan jika seseorang terkena penyakit campak?

Jika seseorang terkena penyakit campak, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengisolasi diri dan menghindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan. Selanjutnya, perlu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, banyak minum air untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengurangi gejala seperti demam dan ruam kulit. Jika gejala semakin parah atau muncul tanda-tanda komplikasi, seperti sesak napas atau kejang, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.

#5 Apakah ada pengobatan untuk penyakit campak dan bagaimana cara mengatasinya?

Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk penyakit campak. Namun, gejala campak dapat dikurangi melalui perawatan simptomatik, seperti obat penurun demam, obat pereda nyeri, dan terapi cairan. Pasien juga perlu mengisolasi diri dan menghindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan. Dalam kasus yang lebih serius, pasien mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, terutama jika mereka mengalami komplikasi seperti pneumonia atau encephalitis. Pencegahan melalui vaksinasi masih merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit campak.

#6 Apakah seseorang yang terinfeksi penyakit campak harus dirawat di rumah sakit atau bisa diobati di rumah?

Pengobatan penyakit campak dapat dilakukan baik di rumah sakit maupun di rumah, tergantung pada kondisi kesehatan pasien. Jika pasien memiliki gejala yang berat, seperti komplikasi paru-paru atau ensefalitis, maka perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Namun, jika pasien hanya memiliki gejala ringan hingga sedang, seperti demam dan ruam, maka perawatan di rumah dengan istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan pengobatan simtomatik dapat membantu pemulihan.

#7 Apakah ada cara alternatif atau pengobatan rumahan yang bisa membantu mengatasi penyakit campak?

Meskipun ada beberapa saran yang terkait dengan pengobatan rumahan atau alternatif untuk mengatasi penyakit campak, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung klaim tersebut. Beberapa saran yang seringkali diberikan meliputi konsumsi vitamin C dan A, minum jus buah, atau melakukan aromaterapi, namun tetap harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencoba metode ini. Pada umumnya, pengobatan campak adalah dengan istirahat yang cukup, minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, dan obat untuk mengurangi demam atau ruam kulit. Yang paling penting, hindari memberikan obat atau terapi apa pun tanpa resep dokter, karena hal tersebut dapat membahayakan kesehatan dan memperburuk kondisi pasien.

#8 Berapa lama waktu pemulihan setelah seseorang terkena penyakit campak?

Lama waktu pemulihan setelah seseorang terkena penyakit campak bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan tingkat keparahan penyakit. Secara umum, gejala campak biasanya memuncak selama dua hingga tiga minggu setelah infeksi, kemudian mulai membaik. Namun, pada kasus yang lebih parah, pasien dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia atau encephalitis, yang dapat memperpanjang waktu pemulihan. Setelah gejala mulai mereda, individu tersebut biasanya masih perlu menghindari kontak dengan orang lain selama beberapa waktu untuk mengurangi risiko penularan kepada orang lain.

#9 Apakah penyakit campak dapat sembuh tanpa pengobatan?

Secara alami, sistem kekebalan tubuh manusia mampu melawan infeksi virus campak dan menyembuhkan penyakit ini tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, terapi suportif dapat membantu mengurangi gejala dan meringankan komplikasi yang mungkin terjadi. Selama masa pemulihan, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa campak dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

#10 Apa saja komplikasi yang bisa terjadi jika terkena penyakit campak?

Penyakit campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi meliputi pneumonia, otitis media, diare, dan konjungtivitis. Pada kasus yang lebih serius, pasien dapat mengalami komplikasi yang mengancam jiwa seperti encephalitis, yang dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, dan kematian. Selain itu, campak juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memudahkan terjadinya infeksi tambahan seperti tuberculosis atau infeksi saluran pernapasan atas.

#11 Apakah penyakit campak dapat menyebabkan kematian?

Ya, penyakit campak dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi serius yang dapat terjadi akibat campak termasuk pneumonia, ensefalitis, dan infeksi telinga tengah. Meskipun kasus kematian akibat campak relatif jarang terjadi, tetapi tetap merupakan ancaman yang serius bagi kesehatan masyarakat terutama pada negara-negara berkembang di mana vaksinasi belum tersedia secara luas.

#12 Apakah campak dapat menyebabkan kebutaan atau kerusakan mata lainnya?

Ya, penyakit campak dapat menyebabkan beberapa komplikasi pada mata, termasuk konjungtivitis atau peradangan pada membran yang melapisi bola mata, keratitis atau peradangan pada kornea, dan uveitis atau peradangan pada lapisan tengah mata. Selain itu, komplikasi yang lebih serius seperti kerusakan saraf optik dan bahkan kebutaan dapat terjadi pada kasus yang sangat jarang.

#13 Bagaimana cara melakukan imunisasi atau vaksinasi untuk mencegah penyakit campak?

Imunisasi atau vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit campak. Vaksin campak biasanya diberikan sebagai bagian dari vaksin campak dan rubella (MR) yang diberikan dalam dua dosis pada usia 9-12 bulan dan kemudian pada usia 18 bulan. Orang dewasa yang belum pernah divaksinasi atau tidak pernah terinfeksi sebelumnya dengan campak juga dapat divaksinasi. Vaksin ini terdiri dari virus yang dilemahkan atau dibuat tidak aktif yang akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dan melindungi tubuh dari penyakit campak. Silakan konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui jadwal imunisasi yang tepat.

#14 Apakah seseorang yang pernah terkena penyakit campak bisa terkena lagi di kemudian hari?

Seseorang yang pernah terkena penyakit campak biasanya akan kebal seumur hidup dan tidak akan terkena lagi di kemudian hari. Setelah terinfeksi, tubuh akan memproduksi antibodi yang akan melindungi individu tersebut dari infeksi selanjutnya. Namun, sangat jarang terjadi kasus dimana individu yang sebelumnya sudah terinfeksi campak dapat terkena lagi, yang biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem kekebalan tubuh atau varian virus yang berbeda. Meskipun demikian, risiko terkena kembali sangat kecil dan individu yang sudah divaksinasi biasanya akan memiliki kekebalan yang lebih kuat dan lebih stabil.

#15 Apakah seseorang yang telah divaksinasi terhadap penyakit campak masih bisa terinfeksi atau menularkan penyakit ini pada orang lain?

Meskipun vaksinasi dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit campak, namun tidak ada jaminan bahwa seseorang yang telah divaksinasi tidak akan terinfeksi atau menularkan penyakit ini pada orang lain. Sejumlah kasus infeksi campak telah dilaporkan pada individu yang telah divaksinasi, tetapi kasus-kasus tersebut biasanya lebih ringan dan tidak menyebar ke orang lain secara luas. Namun, divaksinasi tetap merupakan cara yang paling efektif untuk melindungi diri dan masyarakat dari campak, dan semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin sulit bagi virus untuk menyebar dan menyebabkan wabah.

#16 Apa saja perbedaan antara penyakit campak dan rubella (campak Jerman)?

Penyakit campak dan rubella (campak Jerman) adalah dua penyakit yang berbeda meskipun keduanya dapat menyebabkan ruam pada kulit dan demam. Penyakit campak lebih menular dan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, termasuk pneumonia dan encephalitis, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sedangkan rubella biasanya lebih ringan dan jarang menyebabkan komplikasi serius, kecuali pada ibu hamil di mana infeksi dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan.

#17 Bagaimana cara membedakan antara penyakit campak dengan penyakit cacar air atau penyakit kulit lainnya?

Penyakit campak dapat dibedakan dari penyakit cacar air atau penyakit kulit lainnya dengan beberapa cara. Pertama, gejala awal campak meliputi demam, pilek, batuk, dan mata merah sebelum munculnya ruam, sementara pada cacar air, ruam seringkali muncul sebelum gejala-gejala lainnya. Kedua, ruam campak cenderung lebih padat dan menyebar ke seluruh tubuh, sementara pada cacar air, ruam biasanya dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya dalam beberapa hari. Ketiga, campak dapat disertai dengan gejala lain seperti diare dan muntah, sedangkan cacar air jarang disertai gejala-gejala tersebut.

Article Resources
  • Centers for Disease Control and Prevention. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.cdc.gov/measles/index.html
  • World Health Organization. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.who.int/health-topics/measles#tab=tab_1
  • Mayo Clinic. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857
  • National Health Service UK. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.nhs.uk/conditions/measles/
  • Vaccines.gov. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.vaccines.gov/diseases/measles