07 April 2023

Memahami Campak: Gejala, Penularan, dan Pencegahan

Penyakit campak atau "measles" adalah infeksi virus yang mudah berjangkit dan biasanya terjadi dalam bentuk wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus RNA dari famili Paramyxoviridae dan biasanya menyerang anak-anak. Kebanyakan orang dewasa sudah pernah menderita penyakit campak sehingga kurang berbahaya bagi mereka, karena penyakit campak jarang terjadi dua kali pada orang yang sama.

Bagaimana campak menyebar?

Penyebab utama campak adalah virus RNA dari famili Paramyxoviridae, yang disebut virus campak. Campak menyebar dengan sangat mudah melalui tetesan udara yang keluar dari hidung atau mulut seseorang yang terinfeksi. Tetesan ini dapat menyebar hingga enam kaki (1,8 meter) jauhnya dari orang yang terinfeksi ketika orang tersebut batuk atau bersin. Orang yang belum pernah terinfeksi atau belum divaksinasi kemudian dapat terinfeksi saat mereka menghirup tetesan udara yang mengandung virus campak.

Selain itu, virus campak juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan sekresi hidung atau tenggorokan dari orang yang terinfeksi, seperti ketika seseorang berbagi gelas atau sendok dengan orang yang terinfeksi. Virus ini dapat bertahan di udara dan di permukaan benda yang terkontaminasi selama beberapa jam, sehingga orang dapat terinfeksi jika mereka menyentuh permukaan tersebut dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka.

Penting untuk diingat bahwa orang yang terinfeksi dapat menularkan virus campak sebelum munculnya gejala seperti ruam, sehingga sulit untuk menghindari penyebaran penyakit ini.

Ruam campak

Apa saja gejala campak?

Gejala campak dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan biasanya muncul sekitar 10 hingga 14 hari setelah terinfeksi virus campak. Beberapa gejala umum yang terkait dengan campak meliputi:
  • Demam tinggi
  • Menggigil/kedinginan
  • Batuk dan hidung berair
  • Mata merah, berair, bengkak, dan sensitif terhadap cahaya
  • Pilek
  • Lemah
  • Ruam kemerahan di kulit yang muncul 3-5 hari setelah munculnya gejala lainnya.
Ruam campak biasanya dimulai di wajah dan leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kaki dan tangan. Ruam tersebut terdiri dari bintik-bintik kecil yang bergabung membentuk bercak merah yang lebih besar. Selama beberapa hari, bercak ini dapat berubah menjadi bentuk bintik-bintik yang lebih kecil dan berwarna coklat.

Bila penyakit ini sudah memuncak, temperatur tubuh mungkin naik hingga 40° Celcius atau bahkan lebih, dan si anak akan merasakan sakit yang hebat. 

Selain itu, beberapa orang dengan campak dapat mengalami gejala lain seperti nyeri otot, kelelahan, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Pada kasus yang lebih parah, campak juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, encephalitis (radang otak), dan bahkan kematian pada sejumlah kecil pasien.

Siapa saja yang berisiko terkena campak?

Mencegah campak sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini yang sangat menular. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran campak.

Langkah pertama dan yang paling efektif adalah dengan divaksinasi. Vaksin campak umumnya diberikan pada anak-anak dalam satu dosis pada usia 9-12 bulan, dan dosis kedua diberikan pada usia 18-24 bulan. Orang yang tidak divaksinasi dapat mendapatkan vaksinasi setiap saat. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran campak.

Selain itu, hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Orang yang terinfeksi virus campak harus dikarantina selama minimal 4 hari sejak munculnya ruam dan hindari kontak dengan orang lain selama masa itu.

Cara lain untuk mencegah penyebaran campak adalah dengan mencuci tangan secara teratur dengan air dan sabun selama minimal 20 detik, terutama setelah bersin atau batuk, sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku untuk mencegah penyebaran tetesan virus ke udara.

Bagaimana mendiagnosis campak?

Diagnosis campak biasanya didasarkan pada gejala klinis, riwayat vaksinasi, serta riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi. Namun, dokter dapat melakukan beberapa tes untuk membantu memastikan diagnosis.

Salah satu tes yang sering dilakukan adalah tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap virus campak. Tes ini membantu dokter memastikan apakah seseorang telah terinfeksi virus campak atau tidak.

Selain itu, dokter dapat melakukan swab tenggorokan atau tes urine untuk mendeteksi virus campak. Namun, tes ini jarang dilakukan karena diagnosis campak yang didasarkan pada gejala klinis biasanya sudah cukup untuk mengonfirmasi keberadaan penyakit.

Dalam beberapa kasus, jika diagnosis tidak pasti atau jika terjadi komplikasi yang serius, dokter dapat merujuk pasien ke ahli penyakit menular atau spesialis lainnya untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Pengobatan campak

Saat ini belum ada obat atau pengobatan khusus untuk campak. Fokus pengobatan campak adalah untuk membantu mengurangi gejala dan mempercepat proses pemulihan.

Tindakan medis yang dilakukan biasanya bersifat suportif, yaitu membantu mengatasi gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan meliputi:
  • Pemberian cairan dan elektrolit: Jika terjadi dehidrasi akibat demam tinggi atau diare, maka pasien akan diberikan cairan dan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  • Pengobatan untuk mengurangi demam: Obat seperti parasetamol dapat membantu mengurangi demam dan rasa tidak nyaman akibat suhu tubuh yang tinggi.
  • Pengobatan untuk mengatasi komplikasi: Jika terjadi infeksi tambahan atau komplikasi lainnya, maka dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasinya.
  • Isolasi: Pasien dengan campak harus diisolasi selama minimal 4 hari setelah munculnya ruam untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Selain tindakan medis, ada beberapa cara yang dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Misalnya, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan minum banyak air putih, dan lindungi matanya dari cahaya terang. Selain itu, jika kulit penderita amat terasa gatal, beri bedak anti gatal misalnya yang mengandung calamine lotion beberapa kali sehari. Kulit harus selalu dalam keadaan bersih.

Tetes hidung juga bisa berguna untuk membersihkan hidung dan membuka saluran napas. Ini juga untuk membantu melindungi telinga dari infeksi, dan mencegah komplikasi-komplikasi lain pada kerongkongan.

Apa saja komplikasi campak yang mungkin terjadi?

Campak dapat menyebabkan komplikasi serius pada beberapa kasus. Komplikasi paling umum termasuk infeksi telinga, pneumonia, dan diare, tetapi ada beberapa komplikasi lain yang lebih serius yang dapat terjadi, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau orang yang tidak menerima perawatan medis yang memadai.

Berikut ini beberapa komplikasi campak yang mungkin terjadi:
  • Pneumonia: Infeksi paru-paru merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada orang yang terkena campak. Pneumonia dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan demam.
  • Radang otak (encephalitis): Radang otak adalah komplikasi yang sangat serius yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak. Gejalanya termasuk sakit kepala, kejang, kebingungan, dan penurunan kesadaran.
  • Kehilangan penglihatan: Campak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata dan bahkan kehilangan penglihatan.
  • Kehilangan pendengaran: Infeksi telinga yang berhubungan dengan campak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga dan kehilangan pendengaran.
  • Komplikasi kardiovaskular: Campak dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti peradangan jantung atau peradangan otot jantung.
  • Komplikasi kehamilan: Jika seorang wanita hamil terinfeksi campak, ia dapat mengalami keguguran atau bayi lahir prematur.
Penting untuk diingat bahwa komplikasi campak dapat dicegah dengan vaksinasi dan perawatan medis yang tepat.

Article Resources
  • Centers for Disease Control and Prevention. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.cdc.gov/measles/index.html
  • World Health Organization. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.who.int/health-topics/measles#tab=tab_1
  • Mayo Clinic. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857
  • National Health Service UK. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.nhs.uk/conditions/measles/
  • Vaccines.gov. (Diakses 7 April 2023). Measles. https://www.vaccines.gov/diseases/measles