09 April 2023

12 Fungsi Hati Manusia yang Perlu Anda Ketahui

Hati adalah organ vital dalam tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Meskipun organ ini kecil, hati memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai tugas penting yang membantu dalam memecah makanan, menghilangkan racun, dan menjaga keseimbangan zat kimia dalam tubuh.

Terletak di sebelah kanan rongga perut, hati memiliki struktur dan fungsi yang kompleks. Dalam artikel ini, kami akan membahas 12 fungsi hati manusia yang sangat penting dan bagaimana organ ini berperan dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Hati manusia

1. Produksi empedu

Fungsi hati yang pertama adalah produksi empedu untuk membantu dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan. Empedu adalah cairan yang diproduksi oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu sebelum dilepaskan ke usus dua belas jari saat kita makan. Empedu memainkan peran penting dalam pencernaan makanan, khususnya lemak, karena membantu memecah lemak menjadi partikel yang lebih kecil sehingga dapat diserap lebih mudah oleh tubuh.

Ketika makanan masuk ke dalam usus dua belas jari, hormon yang disebut cholecystokinin (CCK) dilepaskan dari usus dan merangsang kantung empedu untuk memompa empedu ke dalam usus. Kemudian, empedu akan membantu memecah lemak menjadi partikel yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, empedu juga membantu mengurangi keasaman di dalam usus sehingga makanan dapat dicerna dengan baik dan penyerapan nutrisi dari makanan menjadi lebih efisien.

2. Penyimpanan glukosa

Fungsi hati yang kedua adalah menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen. Glukosa adalah jenis gula yang merupakan sumber utama energi bagi sel-sel tubuh. Ketika glukosa masuk ke dalam tubuh, sebagian besar akan disimpan di hati sebagai glikogen untuk digunakan sebagai cadangan energi saat dibutuhkan.

Ketika kadar gula darah turun, hormon glukagon akan dilepaskan ke dalam darah dan merangsang hati untuk memecah glikogen menjadi glukosa. Glukosa tersebut kemudian dilepaskan ke dalam darah dan digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi. Proses ini disebut glukoneogenesis.

Fungsi hati dalam menyimpan glukosa sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah dalam tubuh. Ketika kita mengonsumsi makanan, kadar gula darah akan meningkat dan hati akan menyimpan glukosa sebagai glikogen. Ketika kadar gula darah turun, hati akan melepaskan glukosa ke dalam darah untuk menjaga kadar gula darah yang stabil. Jika hati tidak mampu menyimpan atau melepaskan glukosa dengan benar, maka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes dan hipoglikemia.

3. Metabolisme lemak dan protein

Fungsi hati yang ketiga adalah metabolisme lemak dan protein. Hati bertanggung jawab untuk memecah dan mengubah lemak dan protein yang kita konsumsi menjadi sumber energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Proses ini melibatkan enzim dan hormon yang diproduksi oleh hati.

Pertama, hati membongkar lemak yang disimpan di dalam sel-sel lemak dan memecahnya menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak kemudian diubah menjadi bahan bakar yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Sedangkan gliserol dapat diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis.

Kedua, hati juga memecah protein menjadi asam amino. Asam amino tersebut dapat digunakan untuk membangun protein baru dalam tubuh atau diubah menjadi bahan bakar yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh melalui proses glukoneogenesis.

Fungsi hati dalam metabolisme lemak dan protein sangat penting dalam menjaga keseimbangan energi dalam tubuh dan memastikan bahwa sel-sel tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup. Jika hati tidak mampu melakukan proses metabolisme lemak dan protein dengan benar, maka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan penyakit hati.

4. Produksi protein plasma

Fungsi hati yang keempat adalah produksi protein plasma, yang merupakan komponen penting dari darah. Protein plasma diproduksi oleh hati dan berfungsi untuk membantu dalam pembekuan darah dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Beberapa jenis protein plasma yang diproduksi oleh hati antara lain fibrinogen, albumin, dan globulin. Fibrinogen berperan dalam proses pembekuan darah, sementara albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik dalam darah dan membawa berbagai nutrisi dan zat lainnya ke seluruh tubuh. Globulin juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi dan penyakit.

Jika hati tidak mampu memproduksi cukup banyak protein plasma atau jika terdapat masalah dalam proses produksinya, maka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti masalah dalam pembekuan darah dan edema (penumpukan cairan) dalam tubuh.

5. Detoksifikasi tubuh

Fungsi hati yang kelima adalah detoksifikasi tubuh. Detoksifikasi merupakan proses penghilangan racun dan bahan kimia berbahaya dari dalam tubuh, dan hati merupakan organ utama yang bertanggung jawab atas proses ini.

Hati memiliki kemampuan untuk memecah dan menghilangkan berbagai jenis racun dan bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, termasuk alkohol, obat-obatan, pestisida, dan polutan lainnya. Proses ini melibatkan enzim-enzim hati yang membantu memecah racun menjadi bentuk yang lebih mudah dihilangkan dari dalam tubuh, seperti melalui urin atau kotoran.

Selain itu, hati juga berperan dalam menjaga keseimbangan hormon dan memproduksi senyawa-senyawa penting untuk membantu proses detoksifikasi, seperti glutathione.

Jika hati tidak mampu melakukan proses detoksifikasi dengan baik, maka racun dan bahan kimia berbahaya dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan sel, peradangan, dan masalah kesehatan kronis.

6. Mengatur kadar hormon dalam darah

Fungsi hati yang keenam adalah mengatur kadar hormon dalam darah. Hati merupakan organ penting dalam sistem endokrin, yaitu sistem yang berperan dalam pengaturan kadar hormon dalam tubuh.

Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan dilepaskan ke dalam darah untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Hati berperan dalam pengaturan kadar hormon dalam darah melalui beberapa mekanisme.

Pertama, hati membantu menghilangkan hormon yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Kelenjar endokrin seperti tiroid dan adrenal menghasilkan hormon yang kemudian dilepaskan ke dalam darah. Namun, setelah hormon tersebut menyelesaikan tugasnya, hati membantu memecah dan menghilangkan hormon tersebut dari dalam tubuh.

Kedua, hati juga berperan dalam produksi dan pengaturan beberapa hormon. Contohnya, hati memproduksi hormon insulin-like growth factor (IGF-1) yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang dan jaringan tubuh lainnya. Selain itu, hati juga berperan dalam pengaturan kadar hormon seks seperti estrogen dan testosteron.

Jika fungsi hati terganggu, maka dapat memengaruhi pengaturan kadar hormon dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan hormonal, infertilitas, dan osteoporosis.

7. Menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh

Fungsi hati yang ketujuh adalah menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh. Kolesterol adalah senyawa lemak yang ditemukan dalam tubuh dan berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, seperti pembentukan sel-sel tubuh dan produksi hormon.

Namun, jika kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh sangat penting untuk kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.

Hati berperan penting dalam menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh melalui beberapa mekanisme. Pertama, hati memproduksi lipoprotein yang berperan dalam transportasi kolesterol dari hati ke seluruh tubuh. Jenis lipoprotein yang diproduksi oleh hati yaitu lipoprotein densitas rendah (LDL) dan lipoprotein densitas tinggi (HDL).

LDL dikenal sebagai "kolesterol jahat" karena dapat menempel pada dinding arteri dan membentuk plak yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Sedangkan HDL dikenal sebagai "kolesterol baik" karena membantu mengangkut kolesterol dari arteri ke hati untuk diolah atau dihilangkan dari tubuh.

Kedua, hati juga berperan dalam pengaturan produksi kolesterol dalam tubuh. Jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, hati dapat menurunkan produksi kolesterol untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh.

Jika fungsi hati terganggu, maka dapat memengaruhi keseimbangan kolesterol dalam tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.

8. Memproduksi hormon penting seperti insulin-like growth factor (IGF)

Fungsi hati yang kedelapan adalah menghasilkan hormon penting seperti insulin-like growth factor (IGF) yang membantu dalam pertumbuhan sel dan jaringan. IGF merupakan hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh hati sebagai respons terhadap rangsangan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak.

IGF berperan penting dalam pertumbuhan sel dan jaringan, termasuk pertumbuhan tulang, otot, dan organ tubuh. IGF juga membantu dalam memperbaiki sel dan jaringan yang rusak atau terluka, serta berperan dalam menjaga kesehatan dan fungsi organ tubuh.

Selain IGF, hati juga menghasilkan hormon lain seperti angiotensinogen, yang berperan dalam pengaturan tekanan darah, dan trombopoietin, yang berperan dalam produksi platelet dalam darah.

Gangguan fungsi hati seperti hepatitis atau sirosis hati dapat memengaruhi produksi hormon oleh hati, termasuk hormon pertumbuhan dan hormon lainnya. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

9. Menjaga keseimbangan elektrolit

Fungsi hati yang kesembilan adalah menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Elektrolit adalah zat yang terdapat dalam cairan tubuh dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan fungsi sel dalam tubuh. Elektrolit meliputi natrium, kalium, klorida, kalsium, magnesium, dan bikarbonat.

Hati membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dengan mengatur produksi dan ekskresi hormon aldosteron dan hormon antidiuretik (ADH). Aldosteron memengaruhi kadar natrium dan kalium dalam darah dan membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Sementara itu, ADH memengaruhi reabsorpsi air di ginjal dan membantu menjaga konsentrasi cairan dalam tubuh.

Selain itu, hati juga berperan dalam proses metabolisme elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium. Gangguan fungsi hati dapat memengaruhi produksi dan ekskresi hormon tersebut, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

10. Menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh

Fungsi hati yang kesepuluh adalah menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Keseimbangan asam-basa dalam tubuh sangat penting untuk memastikan fungsi tubuh yang optimal, karena ketidakseimbangan asam-basa dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengancam nyawa.

Hati membantu menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh dengan memproduksi bikarbonat, yaitu senyawa basa yang membantu menetralkan kelebihan asam dalam tubuh. Bikarbonat diproduksi di hati dan dilepaskan ke dalam darah untuk membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh tubuh sebagai produk sampingan metabolisme atau yang diakibatkan oleh konsumsi makanan dan minuman tertentu.

Selain produksi bikarbonat, hati juga berperan dalam proses metabolisme asam amino dan urea, yang juga berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Gangguan fungsi hati seperti hepatitis atau sirosis hati dapat memengaruhi produksi bikarbonat dan proses metabolisme asam amino dan urea, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa dalam tubuh.

11. Membantu menghilangkan bakteri dan virus dari dalam tubuh

Fungsi hati yang kesebelas adalah membantu menghilangkan bakteri dan virus dari dalam tubuh. Hati memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dengan membantu menghilangkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi.

Hati memiliki sel-sel khusus yang disebut sel Kupffer yang bertugas memproses bahan-bahan yang berasal dari saluran pencernaan dan menghapus bakteri dan partikel-partikel kecil dari darah. Sel Kupffer juga membantu dalam memecah sel-sel darah merah yang sudah tua dan memperbaharui sel-sel darah yang baru. Selain itu, hati juga membantu dalam produksi protein-protein penting yang diperlukan oleh sistem kekebalan tubuh, seperti antibodi dan protein komplementer.

Ketika tubuh terinfeksi oleh bakteri atau virus, hati dapat merespons dengan meningkatkan produksi protein-protein kekebalan tubuh untuk membantu melawan infeksi. Hati juga dapat memproduksi enzim-enzim yang membantu memecah toksin dan bahan kimia berbahaya yang berasal dari bakteri atau virus, sehingga dapat membantu menghilangkan mereka dari dalam tubuh.

Namun, ketika hati mengalami kerusakan atau fungsi hati terganggu, kemampuannya untuk membantu menghilangkan bakteri dan virus dari dalam tubuh dapat terganggu, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi.

12. Membantu dalam proses pembekuan darah

Fungsi hati yang ke-12 adalah membantu dalam proses pembekuan darah. Hati menghasilkan beberapa protein penting yang diperlukan dalam proses pembekuan darah, termasuk faktor pembekuan (clotting factors) dan protein albumin.

Faktor pembekuan adalah zat-zat yang diperlukan untuk membentuk bekuan darah saat terjadi luka atau cedera pada pembuluh darah. Hati memproduksi 13 jenis faktor pembekuan yang berbeda, yang semuanya bekerja bersama-sama dalam proses pembekuan darah. Jika terjadi kekurangan faktor pembekuan, bisa menyebabkan masalah pembekuan darah seperti pendarahan berlebihan.

Selain faktor pembekuan, hati juga memproduksi protein albumin yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Albumin membantu mengangkut zat-zat penting seperti hormon, vitamin, dan mineral melalui darah ke seluruh tubuh.

Jika hati mengalami kerusakan atau gangguan fungsi, produksi faktor pembekuan dan protein albumin dapat terganggu. Ini bisa menyebabkan masalah pembekuan darah, seperti risiko pendarahan yang lebih tinggi setelah cedera atau operasi.

Kesimpulan

Dalam dunia medis, hati dianggap sebagai organ yang paling kompleks dan penting dalam tubuh manusia. Kesehatan hati yang baik dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Namun, kita seringkali tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan hati kita. Jangan menunggu hingga ada masalah pada hati baru kita merasa khawatir, sebab beberapa kondisi penyakit hati tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang berbahaya bagi hati, dan menjaga pola makan yang sehat. Dengan merawat hati kita, kita dapat memastikan organ vital ini dapat terus berfungsi dengan baik dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, mari mulai memberikan perhatian yang lebih pada kesehatan hati kita.

Article Resources
  • American Liver Foundation. The Healthy Liver. Diakses pada 9 April 2023 dari https://liverfoundation.org/about-your-liver/how-liver-diseases-progress/the-healthy-liver/
  • Johns Hopkins Medicine. Liver: Anatomy and Functions. Diakses pada 9 April 2023 dari  https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/liver-anatomy-and-functions 
  • Stanford Medicine Children's Health. Anatomy and Function of the Liver. Diakses pada 9 April 2023 dari https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=anatomy-and-function-of-the-liver-90-P03069
  • WebMD. Picture of the Liver. Diakses pada 9 April 2023 dari https://www.webmd.com/digestive-disorders/picture-of-the-liver
  • Medical News Today. What does the liver do?. Diakses pada 9 April 2023 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/305075