19 Juni 2014

Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Hipoglikemia (Bag.1)

Hipoglikemia

Hipoglikemia (Hypoglycemia), merupakan suatu keadaan dimana kadar glukosa/gula darah rendah atau berada di bawah level normal. Glukosa, yang merupakan sumber energi penting bagi tubuh utamanya berasal dari makanan dan karbohidrat. Nasi, kentang, roti, susu, buah-buahan dan permen adalah beberapa dari sekian banyak makanan yang kaya akan karbohidrat.

Setelah makan, glukosa akan diserap ke dalam aliran darah untuk selanjutnya dibawa ke sel-sel tubuh. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, akan membantu sel mengubah glukosa menjadi energi. Jika pada suatu waktu Anda mengonsumsi glukosa melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh, maka tubuh akan menyimpan glukosa yang berlebih tersebut di dalam hati dan otot dalam bentuk yang disebut sebagai glikogen. Tubuh akan menggunakan glikogen untuk energi ketika dibutuhkan, misalnya di antara waktu makan. Glukosa yang berlebih juga dapat diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel lemak. Lemak juga bisa digunakan untuk energi.

Ketika kadar gula dalam darah mulai turun, hormon lain yang diproduksi oleh pankreas yaitu glukagon akan memecah glikogen dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah untuk menormalkan kembali kadar gula dalam darah. Pada sebagian orang dengan diabetes, respon glukagon terhadap hipoglikemia terganggu dan hormon-hormon lain seperi epinefrin (juga disebut adrenalin) dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Tapi penderita diabetes yang dirawat dengan suntikan insulin, anti diabetes yang meningkatkan produksi insulin, kadar glukosa darah tidak dapat kembali ke level normal dengan cepat.

Hipoglikemia dapat terjadi secara tiba-tiba. Biasanya bersifat ringan, tidak membahayakan dan bisa ditangani dengan cepat dan mudah hanya dengan makan atau minum makanan yang kaya akan glukosa. Namun jika tidak ditangani, hipoglikemia bisa memburuk dan menyebabkan penderitanya mengalami perasaan bingung, canggung, hingga pingsan. Bahkan hipoglikemia berat dapat menyebabkan kejang, koma dan bahkan kematian.

Pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 10 tahun, hipoglikemia sebenarnya jarang terjadi kecuali sebagai akibat efek samping dari pengobatan diabetes. Di luar itu, hipoglikemia juga bisa terjadi karena penggunaan obat lain, kekurangan hormon atau enzim, atau karena adanya kondisi kesehatan lain seperti tumor.

Apa saja gejala hipoglikemia?

Gejala-gejala hipoglikemia, antara lain:
  • Kelaparan
  • Lemah
  • Gugup
  • Berkeringat
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Kebingungan
  • Kesulitan berbicara
  • Gelisah
  • Sempoyongan.

Hipoglikemia juga bisa terjadi pada saat tidur. Beberapa gejala hipoglikemia yang terjadi saat tidur, antara lain:
  • Menangis atau mengalami mimpi buruk
  • Piyama atau baju yang dipakai tidur basah oleh keringat
  • Merasa lelah, lekas marah atau bingung setelah bangun tidur.

Apa yang menyebakan hipoglikemia pada penderita diabetes?

Karena pengobatan diabetes


Hipoglikemia bisa terjadi akibat efek samping dari beberapa jenis obat diabetes seperti injeksi insulin dan obat oral anti diabetes yang semuanya itu bisa meningkatkan produksi insulin. Obat-obat tersebut antara lain:
  • Chlorpropamide
  • Glimepiride
  • Glipizide
  • Glyburide
  • Nateglinide
  • Repaglinide
  • Sitagliptin
  • Tolazamide
  • Tolbutamide.

Kombinasi dari pil-pil dibawah ini juga bisa menyebabkan hipoglikemia:
  • Glipizide + metformin
  • Glyburide + metformin
  • Pioglitazone + glimepiride
  • Rosiglitazone + glimepiride
  • Sitagliptin + metformin. 

Jenis obat anti diabetes lain, yang bila dikonsumsi tunggal, tidak menyebabkan hipoglikemia, contohnya:
  • Acarbose
  • Metformin
  • Miglitol
  • Pioglitazone
  • Rosiglitazone.

Namun, minum pil ini bersama dengan obat diabetes lainnya, yaitu pil yang meningkatkan produksi insulin, maka akan meningkatkan risiko hipoglikemia.

Selain itu, penggunaan obat-obat injeksi berikut bisa menyebabkan hipoglikemia:
  • Pramlintide, yang digunakan bersama dengan insulin
  • Exenatide, yang dapat menyebabkan hipoglikemia bila dikombinasikan dengan chlorpropamide, glimepiride, glipizide, glyburide, tolazamide, dan tolbutamide. 

Penyebab lain hipoglikemia

Diluar penyebab hipoglikemia karena obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu, glukosa dalam darah bisa rendah karena:
  • Makan terlalu sedikit, menunda makan terlalu lama atau melewatkan waktu makan
  • Peningkatan aktivitas fisik
  • Minuman beralkohol. 

Bagaimana mencegah hipoglikemia?

Rencana pengobatan diabetes dirancang sedemikian rupa agar dosis dan waktu pemberian obat sesuai dengan jadwal makan atau aktivitas seseorang. Ketidaktepatan dosis dan waktu pemberian obat akan mengakibatkan hipoglikemia. Misalnya, mengonsumsi obat diabetes atau insulin tapi penderita kemudian melewatkan waktu makan, maka bisa terjadi hipoglikemia.

Untuk membantu mencegah hipoglikemia, penderita diabetes harus selalu mempertimbangkan hal-hal berikut:
  • Obat diabetes
Penderita diabetes harus tahu mana obat diabetes yang bisa menyebabkan hipoglikemia dan tahu pula kapan harus mengonsumsi obat tersebut. Agar manajemen pengobatan diabetes tepat sasaran, penderita diabetes harus mengonsumsi obat diabetes dengan dosis yang direkomendasikan dan pada waktu yang dianjurkan.
  • Menu makan
Seorang ahli gizi akan membantu penderita diabetes mengatur menu makan mereka sesuai dengan kepribadian dan gaya hidupnya. Menu makan khusus sangat penting untuk menunjang keberhasilan pengobatan diabetes. Penderita diabetes harus makan makanan biasa, mencukupi setiap kali makan dan tidak melewatkan waktu makan.
  • Aktivitas sehari-hari
Untuk membantu mencegah hipoglikemia akibat aktivitas fisik, pihak penyedia layanan kesehatan biasanya akan menyarankan penderita untuk:
- Memeriksa glukosa darah sebelum berolahraga atau aktivitas fisik lainnya, dan mengemil makanan
jika kadar gula darah berada dibawah 100 miligram per desi liter (mg/dL).
- Memeriksa glukosa darah secara teratur selama berolahraga atau aktifitas fisik dan mencadangkan
makanan ringan yang diperlukan.
- Memeriksa kadar glukosa darah secara berkala setelah berolahraga atau aktivitas fisik.
  • Penggunaan minuman beralkohol
Minum minuman beralkohol, terutama pada saat perut kosong, dapat menyebabkan hipoglikemia, bahkan hingga satu atau dua hari kemudian. Minuman beralkohol sangat berbahaya bagi orang yang menggunakan insulin atau obat diabetes lainnya yang meningkatkan produksi insulin. Tidak selayaknya memberikan toleransi pada minuman beralkohol, berapapun banyak,  cara dan waktu mengonsumsinya, sejatinya harus ditinggalkan.
  • Rencana pengobatan diabetes
Manajemen diabetes yang baik akan membuat kadar glukosa darah tetap berada pada kisaran normal, dengan kata lain akan menurunkan risiko hipoglikemia. Penderita diabetes harus tahu cara-cara mencegah hipoglikemia dan juga cara terbaik untuk mengatasinya. Tanyakan hal ini kepada dokter.

Orang-orang yang diresepkan obat anti diabetes sebaiknya menanyakan kepada dokter tentang:
  • Apakah obat diabetes dapat menyebabkan hipoglikemia
  • Kapan mereka harus mengonsumi obat diabetes
  • Berapa dosis obat diabetes yang harus dikonsumsi
  • Apakah mereka harus tetap menggunakan obat diabetes meskipun sedang dalam keadaan sakit
  • Apakah mereka haru menyesuaikan pengobatan sebelum berolahraga atau beraktivitas fisik tertentu
  • Apakah obat diabetes perlu disesuaikan ketika mereka melewatkan waktu makan. 

Pengobatan hipoglikemia

Tanda atau gejala hipoglikemia bervariasi pada tiap-tiap orang. Penderita diabetes harus mengenali tanda dan gejala khas hipoglikemia mereka dan memberitahukannya kepada keluarga atau teman sehingga mereka dapat membantu sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada anak-anak, pihak sekolah sebaiknya juga harus mengetahui bagaimana mengenali tanda dan gejala anak yang mengalami hipoglikemia dan bagaimana menanganinya.

Penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia beberapa kali dalam seminggu harus segera ke dokter. Mereka mungkin membutuhkan perubahan dalam rencana pengobatan mereka; mungkin pengurangan dosis obat atau perubahan jenis obat, jadwal baru dalam pemberian obat diabetes atau insulin, perubahan menu makan atau rencana kegiatan fisik lainnya.

Penanganan cepat untuk hipoglikemia

Ketika seseorang merasa kadar gula darah mereka terlalu rendah, mereka sebaiknya memeriksakannya. Jika levelnya di bawah 70mg/dL, mengonsumsi salah satu dari makanan cepat berikut ini akan segera menaikkan kadar glukosa darah:
  • 1/2 cangkir atau 4 ons jus buah
  • 1 cangkir atau 8 ons susu
  • 5 atau 6 buah permen
  • 1 sendok gula atau madu. 

Jumlah yang direkomendasikan untuk anak-anak harus lebih kecil. Tanyakan kepada dokter untuk ketepatan jumlahnya.

Langkah berikutnya adalah memeriksa kembali kadar glukosa darah setelah 15 menit. Jika masih terlalu rendah, makanan perlu ditambah. Langkah-langkah ini sebaiknya diulang sampai tingkat glukosa darah minimal 70 mg/dL atau lebih.

Untuk orang yang mengonsumsi acarbose atau miglitol

Orang-orang yang mengonsumsi salah satu dari obat anti diabetes ini harus tahu bahwa itu adalah glukosa murni, juga disebut sebagai dekstrosa yang akan menaikkan kadar glukosa darah pada saat glukosa darah rendah. Mengonsumsi makanan atau minuman di atas tidak akan cepat menaikkan kadar gula darah karena acarbose dan miglitol memperlambat pencernaan kabohidrat.

Bantuan dari orang lain untuk hipoglikemia parah

Hipoglikemia yang parah bisa menyebabkan seseorang pingsan, bahkan bisa mengancam nyawa. Hipoglikemia berat lebih mungkin terjadi pada orang dengan diabetes Tipe I. Penderita harus tahu apa yang harus dilakukan bila mengalami hipoglikemia berat dan memberitahukannya kepada teman atau keluarga. Orang lain dapat membantu penderita yang sudah pingsan dengan memberikan suntikan glukagon. Glukagon akan dengan cepat menormalkan kadar gula darah dan mempercepat kesadaran penderita. Bila dirasa diperlukan, mintalah resep kit glukagon untuk penanganan darurat. Dengan begitu, teman, keluarga atau rekan kerja bisa memberikan suntikan glukagon kepada penderita ketika dalam situasi gawat darurat. Perhatian: Jangan gegabah, tanyakan dan pelajari dengan jelas perihal hal ini kepada dokter. Kesalahan malah bisa memperburuk keadaan.

Aktivitas fisik dan kadar glukosa darah

Aktivitas fisik memberi manfaat besar bagi penderita diabetes, termasuk bisa menurunkan kadar gula darah. Namun, berolahraga juga bisa membuat kadar glukosa darah terlalu rendah dan menyebabkan hipoglikemia hingga 24 jam sesudahnya. Periksakan kadar gula darah Anda sebelum berolahraga. Bagi mereka yang menggunakan insulin atau mengonsumsi obat anti diabetes lainnya yang meningkatkan produksi insulin, penderita mungkin disarankan oleh dokter untuk ngemil jika tingkat glukosa di bawah 100mg/dL atau menyesuaikan dosis obat sebelum berolahraga untuk membantu menghindari hipoglikemia. Setelah berolahraga berat, penderita juga sebaiknya memeriksakan kadar glukosa darah.

Hipoglikemia ketika mengemudi

Hipoglikemia sangat berbahaya ketika terjadi pada orang yang sedang mengemudi. Orang dengan hipoglikemia akan kesulitan berkonsentrasi atau melihat dengan jelas dan tidak mampu bereaksi dengan cepat terhadap bahaya di jalan raya. Untuk mencegah terjadinya hal ini, orang-orang yang berisiko hipoglikemia harus memeriksa kadar gula darahnya sebelum mengemudi, utamanya untuk perjalanan lama. Mereka harus sering memeriksa kadar glukosa darah dan menyiapkan makanan ringan yang diperlukan untuk menjaga tingkat glukosa darah di 70mg/dL atau lebih. Jika perlu, mereka harus berhenti mengemudi untuk menerima pengobatan dan pastikan kadar glukosa darah minimal 70 mg/dL atau lebih sebelum memulai mengemudi lagi.