11 April 2023

Cara Menolong / Merawat Orang Pingsan

Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi dimana kesadaran seseorang hilang untuk beberapa saat. Utamanya, pingsan disebabkan karena kurangnya suplai oksigen ke otak. Si korban tiba-tiba merasa lemah, pucat serta mual, kemudian jatuh ke lantai/tanah dan tidak sadarkan diri. Dalam banyak kasus, biasanya pingsan bisa sembuh hanya dalam satu atau dua menit.

Mengenali tanda-tanda seseorang yang akan pingsan

Mengenali tanda-tanda seseorang yang akan pingsan penting untuk membantu mencegah pingsan yang tidak diinginkan dan untuk mempersiapkan diri Anda dalam menghadapi situasi darurat. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda seseorang yang akan pingsan yang dapat Anda perhatikan:
  • Pucat: Kulit wajah dan bibir terlihat lebih pucat dari biasanya.
  • Berkeringat dingin: Terjadi peningkatan produksi keringat di seluruh tubuh, terutama di wajah, telapak tangan, dan kaki.
  • Mual: Perasaan tidak enak di perut, mual, dan muntah-muntah.
  • Pusing: Seseorang merasa pusing atau penglihatannya berkabut.
  • Nafas pendek: Terjadi peningkatan frekuensi pernapasan dan seseorang mungkin merasa sesak napas.
  • Detak jantung cepat: Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, dan seseorang mungkin merasakan detak jantung yang kuat atau tidak teratur.
  • Kehilangan keseimbangan: Seseorang mungkin merasa kehilangan keseimbangan dan kesulitan untuk berdiri atau berjalan.
Pingsan dapat terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi. Namun, dengan mengenali tanda-tanda yang muncul sebelum pingsan, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau menghindari pingsan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda pingsan, sebaiknya segera mencari tempat yang aman dan duduk atau berbaring. Jangan memaksakan diri untuk berdiri atau melakukan aktivitas berat.

Penyebab pingsan

Beberapa penyebab pingsan yang umum, antara lain:
  • Akibat merasa amat lelah karena aktivitas atau pekerjaan yang berlebihan.
  • Berdiri diam (seperti saat upacara bendera) untuk waktu yang lama atau terpapar panas yang berlebihan.
  • Baru selesai dari istirahat total di tempat tidur (bedrest) selama beberapa hari atau minggu.
  • Ketegangan emosi, karena pembuluh darah kecil berelaksasi dan darah yang mengalirinya sedikit. Ini mengakibatkan tekanan darah turun secara drastis.
  • Akibat tekanan di leher, terutama pada arteri carotis (nadi kepala), mungkin akan mengurangi suplai darah ke otak yang akhirnya menyebabkan pingsan. Bisa juga terjadi karena mengenakan pakaian yang terlalu ketat pada bagian leher.
  • Akibat merasa takut yang berlebihan, seperti melihat darah, orang berkelahi, atau melihat sesuatu yang ditakutinya.

Selain karena penyebab umum diatas, pingsan juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, termasuk:
  • Tekanan darah rendah: Pingsan dapat terjadi karena tekanan darah yang terlalu rendah, terutama jika seseorang berdiri terlalu cepat setelah duduk atau berbaring.
  • Gangguan jantung: Beberapa gangguan jantung dapat menyebabkan pingsan, seperti aritmia (detak jantung tidak teratur) atau sindrom QT panjang (kelainan genetik yang mempengaruhi irama jantung).
  • Gangguan neurologis: Beberapa kondisi neurologis seperti epilepsi, stroke, dan migrain dapat menyebabkan pingsan.
  • Efek samping obat-obatan: Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan pingsan, terutama jika dosisnya terlalu tinggi atau jika obat-obatan tersebut dikombinasikan dengan obat-obatan lain.
  • Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan pingsan.
  • Anemia: Kurangnya sel darah merah dalam tubuh dapat menyebabkan pingsan.
  • Kondisi medis lain: Beberapa kondisi medis lain seperti diabetes, gangguan ginjal, dan gangguan tiroid juga dapat menyebabkan pingsan.
Ada pula sindrom hiperventilasi, sebuah kondisi dimana seseorang memiliki perasaan cemas yang berlebihan karena merasa tidak mendapatkan cukup udara. Orang seperti ini akan menghirup udara secara berlebihan (banyak-banyak) melebihi kebutuhan normal sehingga menyebabkan pusing yang akhirnya dapat mengakibatkan pingsan. Solusinya, penderita sindrom hiperventilasi harus melakukan aktivitas bernapas dalam sebuah kantung kertas atau plastik (napas yang keluar dihirup kembali) saat perasaaan aneh ini muncul. Bernapas dalam kantung kertas seperti ini secara berturut-turut akan menaikkan kadar karbondioksida di dalam darah dan mengembalikan keseimbangan kimia normal pada tubuh.

Perawatan untuk korban pingsan

Merawat orang yang pingsan memerlukan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan keselamatan dan kesehatan mereka. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat orang yang pingsan:
  • Pastikan keamanan: Pastikan lingkungan di sekitar orang yang pingsan aman dan bebas dari benda-benda yang dapat menyebabkan cedera atau bahaya lainnya.
  • Cek nafas: Periksa apakah orang yang pingsan masih bernafas dengan cara mendekati mulut dan hidung mereka dan merasakan napasnya. Jika tidak ada napas atau napas terasa lemah, segera hubungi layanan kesehatan atau ambulans terdekat.
  • Posisikan terlentang: Letakkan korban pingsan dalam posisi terlentang dan tinggikan kedua kakinya sekitar 30 derajat sampai ia sadar. Ini dapat membantu memperbaiki aliran darah ke otak dan mencegah terjadinya kerusakan otak yang lebih serius.
  • Longgarkan pakaian: Longgarkan pakaian di sekitar leher, dada, atau perut orang yang pingsan untuk memudahkan pernapasan.
  • Lakukan pertolongan pertama: Jika memungkinkan, berikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi orang yang pingsan, seperti memeriksa tekanan darah dan suhu tubuh, memberikan oksigen, atau memberikan obat yang telah diresepkan oleh dokter.
Usahakan korban pingsan mendapatkan udara bersih yang banyak, jangan sampai banyak orang yang mengerubunginya. Bila ada persediaan gas oksigen atau kaleng semprot oksigen, akan sangat membantu. Namun jika tidak ada, kipasi saja bagian kepalanya dengan kertas atau semacamnya. Ini merupakan cara sederhana terbaik untuk mengembalikan kesadarannya.

Cara Menolong / Mengatasi Orang Pingsan
Kaki lebih tinggi dan kepala lebih rendah, untuk hasil terbaik, kepala si korban pingsan sebaiknya lebih rendah lagi

Orang yang sering mengalami pingsan sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan tidak ada hal serius yang terjadi padanya. Mereka juga harus menghindari aktivitas berlebih atau bahkan hanya berdiri pada cuaca yang panas. Sarapan yang sehat di pagi hari, ikuti dengan waktu makan yang ideal di siang dan malam hari akan menjaga kenormalan kadar gula dalam darah. Aktivitas gerak badan (olahraga) yang rutin dan sesuai porsi juga akan membantu memelihara kesehatan pembuluh-pembuluh darah.

Menentukan kondisi pingsan serius atau tidak

Menentukan apakah kondisi pingsan serius atau tidak memerlukan pengamatan dan evaluasi yang tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk menentukan apakah kondisi pingsan serius atau tidak:
  • Durasi pingsan: Jika pingsan berlangsung selama beberapa menit atau lebih, maka kondisi tersebut kemungkinan lebih serius daripada pingsan yang hanya berlangsung beberapa detik.
  • Kondisi saat pingsan: Jika seseorang mengalami pingsan saat melakukan aktivitas berat atau berolahraga, maka kondisi tersebut lebih serius daripada pingsan yang terjadi saat seseorang sedang duduk atau berbaring.
  • Riwayat kesehatan: Jika seseorang memiliki riwayat masalah jantung, tekanan darah rendah, atau gangguan neurologis, maka pingsan kemungkinan lebih serius dan memerlukan evaluasi medis yang lebih lanjut.
  • Gejala tambahan: Jika pingsan disertai dengan gejala tambahan seperti kejang, mual dan muntah, atau kesulitan bernapas, maka kondisi tersebut kemungkinan lebih serius dan memerlukan perhatian medis yang segera.
Jika seseorang mengalami pingsan dan memenuhi kriteria di atas, maka segera hubungi layanan kesehatan atau ambulans terdekat. Jangan mencoba untuk memberikan obat atau minum kepada seseorang yang sedang pingsan, kecuali jika ditunjukkan oleh tenaga medis yang kompeten. Selalu ingat bahwa pingsan dapat menjadi tanda-tanda kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat.

Article Resources
  • American Heart Association. Fainting (Syncope). Diakses pada 11 April 2023 dari https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/symptoms-diagnosis--monitoring-of-arrhythmia/syncope-fainting
  • National Health Service Fainting (Syncope). Diakses pada 11 April 2023 dari https://www.nhs.uk/conditions/fainting/
  • Mayo Clinic. First aid - Fainting. Diakses pada 11 April 2023 dari https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-fainting/basics/art-20056606
  • MedlinePlus. Fainting. Diakses pada 11 April 2023 dari https://medlineplus.gov/fainting.html