09 Januari 2015

Alergen dan Penyakit Asma

Saluran napas normal dan saat terserang asma

Penderita asma umumnya sensitif terhadap pemicu di sekitar lingkungan mereka. Pemicu-pemicu ini akan menyebabkan peradangan (bengkak dan merah) di saluran napas dan memperparah kondisi asma.

Suatu kecenderungan genetika dalam mengembangkan penyakit alergi disebut dengan atopi. Banyak penderita asma yang termasuk dalam golongan ini (atopik) dan cenderung untuk mengembangkan penyakit alergi, seperti demam, eksim dan syok anafilaksis. Pada orang yang atopik, alergen dapat menjadi faktor pemicu utama yang dapat memperparah kondisi asmanya.

Ketika penderita asma alergi terkena alergen, maka asma mereka akan semakin parah. Gejalanya tergantung dari jenis alergennya dan dimana ia bersarang atau masuk ke tubuh.

Reaksi alergi lainnya yang mungkin terjadi akibat terpapar alergen, antara lain:
  • Rhinitis alergi - bersin, pilek, hidung buntu, mata dan tenggorokan gatal
  • Eksim - kulit kering, merah dan gatal
  • Ruam kulit - urtikaria/kaligata
  • Syok anafilaksis - suatu reaksi alergi berbahaya yang mengancam jiwa.

Jenis pemicu asma

Ada dua jenis pemicu asma: alergi (alergen) dan non-alergi

Alergen pemicu asma

Alergen adalah zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain. Jika seseorang alergi terhadap sesuatu, maka memakannya, menghirupnya atau bahkan menyentuhnya dapat menimbulkan reaksi alergi dan gejala serangan asma.

Di dalam debu, banyak sekali terdapat alergen. Partikel-partikel debu mengambang di udara sekitar yang Anda hirup dalam waktu yang lama. Tergantung dimana lokasi seseorang berada (kota, desa, rumah, kantor) dan waktu (pagi, sore, musim hujan, musim kemarau), partikel debu dapat membawa alergen, seperti:
  • Tungau
  • Anasir-anasir serangga
  • Serbuk sari
  • Partikel kulit binatang, sisik, dan bulu
  • Debu makanan. 

Jenis pemicu asma lainnya

Bukan hanya jenis alergen yang dapat memicu serangan asma, pemicu lainnya dapat berupa:
  • Virus saluran pernapasan (misalnya flu)
  • Beberapa jenis obat
  • Asap rokok
  • Parfum
  • Bahan kimia
  • Udara kering atau udara dingin
  • Olahraga atau aktivitas fisik
  • Asap pembakaran
  • Cat
  • Gas. 

Salah satu pemicu serangan asma yang paling sering adalah karena olahraga atau aktivitas fisik. Namun penderita asma tidak boleh menghindari pemicu yang satu ini, sebab olahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup yang sehat.

Tes alergi asma

Tes alergi dapat menentukan jenis alergen apa yang dapat memicu asma seseorang. Dokter akan mengoleskan sejumlah kecil alergen yang berbeda, seperti ekstrak serbuk sari di sepanjang lengan seseorang. Lalu dilakukan sedikit penusukan pada kulit. Jika kulit membengkak atau bilur, maka seseorang itu alergi terhadap zat tersebut. Selain tes ini, juga dapat dilakukan tes darah.

Tes seperti ini hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan seorang dokter. Sayangnya, tes kulit dan tes darah ini tidak secara konklusif menentukan pemicu asma. Hanya karena kulit dan darah bereaksi terhadap alergen, bukan berarti paru-paru Anda juga akan mengalami hal serupa.