Perubahan iklim adalah perubahan sistem cuaca dunia yang disebabkan oleh manusia. Dampak langsung dari perubahan iklim yang akan terjadi, antara lain, naiknya air laut, naiknya suhu, terganggunya ketersediaan air bersih, dan peningkatan kuantitas dan kualitas kejadian cuaca-cuaca buruk. Seluruh dampak ini biasanya juga akan diikuti dengan dampak sosial dan peningkatan masalah kesehatan. Perubahan iklim juga dikenal sebagai peningkatan efek rumah kaca atau pemanasan global. Diprediksi, perubahan iklim akan menimbulkan bencana bagi seluruh penduduk dunia.
Penyebab perubahan iklim
Penyebab utama perubahan iklim adalah meningkatnya jumlah gas rumah kaca di atmosfer bumi, yang menyebabkan naiknya suhu rata-rata bumi. Dalam 50 terakhir, laju deforestasi (penebangan hutan) dan pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, batubara telah secara dramatis meningkatkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer bumi.
Proyeksi perubahan iklim Indonesia
Tiga proyeksi perubahan iklim di Indonesia:
a. Proyeksi kenaikan suhu permukaan
Proyeksi kenaikan rata-rata suhu permukaan di seluruh Indonesia akibat gas rumah kaca sampai dengan periode 2020–2050 adalah sekitar 0,8-1°C relatif terhadap periode iklim terakhir di abad ke-20 (Bappenas, 2010).
b. Proyeksi perubahan curah hujan
- Berkurangnya curah hujan di musim kering Juni-Juli-Agustus dan peralihan September-Oktober-November di Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara serta bertambahnya curah hujan di musim penghujan Desember-Januari-Februari (DJF). Tren ini cenderung berkebalikan dengan hasil proyeksi untuk sebagian besar wilayah di pulau-pulau lain (KLH 2010).
- Penurunan curah hujan yang cukup besar pada musim kering (bulan Juli-Agustus-September) di Jawa dan Bali (Naylor 2007, Li et al 2007).
c. Proyeksi kenaikan tinggi permukaan laut
- Kenaikan tinggi permukaan laut memberikan potensi ancaman yang sangat besar terhadap Indonesia yang terdiri dari banyak pulau besar dan kecil.
- Pada tahun 2050, tinggi permukaan laut akibat pemanasan global diproyeksikan mencapai 35-40 cm relatif terhadap nilai tahun 2000. Berdasarkan hasil ini, tinggi permukaan laut maksimum di Indonesia dapat mencapai 175 cm pada tahun 2100 (Bappenas, 2010).
Dampak umum perubahan iklim
Perubahan iklim akan menyebabkan bencana di seluruh dunia. Perubahan iklim dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti:
- Meningkatnya korban jiwa akibat bencana alam, seperti, badai, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan.
- Kurang tersedianya pasokan air bersih.
- Meningkatnya penyakit pernapasan, jantung, dan alergi akibat buruknya kualitas udara, misalnya, sebagai akibat seringnya terjadi kebakaran hutan.
- Meningkatnya penyakit gastrointestinal (pencernaan), karena penyakit yang ditularkan lewat makanan lebih sering terjadi pada iklim yang hangat.
- Meningkatnya kejadian penyakit yang berhubungan dengan suhu yang panas, seperti kelelahan, stroke, dan mungkin kematian.
Efek kenaikan permukaan air laut
Naiknya permukaan dan gelombang air laut diprediksi akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan masalah sosial, seperti:
- Hilang atau berkurangnya mata pencaharian, dan mengurangi ketersediaan makanan segar sebagai akibat dari perubahan dalam pertanian, kehutanan dan perikanan.
- Migrasi massa - misalnya banyak pulau di Indonesia akan tenggelam jika permukaan air laut terus naik.
- Masalah kesehatan yang berhubungan dengan kondisi di kamp-kamp pengungsi - misalnya masalah kebersihan dan penularan penyakit.
- Penyakit mental dan trauma yang terkait dislokasi sosial, budaya, dan geografis.
Efek perubahan ekosistem
Beberapa masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat perubahan ekosistem dapat mencakup:
- Perubahan distribusi penyakit menular - misalnya nyamuk yang membawa penyakit malaria atau demam berdarah umumnya terbatas pada daerah-daerah yang lebih hangat. Karena suhu meningkat, nyamuk ini akan memperluas wilayah penyebarannya.
- Malnutrisi dan masalah lain yang berkaitan dengan kekurangan pangan, terutama bagi orang yang hidup di daerah pelosok.
Dampak pada pertanian
Akses ke makanan segar dan bergizi merupakan hal terpenting dalam kesehatan. Perubahan iklim akan sangat menurunkan ketersediaan pangan. Cuaca yang hangat dan kenaikan air laut akan menyebabkan:
- Menurunnya musim tumbuh sebagian besar tanaman, sehingga hasilnya akan lebih sedikit.
- Membunuh populasi ikan tertentu.
- Menurunnya curah hujan dan arus sungai, yang akan mengurangi jumlah budidaya tanaman dan ternak.
- Wilayah pesisir yang subur akan terbanjiri oleh air laut, sehingga tidak cocok lagi untuk pertanian.
- Meningkatnya frekuensi kejadian akibat cuaca buruk (seperti kebakaran hutan), yang akan mengganggu pertanian.
Gelombang panas dan kesehatan
Gas rumah kaca akan terus "menghangatkan" dunia. Gelombang panas yang dihasilkan akan menyebabkan peningkatan tajam masalah kesehatan yang berhubungan dengan panas, seperti:
- Kelelahan
- Dehidrasi
- Masalah pembekuan darah
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Gagal ginjal.
Kelompok berisiko tinggi di Indonesia
Sebagian orang berada dalam risiko tinggi untuk masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat perubahan iklim. Kelompok-kelompok yang rentan tersebut adalah:
- Anak-anak - sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belum sempurna dan ketergantungan kesehatan mereka pada orang lain membuat mereka menjadi kelompok yang rentan.
- Orang tua - banyak masalah kesehatan pada orang tua yang akan bertambah buruk akibat perubahan iklim.
- Orang-orang dengan kondisi medis tertentu - seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit saluran pernapasan seperti asma, penyakit ginjal, penyakit saraf, penyakit metabolik, quadriplegia dan kondisi imobilitas lainnya.
- Orang-orang yang bekerja di luar rumah - paparan cuaca ekstrem dan polusi udara akan meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit.
- Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan atau daerah pelosok - risikonya seperti kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, dan hilangnya mata pencaharian bagi petani.
- Orang yang tinggal di pesisir pantai - permukaan air laut yang naik dan meningkatnya cuaca buruk di laut dapat menyebabkan cedera, kematian atau migrasi.