07 Maret 2014

Perjalanan, Gejala dan Perawatan Penyakit Malaria

Nyamuk anopheles betina menggigit manusia

Malaria merupakan penyakit yang menyebar luas di seluruh dunia. Ratusan juta manusia terjangkiti malaria yang terdiri dari tiga jenis utama yaitu vivax, falciparum, dan malariae. Namun, ada juga jenis yang keempat yang cukup jarang terjadi yaitu ovale yang terdapat di Papua.

Malaria termasuk salah satu bencana terbesar yang menimpa manusia. Masih banyak daerah subur di dunia ini yang belum dihuni akibat adanya penyakit yang berbahaya ini.

Perjalanan penyakit malaria

Penyakit malaria dipindahkan oleh nyamuk anopheles betina. Bila nyamuk anopheles betina menggigit seorang penderita malaria, maka darah yang mengandung parasit-parasit malaria juga ikut terhisap oleh si nyamuk.

Setelah itu parasit-parasit malaria ini melewati beberapa fase perkembangan di dalam tubuh nyamuk dan akhirnya masuk ke kelenjar-kelenjar air liur nyamuk. Di situlah parasit malaria tersebut menunggu kesempatan untuk memasuki aliran darah pada orang berikutnya yang digigit nyamuk itu.

Kira-kira sepuluh hari setelah nyamuk itu menggigit seseorang dan memasukkan parasit-parasit malaria ke dalam aliran darah orang itu, maka parasit-parasit ini sudah banyak berkembang biak (terlihat jelas di pemeriksaan laboratorium) sehingga sudah berada pada sel-sel darah merah si korban. Di situlah parasit-parasit ini tumbuh sampai akhirnya menggantikan hemoglobin di dalam sel darah merah.

Meskipun mungkin hanya satu parasit saja yang menyerang satu sel darah merah, namun parasit tersebut dapat terus berkembang biak menjadi jumlah belasan pada tiap-tiap sel darah merah. Ketika sel-sel darah merah itu pecah, parasit-parasit ini dilepaskan. Kemudian tiap-tiap parasit kecil menyerang sel-sel darah merah yang lain. Siklus ini terjadi setiap dua atau tiga hari.

Kebanyakan parasit malaria memang dibinasakan oleh sistem kekebalan tubuh alami, terutama oleh sel-sel darah putih di dalam limpa, hati dan sumsunm tulang. Tetapi jumlah parasit yang tetap hidup masih jauh lebih banyak dan menyebabkan gejala-gejala yang biasa dialami penderita malaria.

Serangan malaria yang khas

Selama serangan malaria akut, si sakit akan merasakan serangan yang tiba-tiba seperti demam, perasaan lemah, sakit kepala hebat, dan menggigil. Dalam keadaan serangan malaria yang lebih hebat, penderita akan mengalami menggigil hingga gemetar dan berkeringat. Diantara serangan-serangan malaria yang berulang ini, si sakit biasanya tetap akan mengalami sedikit demam (tidak betul-betul sehat).

Suhu badan pada penderita malaria (terutama falciparum) akan naik hingga 40 derajat celcius dan si sakit akan mengeluhkan sakit kepala yang hebat, perasaan mengantuk, mengigau dan pikiran yang kalut. Ini termasuk jenis malaria yang paling serius.

Demam kura, salah satu komplikasi malaria yang berbahaya, terutama pada malaria tropika, yang ditandai dengan air seni yang berwarna hitam, sebenarnya jarang terjadi. Pun seandainya terjadi biasanya hanya terjadi pada penderita malaria yang sudah pernah diobati dengan kina atau pamaquine.

Pada demam kura, penderita akan mengalami icterus (tubuh memiliki terlalu banyak bilirubin sehingga kulit dan mata berwarna kuning), anemia, perasaan yang sangat lemah hingga shock.

Perawatan malaria

Tidak semua pengobatan malaria itu sama. Misal, di daerah lain obat A cocok untuk mengobati malaria jenis tertentu, namun belum tentu ampuh digunakan pada penderita dari daerah lain. Namun, secara umum, obat yang saat ini masih cukup ampuh untuk mengatasi malaria salah satunya adalah chloroquine dan amoidaquine.

Dosis standar untuk chloroquine adalah 1 gram saat pertama kali (mulai), diikuti 0,5 gram setelah 6 jam, kemudian 0,5 gram setiap hari selama dua hari. Untuk malaria jenis falciparum, chloroquine diteruskan hingga sembilan hari. Sedangkan untuk dosisi amodiaquine adalah 0,6 gram pada hari pertama dan 0,4 gram setiap hari selama dua hari.

Selain itu, penderita malaria juga harus mendapatkan banyak cairan, jus buah segar, dan makanan sehat dan seimbang.