Berbagai penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga akan mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung.
Telah banyak dilakukan penelitian mengenai manfaat berolahraga sebelum, saat dan sesudah mendapatkan pengobatan kanker. Hasilnya tetap sama : tubuh yang kurang bergerak meningkatkan risiko terkena kanker, sebaliknya olahraga secara teratur akan melindungi seseorang dari beberapa jenis kanker.
Olahraga disebut-sebut terkait erat dengan penurunan risiko terkena kanker usus hingga 40-50 persen, dan penurunan risiko kanker payudara hingga 30-40 persen.
Olahraga disebut-sebut terkait erat dengan penurunan risiko terkena kanker usus hingga 40-50 persen, dan penurunan risiko kanker payudara hingga 30-40 persen.
Kanker mulut rahim dan endometrium juga telah terbukti menjadi faktor risiko bagi wanita yang kelebihan berat badan, perempuan yang kurang aktif.
Sebuah studi menunjukkan bahwa perempuan yang aktif secara fisik hanya sedikit yang terkena kanker dan penyakit kardiovaskular dibandingkan perempuan lain yang kurang aktif.
Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan lainnya seperti diabetes, osteoporosis, stroke dan penyakit jantung.
Sederhananya, dengan berolahraga secara teratur akan mengontrol berat badan, dan kelebihan berat badan atau obesitas akan meningkatkan risiko terkena kanker. Mereka yang memiliki berat tubuh yang normal dan banyak melakukan aktivitas fisik adalah orang-orang dengan risiko kanker terendah.
Dengan berolahraga secara teratur, risiko terkena kanker, penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya pada wanita menopause juga akan berkurang.
Sederhananya, dengan berolahraga secara teratur akan mengontrol berat badan, dan kelebihan berat badan atau obesitas akan meningkatkan risiko terkena kanker. Mereka yang memiliki berat tubuh yang normal dan banyak melakukan aktivitas fisik adalah orang-orang dengan risiko kanker terendah.
Dengan berolahraga secara teratur, risiko terkena kanker, penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya pada wanita menopause juga akan berkurang.
Olahraga akan mengurangi lemak "jauh" di dalam perut, yaitu yang dikenal sebagai lemak visceral atau lemak intra-abdomen. Lemak intra-abdomen ini merupakan faktor risiko tersembunyi karena dapat meningkatkan kadar insulin yang memicu pertumbuhan sel kanker dan kadar kolesterol.
Pada umumnya, wanita yang aktif berolahraga memiliki risiko terkena kanker payudara yang lebih rendah daripada wanita non aktif lainnya. Ini karena kadar hormon estrogen dalam darah yang lebih rendah - olahraga menurunkan kadar estrogen dalam darah - dan juga mengurangi faktor pemicu kanker seperti insulin.
Sebuah penelitian dari 40.000 orang menunjukkan bahwa berolahraga setiap hari dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker, atau meninggal karena kanker. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang yang setiap hari berjalan kaki atau bersepeda selama setengah atau satu jam, 16 persen lebih rendah dari risiko terkena kanker, 34 persen lebih rendah kemungkinannya meninggal karena kanker dan 33 persen kemungkinan untuk mengalahkan penyakitnya itu.
Ada bukti bahwa olahraga akan melindungi seseorang dari kanker usus. Dengan berolahraga, aktivitas buang air besar akan menjadi teratur dan zat penyebab kanker akan keluar dari tubuh dengan cepat. Seperti halnya olahraga yang bisa menurunkan kadar insulin, hormon dan faktor-faktor pemicu pertumbuhan kanker lainnya, yang semuanya itu apabila berada di level tinggi maka akan mendorong pertumbuhan sel kanker.
Pada umumnya, wanita yang aktif berolahraga memiliki risiko terkena kanker payudara yang lebih rendah daripada wanita non aktif lainnya. Ini karena kadar hormon estrogen dalam darah yang lebih rendah - olahraga menurunkan kadar estrogen dalam darah - dan juga mengurangi faktor pemicu kanker seperti insulin.
Sebuah penelitian dari 40.000 orang menunjukkan bahwa berolahraga setiap hari dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker, atau meninggal karena kanker. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang yang setiap hari berjalan kaki atau bersepeda selama setengah atau satu jam, 16 persen lebih rendah dari risiko terkena kanker, 34 persen lebih rendah kemungkinannya meninggal karena kanker dan 33 persen kemungkinan untuk mengalahkan penyakitnya itu.
Ada bukti bahwa olahraga akan melindungi seseorang dari kanker usus. Dengan berolahraga, aktivitas buang air besar akan menjadi teratur dan zat penyebab kanker akan keluar dari tubuh dengan cepat. Seperti halnya olahraga yang bisa menurunkan kadar insulin, hormon dan faktor-faktor pemicu pertumbuhan kanker lainnya, yang semuanya itu apabila berada di level tinggi maka akan mendorong pertumbuhan sel kanker.
Olahraga juga dapat mengurangi peradangan pada usus yang diklaim sebagai salah satu penyebab kanker usus.
Seberapa sering berolahraga? Sebagian besar organisasi-organisasi kesehatan di dunia menyepakati 30 menit olahraga minimal 5 kali seminggu. Tidak ada kata terlambat untuk memulai olahraga, mulai dari sekarang.
Seberapa sering berolahraga? Sebagian besar organisasi-organisasi kesehatan di dunia menyepakati 30 menit olahraga minimal 5 kali seminggu. Tidak ada kata terlambat untuk memulai olahraga, mulai dari sekarang.