09 April 2023

Keajaiban Telinga Manusia: Memahami Anatomi dan Fungsinya

Telinga manusia

Telinga manusia adalah organ tubuh yang penting dan juga termasuk yang paling indah bentuknya. Susunan telinga yang halus dan serba rumit menjadikan kita dapat mendengar, sekaligus menunjukkan bahwa telinga manusia adalah ciptaan yang sempurna dari Yang Maha Kuasa.

Dunia tempat kita tinggal adalah dunia yang penuh suara/bunyi. Baik dalam keadaan terbangun atau tidur, telinga manusia tetap menjalankan tugasnya. Telinga melindungi kita dari kecelakaan, senantiasa menjadikan kita waspada dan selalu mengetahui tentang apa yang terjadi di sekeliling kita.

Bagian-bagian telinga dan fungsinya

Telinga manusia terdiri dari tiga bagian; telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing bagian telinga:

Telinga luar

Telinga luar terdiri dari aurikula (daun telinga) dan saluran telinga. Aurikula terdiri dari tulang rawan yang dilapisi kulit, dan berguna untuk menangkap dan menyalurkan suara ke saluran telinga. Saluran telinga merupakan saluran sempit yang menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah. Panjang liang telinga luar kira-kira satu setengah inci, berisi rambut-rambut halus untuk menjaga dari bahaya benda-benda asing yang masuk. Juga terdapat suatu kelenjar khusus di telinga luar ini yang menghasilkan zat lilin yang berfungsi melindungi kulit dari luka/lecet. Namun, dalam situasi tertentu, zat lilin ini dapat menumpuk, sehingga akan menyumbat liang telinga dan mengganggu pendengaran.

Telinga tengah

Telinga tengah terdiri dari gendang telinga (membrane timpani), tiga tulang pendengar (ossicles), dan saluran Eustachius. Gendang telinga terletak di ujung saluran telinga dan berfungsi untuk mengubah getaran suara menjadi getaran mekanis. Selaput kecil yang sensitif ini akan bergetar sebagai reaksi terhadap berbagai bunyi yang kita dengar, mulai dari nada rendah hingga nada tinggi. Lebih tinggi nada yang diterima, maka semakin cepat pula gendang telinga akan bergetar.

Di seberang gendang telinga terdapatlah ruang lain yang penting yang disebut ruang gendang (ruang telinga bagian tengah), sebagian besar berisi udara. Di dalam rongga kecil inilah terdapat tiga tulang kecil yang disebut tulang-tulang pendengar. Tiga tulang pendengar yang memiliki bentuk yang berbeda ini adalah martil (malleus), landasan (incus), dan sanggurdi (stapes) menghubungkan gendang telinga dengan koklea di telinga dalam. Saluran Eustachius menghubungkan telinga tengah dengan faring (kerongkongan) dan membantu menjaga tekanan udara di dalam telinga.

Ketiga tulang kecil ini sudah terbentuk sejak manusia dilahirkan. Semuanya terbentang dengan seksama dalam posisi yang sempurna untuk meneruskan bunyi. Bagaimana hal ini bisa terbentuk, sungguh merupakan rahasia besar pada tubuh manusia. Dapatkah manusia percaya bahwa segala sesuatu ini terjadi karena kebetulan?

Telinga dalam

Telinga dalam terdiri dari koklea, vestibulum, dan kanalis semisirkularis. Koklea adalah struktur spiral kecil yang berisi sel-sel rambut dan cairan, dan bertanggung jawab untuk menerjemahkan getaran suara menjadi sinyal listrik yang dikirimkan ke otak. Vestibulum dan kanalis semisirkularis terletak di dekat koklea dan membantu mengatur keseimbangan tubuh.

Anatomi telinga manusia

Proses pendengaran

Proses pendengaran manusia terjadi melalui tiga tahap utama yang terjadi dalam telinga, yaitu:
  • Tahap 1 (telinga luar): Ketika suara masuk melalui telinga luar dan ditangkap oleh aurikula. Aurikula kemudian menyalurkan suara melalui saluran telinga menuju ke gendang telinga.
  • Tahap 2 (telinga tengah): Ketika suara mencapai gendang telinga dan menyebabkan getaran pada membran timpani. Getaran ini kemudian diteruskan oleh tiga tulang pendengar (ossicles) yaitu martil (malleus), landasan (incus), dan sanggurdi (stapes) ke koklea di telinga dalam.
  • Tahap 3 (telinga dalam): Tahap ketiga adalah ketika getaran mekanik yang disalurkan oleh tulang pendengar sampai ke koklea di telinga dalam. Di dalam koklea, getaran suara menggerakkan rambut halus pada sel-sel rambut, yang kemudian mengirimkan sinyal listrik melalui saraf pendengaran ke otak.
Setelah sinyal listrik tiba di otak, otak akan memproses dan menginterpretasikan sinyal tersebut menjadi suara yang dapat kita dengar dan memahami. Proses pendengaran manusia sangat kompleks dan melibatkan banyak bagian telinga dan otak yang bekerja bersama-sama untuk memungkinkan kita mendengar suara dan berkomunikasi dengan dunia di sekitar kita.

Beberapa jenis gangguan pendengar

Sayangnya, beberapa orang mengalami kondisi kesulitan dalam mendengar atau bahkan tidak dapat mendengar sama sekali. Beberapa jenis gangguan pendengaran meliputi:
  • Tuli sensorineural: Tuli sensorineural terjadi ketika sel-sel rambut di koklea yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan getaran suara menjadi sinyal listrik rusak atau mati. Penyebab tuli sensorineural dapat bervariasi, termasuk faktor keturunan, penuaan, paparan suara keras atau bising berkepanjangan, atau kondisi medis seperti diabetes atau infeksi telinga.
  • Tuli konduktif: Tuli konduktif terjadi ketika suara tidak dapat mencapai koklea karena adanya penghalang pada telinga luar atau tengah. Penyebab tuli konduktif dapat bervariasi, termasuk infeksi telinga, cedera, atau kelainan bawaan.
  • Tuli campuran: Tuli campuran terjadi ketika seseorang mengalami kombinasi antara tuli sensorineural dan tuli konduktif.
  • Tinitus: Tinitus adalah kondisi di mana seseorang mengalami bunyi berdengung, berdesing, atau berdengung di telinga tanpa ada suara eksternal yang menimbulkan bunyi tersebut. Penyebab tinitus dapat bervariasi, termasuk paparan suara keras atau bising berkepanjangan, cedera kepala, atau kondisi medis seperti penyakit Meniere atau gangguan sirkulasi darah.
Gangguan pendengaran dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya, sehingga dapat berdampak pada kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran sejak dini dan mencari pengobatan yang tepat agar dapat mengatasi kondisi tersebut.

Merawat kesehatan telinga

Berikut ini adalah beberapa cara merawat kesehatan telinga:
  • Jangan memasukkan benda apapun ke dalam telinga: Telinga manusia memiliki mekanisme alami untuk membersihkan diri sendiri dan membuang kotoran yang tidak diperlukan. Jangan menggunakan cotton bud, tisu, atau benda lainnya untuk membersihkan telinga karena dapat merusak saluran telinga atau memasukkan kotoran lebih dalam ke dalam telinga.
  • Hindari paparan suara bising: Paparan suara bising yang terus-menerus atau terlalu keras dapat merusak sel-sel rambut di koklea dan menyebabkan tuli sensorineural. Hindari paparan suara bising dengan memakai alat pelindung telinga ketika berada di lingkungan yang berisik, seperti di tempat kerja atau saat bermain musik.
  • Perlindungan telinga saat berenang: Air yang masuk ke dalam telinga saat berenang dapat menyebabkan infeksi telinga atau peradangan pada saluran telinga. Gunakan penutup telinga yang tepat atau menggunakan kapas telinga yang telah dibasahi dengan baby oil saat berenang untuk mencegah air masuk ke dalam telinga.
  • Hindari merokok: Merokok dapat merusak sel-sel rambut di koklea dan memperburuk gangguan pendengaran. Hindari merokok atau menghindari lingkungan yang banyak asap rokok untuk menjaga kesehatan telinga dan pendengaran.
Merawat kesehatan telinga sangat penting untuk menjaga kemampuan pendengaran seseorang dan mencegah gangguan pendengaran. Dengan memperhatikan dan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat menjaga kesehatan telinga dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Article Resources
  • Cleveland Clinic. Ear. Diakses pada 9 April 2023 dari https://my.clevelandclinic.org/health/body/24048-ear
  • National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. How Do We Hear?. Diakses pada 9 April 2023 dari https://www.nidcd.nih.gov/health/how-do-we-hear
  • American Speech-Language-Hearing Association. Tinnitus. Diakses pada 9 April 2023 dari https://www.asha.org/public/hearing/Tinnitus/
  • National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. Noise-Induced Hearing Loss. Diakses pada 9 April 2023 dari https://www.nidcd.nih.gov/health/noise-induced-hearing-loss
  • American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery. Earwax. Diakses pada 9 April 2023 dari https://www.enthealth.org/conditions/earwax/