25 Februari 2014

Macam-macam Pendarahan dari Dalam Tubuh

Pendarahan di bagian perut sangat umum terjadi, terutama bagi mereka yang mengalami borok-borok atau luka pada organ pencernaan. Dalam hal ini, darah akan keluar dari dua jalan yang berbeda. Salah satunya keluar dari mulut (muntah) yang biasanya warnanya coklat tua karena darah itu sudah setengah dicerna di dalam perut. Tetapi yang terbanyak biasanya keluar saat buang air besar dan warnanya terlihat kehitam-hitaman. Perubahan warna darah ini disebabkan karena proses mencerna yang terjadi di dalam usus kecil.

Borok-borok pada organ pencernaan yang menimbulkan pendarahan cukup membahayakan, terutama jika tinja yang keluar berwarna kehitam-hitaman. Ini tidak boleh diabaikan, harus segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Banyak sekali penyebab pendarahan di dalam perut, namun yang paling berbahaya adalah pendarahan yang disebabkan karena kanker lambung atau karena mengerasnya jaringan hati. Penyebab mengerasnya jaringan hati biasanya akibat kebiasaan minum minuman keras. Bila tidak segera diatasi, penderita mungkin akan mengalami pingsan atau sampai meninggal.

Pendarahan dari poros usus

Darah yang keluar dari poros usus atau usus bagian bawah biasanya berwarna merah muda. Pendarahan seperti ini seringkali disebabkan oleh penyakit hemoroid atau wasir. Selain itu, kanker pada usus juga menjadi penyebab pendarahan pada poros usus. Sementara penderita dibawa ke rumah sakit, taruhlah kantong es pada bagian yang mengalami pendarahan.

Hemoroid

Pendarahan dari kandung kemih

Darah yang terlihat di dalam air seni pada suatu waktu kecuali pada waktu haid, mengindikasikan ada sesuatu yang serius terjadi di dalam kandung kemih atau ginjal. Pendarahan bisa terjadi karena adanya batu di dalam kandung kemih, peradangan akut, polip kecil atau bahkan tumor. Penyakit TBC pun juga bisa menyebabkan adanya darah pada air kemih.

Pendarahan juga mungkin terjadi jika seseorang memakai obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Kandung kemih mungkin menjadi tempat pertama dimana pendarahan semacam ini terlihat.

Pendarahaan dari liang senggama

Pendarahan rutin dari liang senggama yang terjadi setiap 28 hari tentu saja normal. Tetapi pendarahan yang terjadi di antara siklus haid adalah tidak normal dan mungkin mengindikasikan suatu keadaan yang harus segera ditangani.

Pendarahan yang berlebih-lebihan di antara siklus haid, atau selama kehamilan sangat membahayakan. Pendarahan yang terjadi setelah menopause/mati haid juga perlu diperiksa, mungkin mengindikasikan adanya kanker.

Sebaiknya, semua wanita yang sudah setengah umur memeriksakan panggulnya sekurang-kurangnya enam bulan sekali, tidak menjadi soal apakah sedang mengalami pendarahan atau tidak.

Ingat, kanker tidak menyebabkan nyeri bila baru terjadi. Pendarahan mungkin hanya gejala awal dari kanker. Oleh karena itu ada baiknya periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami pendarahan yang tidak biasa.

Perawatan untuk pendarahan

Bawalah penderita ke tempat tidur dan baringkanlah rata. Jika penderita hendak muntah, palingkanlah kepalanya ke sebelah. Jika pendarahan datang dari panggul atau perut, letakkan kantong es secara perlahan-lahan di tempat asal darah itu keluar. Jika penderita merasa haus, berilah ia beberapa pecahan es.

Jika pendarahan keluar dari liang senggama atau poros usus, tetap baringkan penderita dan naikkan bagian kakinya (naikkan ranjang) kira-kira setinggi 45 cm.

Jika mengalami pendarahan padahal sedang hamil, segeralah bawa ke rumah sakit. Sementara dibawa, penderita harus tetap dalam keadaan diam dan tidak boleh bergerak. Letakkan kantong es pada perut bagian bawah dan berikan dukungan kepadanya. Penderita harus terus berbaring hingga mendapat pelayanan medis.

Pendarahan lain: Mimisan

Darah keluar dari hidung atau mimisan umum dialami orang-orang dari semua umur. Pada anak-anak, mimisan mungkin terjadi akibat adanya luka di dalam hidung, sedangkan pada orang tua umumnya disebabkan karena adanya penyakit lain seperti hipertensi.

Penderita mimisan harus dalam posisi duduk tegak dengan santai dengan menengadahkan kepalanya ke atas. Tekan terus sisi hidung yang sedang berdarah. Tekanlah lubang hidung dan tahan dengan kuat (namun santai) sekurang-kurangnya 12 atau 15 menit. Penderita mimisan harus bernapas melalui mulut dan tidak boleh membuang ingus.

Penderita mimisan juga harus dikompres dengan kain dingin pada bagian batang leher dan wajah. Pada pendarahan yang hebat, hidung penderita harus disumbat dengan tampon (kain kassa penyumbat) untuk mencegah pendarahan lebih banyak. Jika pendarahan banyak dan tidak lekas berhenti, hubungi dokter.