06 يوليو 2013

Memahami Diagnosis dan Pengobatan Kanker

Kanker

Bagaimana kanker didiagnosis?

Kanker yang dideteksi dan diobati sejak dini memiliki kemungkinan kesempatan sembuh yang lebih besar. Beberapa jenis kanker seperti kulit, payudara, paru-paru, mulut, testis, prostat dan rektum dapat dideteksi dengan langkah-langkah pemeriksaan diri atau pemeriksaan rutin lainnya sebelum gejalanya menjadi serius.

Sebagian besar kasus kanker biasanya baru terdeteksi dan didiagnosis setelah tumor bisa dirasakan atau bila gejala lain muncul. Dalam beberapa kasus, kanker didiagnosis sebagai hasil dari evaluasi atau karena hasil dari mengobati kondisi medis lainnya.

Diagnosis kanker dimulai dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan riwayat medis lengkap. Hasil laboratorium dari darah, urin, dan feses dapat mendeteksi kelainan yang mungkin menunjukkan adanya kanker. Ketika diduga ada tumor, tes pencitraan seperti X-ray, Computed Tomography (CT), Magnetic Resonance Imaging (MRI), USG, dan pemeriksaan endoskopi serat optik membantu dokter menentukan lokasi dan ukuran kanker. Untuk diagnosis selanjutnya, biopsi dilakukan di mana sampel jaringan yang dicurigai tumor akan diambil dan dipelajari di bawah mikroskop untuk memeriksa ada tidaknya sel-sel kanker.

Jika diagnosis positif (ada kanker), tes lain akan dilakukan guna mendapatkan informasi yang lebih spesifik tentang kanker itu. Ini merupakan fase tindak lanjut penting dari diagnosis yang disebut dengan stadium. Yang paling penting dokter perlu ketahui adalah apakah kanker telah menyebar dari satu area tubuh ke yang lain. Jika diagnosis awal adalah negatif untuk kanker, namun gejala terus berkembang, tes lebih lanjut mungkin diperlukan. Jika biopsi mengatakan positif untuk kanker, pastikan untuk meminta pendapat seorang dokter spesialis kanker sebelum memulai pengobatan.

Apa saja pengobatan untuk kanker?

Tergantung pada jenis dan stadium kanker, perawatan untuk membasmi tumor atau memperlambat pertumbuhannya dapat terdiri dari beberapa kombinasi dari pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan imunoterapi.

Dukungan pengobatan kanker

Perawatan pendukung dari perawat dan profesional lainnya harus diterapkan selama pengobatan kanker. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan gejala-gejala lain, menjaga kesehatan secara umum, meningkatkan kualitas hidup, memberikan dukungan emosional, psikologis, dan logistik kepada pasien dan keluarga mereka.

Pengobatan pendukung serupa seperti untuk merehabilitasi pasien juga diperlukan setelah pengobatan kuratif. Terapi pendukung lainnya seperti perawatan rumah sakit bagi pasien kanker yang mendekati akhir hidup akan bermanfaat untuk mengatasi rasa sakit dan gejala reversibel lainnya. Perawatan yang paling terpenting ditujukan untuk memberikan terapi suportif melalui sumberdaya yang banyak dari pusat pengobatan kanker. Terapi kanker komplementer, yang umumnya ada di luar rumah sakit, juga memberikan perawatan yang suportif.

Olahraga dan kanker

Olahraga akan membantu mengontrol kelemahan, ketegangan otot, dan kecemasan pada mereka yang menderita kanker. Pasien cenderung merasa lebih baik jika mereka melakukan olahraga seperti berjalan atau berenang. Selain itu, olahraga juga membantu mengoptimalkan hasil pengobatan kanker.

Terapi jiwa/raga untuk Kanker

Beberapa terapi jiwa raga (mind/body) akan meningkatkan kualitas hidup bagi pasien kanker melalui perubahan perilaku atau juga mendorong ekspresi emosi. Terapi perilaku seperti guided imagery (teknik perilaku kognitif di mana klien dipandu untuk membayangkan situasi santai atau serangkaian pengalaman), relaksasi otot progresif, hipnoterapi, dan biofeedback digunakan untuk mengurangi rasa sakit, mual, muntah, dan kecemasan yang mungkin terjadi dalam atau setelah pengobatan kanker.

Konseling individu atau kelompok juga akan membantu pasien kanker menghadapi masalah dan emosi yang disebabkan oleh kanker dan tentunya untuk mendapatkan dukungan dari sesama pasien. Pasien yang melakukan terapi ini cenderung merasa tidak kesepian, tidak mencemaskan masa depan, dan lebih optimis untuk kesembuhannya.

Nutrisi, Diet, dan Kanker

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa gizi memainkan peran yang cukup penting dalam pencegahan kanker. Studi-studi observasional menunjukan bahwa kanker lebih sering terjadi pada orang-orang dengan kebiasaan makan tertentu - seperti kanker kolorektal pada orang yang diet produk kaya daging. Sejauh ini, belum ada dukungan data-data tentang penggunaan vitamin dan suplemen bisa mengurangi risiko terkena kanker. Malah, studi tentang beta karoten dan vitamin E, menunjukkan bahwa keduanya akan meningkatkan risiko kanker.

Sebagai panduan, pasien sebaiknya menghindari diet yang diklaim akan menyembuhkan kanker, yang kadangkala menganjurkan untuk meninggalkan pengobatan medis, mengakibatkan penurunan berat badan yang parah dan kelemahan, pembatasan makanan yang sadis, atau dengan biaya yang sangat mahal.

Perlu diingat bahwa sejauh ini belum ditemui adanya diet yang bisa memperlambat, memperparah atau menyembuhkan kanker.

Akupunktur dan akupresur

Akupunktur dan akupresur adalah contoh dari sekian banyak obat pelengkap untuk kanker. Memang keduanya tidak di klaim untuk menyembuhkan kanker, namun banyak bukti yang menunjukkan bahwa akupunktur dan akupresur sangat membantu mengurangi gejala dan efek samping dari kanker dan pengobatannya.

Herbal untuk Memerangi Kanker

Banyak beredar obat herbal yang mengaku bisa melawan kanker dan gejala terkait, sayangnya, sangat sedikit bukti kuat yang membuktikan efektivitas obat-obat herbal ini. Namun beberapa obat herbal diyakini membantu beberapa gejala spesifik seperti : Teh jahe dan teh peppermint atau lozenges dapat menghilangkan mual, akar valerian akan membantu mengatasi kecemasan dan stres, dan krim capsicum bisa meredakan nyeri otot.

Perlu diingat, tidak ada regulasi dalam obat herbal. Oleh karena itu, setiap klaim yang dibuat untuk mendukung penggunaannya untuk kanker biasanya belum didukung secara ilmiah. Bila memang ingin menggunakannya, ada baiknya mengkonsultasikannya dengan dokter terlebih dahulu, teliti dengan seksama, bicara dengan seorang ahli obat herbal, karena beberapa bahan dari obat herbal ini bisa saja mempengaruhi pengobatan kanker Anda.

Homeopati dan Kanker

Homeopati merupakan sebuah metode pengobatan berdasarkan gejala khas yang diderita oleh pasien. Gejala penyakit dan sifat pasien itu sendiri akan dicocokkan dengan sifat pada obat. Obat yang diberikan dalam homeopati ditujukan untuk memicu sistem alami tubuh untuk penyembuhan. Terapi ini bukan terapi medis dan dinilai tidak ilmiah, walaupun beberapa jenis obatnya mengandung bahan-bahan aktif. Di Indonesia sendiri metode pengobatan ini terbilang baru dan terkesan tidak berkembang.

Namun untuk Anda yang menderita kanker, tak ada salahnya untuk mencoba metode ini. Metode ini diyakini bisa mengurangi rasa mual, kelelahan, dan kecemasan terkait dengan penyakit kanker. Walaupun metode ini sendiri tidak diklaim akan menyembuhkan kanker.

Dukungan Sosial dan Spiritualitas

Memiliki dukungan dari teman dan keluarga dapat membantu Anda mengatasi depresi, ketakutan dan kecemasan yang biasanya menyertai kanker. Dalam beberapa kasus, dukungan yang kuat bahkan bisa mempengaruhi usia kelangsungan hidup si pasien kanker. Penelitian telah menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami kontak sosial yang sedikit memiliki kelangsungan hidup yang lebih pendek daripada orang yang mengalami kontak sosial yang banyak.

Beribadah dan berdoa akan meredakan stres, menciptakan makna dan tujuan hidup dan memberikan kesenangan tersendiri. Menjadi seorang spiritual aktif akan mendapatkan manfaat yang lebih. Pasien kanker yang memiliki kehidupan spiritual yang baik kurang menderita kecemasan dan depresi, dan bahkan rasa sakit dari kanker mereka juga berkurang.

Perawatan kanker di rumah

Menghilangkan efek samping pengobatan kanker:

Setelah terapi radiasi untuk kanker, kulit Anda akan menjadi lembut. Jangan digosok, jangan dipaparkan pada sinar matahari atau mengenakan pakaian ketat. Krim lidah buaya akan sangat bermanfaat dan cukup menenangkan, bersamaan dengan lotion atau krim yang tidak menyebabkan iritasi.

Makan makanan ringan sepanjang hari lebih baik daripada makan banyak 3 kali sehari. Cobalah makan makanan yang bersuhu kamar untuk menghindari munculnya mual.

Menghilangkan rasa sakit:

Selain minum obat yang diresepkan, cobalah teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.

Tips lain:

Ada baiknya untuk bergabung dengan komunitas pendukung kanker. Istirahat, diimbangi dengan olahraga ringan.

Biarkan semuanya mengalir. Jangan terdorong untuk memaksakan mempertahankan "sikap positif" Anda. Ekspresikan saja emosi Anda dengan jujur. Jangan khawatir bila tiba-tiba Anda merasa tertekan atau takut, ini adalah perasaan normal dan reaksi yang sah yang tidak akan mempengaruhi kanker Anda.

Isi hari-hari Anda dengan aktivitas yang Anda sukai. Membaca buku, mendengarkan musik, dan berbicara dengan sahabat-sahabat Anda.