21 September 2015

Ketahui Bahaya Antibiotik Pada Anak-anak

Anak-anak dan antibiotik
Jaman sekarang, anak-anak cenderung mudah dan cepat terserang infeksi. Tidak peduli apakah infeksi itu disebabkan oleh bakteri atau virus, langkah terbaik adalah segera membawanya ke dokter dan tidak mencoba-coba merawatnya sendiri di rumah. Umumnya orangtua berpendapat bahwa anak yang sakit akan lebih cepat sembuh apabila diberikan antibiotik. Pendapat ini ada benarnya. Namun dalam kenyataannya, antibiotik sebenarnya hanya berfungsi untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri, tidak pada virus. Dan satu hal lainnya yang perlu Anda ketahui adalah jika antibiotik tidak diberikan dengan benar, maka akan berbahaya bagi anak atau bayi Anda.

Sebagian orangtua saat ini juga bahkan merasa khawatir apabila dokter tidak meresepkan antibiotik untuk anak mereka yang sakit. Seharusnya orangtua memahami bahwa pada antibiotik terdapat bahaya bagi anak jika tidak diberikan dengan benar. Pun apabila diberikan dengan benar, antibiotik memiliki efek tertentu yang juga dapat mempengaruhi kesehatan si anak. Efek antibiotik bagi kesehatan anak akan tergantung dari usia, berat badan, kondisi kesehatan umum si anak, dan jenis antibiotik yang diberikan.

Dokter tidak meresepkan antibiotik karena mereka mengetahui apa yang mungkin Anda tidak ketahui. Yang perlu Anda lakukan adalah meminta penjelasan kepada dokter mengapa mereka tidak meresepkan antibiotik. Juga, apabila anak Anda sudah diresepkan antibiotik oleh dokter, maka Anda harus mentaati instruksi cara penggunaan serta dosisnya. Ini demi menghindari efek buruk bagi kesehatannya. Ingat, berlebihan dan salah menggunakan antibiotik akan berbahaya bagi anak Anda.

Mari kita bahas mengenai beberapa efek bahaya antibiotik bagi kesehatan anak-anak.

Overdosis

Jika dokter sudah meresepkan antibiotik, hati-hati menakarnya dan jangan penah melebihi dosis yang dianjurkannya. Saat ini sudah banyak paket antibiotik untuk anak-anak yang sudah dilengkapi dengan pengukur dosisnya. Pengukur dosis semacam ini akan lebih akurat daripada menggunakan sendok. Ingat, overdosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada anak-anak.

Resistensi obat

Masing-masing antibiotik memiliki jangka waktu pengobatan masing-masing. Selalu patuhi anjuran yang diberikan dokter. Jika dokter mengatakan antibiotiknya harus diminum selama 5 hari, maka tuntaskan pemberiannya sampai 5 hari meskipun anak tampak sudah sehat. Tidak tuntas meminum antibiotik akan menyebabkan bakteri menjadi resisten (kebal), sehingga apabila si anak sakit kembali maka antibiotik yang sebelumnya ia minum tidak lagi mempan dan si anak akan butuh antibiotik yang lebih kuat.

Bakteri baik juga ikut mati

Antibiotik memang dibuat atau dimaksudkan untuk membunuh bakteri yang berbahaya, tapi ketahuilah bahwa antibiotik juga dapat membunuh bakteri baik di dalam usus. Bakteri baik di dalam usus tentulah sangat penting untuk kesehatan fungsi tubuh. Ini termasuk salah satu bahaya antibiotik yang paling umum pada anak-anak.

Diare

Diare merupakan efek samping yang umum terjadi pada anak-anak yang mengonsumsi antibiotik. Matinya bakteri baik di dalam usus menjadi penyebab masalah ini. Untuk mengatasi hal ini biasanya dokter juga meresepkan suplemen vitamin bersama dengan antibiotik, hal ini dapat mencegah diare terjadi atau setidaknya dapat meringankannya.

Alergi

Sebagian anak mengalami reaksi alergi terhadap antibiotik, salah satunya antibiotik dari golongan penisilin. Setiap kali anak Anda dibawa berobat ke dokter, beritahukan dokter mengenai antibiotik apa saja yang dapat menyebabkan anak Anda alergi, termasuk juga obat lain non-antibiotik. Reaksi alergi akibat antibiotik dapat bersifat ringan hingga mengancam jiwa.

Radang usus

Ketika antibiotik terlalu sering dikonsumsi, maka akan menyebabkan peradangan pada usus. Inilah yang menjadi penyebab utama sakit perut pada anak-anak. Nahasnya, ada saja orangtua yang malah memberikan antibiotik untuk mengobati sakit perut mereka itu, padahal sakit perut mereka itu disebabkan oleh antibiotik itu sendiri.

Banyak pula orang yang memberikan suatu antibiotik pada anak lain karena mengira penyakit yang dideritanya sama. Perilaku tanpa sepengetahuan dokter ini sangatlah berbahaya. Ketahuilah bahwa bahaya antibiotik dapat lebih berat dari yang Anda pikirkan. Jangan sembarangan menggunakan antibiotik.

Jika sudah diresepkan antibiotik, pastikan Anda bertanya kepada dokter mengenai efek apa saja yang mungkin terjadi selama antibiotik tersebut dikonsumsi anak Anda. Dan sekali lagi, patuhi jadwal pemberian dan dosis antibiotik, dan minumlah antibiotik hingga tuntas meskipun anak Anda sudah terlihat sehat.

Akhirnya, sedapat mungkin hindarilah penggunaan antibiotik pada anak-anak kecuali pada kondisi-kondisi tertentu yang tentu saja dokter sudah memahami betul alasan untuk memberikan antibiotik pada seorang anak.

Image Credit
  • thestir.cafemom.com