20 Maret 2014

Gejala-gejala Khas Diabetes yang Umum Terjadi

Diabetes
Gejala-gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 umumnya sama. Pada kedua tipe diabetes ini, terdapat banyak glukosa (gula) di dalam darah namun tidak mencukupi sel-sel tubuh. Kadar glukosa yang tinggi pada diabetes tipe I disebabkan karena kurangnya produksi hormon insulin karena sel-sel yang memproduksinya telah rusak atau hancur. Sedangkan diabetes tipe 2 terjadi karena sel-sel tubuh sudah resisten terhadap insulin yang diproduksi. Akibatnya, sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan, dan sebagai akibatnya terjadi gejala-gejala yang tidak normal.

Mendeteksi dan mengobati diabetes secara dini akan menurunkan risiko komplikasinya. Cara terbaik untuk mendeteksi diabetes adalah dengan melakukan tes glukosa darah. Namun tidak hanya dengan tes glukosa darah, diabetes juga dapat dideteksi dari gejala-gejala khas seperti di bawah ini.

Gejala Umum Diabetes

Sering kencing

Jika Anda sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil, maka itu bisa menjadi gejala diabetes. Ini akibat terlalu banyaknya glukosa di dalam darah.

Jika produksi insulin kurang, atau tidak ada sama sekali, ginjal tidak dapat menyaring glukosa kembali ke dalam darah. Ginjal akan kewalahan dan berusaha mengambil air dari darah untuk mencairkan glukosa, yang pada akhirnya airnya akan memenuhi kandung kemih Anda. Proses ini akan terjadi terus menerus.

Merasa sangat haus

Jika Anda sering merasa haus, dan Anda minum air lebih dari biasanya, maka itu bisa menjadi pertanda diabetes, terutama jika gejala ini bersamaan dengan seringnya buang air kecil. Sebenarnya rasa haus yang berlebih ini akibat dari seringnya buang air kecil. Karena terlalu sering buang air kecil, tubuh akan mengalami dehidrasi dan membutuhkan air untuk menggantikannya.

Merasa sangat lapar, meskipun sudah makan

Rasa lapar yang berlebih bahkan ketika sudah makan sekalipun, merupakan gejala lain dari diabetes. Hal ini akibat kadar glukosa di dalam sel yang terlalu rendah akibat diabetes. Karena insulin kurang atau tidak diproduksi sama sekali, maka glukosa di dalam darah tidak dapat dikirmkan ke sel-sel, sedangkan glukosa merupakan sumber energi bagi sel-sel tersebut. Akibatnya tubuh akan bereaksi dengan berusaha untuk menemukan energi, karena itulah penderita diabetes sering merasa sangat lapar.

Kehilangan berat badan meskipun cukup makan

Gejala yang satu ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1. Karena tubuh tidak memproduksi insulin, maka sel-sel tidak mendapatkan glukosa dan sel-sel berusaha menemukan sumber energi lain. Akibatnya, jaringan otot, protein dan lemak akan dipecah untuk dijadikan sumber energi alternatif.

Ginjal juga bekerja keras untuk menghilangkan kelebihan glukosa, dan ini menyebabkan hilangnya kalori dan dapat membahayakan ginjal. Itulah sebabnya komplikasi ginjal sering terjadi pada penderita diabetes.

Gejala penurunan berat badan ini bisa terjadi secara mendadak pada penderita diabetes tipe 1, namun terjadi secara bertahap pada diabetes tipe 2.

Rasa lelah yang ekstrem dan iritabilitas

Ketika kadar glukosa darah seseorang tinggi untuk rentang waktu yang lama, maka orang itu akan merasa tidak enak badan. Tidur malam yang selalu terbangun beberapa kali karena harus buang air kecil ke kamar mandi akan membuat seseorang merasa lelah.

Semua akibat tingginya kadar glukosa dalam darah. Glukosa dari makanan yang kita makan akan masuk ke dalam aliran darah di mana insulin seharusnya membantu mentransisinya ke sel-sel tubuh. Sel-sel menggunakannya untuk menghasilkan energi yang kita butuhkan untuk hidup. Bila insulin tidak lagi diproduksi atau jika sel sudah resisten, maka glukosa akan tetap berada di luar sel-sel yaitu di dalam aliran darah. Akibatnya sel-sel menjadi akan kelaparan dan stamina Anda menurun.

Pandangan kabur

Pandangan terdistorsi, kabur, atau sesekali melihat kilatan cahaya adalah dampak langsung dari kadar glukosa darah yang tinggi. Ketika glukosa dalam darah tinggi, akan terjadi perubahan pada bentuk lensa dan mata.

Kabar baiknya, mata akan membaik atau kembali normal ketika glukosa darah kembali normal. Namun kabar buruknya, bila glukosa darah terus tinggi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerusakan permanen bahkan kebutaan.

Luka/memar yang tak kunjung sembuh

Infeksi, luka, dan memar yang tidak kunjung sembuh adalah tanda klasik diabetes. Hal ini terjadi karena pembuluh darah telah rusak karena jumlah glukosa berlebih yang beredar di pembuluh darah dan arteri.

Proses penyembuhan luka akan menjadi sulit mengingat darah akan beredar ke seluruh tubuh dan darah sendiri dibutuhkan untuk mempercepat proses kesembuhan. Sedangkan, kemampuan darah untuk menyembuhkan sudah dirusak karena tingginya kadar glukosa di dalam darah, bahkan menjadi tempat yang baik bagi bakteri dan kuman untuk berkembang biak.

Kesemutan, nyeri atau mati rasa di tangan/kaki

Kesemutan, nyeri atau mati rasa di tangan dan kaki, mungkin disertai dengan rasa terbakar atau bengkak, merupakan pertanda saraf sedang dirusak oleh diabetes. Gejala ini disebut neuropati yang terjadi secara bertahap sebagai akibat kadar glukosa yang tinggi. Jika gejala ini baru muncul, masih mudah diatasi atau dengan kata lain gejala akan hilang bila kadar glukosa darah kembali normal. Namun jika diabetes sudah merajalela, maka kerusakan saraf akan menjadi permanen.

Masalah kulit

Kulit terasa gatal bisa terjadi karena kondisi kulit yang kering atau sirkulasi yang buruk, acapkali menjadi tanda peringatan diabetes. Ini diakibatkan karena sudah terjadi proses resistensi insulin meskipun kadar glukosa darah tidak tinggi (tipe 2).

Penderita diabetes juga rentan terhadap berbagai infeksi pada kulit, meskipun infeksi paling umum adalah ragi (candida) dan infeksi jamur lainnya. Ini terjadi karena jamur dan bakteri baik berkembang dalam lingkungan yang kaya akan glukosa.

Gejala lain

Selain gejala-gejala diatas, gejala-gejala lainnya yang bisa menunjukkan seseorang itu mungkin memiliki diabetes antara lain:
  • Gusi merah, bengkak atau mengecil. Jika gusi Anda terasa lembut, merah dan/atau bengkak ini bisa menjadi pertanda diabetes. Gigi Anda akan menjadi longgar akibat gusi yang mengecil.
  • Penyakit gusi. Seperti gejala gusi di atas, penderita diabetes sering dihinggapi penyakit atau infeksi gusi.
  • Disfungsi seksual laki-laki. Disfungsi seksual (disfungsi ereksi) bisa menjadi gejala diabetes.
  • Sifat lekas marah. Seseorang yang kekurangan energi dan keadaan kelelahan yang hebat cenderung akan membuat seseorang lekas marah.

Gejala-gejala diatas terkait erat dengan diabetes yang merupakan akibat dari tingginya kadar glukosa dalam darah. Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda diatas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.