Gambaran umum
Bangun tidur dengan disertai nyeri dada bukanlah hal yang menyenangkan. Nyeri dada bisa saja disebabkan oleh masalah ringan, seperti stres atau gangguan pencernaan. Tapi nyeri dada juga mungkin disebabkan oleh masalah yang lebih serius, seperti serangan jantung atau emboli paru.
Nyeri dada harus selalu diwaspadai
Jika nyeri dada terjadi lebih dari beberapa menit, tindakan terbaik yang harus dilakukan (menurut Mayo Clinic) adalah mendapatkan pertolongan gawat darurat. Jangan mencoba-coba mengobati diri sendiri. Pepatah "Lebih baik ambil aman daripada menyesal di kemudian hari" cocok untuk kondisi ini.
Penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan jantung
- Serangan jantung. Ketika arteri yang memasok oksigen ke otot jantung tersumbat, Anda akan mengalami serangan jantung. Penyumbatan ini sering terjadi akibat gumpalan darah.
- Angina. Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Ini sering disebabkan oleh penumpukan plak di arteri yang membawa darah ke jantung.
- Perikarditis. Perikarditis adalah peradangan pada kantung yang membungkus jantung. Biasanya rasa nyeri akan bertambah parah ketika menarik napas atau berbaring.
- Miokarditis. Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung (miokardium). Kondisi ini dapat menyebabkan irama jantung menjadi cepat atau tidak normal yang disebut dengan aritmia.
- Robek atau diseksi aorta. Diseksi aorta adalah kondisi serius berupa robeknya lapisan dalam pembuluh darah aorta. Darah kemudian mengalir melalui robekan tersebut sehingga menyebabkan lapisan dalam dan tengah aorta mengalami pemisahan.
Penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan pencernaan
- Heartburn. Merupakan gejala dari refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Heartburn disebabkan oleh asam lambung yang bergerak naik kembali ke dalam esofagus (saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung). Kejadian ini akan mengiritasi lapisan dan menyebabkan sensasi terbakar di dada Anda.
- Disfagia. Istilah medis untuk jenis gangguan menelan, disfagia biasanya mempengaruhi bagian atas tenggorokan atau lebih jauh ke kerongkongan, penderitanya akan mengalami kesulitan atau sakit pada saat menelan.
- Pankreatitis. Ketika pankreas - sebuah kelenjar besar yang terletak di belakang lambung - mengalami peradangan, itu dapat menyebabkan sakit perut bagian atas yang dapat menjalar ke dada.
- Batu empedu. Batu empedu dan radang kandung empedu dapat menyebabkan sakit perut yang meluas hingga area dada.
Penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan pernapasan
- Emboli paru. Emboli paru merupakan kondisi dimana gumpalan darah masuk ke dalam arteri di salah satu paru-paru dan menghalangi aliran darah ke jaringan paru-paru. Kondisi ini biasanya menyebabkan sesak dan nyeri dada mirip serangan jantung.
- Pleuritis. Pleuritis adalah peradangan pada pleura - selaput yang mengelilingi paru-paru dan melapisi dinding bagian dalam rongga dada. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada yang memburuk pada saat batuk atau menarik napas.
- Hipertensi paru. Tekanan darah tinggi disebut hipertensi. Tekanan darah tinggi di arteri paru - pembuluh darah yang membawa darah ke paru-paru - disebut hipertensi paru. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan kencang di dada yang disertai detak jantung yang cepat.
- Kanker paru-paru. Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel abnormal (ganas) di paru-paru yang mengganggu fungsi normal paru-paru. Kanker paru-paru umumnya menyebabkan nyeri dada yang memburuk ketika batuk menarik napas dalam.
- Kolaps paru. Juga disebut pneumotoraks, paru-paru yang kolaps terjadi ketika udara bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada sehingga paru-paru tidak mengembang saat Anda bernapas.
Penyebab lain nyeri dada
- Kostokondritis. Kostokondritis adalah peradangan pada tulang rawan tulang rusuk. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang mirip dengan serangan jantung, terutama ketika peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada.
- Serangan panik. Seseorang bisa disebut mengalami serangan panik jika mengalami nyeri dada yang disertai dengan detak jantung yang cepat, pernapasan cepat, dan berkeringat banyak. Gejala serangan panik lainnya adalah pusing, mual, dan perasaan takut yang intens.
- Cedera. Cedera seperti tegang otot atau tulang rusuk yang patah dapat menyebabkan nyeri dada. Saat Anda tidur, gerakan seperti menggeliat atau memutar tubuh bagian atas dapat meningkatkan ketidaknyamanan, yang menyebabkan Anda bangun tidur dengan nyeri dada.
Poin penting
Jika Anda bangun tidur disertai nyeri dada, yang harus menjadi pertimbangan pertama adalah apakah Anda mengetahui sumber nyerinya atau tidak. Misalnya, jika Anda memang mengalami patah tulang rusuk atau memang telah didiagnosis menderita pankreatitis, berarti nyeri dada tersebut memang terkait dengan kondisi tersebut.
Jika rasa nyeri dada tidak terduga dan tidak diketahui sumbernya, tunggulah beberapa menit. Jika rasa nyerinya tidak hilang, segera hubungi dokter.
Nyeri dada memang bisa disebabkan oleh masalah yang relatif ringan seperti gangguan pencernaan atau rasa cemas. Tapi ingatlah bahwa nyeri dada juga dapat disebabkan oleh masalah serius yang mengancam jiwa, seperti diseksi aorta, emboli paru, atau serangan jantung. Kondisi-kondisi tersebut harus segera ditangani.
Article Resources
- 6 Facts About Chest Pain
- Chest Pain (2018).
- Chest pain: A heart attack or something else? (2018).
- Mayo Clinic Staff. (2017). Chest pain.
- Mayo Clinic Staff. (2018). Chest pain: First aid.