19 April 2018

Gejala, Penyebab, dan Pertolongan Pada Hipotermia

Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi suhu tubuh yang sangat rendah, yakni dibawah 35° C (95° F). Suhu tubuh normal dewasa berada di kisaran 36-37° C.

Orang akan lebih rentan mengalami hipotermia jika:
  • masih anak-anak atau sudah tua
  • mengalami sakit kronis, terutama orang yang memiliki masalah jantung atau aliran darah
  • malnutrisi
  • terlalu lelah
  • mengonsumsi obat tertentu
  • di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan.

Orang yang mengalami gangguan mental, mungkin tidak berpakaian dengan tepat untuk cuaca atau tidak memahami risiko cuaca dingin. Orang dengan gangguan mental sering tersesat dengan mudah, membuatnya berada di suatu lokasi dalam cuaca dingin atau basah.

Penyebab hipotermia

Hipotermia terjadi ketika lebih banyak panas yang hilang daripada yang bisa dihasilkan oleh tubuh. Dalam kebanyakan kasus, hipotermia terjadi setelah terpapar udara atau air dingin untuk waktu yang lama.

Penyebab umum hipotermia, antara lain:
  • berada di luar rumah saat musim dingin tanpa pakaian pelindung yang memadai
  • jatuh ke air dingin kolam, danau, sungai, atau lainnya
  • mengenakan pakaian basah dalam cuaca berangin atau dingin
  • menguras tenaga, kurang minum cairan, atau tidak cukup makan dalam cuaca dingin
  • tinggal di rumah yang terlalu dingin, rumah yang tidak bisa melindungi dari dingin atau karena terlalu banyak pendingin udara.

Gejala hipotermia

Ketika seseorang mengalami hipotermia, perlahan mereka akan kehilangan kemampuan untuk berpikir dan bergerak. Faktanya, mereka bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka butuh perawatan darurat. Seseorang dengan hipotermia juga cenderung mengalami radang dingin (jaringan tubuh membeku dan rusak).

Gejala-gejala hipotermia meliputi:
  • mengantuk
  • lemah dan kehilangan koordinasi
  • kulit pucat dan dingin
  • kebingungan
  • berbicara melantur
  • nadi lemah
  • tekanan darah turun
  • kontraksi otot, sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas
  • menggigil yang tidak terkendali (meskipun ketika suhu tubuh sudah sangat rendah, menggigil dapat berhenti)
  • pernapasan atau denyut jantung lambat.

Letargi (penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian), serangan jantung, syok, dan koma dapat terjadi jika tidak segera ditangani. Hipotermia bisa berakibat fatal.

Pertolongan pertama hipotermia

Ikuti langkah-langkah berikut jika Anda menemukan korban hipotermia:
  1. Jika korban memiliki gejala-gejala hipotermia, terutama jika sudah kebingungan atau tidak bisa berpikir, segera cari bantuan medis.
  2. Jika korban tidak sadar, periksa saluran napas, pernapasan, dan sirkulasinya. Jika korban bernapas kurang dari 6 napas per menit, mulailah menyelamatkan pernapasannya dengan metode CPR(teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan).
  3. Bawa korban ke ruangan bersuhu kamar dan tutupi dengan selimut hangat. Jika tidak memungkinkan masuk ke rumah, jaga korban dari air dan hembusan angin, dan gunakan selimut sebagai isolasi dari area yang dingin.
  4. Tutupi kepala dan leher korban untuk membantu mempertahankan panas tubuhnya.
  5. Begitu berada di dalam rumah, lepas pakaian basah dan ganti dengan pakaian kering.
  6. Hangatkan korban. Jika perlu, gunakan panas tubuh Anda untuk membantu pemanasan. Kompres hangat ke leher, dada, dan selangkangan. Jika orang itu sadar dan dapat dengan mudah menelan, berikan cairan hangat, manis non-alkohol untuk membantu pemanasan.
  7. Tetaplah bersama korban sampai bantuan medis tiba.

Jangan

Ikuti tindakan pencegahan berikut:
  • Jangan berasumsi bahwa seseorang yang ditemukan terbaring tak bergerak di udara dingin sudah mati.
  • Jangan menggunakan panas langsung (seperti air panas, bantal pemanas, atau lampu panas) untuk menghangatkan korban.
  • Jangan memberi korban alkohol.

Mencegah hipotermia

Sebelum Anda akan menghabiskan waktu di luar di udara dingin, jangan minum alkohol atau merokok. Minumlah banyak cairan, cukup makan dan istirahat cukup.

Kenakan pakaian yang tepat dalam suhu dingin untuk melindungi tubuh. Ini termasuk:
  • Sarung tangan (mitten lebih baik)
  • Pakaian berlapis anti angin dan air
  • Kaus kaki (hindari bahan katun)
  • Syal dan topi yang menutupi telinga (untuk menghindari kehilangan banyak panas melalui bagian atas kepala Anda).

Hindari:
  • Suhu yang sangat dingin, terutama yang berangin kencang
  • Pakaian basah
  • Pakaian ketat, posisi sempit, kelelahan, obat-obatan tertentu, merokok, dan alkohol.

Article Resources
  • https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/hypothermia
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypothermia/symptoms-causes/syc-20352682
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Hypothermia