28 Oktober 2017

Kelebihan dan Kekurangan Mengonsumsi Suplemen Vitamin

Vitamin

Saat ini, mengonsumsi suplemen vitamin seakan sudah menjadi kebiasaan. Tanpa rasa khawatir, mereka mengonsumsi suplemen yang mereka kenal lewat iklan. Padahal kebanyakan dari mereka tidak mengetahui apakah tubuh mereka memang membutuhkan suplemen vitamin atau tidak. Memang ada kondisi-kondisi dimana tubuh yang mungkin membutuhkan suplemen vitamin, tapi tetap saja ada kelebihan dan kekurangan dari mengonsumsinya.

Tubuh manusia sangat membutuhkan nutrisi mikro, yakni vitamin dan mineral yang berguna untuk pertumbuhan, pencegah penyakit, dan agar tetap sehat di masa depan. Nutrisi mikro ini masuk ke tubuh melalui dua cara, yaitu melalui makanan alami yang kita makan dan dari suplemen. Ketimbang manfaatnya, mengonsumsi suplemen adakalanya lebih merugikan.

Vitamin larut air dan vitamin larut lemak

Ada istilah yang dikenal dengan vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut air tidak dapat disimpan di dalam tubuh kecuali dalam jumlah yang sangat kecil. Jadi vitamin larut air harus diperbaharui setiap hari melalui makanan yang kita makan atau melalui suplemen vitamin. Yang termasuk vitamin larut air adalah vitamin B dan vitamin C.

Vitamin larut lemak adalah vitamin yang dapat disimpan di dalam tubuh yakni pada jaringan lemak (vitamin E) dan hati (vitamin A,D dan K). Ketika dibutuhkan, vitamin ini akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Umumnya vitamin larut lemak tidak dikeluarkan melalui urin tetapi melalui feses.

Vitamin dan manfaatnya

Vitamin dan mineral yang kita konsumsi, baik dari makanan atau suplemen akan melindungi tubuh dari penyakit. Jika konsumsi vitamin dan mineral kurang dari yang dianjurkan, maka terjadi defisiensi (kekurangan) vitamin yang dapat menyebabkan gangguan atau penyakit tertentu. Defisiensi tiap-tiap jenis vitamin akan menyebabkan masalah yang berbeda-beda pula, misalnya defisiensi vitamin A akan menyebabkan rabun senja dan kulit kering, defisiensi vitamin B1 akan menyebabkan kurangnya sensitivitas pada ekstremitas (lengan dan tungkai).

Orang-orang yang menunya makannya tidak seimbang mungkin disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral agar tubuhnya tetap sehat dan terlindungi dari penyakit.

Di bawah ini adalah daftar singkat mengenai vitamin dan penyakit dapat dicegahnya.

Vitamin A

Mencegah rabun senja dan kulit kering. Vitamin ini juga dikenal sebagai retinol. Sumbernya adalah sayuran, telur, susu, mentega, dan hati.

Vitamin B1

Juga dikenal sebagai tiamin. Salah satu penyebab kekurangan vitamin B1 adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan hilangnya sensasi pada ekstremitas, mati rasa atau kesemutan atau nyeri terutama pada kaki, dan penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Sumber vitamin B antara lain sayuran, buah, kacang-kacangan dan ikan.

Vitamin B2

Juga dikenal sebagai riboflavin. Mencegah terjadinya bisul di mulut, bibir pecah-pecah. Sumbernya adalah sayuran, hati, susu dan telur.

Vitamin B3

Lebih dikenal sebagai niasin. Berfungsi mencegah diare, kelemahan, luka pada mulut dan sensasi terbakar di lidah, kehilangan berat badan dan kulit yang kasar. Sumber vitamin B3 adalah sayuran, daging, ikan dan biji-bijian.

Vitamin B5

Hilangnya koordinasi tubuh, lemah dan sakit kepala adalah gejala yang terkait defisiensi vitamin B5 atau asam pantotenat. Sayuran, kentang, hati, dan telur mengandung vitamin B5.

Vitamin B6

Depresi, mual, nyeri mulut, dan pusing dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B6. Sayuran dan daging merupakan sumber vitamin B6. Vitamin B6 juga dikenal sebagai piridoksin.

Vitamin B9

Lebih kita kenal sebagai folat atau asam folatAsam folat sangat penting untuk fungsi otak dan berperan dalam menjaga kesehatan mental dan emosional. Asam folat juga membantu produksi DNA dan RNA, yakni material genetik tubuh yang penting dalam perkembangan sel dan jaringan, seperti pada masa balita, remaja, dan kehamilan. Sumber folat antara lain, sayuran berdaun hijau gelap, lobak, kubis, kacang-kacangan dan biji-bijian, ikan salmon, hati dan alpukat.

Vitamin B12

Gejala lemah, sesak napas dan mati rasa dan kesemutan pada ekstremitas tangan dan kaki merupakan beberapa gejala yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12. Vitamin B12 atau kobalamin ini banyak ditemukan pada daging dan susu.

Vitamin C

Perdarahan, infeksi, atau bengkak dan memar pada gusi, merupakan beberapa dari sekian banyak kondisi yang disebabkan defisiensi vitamin C. Defisiensi vitamin C sebenarnya sangat langka terjadi karena sayuran dan buah segar umumnya sudah mengandung vitamin C. Nama lain vitamin C adalah asam askorbat.

Vitamin D

Gangguan pada tulang merupakan efek dari defisiensi vitamin D. Sumber terbaik vitamin D adalah sinar matahari, dan juga dapat ditemukan pada kuning telur dan ikan. Vitamin D juga dikenal sebagai kalsiferol.

Vitamin E

Defisiensi sedikit vitamin E memang kurang dirasakan, tapi defisiensi berat vitamin E akan mempengaruhi sistem saraf pusat yang mengakibatkan ataxia and peripheral neuropathy. Vitamin E adalah nutrisi penting yang dapat ditemukan pada sayuran, kacang-kacangan, bayam, biji-bijian dan biji bunga matahari.

Vitamin K

Karena fungsinya, vitamin K sering juga disebut sebagai vitamin koagulan. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan. Vitamin K banyak ditemukan pada sayuran.

Risiko mengonsumsi suplemen vitamin

Kekurangan dari mengonsumsi suplemen yang pertama adalah mahal. Kenyataannya, menyiapkan makanan seimbang, bergizi, dan sehat jauh lebih murah ketimbang mengonsumsi suplemen. Selain itu, tidak seperti makanan alami, mengonsumsi suplemen berisiko overdosis.

Apabila kita sudah cukup mengonsumsi vitamin larut air dari makanan alami, lalu menambahinya dengan suplemen, maka vitamin larut air dari suplemen ini hanya akan dibuang dari tubuh, dan meninggalkan efek samping. Pada kondisi ini vitamin dari suplemen tidak lagi dibutuhkan tubuh, hanya membuang-buang waktu dan uang. Yang parah adalah overdosis dari vitamin larut lemak. Vitamin ini akan terus ditimbun pada hati dan jaringan lemak tubuh sehingga menyebabkan suatu gejala atau kondisi yang merugikan kesehatan.

Beberapa gangguan akibat overdosis beberapa vitamin kami uraikan di bawah ini:

Vitamin A

Dering di telinga, penglihatan kabur, rambut rontok, mual, hilang nafsu makan, pembesaran pada limpa dan hati, bibir kering, menstruasi tidak normal, ruam kulit, mudah tersinggung, apatis, dan pingsan.

Vitamin B3

Pingsan, ruam kulit, insomnia, tukak lambung, hiperglikemia, pusing, dan asam urat.

Vitamin B6

Mati rasa di tangan dan kaki, gangguan berjalan, alergi kulit, kurang koordinasi tubuh, kesulitan bernapas, kelemahan, kerusakan saraf, bahkan masalah pada memori (ingatan) dan depresi.

Vitamin D

Ketulian, mual, kehilangan nafsu makan, tulang lemah, hipertensi dan kolesterol tinggi. Kelainan saraf, otot yang mulai tidak sesuai bentuknya, serta terjadi gatal-gatal, lemah dan lelah. Terjadinya produksi urin berlebih, adanya batu ginjal dan bisa sampai gagal ginjal.

Vitamin E

Kelemahan otot, hipertensi, nyeri tekan payudara dan penyembuhan luka yang lambat.

Saran

Hanya mengonsumsi salah satu jenis suplemen vitamin, seperti vitamin B saja, akan berisiko merugikan kesehatan karena dapat terjadi ketidakseimbangan vitamin. Dalam hal ini, bentuk suplemen berupa multivitamin lebih dianjurkan, namun penggunaannya tetap di bawah pengawasan dokter.

Sebenarnya kita sudah dapat mencukupi nutrisi tubuh kita dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang. Namun, jika mengonsumsi suplemen memang suatu keharusan, maka tidak boleh dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama dan harus tetap di bawah pengawasan dokter.