03 Juni 2023

Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Rabun Senja

Rabun senja

Rabun senja, yang juga dikenal sebagai "buta malam" atau "nyctalopia" adalah suatu gangguan penglihatan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat dengan jelas di kondisi gelap atau cahaya redup. Secara harfiah, nyctalopia berasal dari bahasa Yunani "nykt- " yang berarti "malam" dan "-alopia" yang berarti "buta".

Pada kondisi normal, mata manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan penglihatannya dengan perubahan pencahayaan di sekitarnya. Namun, individu yang menderita rabun senja mengalami kesulitan yang signifikan dalam melihat di lingkungan yang kurang terang.

Gejala rabun senja

Gejala rabun senja terkait dengan kesulitan melihat dengan jelas di kondisi gelap atau cahaya redup. Berikut adalah beberapa gejala yang umum dari rabun senja:
  • Kesulitan melihat di malam hari
    Salah satu gejala utama rabun senja adalah kesulitan melihat dengan jelas di malam hari atau di lingkungan yang kurang terang. Penderita mungkin mengalami penglihatan kabur, kurangnya ketajaman visual, atau kesulitan untuk melihat objek dengan detail di situasi pencahayaan rendah.
  • Penurunan ketajaman visual
    Pada kondisi cahaya rendah, orang dengan rabun senja mungkin mengalami penurunan ketajaman visual. Mereka mungkin kesulitan membaca tulisan kecil, mengenali wajah, atau melihat objek jauh dengan jelas di malam hari.
  • Butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan perubahan pencahayaan
    Penderita rabun senja mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk beradaptasi dengan perubahan pencahayaan. Misalnya, ketika berpindah dari lingkungan terang ke lingkungan gelap, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas hingga mata mereka beradaptasi dengan cahaya yang lebih rendah.
  • Sensitivitas terhadap cahaya terang
    Meskipun rabun senja berkaitan dengan kesulitan melihat di kondisi cahaya rendah, beberapa individu dengan gangguan ini juga dapat mengalami sensitivitas terhadap cahaya terang. Cahaya terang yang tiba-tiba dapat terasa terlalu kuat bagi mereka dan menyebabkan ketidaknyamanan atau kebingungan.
  • Gangguan aktivitas di malam hari
    Orang dengan rabun senja mungkin mengalami kesulitan melakukan aktivitas di malam hari yang melibatkan penglihatan jarak jauh, seperti mengemudi atau berjalan di daerah yang kurang terang. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau kurang yakin dalam melakukan kegiatan semacam itu karena keterbatasan penglihatan mereka di kondisi cahaya rendah.

Penyebab rabun senja

Rabun senja dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan mata dan kemampuan penglihatan di bawah cahaya rendah. Berikut adalah beberapa penyebab umum rabun senja:
  • Kekurangan vitamin A
    Kekurangan vitamin A adalah penyebab utama rabun senja di seluruh dunia. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan fungsi retina, yaitu lapisan sensitif cahaya di dalam mata. Kurangnya vitamin A dapat mengganggu produksi pigmen visual yang diperlukan untuk melihat dengan baik di kondisi cahaya rendah. Kekurangan vitamin A dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap vitamin A dengan efektif.
  • Gangguan mata yang mendasarinya
    Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi mata dapat menyebabkan rabun senja. Contohnya termasuk:
    - Retinitis pigmentosa
    Ini adalah kelompok kondisi genetik yang menyebabkan kerusakan progresif pada sel-sel fotoreseptor di retina. Retinitis pigmentosa dapat mengganggu penglihatan di kondisi cahaya rendah, termasuk rabun senja.
    - Katarak malam
    Katarak malam, juga dikenal sebagai katarak senilis, adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh. Ini dapat mengganggu kemampuan mata untuk mengumpulkan dan fokus cahaya, khususnya di bawah cahaya rendah.
    - Kondisi retina lainnya
    Beberapa kondisi seperti degenerasi makula terkait usia (AMD) atau retinopati diabetik juga dapat mempengaruhi kesehatan retina dan mengganggu penglihatan di malam hari.
  • Efek samping obat-obatan
    Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan rabun senja sebagai efek samping. Misalnya, beberapa obat untuk tekanan darah tinggi, antidepresan, atau obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan kanker tertentu dapat mempengaruhi keseimbangan kimia dalam mata dan memengaruhi kemampuan melihat di kondisi gelap.
  • Gangguan nutrisi lainnya
    Selain kekurangan vitamin A, defisiensi nutrisi lainnya seperti kekurangan seng atau riboflavin juga dapat berkontribusi pada rabun senja.
  • Faktor lingkungan
    Paparan jangka panjang terhadap cahaya terang atau sinar matahari secara berlebihan, seperti di tempat kerja dengan cahaya terang atau kondisi lingkungan dengan sinar matahari yang intens, juga dapat mempengaruhi kemampuan mata untuk menyesuaikan penglihatannya dengan kondisi cahaya rendah.

Mendiagnosis rabun senja

Mendiagnosis rabun senja melibatkan evaluasi dan pemeriksaan oleh seorang ahli mata. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses diagnosis:
  • Riwayat medis
    Dokter akan memulai dengan mengambil riwayat medis lengkap. Mereka akan bertanya tentang gejala yang Anda alami, sejak kapan gejala tersebut muncul, dan seberapa sering mereka terjadi. Juga, informasikan kepada dokter tentang riwayat kesehatan Anda, termasuk riwayat gangguan penglihatan, riwayat keluarga, riwayat obat-obatan yang sedang atau pernah dikonsumsi, serta riwayat paparan terhadap lingkungan atau kondisi yang dapat mempengaruhi penglihatan.
  • Pemeriksaan mata
    Dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata menyeluruh untuk mengevaluasi kesehatan mata Anda. Ini termasuk pemeriksaan visual, pemeriksaan refraksi untuk menentukan kebutuhan kacamata atau lensa kontak, serta pemeriksaan tekanan intraokular dan pemeriksaan fundus (menggunakan oftalmoskopi) untuk mengevaluasi retina dan saraf optik.
  • Tes penglihatan malam
    Tes penglihatan malam khusus dapat dilakukan untuk mengukur sejauh mana Anda mampu melihat di kondisi cahaya rendah. Ini mungkin melibatkan tes kontras rendah atau tes penglihatan malam khusus menggunakan perangkat atau lingkungan yang menghasilkan pencahayaan rendah.
  • Tes tambahan
    Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk Anda untuk tes tambahan, seperti elektroretinografi (ERG) untuk mengevaluasi fungsi sel-sel fotoreseptor di retina atau tes genetik jika terdapat kecurigaan retinitis pigmentosa sebagai penyebab rabun senja.

Setelah mendiagnosis rabun senja, dokter akan memberikan penjelasan tentang kondisi Anda, termasuk penyebabnya jika diketahui, serta memberikan saran pengobatan atau manajemen yang sesuai. Perawatan rabun senja tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Pengobatan rabun senja

Pengobatan rabun senja tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi rabun senja:
  • Suplemen vitamin A
    Jika defisiensi vitamin A adalah penyebab rabun senja, dokter mungkin meresepkan suplemen vitamin A. Suplemen ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan meningkatkan kesehatan mata. Penting untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter, karena kelebihan vitamin A juga dapat berbahaya bagi tubuh.
  • Penanganan kondisi medis yang mendasarinya
    Jika rabun senja disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti retinitis pigmentosa, katarak, atau kondisi retina lainnya, pengobatan atau manajemen yang ditujukan pada kondisi tersebut mungkin diperlukan. Ini dapat meliputi pengobatan bedah untuk menghilangkan katarak, penggunaan obat-obatan yang ditargetkan untuk mengendalikan kondisi retina, atau perawatan lain yang sesuai untuk penyakit mata spesifik.
  • Kacamata atau lensa kontak khusus
    Dalam beberapa kasus, dokter mata mungkin meresepkan kacamata atau lensa kontak khusus yang dirancang untuk meningkatkan penglihatan di kondisi cahaya rendah. Lensa ini dapat membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata dengan lebih baik dan meningkatkan ketajaman visual di malam hari.
  • Manajemen lingkungan
    Manajemen lingkungan juga dapat membantu dalam mengatasi rabun senja. Ini termasuk menggunakan pencahayaan yang tepat di rumah atau lingkungan kerja, seperti menggunakan lampu dengan kecerahan yang sesuai. Hindari paparan langsung terhadap cahaya terang atau sinar matahari yang berlebihan, terutama jika Anda memiliki sensitivitas terhadap cahaya.
  • Konseling dan dukungan psikologis
    rabun senja dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat menimbulkan stres atau frustrasi. Dalam beberapa kasus, konseling dan dukungan psikologis dapat membantu dalam mengatasi dampak emosional dan psikologis yang mungkin terkait dengan gangguan penglihatan ini.

Mencegah rabun senja

Meskipun rabun senja terkadang disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi medis yang tidak dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko rabun senja. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah rabun senja:
  • Konsumsi makanan sehat untuk mata
    Nutrisi yang baik penting untuk menjaga kesehatan mata. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, seperti wortel, bayam, brokoli, dan hati sapi. Selain itu, asupan makanan yang kaya akan nutrisi lain seperti vitamin C, vitamin E, omega-3, dan mineral seperti seng dan selenium juga dapat membantu menjaga kesehatan mata.
  • Hindari kekurangan vitamin A
    Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata, dan kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja. Pastikan untuk memiliki pola makan yang seimbang dan mengandung cukup vitamin A. Jika Anda memiliki risiko kekurangan vitamin A, seperti selama kehamilan atau menyusui, bicarakan dengan dokter Anda tentang kebutuhan suplemen vitamin A.
  • Kenakan pelindung mata di lingkungan terpapar cahaya terang
    Paparan terus-menerus terhadap sinar matahari atau cahaya terang dapat mempengaruhi kesehatan mata dan meningkatkan risiko rabun senja. Ketika berada di luar ruangan pada siang hari atau di tempat kerja dengan pencahayaan yang terang, kenakan kacamata hitam atau lensa pelindung yang sesuai untuk melindungi mata Anda.
  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol
    Merokok dan konsumsi alkohol dapat merusak kesehatan mata dan memperburuk gangguan penglihatan, termasuk rabun senja. Berhenti merokok dan konsumsi alkohol Anda untuk menjaga kesehatan mata Anda.
  • Periksa mata secara rutin
    Melakukan pemeriksaan mata rutin dengan dokter mata sangat penting untuk mendeteksi masalah mata dengan cepat dan mengobatinya sebelum berkembang menjadi rabun senja atau gangguan penglihatan lainnya. Tetapkan jadwal pemeriksaan mata secara teratur, terutama jika Anda memiliki riwayat gangguan penglihatan atau jika Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.
  • Hindari paparan terhadap cahaya berlebihan di malam hari
    Paparan cahaya terang di malam hari dapat mengganggu kemampuan mata untuk beradaptasi dengan kondisi cahaya rendah. Kurangi paparan terhadap cahaya terang, termasuk cahaya layar gadget, sebelum tidur. Juga, pertimbangkan untuk menggunakan pencahayaan yang lembut dan redup di rumah saat menjelang waktu tidur.

Meskipun langkah-langkah ini dapat membantu dalam menjaga kesehatan mata secara umum, tetap penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika Anda mengalami gejala rabun senja atau memiliki kekhawatiran tentang penglihatan malam Anda. Hanya seorang profesional medis yang dapat memberikan diagnosis yang akurat dan memberikan pengobatan yang sesuai berdasarkan kondisi Anda.

Article Resources
  • National Institutes of Health. "Physiology, Night Vision". Diakses pada Maret 2023
  • Cleveland Clinic. "Night Blindness (Nyctalopia)". Diakses pada Maret 2023 
  • WEBMD. "What Is Night Blindness?". Diakses pada Maret 2023