07 April 2016

Tanya Jawab Tentang Vitamin D

Vitamin D

Topik mengenai pentingnya vitamin D seringkali kita lihat atau dengar di koran, majalah, radio, televisi dan tentu saja internet. Adakalanya, satu informasi dengan informasi lainnya mengenai pentingnya vitamin D saling mendukung, tapi tak jarang pula kita temui informasi-informasi tersebut saling bertentangan. Tentu saja hal ini membuat kita bingung. Terlalu banyak informasi yang kita serap dari sumber yang berbeda acapkali akan menciptakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Sebenarnya, pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul terkait vitamin D sangatlah sederhana. Seperti: Apa fungsi vitamin D? Apakah saya kekurangan vitamin D? Berapa banyak vitamin D yang harus saya dapatkan setiap hari dan apa saja sumber terbaik vitamin D? Mari kita kupas lagi tentang vitamin D berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Apa itu vitamin D?

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya vitamin D akan disimpan di dalam lemak tubuh Anda. Tidak banyak makanan yang mengandung vitamin D, namun ada beberapa jenis makanan yang sudah ditambahkan vitamin D di dalamnya atau juga sudah tersedia dalam bentuk suplemen.

Mengapa kita butuh vitamin D?

Peran utama vitamin D adalah untuk membantu tubuh menyerap dan mempertahankan kadar kalsium dan fosfor di level normal. Tulang dan gigi akan menjadi kuat karena kalsium dan fosfor dan vitamin D mempertahankan strukturnya.

Kekurangan vitamin D akan membuat tulang menjadi lemah, tipis dan rapuh seperti penyakit rakhitis (penyakit pertumbuhan tulang - tulang menjadi lunak) pada anak-anak dan osteomalasia (kerapuhan tulang) pada orang dewasa.

Selain itu, vitamin D juga menjadi salah satu faktor penting untuk kemampuan kerja otot, jantung, paru-paru, otak dan sistem kekebalan tubuh. Dengan maksimalnya fungsi sistem kekebalan tubuh dan organ-organ penting ini bekerja sebagaimana mestinya, tubuh tidak akan mudah terserang penyakit, dan apabila sakit, proses kesembuhannya pun akan menjadi lebih cepat.

Bagaimana cara kerja vitamin D

Vitamin D utamanya dihasilkan dari paparan sinar matahari terhadap kulit Anda. Ketika kulit terpapar sinar matahari, tubuh akan memproduksi vitamin D lalu mengirimkannya ke hati. Jika Anda mengonsumsi suplemen vitamin D, usus akan menyerap vitamin D tersebut dan juga mengirimkannya ke hati Anda.

Disini, hati akan mengubahnya menjadi zat yang disebut 25(OH)D. Ketika dokter mengatakan mengenai kadar vitamin D di dalam tubuh, maka yang ia maksudkan itu adalah jumlah 25 (OH) D tersebut di dalam darah seseorang.

Lalu zat kimia ini diedarkan ke seluruh tubuh, termasuk ke ginjal, dimana disini akan diubah menjadi vitamin D aktif. Vitamin D aktif ini sekarang sudah siap untuk melakukan tugasnya. Dari situ, prosesnya sedikit lebih rumit, namun dapat disimpulkan bahwa vitamin D aktif ini akan bekerja dalam dua cara, yakni:
  • Mengelola kalsium di darah , tulang dan usus.
  • Membantu seluruh sel di dalam tubuh agar dapat berkomunikasi dengan baik.

Apa dampak kekurangan vitamin D?

Kurangnya vitamin D juga telah dikaitkan dengan beberapa kondisi lain seperti kanker, asma, diabetes tipe-II, tekanan darah tinggi, depresi, Alzheimer dan penyakit autoimun seperti sclerosis, diabetes tipe I dan Crohn's.

Apakah Anda berisiko kekurangan vitamin D?

Di bawah ini merupakan kelompok orang yang berisiko mengalami kekurangan vitamin D:
  • Anak-anak berusia antara enam bulan sampai empat tahun
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Orang yang berusia 65 tahun atau lebih
  • Orang dengan warna kulit lebih gelap
  • Orang-orang yang tidak terkena sinar matahari. Seperti orang yang selalu menutupi kulitnya ketika keluar rumah, orang yang selalu berdiam di dalam rumah untuk waktu yang lama, atau orang yang tinggal di daerah yang tidak mendapatkan cukup sinar matahari. 

Berapa banyak vitamin D yang Anda butuhkan?

Sebenarnya tidak ada standar pasti vitamin D yang dibutuhkan setiap individu. Namun para ahli menyarankan agar kelompok orang dibawah ini memenuhi kecukupan vitamin D mereka:
  • Jika Anda sedang hamil atau menyusui, konsumsilah suplemen vitamin D 10µg setiap harinya. 
  • Anak-anak yang berusia antara enam bulan hingga lima tahun harus mendapatkan 7µg vitamin D (bisa berbentuk tetesan) setiap harinya, termasuk juga bayi yang menyusi ASI. Namun jika Anda memberi bayi Anda dengan susu formula 500 ml atau lebih setiap harinya, maka tidak lagi disarankan untuk memberikannya vitamin D. Hal ini karena susu formula sudah diperkaya dengan vitamin D.
  • Jika Anda berusia 65 tahun atau lebih dan tidak mendapatkan cukup sinar matahari, konsumsilah vitamin D sebanyak 10µg setiap harinya. 

Bagaimana memastikan agar Anda mendapatkan cukup vitamin D?

Makanan yang mengandung vitamin D, antara lain:
  • Ikan berminyak, seperti salmon, sarden, dan pilchard
  • Telur, daging dan susu - meskipun dalam porsi kecil
  • Margarin, sebagian sereal, yogurt dan susu formula bayi - makanan-makanan ini telah ditambahkan atau diperkaya dengan vitamin D. 

Karena vitamin D juga diproduksi secara alami oleh tubuh pada saat kulit tubuh terpapar sinar matahari, maka sangat penting bagi Anda untuk mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.

Namun sekali lagi, tidak ada standar pasti yang dianjurkan untuk kecukupan seberapa banyak paparan sinar matahari pada tiap-tiap orang. Faktor-faktor seperti musim, jam, dan lintang (latitude) semuanya berperan. Usia, warna kulit, dan seberapa luas bagian kulit Anda terkena sinar matahari juga mempengaruhi seberapa baik tubuh Anda memproduksi vitamin D.

Beberapa menit terkena sinar matahari di siang hari, tanpa tabir surya, sudah cukup untuk memperoleh vitamin D yang Anda butuhkan. Namun, terlalu lama terpapar sinar matahari akan membuat kulit Anda memerah dan tidak baik untuk kesehatan kulit. Terlalu banyak terpapar sinar matahari dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan dini dan bahkan kanker kulit.

Article Resources
  • www.bupa.co.uk
  • www.vitamindcouncil.org