20 مايو 2023

Perbedaan antara Ophthalmologist, Optometrist dan Optician

Ophthalmologist

Ada tiga jenis profesional kesehatan mata, yakni ophthalmologist, optometrist, dan optician. Jika ingin memeriksakan kesehatan mata, pastikan Anda menemui ahli mata tepat yang sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan Anda. Ophthalmologist, optometrist dan optician masing-masing berperan penting untuk kesehatan mata seseorang. Ketiga profesi ini tampak mirip namun sebenarnya berbeda berdasarkan lisensi, tingkat keahlian dan pelatihan yang mereka peroleh. Berikut ini adalah perbedaan antara ophthalmologist, optometrist, dan optician.

Ophthalmologist

Ophthalmologist merupakan seorang dokter medis yang khusus menangani perawatan mata dan penglihatan.  Berdasarkan tingkat pelatihan dan apa yang mereka bisa diagnosis atau obati, ophthalmologist berbeda dari optometrist dan optician.

Untuk menjadi seorang ophthalmologist, seseorang harus menyelesaikan kuliah kedokterannya dan kemudian melanjutkan pelatihan medis tambahan (residensi) di bidang oftalmologi yang lamanya antara tiga sampai empat tahun. Ophthalmologist umumnya kita kenal sebagai dokter spesialis mata.

Ophthalmologist diizinkan untuk menjalankan praktek kedokteran dan pembedahan. Ophthalmologist mampu mendiagnosa dan mengobati segala macam penyakit atau kondisi mata, melakukan operasi mata dan meresepkan kacamata atau lensa kontak untuk memperbaiki masalah penglihatan seseorang. Ophthalmologist juga banyak terlibat dalam penelitian ilmiah tentang penyebab dan obat untuk penyakit atau gangguan mata.

Beberapa kewenangan seorang ophthalmologist, yakni:
  • Diagnosis dan pengobatan kondisi mata kompleks : Seperti glaukoma, katarak, degenerasi makula, retinopati diabetik, infeksi mata, dan banyak lagi.
  • Melakukan pembedahan mata : Seperti untuk trauma/kecelakaan, mata juling, katarak, koreksi refraktif (seperti LASIK), glaukoma dan masalah mata lainnya
  • Pengawasan dan perawatan setelah operasi mata: Setelah menjalani operasi mata, pasien sering membutuhkan pemantauan dan perawatan lanjutan. Ophthalmologist dapat memberikan perawatan pascaoperasi yang diperlukan, mengawasi pemulihan, dan memastikan bahwa pasien mengalami hasil yang optimal dari prosedur bedah yang dilakukan.
  • Mendiagnosis dan mengobati penyakit mata yang berkaitan dengan penyakit lain : Seperti diabetes atau arthritis
  • Melakukan operasi plastik : Seperti untuk kelopak mata yang kendur atau merapikan kerutan.
  • Penelitian dan pengembangan : Ophthalmologist juga terlibat dalam penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran mata. Mereka berkontribusi pada penelitian ilmiah untuk memperluas pemahaman tentang penyakit mata, mencari terobosan baru dalam perawatan, dan meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien.

Meskipun ophthalmologist telah dibekali keahlian untuk merawat semua masalah dan kondisi kesehatan mata, namun sebagian dari ophthalmologist melanjutkan pelatihan atau pendidikan khusus untuk bidang tertentu perawatan mata medis atau pembedahan. Mereka ini disebut sebagai subspesialis. Pelatihannya berkisar antara satu sampai dua tahun untuk wilayah subspesialis utama seperti glaukoma, retina, kornea, pediatri, neurologi dan bedah plastik, dan lainnya.

Optometrist

Optometrist adalah dokter mata namun bukan dokter mata medis. Optometrist memperoleh gelar sebagai dokter optometri setelah menyelesaikan kuliah sekitar empat tahun di perguruan tinggi optometri dengan dua tahun pendidikan pra-profesional sebelumnya (undergraduate). Di sekolah optometri, mahasiswa memperoleh pendidikan tentang mata, namun tidak memperoleh pendidikan yang komprehensif mengenai seluruh tubuh dan proses penyakit sistemik.

Optometrist diberikan lisensi untuk menjalankan praktek optometri. Beberapa tugas seorang Optometrist antara lain:
  • Melakukan pemeriksaan rutin mata
  • Mengobati kondisi mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme
  • Meresepkan kacamata atau lensa kontak
  • Memberikan terapi penglihatan atau alat bantu penglihatan
  • Mendiagnosis kondisi mata, seperti glaukoma, katarak, degenerasi makula, retinopati diabetes dan konjungtivitis
  • Meresepkan obat untuk penyakit/kondisi mata tertentu
  • Berpatisipasi pada pra atau pasca operasi untuk pasien yang membutuhkan pembedahan.
  • Rujukan ke Ophthalmologist: Jika Optometrist mendeteksi masalah mata yang memerlukan perawatan atau intervensi lebih lanjut, mereka akan merujuk pasien ke Ophthalmologist. Ini terutama terjadi jika ada kondisi mata yang lebih kompleks atau memerlukan prosedur bedah.

Optometrist dan ophthalmologist dapat bekerjasama untuk mengatasi masalah mata seseorang.

Sebagian optometrist juga melakukan residensi pascasarjana lebih lanjut untuk subspesialisasi optometri, seperti rehabilitasi visi rendah, perawatan mata primer, optometri geriatri, optometri pediatrik, perawatan mata keluarga, lensa kontak, visi olahraga, atau terapi visi.

Optician

Optician atau optisien merupakan teknisi terlatih yang diberikan kewenangan untuk merancang, memverifikasi dan mencocokkan lensa atau frame kacamata, lensa kontak, dan perangkat lainnya untuk memperbaiki penglihatan seseorang. Optician bekerja berdasarkan resep yang diberikan oleh ophthalmologist atau optometrist, namun tidak menguji penglihatan atau menuliskan resep untuk memperbaiki penglihatan. Optician tidak diizinkan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit mata. Lama pendidikan seorang optician adalah antara 1-3 tahun. Optician lebih kita kenal sebagai ahli kacamata.

Beberapa tugas seorang optician, antara lain:
  • Mengevaluasi resep lensa dari ophthalmologist atau optometrist
  • Menyediakan, mengeluarkan dan memperbaiki kacamata dan lensa kontak
  • Membantu menentukan jenis lensa dan bingkai yang cocok/terbaik
  • Mengorder dan menstok produk seperti kacamata dan lensa kontak
  • Memilihkan dokter mata.
  • Menyediakan konseling dan informasi.

Optician dapat memberikan konseling dan informasi kepada pasien tentang penggunaan kacamata atau lensa kontak, perawatan dan keamanan penggunaannya, serta memberikan penjelasan tentang batasan dan kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi. Mereka juga dapat memberikan instruksi tentang cara memasang atau melepas lensa kontak dengan aman.

Perbedaan Ophthalmologist, Optometrist dan Optician dalam Pendidikan dan Pelatihan


A. Ophthalmologist vs. Optometrist:

Untuk menjadi seorang Ophthalmologist, individu harus menyelesaikan studi kedokteran yang berlangsung sekitar 4-5 tahun setelah menyelesaikan program sarjana. Setelah itu, mereka harus melanjutkan ke program residensi atau pelatihan spesialisasi di bidang oftalmologi selama 3-4 tahun tambahan. Sedangkan untuk menjadi seorang Optometrist, individu harus menyelesaikan program sarjana dalam optometri yang berlangsung sekitar 4 tahun setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah. Setelah itu, mereka harus lulus ujian lisensi nasional untuk memperoleh lisensi praktik optometri.

Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan mereka, Ophthalmologist memiliki kualifikasi sebagai dokter spesialis mata. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas dalam mendiagnosis, mengobati, dan melakukan operasi untuk berbagai kondisi mata yang kompleks. Mereka dapat memberikan perawatan medis, melakukan operasi mata, dan mengelola kondisi mata yang serius. Sedangkan Optometrist memiliki pengetahuan dan keterampilan yang fokus pada pemeriksaan mata rutin, diagnosis, dan pengobatan masalah penglihatan umum. Mereka dapat memberikan resep kacamata atau lensa kontak, merujuk pasien ke spesialis mata jika diperlukan, dan melakukan manajemen kondisi mata yang umum. Namun, mereka tidak memiliki pelatihan bedah dan tidak dapat melakukan operasi mata.

B. Optometrist vs. Optician:

Sebelum mempraktikkan optometri, seorang Optometrist harus menyelesaikan program sarjana dalam optometri yang berlangsung sekitar 4 tahun. Setelah itu, mereka harus lulus ujian lisensi nasional dan memperoleh lisensi praktik optometri. Sedangkan Optician biasanya menyelesaikan program pendidikan atau pelatihan teknis yang berfokus pada penyesuaian, pemotongan, dan instalasi kacamata atau lensa kontak. Durasi dan jenis program pendidikan atau pelatihan dapat bervariasi tergantung pada negara atau yurisdiksi tempat mereka berpraktik. Biasanya di Indonesia pendidikan untuk optician berangsung selama 3 tahun (Diploma III).

Optometrist memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan mata rutin, mendiagnosis dan mengobati masalah penglihatan umum, memberikan resep kacamata atau lensa kontak, dan melakukan manajemen kondisi mata yang umum. Mereka juga dapat merujuk pasien ke spesialis mata jika diperlukan. Sedangkan tugas utama seorang optician adalah mengukur dan menyesuaikan kacamata atau lensa kontak sesuai dengan resep yang diberikan oleh optometrist

Menjaga kesehatan mata

Tanpa penglihatan yang sehat, kemampuan kita untuk bekerja, bermain, sekolah atau bahkan hanya untuk mengenali wajah akan terpengaruh secara drastis. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penglihatan, termasuk yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes. Jika ada anggota keluarga lainnya mengalami penyakit mata tertentu, maka Anda juga berisiko tinggi mengalaminya.

Berikut adalah beberapa gejala atau faktor risiko untuk penyakit mata. Jika Anda mengalami salah satunya, segera temui ophthalmologist. Pemeriksaan kesehatan mata yang tepat dan akurat oleh ophthalmologist dapat menjadi langkah awal untuk menyelamatkan penglihatan Anda. Gejala atau faktor risiko tersebut, antara lain:
  • Salah satu atau kedua bola mata menonjol keluar
  • Ada tabir gelap yang menghalangi penglihatan
  • Daya penglihatan menurun, meskipun terjadi sementara
  • Diabetes mellitus
  • Penglihatan terdistorsi (melihat objek/garis lurus menjadi bergelombang)
  • Penglihatan ganda
  • Mata berair berlebihan
  • Kelainan pada kelopak mata
  • Riwayat keluarga penyakit mata
  • Melihat halos atau pelangi (seperti melihat adanya pelangi disekitar bola lampu)
  • Tekanan darah tinggi
  • HIV atau AIDS
  • Cedera pada mata
  • Kehilangan penglihatan perifer (sisi/samping)
  • Kedua bola mata tidak sejajar (seperti juling)
  • Melihat kilatan cahaya atau bintik hitam
  • Nyeri pada mata
  • Penyakit tiroid - terkait masalah mata (penyakit Graves)
  • Mata merah yang tidak biasa.

Seringkali penyakit mata tidak menunjukkan gejala di awalnya dan sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu temui profesional kesehatan mata yang tepat dan di waktu yang tepat untuk memeriksakan kesehatan mata Anda. Itulah mengapa sangat penting untuk memeriksakan mata ke ophthalmologist ketika Anda sudah masuk ke usia 40 tahun. Interval pemeriksaan selanjutnya tergantung dari ophthalmologist tersebut.

Article Resources
  • American Optometric Association. What Is an Optometrist?
  • The Association of Schools and Colleges of Optometry. Becoming an Optometrist.
  • The Royal College of Ophthalmologists. (2019). The Role of an Ophthalmologist.
  • http://www.snec.com.sg/about/international/menuutama/kondisimataandperawatan/common-problems/Pages/Epiretinal-Membrane.aspx
  • http://www.aapos.org/terms/conditions/132
  • http://www.webmd.com/eye-health/eye-doctors-optometrists-ophthalmologists
  • http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=22559&page=3
  • Gambar: http://chevy-chase.rgw.com/
  • American Academy of Ophthalmology. (2018). What Is an Ophthalmologist? Retrieved from https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/what-is-an-ophthalmologist